The Time I Have For You (Yaoi...

By Mavi_Blue11

75.9K 4.9K 322

Haru dikejutkan oleh pasien kritis yang datang tengah malam ke Instalasi darurat. Kemudian ketika pasien itu... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Author's Note
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19 (END)
Bonus

Chapter 10

3.4K 228 5
By Mavi_Blue11

Haru terbangun dengan mata yang mengantuk. Dia merasakan lengannya berat dan termenung menyadari Aki yang tidur berbantalkan lengannya dan memeluknya dengan erat.

Haru memandangi Aki yang bernafas lembut. Rambut gelapnya terurai sedikit di dahi dan menutupi matanya. Hidungnya yang mancung menyentuh lengan Haru. Bibirnya yang penuh dan kecil terbuka sedikit. Haru menghirup wangi lembut dari rambut Aki. Haru begitu menyukai wanginya. Seperti wangi lavender dan mint.

"Begitu indah... belum pernah kutemui lelaki dengan wajah seindah ini..." batin Haru membelai pipi Aki dengan jemarinya dan mendekat untuk mengecup dahi Aki.

"Umh..." Aki bergerak pelan tapi tidak membuka matanya. "Haru... chan..."

Haru menatap terpana pada Aki yang memanggil namanya dalam tidur. Haru memeluk Aki dan mengecup kepalanya.

Aki membuka matanya perlahan dan menatap Haru lama sebelum sadar dia sedang berada di pelukan Haru dan tanpa baju.

"Uwaah..." Aki menutup wajahnya malu. Haru tertawa pelan sambil menurunkan tangan Aki.

"Kamu kenapa malu?"

"Kamu sudah memperhatikanku dari tadi?"

"Iya, habisnya manis sekali. Wajahmu saat tidur menggemaskan."

Aki menggembungkan pipinya dan menyengir. "Haru-chan juga tampan sekali, rambutnya turun." Aki mengusap-usap rambut Haru yang menutupi poninya.

Haru tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada wajah Aki sampai hidung mereka bertemu. "Aki... aku minta maaf..."

"Kenapa Haru-chan?" Tanya Aki heran.

"Aku belum mengatakan padamu kalau sebelum denganmu, aku sudah pernah melakukannya dengan wanita..."

Aki tersenyum dan mengecup bibir Haru. "Dengan lelaki, apa aku yang pertama?"

Haru mengangguk. "Ya, kamu yang pertama."

"Itu sudah cukup bagiku, lagipula kamu tidak harus meminta maaf atas masa lalumu. Aku tidak ada di sana saat itu, kita belum bertemu. Walaupun sebelumnya misalkan kamu sudah pernah melakukannya dengan laki-laki, aku tidak berhak marah, atau kamu minta maaf."

Haru terpana mendengar jawaban Aki dan Aki menambahkan. "Tapi aku bahagia kamu menjadi saat pertamaku, cinta pertamaku, dan aku berharap juga yang terakhir. Dan bagi Haru-chan aku juga lelaki pertama bagimu. Aku senang sekali dan merasa sangat spesial."

"Aki!" Haru memeluk Aki erat dan mencium Aki dengan lembut. Aki membalas ciuman itu sama lembutnya sambil memainkan jemarinya di rambut tebal Haru yang lembut.

"Aki..." bisik Haru di atas bibir Aki saat merasakan hasrat mulai menguasai dirinya.

"Haru-chan..." bisik Aki yang juga merasakan gairah menyelubunginya dan membiarkan Haru mulai mencumbunya dengan lembut.

###

"Aki, kamu nanti ingin di sekolah apa? Yang campuran atau khusus laki-laki? Eh tapi kalau khusus laki-laki pasti banyak yang suka sesama mereka. Tapi kalau campuran, bakal banyak gadis yang tergila-gila padamu." Kata Haru dilema dengan dirinya sendiri membuat Aki tertawa.

Aki meletakkan lemon tea hangat dengan madu di atas meja. Dan duduk di samping Haru yang masih sibuk berpikir. "Aku sudah tamat SMA, Haru-chan."

"Eh? Benarkah?"

"Iya, jadi kamu jangan khawatir."

"Kalau begitu kamu akan mendaftar kuliah? Kami ingin jurusan apa? Tapi sekarang sudah telat ya? Tahun depan baru bisa ikut ujian masuk." Haru kembali sibuk bicara sendiri.

"Haru-chan, aku belum mau kuliah. Aku ingin bekerja."

"Apa?" Haru menatap Aki kaget.

"Aku ingin mencoba bekerja."

"Kenapa? Aku sanggup membiayaimu."

"Tidak, aku ini laki-laki Haru-chan, aku tidak mau bergantung sepenuhnya padamu. Setidaknya untuk membeli baju, atau kebutuhan pribadiku. Kalau aku bekerja, aku bisa memenuhinya."

"Tapi Aki, lebih baik kamu kuliah dulu baru nanti kerja, sekarang ini susah mencari kerja tamat SMA, aku sanggup membiayaimu. Walaupun kamu ingin kuliah di Todai*, aku akan memastikan kamu tidak kekurangan apapun."

"Haru-chan, aku bisa pakai beasiswa. Tapi sekarang aku ingin fokus pada impianku, maksudku impianku yang lainnya."

"Impianmu yang lainnya? Apa itu?"

"Aku ingin menjadi penyanyi. Aku ingin lagu-laguku didengar banyak orang."

Haru terdiam menatap Aki lama. "Penyanyi?"

"Iya. Jadi aku nanti akan coba melamar ke cafe-cafe dulu. Bernyanyi di sana. Dan juga di jalanan."

"Akiii... jangan begituu..." tiba-tiba saja air mata Haru menggenang.

Aki menatap Haru kaget dan mengusap air mata Haru. "Haru-chan, kamu sudah banyak melakukan hal-hal hebat untukku. Aku ingin menjadi orang yang bisa kamu banggakan. Berguna untukmu. Aku tidak ingin diam saja di rumah tanpa melakukan apa-apa. Aku tidak akan pernah bisa membalas apa yang sudah kamu lakukan untukku. Karena itu aku biarkan aku coba mencapai mimpiku ya?"

Haru menatap Aki dan teringat akan janjinya sendiri yang tidak akan menyia-nyiakan bakat Aki. Sekarang Aki mengatakan keinginannya untuk menjadi penyanyi. Haru akan mendukungnya. Tapi kalau memang jalan mereka berbeda nanti. Kalau memang Aki berhasil nanti. Apapun yang terjadi. Haru berharap mereka akan terus bersama.

"Baiklah, tapi kamu harus janji tetap kuliah ya?"

"Iya, kalau misalnya aku sudah mantap rasanya, tahun depan akan aku coba."

Haru tersenyum dan menepuk pelan kepala Aki. "Kalau begitu berjuanglah. Dan jangan lupa, kamu punya aku di sini. Apapun masalahmu. Saat kamu kesusahan, katakan padaku. Jangan ada yang disembunyikan."

"Pasti!" Aki memeluk Haru dengan erat dan mata berkaca-kaca. "Arigatou Haru-chan."

"Hai..." jawab Haru balas memeluk Aki dan mengecup kepalanya.

###

"Haru-chan! Ohayou! Ayo bangun! Kamu mau pergi kerja kan?" Tanya Aki menarik selimut Haru yang tidur tanpa baju.

"Ngh... Akiii... aku masih mengantuuk..." Haru menahan selimutnya karena rasa dingin mulai menusuk kulit

"Haru-chaan... aku sudah buatkan sarapan, nanti dingiin, cepaaat. Ng? uwaah!!" Aki kaget karena tiba-tiba Haru menarik tangannya membuat Aki rebah ke arahnya dan tepat berada di atas Haru dengan bibir mereka hanya berjarak sedikit lagi sebelum bertemu

"Aki... kamu manis sekali..." Haru menjilat pipi Aki masih dengan mata setengah tertutup.

"Ngh, Haru-chaaan... bangunlah," Aki mengacak rambut Haru pelan dan mengecup dahi Haru.

"Mmm..." Haru memeluk Aki dan mulai tertidur lagi.

"Haru-chaaan... astaga, susah sekali bangunnyaa..." Aki menggigit telinga Haru membuat Haru bergerak geli.

"Hmm..." Haru kembali menutup matanya. Dengan mudahnya dia tertidur.

"Kalau sendirian, Haru-chan bangunnya bagaimana??" Tanya Aki menahan tawa dalam hati.

"Ehm... Haaaaaaaruuuuu-chaaaaaaaaannnn...." Aki bersuara sepanjang satu tarikan nafas menggoyang-goyangkan tubuh Haru sampai Haru benar-benar bangun.

"Huaamhh..." Haru menguap lebar di depan meja makan dan memperhatikan Aki yang menyuguhkannya sarapan. Sandwich dan susu lowfat.

"Aaaa... biasanya aku tidak sarapan sebelum ke rumah sakit. Beginikah rasanya punya istri??" Tanya Haru dan tertawa melihat pipi Aki yang merona.

"Tapi, aku bisa dibilang seperti istri Haru-chan kan? Soalnya nama keluargaku sudah berubah menjadi nama keluargamu, Kagura." Kata Aki semangat sambil menatap Haru berbinar-binar.

Haru yang sedang meneguk susunya terbatuk karena kata-kata Aki. "Uhuk, uhuk, uhuk..."

Aki dengan cepat mengambil tisu dan mengusap susu yang belepotan di dagu Haru yang menatap Aki terpana kemudian tertawa.

"Hahaha... Aki... kenapa kepolosanmu bisa seimut ini??" Haru mengusap kepala Aki dengan gemas

"Eh? Tapi itu benarkan?" Tanya Aki dengan wajah seperti kucing yang ingin snacknya harus rasa ikan.

"Ya, walau kamu terdaftar sebagai adikku. Tapi peduli apa. Kamu adalah pasanganku seumur hidup..." ucap Haru menatap lembut Aki yang langsung merona.

"Haru-chan..." Aki menatap Haru berbinar dan melirik jam dinding.

"Ah! Haru-chan nanti telat! Ayo, ini tasnya, jasnya juga." Aki berdiri sambil mengambil tas dan jas Haru.

Haru yang berjalan ke genkan untuk memakai sepatu, didahului Aki yang mengambil sepatunya yang sudah disemir dan diletakkan di genkan.

Haru termenung sebentar. Apa ini? Rasanya sangat hangat di hatinya. Dia belum pernah diperhatikan seperti ini sebelumnya. Mulai dari membangunkannya, menyiapkan air hangat untuknya mandi. Baju yang akan dia pakai untuk bekerja. Membuatkan sarapan yang enak. Dan menyiapkan sepatunya. Semuanya langsung berbeda ketika Aki tinggal bersamanya. Haru ingin terus seperti ini. Bersama orang yang dicintai dan perhatian padanya.

"Haru-chan, karena sandwich-nya belum habis, aku masukkan dalam kotak, tapi di sini juga ada bekal. Di makan ya?" Kata Aki menyodorkan bungkusan bermotif kotak-kotak dengan warna lembut.

Haru menerima bekal itu dan menatap Aki dengan lembut. "Terima kasih, Aki. Aku senang sekali."

Aki mengangguk tersenyum cera pada Aki . "Aku senang bisa menyiapkan kebutuhan pagi Haru-chan."

Haru mendekat dan mengecup bibir Aki namun dengan dalam membuat Aki agak kaget.

"Aku akan pulang secepatnya, semoga tidak sibuk. Kamu ada di rumah kan?"

"Aku akan menunggumu, anata." Kata Aki dan menyengir karena melihat Haru merona.

Haru menyatukan dahi mereka dan tersenyum. "Ittekimasu, ore no tsuma*."

Aki tersenyum dengan wajah merona dan menatap Haru yang juga tersenyum menatapnya sambil membuka pintu dan melambai sebelum menutupnya.

"Aaa..." Aki berjalan ke sofa dan berbaring di sana sambil tersenyum. Kemudian menelungkup dengan menyembunyikan wajahnya di bantal dan menghentak-hentakkan ujung kaki bergantian ke permukaan sofa dengan gemas.

Haru tak bisa menahan senyumnya selama berjalan ke parkiran dan juga mengendarai mobil. Sesekali tertawa pelan dan berharap bisa pulang secepatnya.

###

Aki menyandang gitarnya sambil berjalan santai di pusat kota. Dia menyadari setiap gadis yang dia lewati terpana dan terpukau padanya. Namun Aki tidak peduli. Walau dia berpakaian dan bergaya stylish tapi tidak bermaksud untuk menarik perhatian gadis-gadis. Baju itu adalah pemberian Haru. Aki merasa senang sekali memakai pakaian yang dibelikan Haru untuknya.

Aki berhenti di dekat pusat perbelanjaan yang memiliki jalan luas dan bangku taman di sana. Aki duduk dan membuka case gitarnya.

"Aku pikir, untuk sementara, aku ingin seperti ini saja. Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktuku dengan Haru-chan. Nanti saja melamar ke cafenya, kalau sekarang banyak yang memberi uang, lumayan juga." Batin Aki dan memainkan gitarnya dengan pelan.

Beberapa gadis yang menyadari Aki duduk sambil memangku gitarnya berhenti. Pertama, karena terpukau dengan ketampanannya. Kedua, karena dia akan bermain musik.

Aki menggeser keempat jemari kirinya dari bawah ke atas di snar gitar seiring hentakan dari jemari kirinya dan mulai membawakan intro dari lagu "Silhoutte" dari Kana-Boon. Dengan gitar akustik, Aki memainkan lagu rock itu dengan style-nya sendiri sehingga terdengar sangat menarik. Orang-orang yang lalu lalang di sekitar sana berhenti seraya terpukau mendengar suara Aki dan permainan gitarnya yang keren sekali. Dan makin kagum ketika menyadari Aki sangat tampan.

Aki menyadari orang-orang yang berkumpul mengelilinginya. Memandang kagum padanya. Ada yang memandang dengan gemas. Ada yang terpukau. Aki tertawa sambil terus bernyanyi dan sukses membuat semuanya terpesona.

"Arigatou," Aki berdiri dan membungkuk. "Apa ada yang ingin request?"

"Lemon, Yonezu Kenshi." kata salah satu penonton.

"Yosh!" Aki menyandang gitarnya. Kemudian menarik nafas dan bernyanyi.

"Yume naraba dore hodo yokatta deshou... imada ni anata no koto o yume ni miru..." suara lembut Aki namun kuat dan tinggi itu membuat mereka merinding. Beberapa penonton ada yang mengambil videonya.

"Astagaa... keren sekali, tubuhnya tinggi, wajahnya sangat tampan. Suaranya juga sangat indah. Dan permainan gitarnya juga bukan permainan seorang amatir. Dia harusnya bisa menjadi penyanyi terkenal." Kata beberapa gadis dengan kagum sambil memperhatikan Aki yang menyanyikan lagu "Lemon" itu yang "key" atau di nada yang sama dengan penyanyi aslinya.

Aki menikmati suasana dimana orang-orang berkumpul dengan wajah bahagia mendengar dia bernyanyi. Dia senang sekali orang mau berkumpul untuk mendengarnya. Dengan ini, dia bisa menyampaikan apa saja lewat lagu dan mereka mendengarnya. Aki ingin mencoba setelah memainkan lagu ciptaannya. Ingin tau bagaimana reaksinya mereka.

Saat Aki berpindah ke lagu ciptaannya. Para penonton seperti menebak-nebak ini lagu apa. Tapi mereka tidak tau karena baru pertama mendengarnya. Lirik lagu itu terdengat sangat lembut dan hangat. Begitu juga irama dan alunan gitar yang mengiringi. Dan terutama bagaimana Aki membawakan lagu itu dengan indah sekali.

"Apa ini? Bagus sekali lagunya, tapi aku tidak pernah dengar." Kata salah satu penonton.

"Lagunya bagus sekali." Komentar yang lain.

Aki mendengar komentar mereka sambil terus bernyanyi sambil tersenyum.

"Yokatta...*" ucap Aki dalam hati dengan bahagia.

Seorang lelaki dengan kacamata hitam berdiri di antara penonton dan memandang Aki dengan seksama. Tak lepas memandangnya selama Aki bernyanyi.

_____________________________________

To Be Continued

Fn :
Todai = Universitas Tokyo
Tsuma = istri
Yokatta = syukurlah

Hi readers! Thanks udah bca yah? Dan silah tinggalkan komentar dan vote yaa.. arigatou!^^

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 31.1K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
65.8K 4.8K 10
Delario adalah seorang anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah meninggal. Delario hidup sebatang kara dan harus meneruskan hidupnya, di tengah keh...
13K 1.3K 15
Axel Wiguna terjebak dalam polemik hatinya, terpaksa melakukan tugas dari Arya Dinata. Arya Dinata memiliki seorang anak bernama Olan Dinata, Olan ad...
579K 38.4K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...