Behind Of The Mask

By Ai_Yaotome

17.9K 1.4K 98

Merlin harlend adalah anak dari seorang tukang kayu diperdesaan terpencil yang damai, namun ia harus di sadar... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11

Chapter 10

1.7K 141 24
By Ai_Yaotome

#Happy Reading All.. please give a vote for this Story.. ^•^

Merlin tidak tahu bagaimana ia bisa berdiri didepan pintu sebuah kastil tua yang sering ia datangi dengan teman-temannya, Merlin mengambil kertas yang ada didalam saku jubahnya dan membaca kembali tulisan yang terlihat didalam kertas semuanya sesuai dengan papan petunjuk yang ada didepan kastil tua itu.

A..apa yang harus aku lakukan sekarang? Batin Merlin sambil menarik jubahnya lebih erat mengingat udara semakin dingin dan ia tidak yakin ada penghuni yang menempati kastil tua namun tiba-tiba pintu kastil tua itu terbuka dan sesosok pelayan keluar dari dalam kastil itu.

"Selamat datang Miss Merlin, Saya Remus kepala Pelayan di kediaman ini" Gumam Pelayan yang keluar dari pintu kastil tua itu untuk menyambutnya, Merlin menelan Saliva-nya untuk mengurangi rasa gugupnya. Bagaimana ia tahu namaku? Batin Merlin gugup, ia bahkan mengingat wajah pelayan itu didalam mimpinya.

"Kami sudah menunggu anda, apakah perjalanan anda melelahkan, Miss?" Tanya Pria itu kembali sambil mempersilakan ia masuk kedalam kastil, Merlin terdiam sejenak sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kastil mengingat ia sudah sangat kedinginan diluar.

Aku berada disini hanya sementara hingga matahari terbit Batin Merlin meyakinkan keputusan yang ia buat tidak salah, Merlin sedikit terkejut ketika ia melihat isi dalam Kastil tidak menyeramkan mengingat kastil ini sudah tua dan para penduduk banyak yang melarang anak-anak mereka untuk mendekati kastil ini hanya saja lampu-lampu didalam kastil sedikit redup.

"Maaf Miss Merlin, bisakah anda memberikan jubah anda?" Tanya Remus membuyarkan lamunan Merlin.

"Ma..Maafkan saya"Gumam Merlin cepat sambil melepaskan tali jubahnya dan melepaskannya kemudian memberikannya kepada Remus, Merlin memperhatikan pelayan itu meletakkan jubahnya ditempat gantungan yang tersedia didekat pintu agar ia tahu dimana jubahnya disimpan mengingat jubah itu pemberian terakhir Arthur untuknya.

"Bisakah anda mengikuti saya Miss?" Gumam Remus kembali kemudian mulai melangkahkan kakinya tanpa menunggu jawaban apapun dari Merlin dan membuat gadis itu mengikutinya dari belakang.

Merlin menggenggam kedua tangannya dengan erat untuk mengusir rasa gugupnya, tubuhnya masih menggigil akibat udara dingin diluar sana, Merlin memperhatikan Remus berhenti disebuah Ruangan dan membuka pintunya.

"Silakan Masuk Miss Merlin" Gumam Remus sambil mempersilakan Merlin masuk kedalam ruangan yang ia tunjuk "Silakan anda menunggu disini, akan saya panggilkan Lord Collin" Gumam Remus kemudian ia kembali menutup pintu ruang tamu.

Merlin memperhatikan sekeliling ruangan yang terasa nyaman, Ia sudah terlalu lelah untuk berlari didalam hutan mencari pertolongan dan sekarang setidaknya ia bisa sedikit beristirahat diruangan ini.

***

Collin mengangkat botol brandy hangatnya dan meneguknya tapi tidak ada sedikitpun air yang keluar dari dalam botol itu. "Apa aku sudah menghabiskannya?" Gumam Collin sambil menghela nafasnya dengan berat kemudian ia meletakkan kembali botol brandy kosongnya dan menatap setumpuk dokumen-dokumen yang sudah ia kerjakan.

"Ternyata masih banyak dokumen yang belum aku selesaikan" Gumannya kembali sambil mengambul setumpuk dokumen baru yang akan ia kerjakan namun terdengar sebuah ketukan dari arah pintu ruang kerjanya

"Excuse me, My Lord" Guman Remus dari arah pintu ruang kerja sambil membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat.

"Ah Remus, bisa kau bawakan aku sebotol Brandy hangat lagi?" Gumam Collin mengangkat botol brandynya yang sudah kosong kemudian kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Yes My Lord, tapi pelayan wanita untuk mendampingi anak-anak menunggu anda diruang tamu, My Lord" Gumam Remus tenang membuat Collin mengalihkan pandangannya menatap kearahnya.

"Sudah tiba?" Tanya Collin kembali meyakinkan dirinya tidak salah mendengar mengingat ia tidak mendengar suara kereta kuda yang datang ke kastil bahkan langkah kaki kuda sekalipun.

"Yes My Lord, Miss Merlin sudah menunggu anda diruang tamu"

Apa aku terlalu fokus pada dokumen-dokumen ini sehingga tidak mendengar suara kereta kuda datang? Batin Collin sambil menatap kearah Remus sebelum akhirnya ia bangkit berdiri dari kursi kerjanya, "Baiklah, Aku akan menemuinya" Gumannya kembali sambil berjalan keluar dari ruang kerjanya menuju ruang tamu yang diberitahukan Remus padanya.

***

Sekali lagi Merlin mengusap kedua tangannya untuk menahan rasa dingin, tubuhnya mulai mengigil kembali mengingat ruangan tamu yang ia tempati sedikit dingin berharap Remus kembali dengan cepat agar ia bisa meminta perapian dinyalakan.

Bagaimana cara menyalakan perapian ini?" Batin Merlin menatap perapian yang ada didepannya, perapian yang ada didepannya berbeda dengan perapian miliknya yang sudah tua, ia tidak ingin merusak benda apapun dikediaman ini.

Pyrkagia Sebuah kata bergiang didalam pikiran Merlin membuat gadis itu terkejut. Si..Siapa yang berbicara? Batin Merlin menatap keseluruh ruangan namun tidak ada seseorang disana dan membuat dirinya menjadi lebih waspada mengingat dirinya sedang di buru seseorang yang tidak ia kenal.

Prykagia kata-kata itu terdengar kembali dan kali ini lebih jelas daripada sebelumnya membuat Merlin semakin ketakutan berharap Remus kembali menemuinya dengan cepat.

Merlin kembali mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk ketika ia mendengar knop pintu bergerak dan melihat sesosok pria dengan mengenakan setengah Mask diwajahnya masuk kedalam ruangan bersama dengan Remus dibelakang pria itu.

Merlin sedikit terkejut melihat pria yang ada didepan Remus, pria yang ia lihat didalam mimpi, Apa pria itu akan mengenaliku? Batin Merlin gugup namun ia yakin pria itu tidak akan mengenal dirinya mengingat didalam mimpi pria itu tidak dapat melihatnya walaupun ia melihatnya dengan jelas.

"Selamat Sore Miss.." Guman Collin sambil mengerutkan keningnya untuk mengingat nama Merlin namun ia lupa nama gadis itu.

Sore? Batin Merlin bingung mendengar Collin mengucapkan kata sore karena seingatnya sebentar lagi matahari akan terbit dan berarti sebentar lagi akan pagi namun Merlin lebih memilih untuk diam dan memperkenalkan dirinya kepada pria bertopeng itu.

"Merlin, Merlin Harlend Sir.." Gumam Merlin sambil mengangkat tangannya untuk menjabat tangan Collin yang dengan cepat disambut hangat oleh Collin.

Dingin Batin Merlin menatap tangan Collin dengan lekat ketika ia menjabat tangan Collin

"Well, Maafkan saya Miss Harlend" Gumam Collin "Saya Collin Beth Vanderbilt pemilik kastil ini, Silakan duduk" Gumam Collin kembali sambil mempersilahkan Merlin duduk dan menatap tubuh Merlin yang terlihat gemetaran karena kedinginan.

"Apa anda baik-baik saja Miss Harlend?" Tanya Collin cemas melihat wajah Merlin yang terlihat sedikit pucat.

"Saya tidak apa-apa Sir" Gumam Merlin sambil tersenyum menyembunyikan bahwa dirinya sangat kedinginan walaupun ia sudah didalam ruangan, Merlin bisa melihat Collin menatapnya dengan cemas kemudian ia melihat Collin menatap kearah Perapian.

"Remus, bisa kau nyalakan perapian itu?" Tanya Collin sambil bangkit berdiri mengganti posisi tempat duduknya dan sedikit jauh dari tempat perapian.

"Yes My Lord.." Gumam Remus kemudian ia menyalakan perapian dan membuat ruangan menjadi hangat, Merlin menghela nafasnya dengan lega ketika ia merasakan tubuhnya menjadi hangat.

"Apa kita pernah bertemu?" Tanya Collin tiba-tiba membuat tubuh Merlin menjadi kaku.

"N.No Sir.. Ini pertama kalinya saya bertemu dengan anda" Gumam Merlin gugup ketika menjawab pertanyaan Collin dan berharap pria itu berhenti menatapnya karena Merlin merasa Collin bisa melihat dirinya lebih dalam melalui tatapannya dan membuatnya semakin gugup.

"Mungkin hanya perasaanku saja" Gumam Collin sambil mempersilakan Merlin untuk minum tea yang baru saja dibawahkan pelayan untuknya, Merlin mengangkat cangkir itu dan menatap tea didalamnya dan sedikit bergidik ketika ia mencium aroma amis dari dalam cangkir.

"Apa kau sungguh bisa mengurus anak-anak?" Gumam Collin kembali membuat Merlin mengalihkan pandangannya dari cangkir ditangannya dan menatap Collin dengan tatapan bingung.

Menjaga anak-anak? Batin Merlin masih menatap Collin dengan tatapan bingung,
Pria ini sudah memiliki anak! batin Merlin dalam hati karena ia melihat wajah Collin yang masih terlihat sangat muda.

Merlin bahkan tidak tahu kalau Arthur menyuruhnya kemari untuk menjadi pengasuh anak-anak tapi ia yakin Arthur membantunya kemari untuk berlindung dari para penyihir jahat yang menginginkan nyawanya.

"Ya, saya bisa My Lord" Gumam Merlin cepat mengingat ia tidak berbohong bahwa ia sudah sering menjaga anak-anak para penduduk desa lagipula ia juga sedang membutuhkan tempat tinggal untuk berlindung.

Collin terdiam memikirkan perkataan Merlin kemudian ia menatap Remus "Bawa Miss Merlin kedalam kamarnya" Gumam Collin kepada Remus.

"Yes, My Lord.." jelas Remus kemudian mempersilakan Merlin mengikutinya menuju kamar untuknya, meninggalkan Collin di ruang tamu.

Continue Reading

You'll Also Like

3K 315 19
Sunghoon yang hidup dalam keluarga bahagia dikejutkan dengan fakta bahwa dia memiliki sepasang taring tajam dan juga matanya akan merah menyala saat...
67.5K 4.7K 17
Manusia telah menjadi legenda bagi para vampir, bagaikan makhluk langka yang hampir punah. "Kau manusia yang nekat." Manusia hidup diantara para vamp...
22.6K 4.6K 38
Kelanjutan dari kisah Christy bersama teman temannya didalam lingkup aliansi. setelah berhasil mendamaikan bangsa serigala dan juga bangsa vampir. Ch...
15.4K 1.4K 12
Mansion vampire penuh darah manusia. kelalaian manusia yang datang ke mansion itu akan tiada tanpa kata kata yang keluar dalam mulutnya. sang vampire...