MORE THAN RAIN ✦ nomin

By MOONPIRI

25.6K 3.6K 180

"Did i make you wait?" Jaemin found something behind those cloud tears ©moonpiri2018 Written in Bahasa Indone... More

いち
よん
ろく
なな
ゼロ
Theory of everything

さん

2.4K 464 50
By MOONPIRI

さん ; Lee Minhyung's

Mama dulu pernah berkata sebelum tubuhnya bercucuran darah.

'Suatu saat nanti, kamu akan bersandar di sebuah rumah. Rumah indah, bukan rumah yang sedang kamu tatap ini. Jadi-

-tolong pergilah dari rumah ini, dan cari yang lain"

Senyuman itu mengembang dan akhirnya perempuan itu tergeletak tak berdaya.

Bersamaan dengan hujan, yang seperti darah.

Tangisku semakin berat

Karena saat itu, rumahku meninggalkanku dan memaksaku pergi mencari yang lain

Awalnya kupikir aku sudah menemukan rumahku.

Kami sangat miskin waktu itu.

Tapi tidak masalah.

Selama aku bersamanya aku merasa hidupku sempurna walaupun sebenarnya tidak.

Tapi lagi-lagi aku kehilangan rumahku bersamaan dengan hujan.

Kenapa?

Apakah aku pernah berbuat salah pada hujan?

Na Jaemin P.O.V ends

































Omniscience P.O.V start

Jaemin merasa belakangan ini selalu hujan.

Ia hanya bisa menghela nafas kesal.

Kenapa harus hujan setiap hari sih?

Tok! Tok!

Jaemin melihat ke arah pintu dan lagi lagi laki laki menyebalkan itu datang.

"hai"

"Hai juga. Ingin pesan apa tuan?'

Jeno tertawa kecil.

"tidak perlu menjadi formal seperti itu. Aku merasa tidak enak kau tahu?"

Jaemin mengangguk seolah olah mengerti apa yang Jeno ucapkan.

"dan sekarang sepertinya aku ingin Americano saja. Entah kenapa aku tidak ingin makan sekarang" dan Jaemin hanya mengangguk lalu menuju dapur.

.


.

"Tuan tidak bermain hujan hujanan diluar seperti kemarin?"

Jeno tertawa.

"aku bisa sakit jika main hujan-hujanan terus" Jawab Jeno dengan kebohongan. Bisa gawat jika dia benar benar dikira dewa hujan bukan?

"Aku iri dengan tuan"

Jeno menatap manik mata itu dengan intens setelah mendengar keluhan Jaemin.

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa berdiri di hujan asal kau tahu"

Jeno tersenyum menampilkan eyesmile. Tanpa sadar Jaemin merona hanya dengan tatapan itu.

"dan aku akan membantumu"

"Maksud tuan?"

Jeno menarik tangan Jaemin, dan Jaemin tertarik hanya karena itu.

"T-tuan ingin ng-ngapain. Loh tuan? TUAAAANNNN" teriak Jaemin ketakutan saat Jeno mencoba menarik Jaemin.

Jeno berlari menerobos hujan bersamaan dnegan Jaemin yang mau tidak mau terikut oleh Jeno.

Jeno yang melihat Jaemin ketakutan memeluk Jaemin dengan erat di tengah hujan.

"t-tuan h-hiks k-kenapa h-hiks" Isak Jaemin yang mengetahui kesadarannya menipis.

"shhh- tenang saja" Balas Jeno sambil mengusap tengkuk Jaemin.

Beberapa orang yang berlalu lalang melihat mereka dengan tatapan gemas dan terkadang kasihan hanya karena melihat Jaemin menangis keras.

Mereka benar benar bermain basah basahan, dan juga Jaemin yang pingsan karena ketakutan.

"Mulai Hari ini dan seterusnya, Aku akan membuatmu mencintai hujan dan juga dewanya" bisik Jeno pelan dan mencium kening Jaemin lama.

Jaemin terbangun dengan mata sembab bekas menangis, tangannya yang gemetaran dan juga kepalanya yang pening sekaligus bingung.

Dimana tempat ini?

Sebuah rumah yang sangat luas dengar artistekstur yang benar benar berkelas. Benar benar berbeda dengan rumah Jaemin sekarang.

"Ah, akhirnya kamu bangun juga" Ucap seseorang yang awalnya sedang bermain handphone.

"tuan, aku dimana?"

"di rumahku"

"r-rumah tuan?"

Jeno mengangguk.

"Kamu pingsan berjam jam dan bingung mau dibawa kemana kalau pingsan" Ucap Jeno.

"K-kenapa gak kerumahku saja?"

"aku gak tau rumahku dimana?"

gak tau rumah Jaemin dimana?

Demi apapun, Jaemin mengira Jenolah yang menggedongnya sampai rumah beberapa hari lalu.

Ternyata bukan

Lalu siapa?

"kenapa bengong hm?"

Jaemin menggeleng.

"makasih ya tuan, sama tumpangannya tinggal disini" Ucap Jaemin malu malu lalu melihat sekeliling.

Kenapa tampangnya seperti rumah yunani?

Jaemin kembali melihat sebuah buku dan juga kalender, yang dicoret coret oleh Jeno. Melambangkan waktu kapan hujan pada waktu itu.

Jaemin memfokuskan matanya ke arah buku dan juga kalender itu.

"maaf tuan. Tapi apa itu?"

"Jadwal kapan hujan" jawab Jeno santai.

"maksud tuan?"

"aku adalah pembawa berita cuaca, asal kau tahu" Ucap Jeno. Dan tentu saja itu bohong.

Baiklah- sudah berapa kali Jeno mengatakan bahwa bisa bahaya jika Jaemin mengetahui dia dewa hujan?

Jaemin benar benar bingung.

Pembawa berita cuaca kenapa bisa sekaya ini?

"t-tuan, aku akan pulang. Terimakasih atas jamuannya" ucap Jaemin yang sekarang benar benar kebingugan.

"ngomong-ngomong diluar hujan"

Jaemin menghela nafas.

"Tidak apa-apa. Lihat. Aku memakai jaket. JAdi akan kupastikan aku aman nanti"

"oh, kalau begitu, sampai jumpa" ucapnya.

Jaemin berlari keluar dari rumah Jeno dan melihat depan rumahnya.

Benar benar mirip seperti rumah para dewa.

Jaemin berjalan dan menemukan sebuah halte.

Letak rumah ini, lumayan jauh dengan rumah Jaemin

Jaemin melihat sekeliling. Dan, Jeno tidak ada sekitarnya apalagi menganggunya.

Hari ini, dia akan pergi ke rumah yang seseorang kenalkan padanya.

'Rumah Lee Minhyung' yang pernah dikatakan Minhyung 2 hari lalu.

Dia berjalan ke taman bunga x. Dikarenakan sudah malam, suasana taman sangatlah sepi hanya ada nyanyian merdu belalang.

Hingga akhirnya dia menemukan bilik yang dimaksud. Bilik yang lebih sempit dari yang lain.

Jaemin meneguk ludahnya kasar.

Benarkah disini?

Dia berjalan hingga menemukan satu rumah yang bernuansa hitam dan lagi-lagi, bergaya yunani.

Tok! Tok!

Pintu terbuka sendiri dan Jaemin semakin ketakutan.

Ok, kenapa belakangan ini Jaemin selalu menemukan hal aneh?

"per-permisi"

"ah, ada tamu ternyata" ucap seorang laki laki yang berada di tangga. Menatap intens mata Jaemin.

"an-anda lee Minhyung?"

"sudah lama sekali orang memanggilku Lee Minhyung"

Jaemin meneguk ludahnya

"m-maksud anda?"

"Biasanya orang jaman sekarang memanggilku dewa angin"

Jaemin meneguk ludahnya kasar.

Dewa? Berarti dewa itu bukan mitos?

"Dewa itu tidak mitos asal kau tahu. Tolong pikiranmu jangan aneh-aneh, aku bisa membacanya" jawab Lee minhyung.

"tuan Minhyung bisa membaca pikiranku?"

"Mark. Panggil aku Mark."

Jaemin mengangguk.

"jadi mau apa disini hm? sudah lama sekali manusia tidak berkunjung ke sini"

"i-itu aku ingin m-mengetahui lebih banyak tentang dewa hujan" jawab Jaemin

Mark mengangguk dia berjalan ke bawah dan pergi ke arah meja.

Jaemin yang kebingungan hanya bisa mengikutinya dan duduk berlawanan dengan Mark.

"Dewa hujan ya..."

Jaemin mengangguk.

"Dewa hujan, itu salah satu dewa terkuat dan paling berpengaruh di bumi. Sebenarnya nama dewa hujan itu kurang cocok. Hmm- dewa air lebih cocok"

"kenapa?"

"dia tidak hanya bisa mengontrol hujan. Dia bisa mengubah cuaca sesuka hati, mengontrol air di laut bahkan sawah" jelas Mark panjang lebar.

Jaemin mengangguk

"Dan- dewa hujan menjadi lebih kuat saat bertemu dengan pengantinnya sendiri"

Jaemin menatap Mark kebingungan.

"Dewa hujan hidup abadi karena terus mencari pengantinnya dan akan menua jika sudah menikah bersama pengantinnya. Karena itulah dia selalu mencari pengantinnya sendiri"

Jaemin mengangguk.

"sudah lama aku tidak bertemu dewa hujan"

"memangnya siapa dewa hujan?"

"siapa ya- aku lupa. Sudah 200 tahun aku tidak bertemu dengan dia. terakhir kali aku bertemunya sedang membuat tsunami kecil untuk desa x"

Jaemin mengangguk.

"oh ya ngomong ngomong aku pernah dengar jika orang yang berani menyentuh pengantinnya akan mati. Dibuat seolah olah kecelekaan padahal dewa hujan yang membunuhnya"

Jaemin meneguk ludahnya kasar.

Mulai hari ini dia harus berhati hati.

Bagaimana jika nanti dia bertemu dengan pengantin dewa hujan lalu dekat lalu-

Emm- Jaemin belum siap mati.

Walapun kemungkinan hidupnya benar benar membuatnya ingin bunuh diri. tapi tetap saja

Jaemin menggelengkan kepalnya takut mmbayangkan dirinya dibunuh.

"makanya jangan pernah dekat dekat dengan dewa hujan apalagi pengantinnya"

ah, Jaemin lupa kalau Mark bisa membaca pikiran.

"baiklah tuan aku pamit dulu. Sampai jumpa" ucap Jaemin lalu berlari.

Mark melihatnya langsung terkekeh.

Tentu saja Jaemin tidak akan mati.

Jika Jaemin mati, maka Jeno juga akan mati.



















































































Karena Jaemin adalah pengantin yang dicari cari Jeno selama ini

[a.n: aku baru sadar kalau aku gak nulis tbc di chapter sebelumnya wkwk]

Continue Reading

You'll Also Like

671K 32.4K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
45K 5.9K 9
"who?" ─ The ordinary student caught something unordinary ©moonpiri2018 Written in Bahasa Indonesia
11.2K 392 6
⚠️Warning⚠️ Aleta Xaviera, seorang gadis berpenampilan culun, dibalik penampilannya yang terlihat culun, dia adalah seorang model yang cukup terkenal...