Dewi Hamerra

By you_zHa

9.4M 339K 29.6K

Dewi Hamerra, adalah salah satu bidadari penghuni Kerajaan Phonix. Ia merupakan Putri dari sang Raja Phonix... More

01. Dewi yang di asingkan
02. Pangeran Astaroth
03. Musuh sang bidadari
04. Penyekapan sang Bidadari
05. Kehormatan sang Bidadari
06. Taktik sang bidadari
07. Kekuatan Sang Pangeran Kegelapan
08. Racun sang Pangeran Kegelapan
09. Perubahan sang Pangeran Kegelapan
10. Perubahan sang Pangeran Kegelapan (part II)
11. Perhatian Sang Pangeran Kegelapan
12. Purnama Sang Pangeran Kegelapan
13. Titah Sang Raja Kegelapan
15. Penyelamatan sang Bidadari
16. Suara hati Panglima Phonix & Pangeran Astaroth
17. Suara Hati Sang Bidadari & Sang Pangeran Kegelapan
18. Kembali ke Astaroth
19. Elektra Sang Putri Astaroth
20. Danau Astaroth
21. Kamuflase Sang Pangeran Kegelapan
22. Berburu
23. Pertemuan Sang Bidadari dan Panglima Phonix
24. 'Kemarahan' Sang Pangeran Kegelapan
25. Tuanku Igor
26. Inilah Diriku!
27. Darah Unicorn
OPEN PO TDT & HAMERRA
HAMERRA UP DI KARYAKARSA

14. Pelarian sang Bidadari

199K 11.8K 619
By you_zHa

Play list : In Your Hands - ost.  Cheongdamdong Alice

*****

"Tidak hanya wanita dari kaummu saja yang ia sukai di tempat tidur. Tapi dari kaum kami juga. Termasuk Ratuku sendiri, Valerian dan Putri bungsuku yang merupakan adik nya sendiri yang menjadi kesukaan Christoff untuk menemaninya di ranjang."

_________________________________________
_________________________________________


Hamerra sesekali menoleh ke belakang menatap ke arah kastil menyeramkan yang 2 bulan terakhir ia tinggali meskipun kastil itu sudah tidak terlihat.  Karena Hamerra sudah sangat jauh melangkahkan kakinya meninggalkan Astaroth.

Raja Salazar benar,  Hamerra memang harus pergi dari tempat yang bukan tempat tinggalnya. 

Tempat tinggalnya bukan kastil yang merupakan sarang iblis,  tapi istana Phonix, Negri putih.

Istana yang menjadi tempat tinggal dirinya,  keluarga dan kaumnya.

Dan Hamerra sangat membenci dirinya yang sempat terlena tinggal di sarang iblis itu.  Hamerra benci saat dirinya mulai menikmati kebersamaannya bersama Christoff.  Dan Hamerra sangat membenci iblis itu, iblis paling menjijikan yang pernah ia temui,  iblis paling mengerikan yang pernah ia kenal,

Hamerra sangat membenci Christoff.

Hamerra mengusap air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya ketika ingatannya berpusat pada Christoff.  Hatinya sesak ketika mendapati fakta jika Christoff hanya iblis berdarah dingin pemburu seks. 

Sangat rendah dan menjijikan!

Hamerra menghirup udara sangat dalam untuk menetralisir emosinya mengenai Christoff. 

Ada yang lebih menguasai hatinya dari emosinya terhadap Christoff yaitu ketakutan.

Hamerra memejamkan matanya sejenak untuk menetralisir ketakutan yang terus menggelayutinya sepanjang perjalanan. Ia kini berada di dalam hutan wilayah Negri Hitam di tengah malam menuju Phonix. 

Hamerra mengusap keringat di keningnya, keringat kecemasan dan ketakukan karena wangi tubuhnya yang akan mengundang makhluk penghuni hutan.

Meskipun tidak ada yang mengetahui jika kutukannya sudah lenyap dalam dirinya tapi Hamerra tetap saja merasa ketakutan dan was-was.

Hamerra berjalan dengan melihat ke kanan, ke kiri, kebelakang secara bergantian dengan tidak tenang.

AAUUUUU....

Hamerra menoleh cepat kebelakang ketika mendengar suara lolongan nyaring dari serigala.  Ia mengubah jalannya menjadi berlari kecil dengan jantung berdebar,

Ahh...

Hamerra terjatuh.

Kakinya tersandung akar pohon besar. 

Dengan cepat ia berdiri, ketika mendengar kembali sebuah lolongan dari serigala yang lebih keras dari sebelumnya. Bahkan tidak hanya lolongan dari satu serigala saja yang Hamerra dengar, tapi serigala itu saling bersahutan satu sama lain dengan kawanannya.

Ya Tuhan, 

Hamerra masih di wilayah hutan Negri hitam yang notabenenya hutan ini di huni oleh makhluk-makhluk Negri Hitam.

Ketika Hamerra mencoba berjalan,  ia kembali terjatuh karena kakinya tidak bisa menopang beban tubuhnya sendiri.  Kakinya terkilir. 

Nafas Hamerra memburu,  ia melihat kondisi kakinya yang membiru. 

Hamerra merabakan tangannya pada kakinya untuk melihat sesuatu yang salah pada kakinya.  Setelah ia merasakan bagian mana yang salah dengan kakinya,  Hamerra menggigit bibirnya kemudian memutar kakinya dengan sekali hentak. Hamerra merasakan bibirnya berdarah akibat menahan teriak kesakitannya sendiri.  Hamerra menghapus darah di bibirnya dan juga air matanya yang mengalir di pipinya secara bergantian. 

Hamerra mencoba berdiri,  dengan perlahan ia mencoba melangkahkan kakinya.  Hamerra cukup lega karena kakinya sudah bisa berjalan meskipun tertatih dan terpincang. 

Hamerra berjalan cepat ketika matanya menangkap gumangan lumpur di pinggiran hutan.  Ia menghampiri gumangan lumpur itu dan melumuri tubuhnya serta wajahnya yang tertutup cadar untuk menyamarkan wangi tubuhnya.  Hamerra tidak tau itu akan berhasil atau tidak, ia hanya mencoba melindungi dirinya sendiri. 

Hamerra yang sedang melumuri tubuhnya,  refleks berlari dengan susah payah ketika mendengar lolongan srigala kembali, dengan para serigala itu saling bersahutan mengerikan. Bahkan burung-burung berterbangan dari atas pohon seakan ikut melarikan diri seperti dirinya. 
"Aaagghh....."

Pekik Hamerra ketika kakinya terperangkap jebakan hewan yaitu berupa penjepit besi bergerigi.

Darah segar mengalir di kakinya, 

Ya Tuhan ini sakit, 

Hamerra terisak mencoba melepaskan perangkap tersebut dari kakinya tapi ternyata sulit sekali ia lepas, karena gigi-gigi besi itu tertancap sempurna menembus sampai ke tulang kakinya. 

Sakit sekali.

Apalagi kakinya baru saja terkilir. 

Hamerra memilih mendudukan dirinya bersandar di pohon. 

Ia pasrah jika malam ini dirinya menjadi santapan hewan buas penghuni Negri Hitam. Karena darah segar yang mengalir di kakinya akan mengundang nafsu para iblis. Hamerra menarik nafasnya dalam untuk menetralisir ketakutan yang semakin kuat dalam dirinya.  Kemudian ia memilih memejamkan matanya mencoba menerima takdirnya apapun hari ini. 

"Bidadari...."

Refleks, 

Hamerra membuka matanya dengan cepat ketika mendengar suara desisan yang memanggilnya. 

Dan di hadapannya tengah berdiri sosok pria yang memiliki aura sangat gelap dan menyeramkan. Ia bertubuh besar dengan kulit berwarna coklat dengan sorot mata yang sangat tajam.

Hamerra meyakini jika ia makhluk salah satu penghuni Negri Hitam. 

Hamerra memejamkan matanya mencoba memusatkan pikirannya untuk melihat jenis makhluk hitam di hadapannya.  Kemudian ia menghirup bau si makhluk dengan dalam. 

Makhluk pemburu daging, iblis dari jenis Serigala.

Makluk buas setelah iblis penghisap darah. 

Hammera meneguk salivanya untuk membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba mengering. 

Hamerra memperhatikan jika iblis itu memejamkan matanya dengan menggeliatkan lehernya ke kiri dan ke kanan. Kemudian ia menghirup udara seperti dirinya tadi.

"Bidadari Phonix... Ah... Dewi yang terkutuk..."

Iblis itu membuka matanya dengan menyeringai, 

"Apa yang di lakukan Putri dari Phonix di tengah malam buta di hutan Negri Hitam sampai menyamarkam wangi tubuhnya dengan lumpur?"

Hamerra tidak menghiraukan pertanyaan dari si iblis Serigala itu. Namun matanya menatap tajam si iblis dengan was-was. 

"Kau di kabarkan menghilang. Dan sekarang kau berada di wilayahku? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Selidik iblis itu dengan berjalan lebih mendekat pada Hamerra.

"Bukan urusanmu. Dan berhenti mendekat!"

Gelegar tawa terdengar dari mulut sang iblis yang membuat tubuh Hamerra gemetar ketakutan. Dan Hamerra menyadari jika ia telah menginjakan kakinya di wilayah iblis Serigala.

"Wangimu sangat menggoda, namun sayang kau terkutuk untuk di sentuh."

Hamerra menelan salivanya dengan kasar,
"Anak buahku akan senang jika melihatmu, makhluk yang terkenal paling cantik dari semesta. Putri Hamerra."

Hamerra menggeleng kasar dengan air mata menggenang di pelupuk matanya ketika iblis itu menengadahkan wajahnya dan mengaum untuk memanggil kawanannya. 

Jantungnya berdebar ketakutan ketika suara auman Serigala saling bersahutan dengan nyaring seperti suara girang ketika mendapatkan santapan makan malam mereka.  Dan dalam hitungan menit dirinya sudah di kelilingi oleh iblis para Serigala itu. 

Hamerra harus meredam ketakutannya jika yang mengelilinginya adalah iblis Serigala yang berwujud menyeramkan,  wujud asli dari mereka, 

"Kalian tau,  siapa yang memasuki wilayah kita?"

Tanya si iblis yang memanggil anak buahnya. Satu-satunya iblis serigala yang masih berwujud seperti dirinya. 

Para iblis itu pun melakukan hal sama seperti yang di lakukan pemimpinnya tadi untuk mengetahui makhluk yang di maksud dengan mencium baunya dengan dalam.

"Dewi Terkutuk."

Jawab salah satu anak buahnya dengan suara yang lebih mirip sebuah auman.

"Ya, dan sekarang kita di berikan anugrah untuk melihat wajah si pemilik wajah tercantik di semesta."

"A-apa maksudmu?" tanya Hamerra dengan suara bergetar.

Iblis itu mengacuhkan pertanyaannya Hamerra,  ia mengambil 2 buah anak panah dan busur dari salah satu anak buahnya. 

Hamerra memejamkan matanya dengan pasrah ketika iblis itu mengarahkan busur dan 2 anak panahnya pada dirinya.

SET...

2 anak panah melayang memanah lengan gaun milik Hamerra bagian kiri dan kanan sampai tertancap di pohon yang otomatis membuat pergerakan Hamerra terkunci. 

Hamerra tetap mencoba tenang meskipun rasa takut sangat menguasai dirinya sekarang.

Hamerra mencoba menggerakan kaki dan tangannya ketika iblis itu mendekat padanya. Tapi tidak bisa,  tenaganya habis karena kakinya yang sangat membuat dirinya kesakitan.

"Ma-mau apa kau?"

Iblis itu hanya menyeringai dan berjongkok di sisi Hamerra. 

Ia melarikan matanya pada kaki Hamerra yang terjepit perangkap besi, 

"Kau sangat malang!"

Kemudian iblis itu mengalihkan matanya dari kaki Hamerra pada wajah Hamerra yang tertutup cadar dengan iris kuning miliknya berpusat pada iris coklat terang milik Hamerra. 

"Mata yang Indah...."

Bersamaan dengan tangan iblis itu menurunkan cadar yang menutupi wajah Hamerra, 

"Luar biasa,"

Itu kata pertama yang keluar dari mulut iblis itu ketika melihat wajah Hamerra yang tidak tertutup cadar, 

Bersamaan itu juga Hamerra mendengar geraman menahan nafsu dari anak buah iblis itu yang mengelilingi Hamerra. 

"Berita itu sangat benar, kau memang makhluk tercantik. Bahkan noda lumpur tidak mengurangi kecantikan dan pesonamu.  Jika saja kau tidak terkutuk, kita bisa menikmati malam ini bersama."

Iblis itu bangkit dan berjalan menjauhi Hamerra yang terisak ketakutan dengan ucapan frontal darinya.

Namun baru beberapa langkah, anak buahnya yang berwujud setengah serigala tidak bisa menahan nafsu, iblis itu berlari mendekati Hamerra dan mencekik leher Hamarra dengan tangannya yang berbentuk jari serigala yang menyeramkan.

"APA YANG....."

si pemimpin iblis itu tidak meneruskan peringatan kerasnya ketika mendapati anak buahnya tidak terpengaruh sama sekali ketika menyentuh kulit Hamerra secara langsung. 

"Menyingkir!"

Perintah si pemimpin itu pada anak buahnya yang masih mencekik Hamerra,  sedangkan wajah Hamerra sudah memerah karena cekikan keras di lehernya. 

Mungkin inilah kematiannya....

"KU BILANG MENYINGKIR!"

perintah si pemimpin sekali lagi dengan lebih keras dan menuntut, 

Si anak buahnya pun menurut dengan melepaskan cekikannya dari leher Hamerra dengan air liur yang menjijikan menetes di dada Hamerra. 

Si pemimpin iblis Srigala mendekat pada Hamerra dengan tatapan tidak terbaca, 

"Kutukanmu menghilang?"

Selidiknya dengan jarak yang semakin mendekat, 

Hamerra hanya menggeleng pasrah ketika tangan si iblis srigala membelai wajahnya. 

Gelak tawa kembali terdengar dari bibir si pemimpin iblis serigala yang di ikuti tawa dari para anak buahnya. 

"Malam ini kita pesta bersama makhluk tercantik semesta!"

"Ja-jangan! kumohon! Jangan!"

Isak Hamerra dengan memohon ketika ia menyadari jika malam ini,  dirinya akan menjadi budak seks kawanan iblis srigala itu ramai-ramai. 

"Sebelum anak buahku. Aku yang harus mencicipi kecantikan dan tubuh indahmu. Hamerra."

"Ti-tidak.... Aaa...."

Hamerra menjerit dalam tangisnya ketika gaun bagian depannya di robek dengan sekali hentak sampai memperlihatkan kemben yang menutupi area pribadinya, 

"Indah...."

Puji iblis itu kemudian mendaratkan sebuah ciuman di bibir Hamerra dengan begitu brutal.

Hamerra hanya bisa menjerit pilu,  memohon keajaiban agar dirinya terselamatkan dari hawa nafsu iblis yang sekarang sedang menjelajahi lehernya. 

Hamerra tidak bisa berbuat banyak selain menangis karena kedua tangannya yang terkunci kedua anak panah dan kakinya yang masih terperangkap dalam perangkap besi bergigi yang menembus sampai tulang kakinya. Dan tenaganya pun sudah melemah. 

Jika ini memang akhir dari segalanya,  kenapa Tuhan dengan kejamnya membiarkan ia menjadi budak pemuas nafsu sampai akhir hayatnya? Apa kesalahannya sampai ia  hidup dengan penuh penderitaan sampai akhir hayatnya?

Hamerra memejamkan matanya dengan pasrah ketika si iblis srigala mulai meraba bagian tubuh sensitifnya yang di iringi gelak tawa dari para anak buahnya,  yang tengah menyaksikan perbuatan pemimpinnya pada Hamerra.

BUSSH.....

Tubuh si iblis yang tengah mencumbu tubuh setengah telanjang Hamerra terpental menjauh ke belakang menimpa anak buahnya. 

Hamerra membuka matanya dan ia langsung menangis kembali ketika melihat sosok yang sedang berdiri di hadapannya dengan tatapannya yang datar. 

Christoff. 

Christoff berjongkok dengan meneliti tubuh Hamerra dengan seksama,  lalu ia melepaskan jubah yang ia kenakan untuk menutupi tubuh Hamerrayang terbuka. 

"Ada aku,"

Ujarnya dengan lembut sembari mengusap air mata yang mengalir deras di pipi Hamerra. 

Kemudian dengan cepat ia berdiri dan membalikan tubuhnya menghadap pada para kawanan iblis srigala itu, 

"Pangeran Astaroth,  Edward Christoff?"

"Lama tidak berjumpa, Marlon."

*****

T. B. C

Hamerra

______________________________________

Maaf selalu lama kalau update si bidadari ini 🙏
Setelah ini aku cobain untuk update Hamerra seminggu sekali 😊

Kecup sayang,

you_zHa

Continue Reading

You'll Also Like

94.7K 3.6K 30
setelah bertahun tahun leonard belum menemukan mate untuk menjadikan lunanya di whitemoon Pack akhirnya dia di pertemukan seorang gadis nerd yang mem...
36.2K 1.3K 4
Jangan dibaca! Cerita ini sedang hiatus. ... Severn Lawler, Pangeran dari Kerajaan Phoenix yang dingin dan tak punya perasaan. Setelah kematian Luna...
170K 10.8K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
17.6K 766 29
Gue nggak percaya sih sama yang tiba-tiba. Tapi ketika otak gue udah nggak ngerti apa yang terjadi gue merasa semuanya tiba-tiba dan tanpa alasan. Sa...