rusak › tk.

By taelkom

532K 78.9K 7.3K

taehyung dan jungkook saling menemukan atap ketika rokok dan pematik paksa mereka untuk bersitatap. ©taelkom... More

Overdosis
Bocah
Tolong
P3K
Rumah
Jungkook
Hilang
Oke?
Manis
Hongkong
Kacau
Gagal
Triple J
Main
Rusak
Gengsi
Gaji Pertama
Halo, Bun?
Jangan Takut
Bala Bantuan
Bunda
Titik Akhir
Dor!

Epilog; H for ?

23.4K 2.8K 514
By taelkom

warn; loooooooong as fucc. out of expectation. english amburadul, emang gua nya aja gayaan ini mon maap yorobun.

















Berani sumpah, Jungkook gugup setengah mampus.

Kalau hiperbola, mungkin Jungkook pikir jantungnya disko di dalam sana. Dentum random, bahkan keringat basahi dahi yang awal rapi dipoles bedak tipis.

"Loh, le, luntur lagi nanti. Jangan keringetan dulu." kata Ibu rias, dan Jungkook cuma diam.

Kalau bisa, Jungkook mau. Biasa aja, bahkan santai. Masuk altar, senyum, ucap janji lalu cobain semua menu pilihan Bunda dari tempat ketring.

"Bu, susah. Gugup, mau pipis."

Jungkook yang duduk, goyang kakinya random. Sesekali gigit kuku jarinya, jadi jelek bahkan gak enak buat dipandang.

Ibu rias tepuk dahi, "Aduh, le! Itu kuku udah pedicure, lho! Mahal! Kamu gigitin jadi jelek gitu."

Jungkook meringis, betul juga. Malu nanti salaman sama tamu, tapi urusan gugup perlu diatasi. Jungkook harus oke, bakal lucu kalau nanti ucap janji Jungkook justru izin buat pipis saking takutnya.

"Biar gak gugup harus apa, sih, Bu?" katanya, tatap Ibu rias yang selesai sama tatanan rambutnya; poni yang awal tutup dahi, sekarang disibak, keringatnya jadi kelihatan jelas.

Ibu rias mikir, semenit kemudian ambil ponsel Jungkook yang dia simpan dan kasih ke pemilik. "Telpon mas Taehyung, ngobrol sebentar. Masih ada sepuluh menit."

Jungkook ragu, bahkan kayanya buat dengar suara bariton Taehyung gak begitu berani. Padahal dulu, dibentak bahkan pukul-pukulan jadi makanan biasa.

Kadar pihak bawahnya makin terlihat, Jungkook persis bocah cemen. Efek mau nikah atau apa?

Tekan angka dua; speed dial buat nomor Taehyung. Di posisi satu tentu diisi Bunda, mutlak.

Nada tunggu ke lima, suara Taehyung terdengar. Disini sepi, Ibu rias pergi—kasih ruang buat mereka ngobrol sebentar.

"Halo, sayang?"

Bahkan, panggilan Taehyung ke dia mulai berubah. Total gak ada kasar, makin halus dari waktu ke waktu.

"T-tae, gue takut."

Di seberang sana, Taehyung ketawa. Lumayan buat bikin Jungkook rileks. "Sama. Gue gemeter."

"T-terus gimana?"

"Gimana, yaaa?"

Jungkook ketawa kecil, hentak kaki pelan. "Ck, Taehyung~"

Taehyung ketawa lagi, "Udah lumayan rileks, kan?"

Betul, sih.

"Dua menit lagi, Jungkook. Berani, gugup gak apa, gue juga sama. Sebentar aja, habis itu kita—"

"Mas Jungkook, ayo."

Jungkook dongak, tatap Somi—sepupunya, di ambang pintu. "Sebentar,"

"Ayo."

"Oke."

"Jungkook,"

"Ya?"

"Gue harap gue gak akan pernah bosen bilang, kalo gue sayang banget sama lo."

Senyum kecil, dan hela napas panjang buat Jungkook sedikit percaya diri. "Ya, gue juga sayang lo. Banget."

Sambungan mati, dan Jungkook keluar sama Somi juga sebuket bunga di tangan kanannya.

••








Hal pertama yang Jungkook perbuat setelah keluar dari ruang tunggu pengantin di gedung cuma satu; lihat tamu-tamu yang datang.

Kalau harusnya lihat Taehyung, Jungkook tolak itu. Karena total, buat lihat Taehyung aja rasanya Jungkook mau mampus. Malu.

Jungkook jalan, sambil pegang lengan Om nya—karena Ayah Jungkook gak ada. Jalan ke arah Taehyung yang senyum kelewat santai di raut muka yang begitu tegang.

Jungkook hampir ketawa, buat cegah itu Jungkook alih atensi ke deretan depan; tempat Jimin, Jaewon, Jennie, dan teman-teman dekat Taehyung juga Jungkook yang lain.

Jungkook senyum, lihat Jimin yang heboh, juga lelaki pucat di sebelahnya yang lempar senyum kalem buat Jungkook senyum tipis dengan sedikit angguk pelan.

Bahkan Jungkook baru sadar, Jimin juga Jaewon yang pakai tuxedo rapi luar biasa buat pangling.

Biasanya pakai ripped jeans juga Converse lusuh, bahkan bokser juga kaus lengan buntung, justru sekarang rapi juga rambut klimis khas Pomade.

Jungkook betulan kagum.

Apalagi, sama satu lelaki di altar.

Yang berdiri dengan tangan terulur, tunggu Om nya kasih Jungkook ke tangan Taehyung.

Kagum, bahkan hampir mau nangis.

Taehyung, dengan rambut rapi juga tuxedo putih sama kaya yang Jungkook pakai, senyum tulus—bukan cengiran kotak konyol, atau bahkan senyum mesum, Taehyung yang sekarang betulan beda.

Dan waktu dimana Jungkook pegang uluran tangan Taehyung, di situ, Taehyung senyum lebar sekali. Bahkan ketawa kecil, tatap Jungkooknya yang luar biasa cantik hari ini—gak, bahkan tiap hari.

"Sinting, bro. Lo cantik banget." katanya, bisik-bisik.

Jungkook ketawa, senyumnya bahagia luar biasa. "Of course, I am."

"Don't be a dick in our marriage, Bro."

"Thanks for your reminder, Sir."

Ucap janji, dan Jungkook gak pernah sangka kalau perpaduan Taehyung, tuxedo, juga altar bakal jadi semengharukan ini.

Pastur suruh cium, dan Jungkook bahkan nangis disana. Ciuman hal biasa, bahkan setelah ini mereka bebas lakuin apa aja.

Maka, Taehyung dengan tawa menggelegarnya, peluk Jungkook yang hidungnya merah erat sekali di hadapan tamu yang datang.

Tangisannya makin keras, dan Taehyung gak bisa tahan tawanya. Gemas, berani mampus. Orang mana yang bakal dicium setelah pemberkatan justru nangis persis bocah lima tahun?

Cuma Jungkooknya. Cuma istrinya.

"Jangan nangis mulu, ndut. Tambah lucu, astaga." kata Taehyung, dan seluruh tamu total gemas.

"Hiks—ini, Tuhan, mata gue sakit liat lo serius ucap janji suci—huhu, Bundaaa."

Taehyung ketawa, terus peluk Jungkook di tempat yang sama dimana mereka ucap janji, cuma sekarang pasturnya pergi, capek juga berdiri terus.

"Ey, ini sekali seumur hidup, masa harus gak serius?"

"Iya—hiks,"

Mata Jungkook total merah, hidungnya gak jauh beda. Dan Taehyung cium kening, beralih ke dua mata yang basah, juga dua pipi gembilnya, lanjut ke hidung—disini Taehyung sedikit gigit, dan berakhir di bibir.

Kecupan biasa, tapi durasinya lumayan. Setelahnya lepas dan usap air mata di pipi Jungkook, "Gemesinnya nanti malem, dong. Kalo sekarang kan sayang diliat orang, apalagi Jimin, tuh."

Jungkook angguk berkali-kali, setelahnya tatap beberapa tamu yang total taruh atensi ke dia. Beralih blank dan dusal ke leher Taehyung dengan lengan melingkar di sana juga. "Malu, sialan."

Taehyung cium pundak Jungkook, "Gak apa. Sesi seriusnya kan selesai, sekarang harus malu-maluin."

"Hm?"

Taehyung tuju telinga Jungkook, bicara bisik-bisik. "Gue denger, Sejeong dateng."

"Serius?"

Angguk mantap, dan Jungkook langsung kalap hapus air matanya, betulin tuxedo yang lumayan acak juga tatanan rambutnya.

Taehyung kerutin dahi, "Oi, kenapa?"

"Ada mantan lo, harus cakep. Biar gak mikir 'Taehyung rela lepas gue demi manusia model begini?'."

"Jesus, gak gitu juga—"

Dan Jungkook gak peduli, bahkan tinggal Taehyung dan kumpul sama Jimin juga Jaewon dan pacarnya.

••







Taehyung berdua, sama Jungkook. Pasti. Cobain kue-kue lucu dan hidangan lain, sesekali bercanda bahkan curi-curi cium.

"Um, Taehyung?"

Suaranya. Taehyung luar biasa hapal suara halus itu. Balik badan dan dapati Sejeong dan satu lelaki tinggi di sebelahnya.

"Oh, hey?"

"Hai." Sejeong senyum, tatap Jungkook dan langsung total excited. "Hai, Jung. Lucu banget deh, selamet ya."

Peluk Jungkook, dan Jungkook  total tatap Taehyung bingung, dan dibalas cengiran konyol.

Betul, Sejeong gak sejahat itu. Jungkook merasa buruk udah nilai perempuan ini sesuka dia.

Balas peluk, dan ketawa kecil. "Makasih udah sempetin dateng."

Lepas pelukan, dan tatap Jungkook semangat. "Santai aja, emang udah niat buat kesini kok. Oh iya, gue bawa hadiah kecil."

Sejeong toleh, ke arah lelaki sipit di belakangnya. "Nu, mana?"

"Oh, nih."

Ambil box besar tadi, dan tatap Jungkook. "Sori banget cuma sempet ngado ini, semoga cepet dapet mo—"

Sejeong diam, rautnya bingung. Dan Jungkook senyum, angguk beberapa kali. "Gak apa, santai."

Sejeong senyum dan mundur ke belakang, sebelahan sama lekaki tinggi tadi. "Tae, Jung, ini tunangan gue, Eunwoo."

Jungkook sama Taehyung jelas paham, tau betul siapa lelaki ini. Selingkuhan Sejeong waktu itu, berujung jadi tunangannya.

Jungkook pegang tangan Taehyung, sikut pelan. "Oh, gitu. Congrats, Jeong." kata Taehyung, sedikit gak minat ucapin.

Sejeong angguk pelan, keadaannya canggung dan Jungkook gak suka ini. "Cobain makanannya jangan lupa, ya."

"Ah, iya. Gue kesana dulu, ya?"

Angguk, dan selepas mereka pergi, Taehyung yang paling kepo soal hadiah tadi. "Paan itu?"

Tangan Taehyung iseng buka bungkusnya, dan Jungkook langsung pukul. "Tangan."

"Kan penasaran."

"Oh, ada surat?"

Langsung buka, dan Jungkook kerutin dahi bingung. Di kertasnya cuma ditulis huruf H dan kata for juga beberapa titik. Apa ini?

"H... for...?"

"Has been her the best ex?"

Jungkook pukul punggung Taehyung, "H for halu kali, nih."

Taehyung diam, tatap Jungkook serius dan Jungkook yang risih luar biasa langsung tanya. "Apa." katanya, galak.

"H for..." Taehyung bisik tepat di telinga, "Having sex. Tonight. With her best ex. Itu mungkin maksudnya."

"BRENGSEK."

Beberapa tamu noleh, tatap Taehyung yang lari dan Jungkook yang kejar. Keliling gereja, persis anak kecil.

Jimin, Jaewon, juga Jennie dan satu cowok pucat cuma tatap pengantin baru gak percaya.

"Serius dah, mereka positif idiot kenapa nikah, sih?" kata Jimin, sambil makan cheesecakenya.

"They're idiot, but still uwu, huhuhu."

Jaewon noleh, tatap Jennie yang fokus tatap dua teman autisnya. "Babe, you really like this kind of idiot thing?"

"Why not?" Jennie tatap Jungkook,"Sometimes, romance is boring, babe."

"That two idiot gay were so perfect for represent 'bout how to enjoying life with your lover without cliche cheesy thing." katanya.

"They're really make their own scenario." kata Yoongi, bahkan yang belum kenal dekat aja waktu lihat mereka total gemas.

"So here I am, Yoongi."

Yoongi noleh, tatap Jimin gak paham. "Here.. for what?"

Jimin senyum tipis, tatap cowok pucat di sebelahnya. Yoongi gak paham, tapi tatapan itu punya makna. Jelas.

Karena memang, mereka belum selesai. Kisahnya, bahkan mungkin perasaannya.










[ R U S A K ]


guess who's still blinking in this time? :)

IT'S ALMOST FUCCING 3am AND I'VE BEEN UPDATE ONE CHAPTER. i'm idiot or what.

bdw, gue sengaja sih endingnya gak memuaskan dahaga, karna gue emang merencanakan semua ini ƪ(˘⌣˘)┐.

yang kemaren itu beneran end begitu, ini cuma pelengkap doang. dan, mon maap kalo tata cara nikahnya salah :(

disini udah kok, tamat beneran, ga ada lagi bonus bonusan, hehe. gak tega? sama (´・_・')

kalo lu semwa tanya "lha gimana hanimun dll?"

TONTON AJA BON VOYAGE S3 AWOKWOKWOK. BAPER BAPER DAH LU SAMPE PENING TAEKOOK SATU KAMER. SATU KASUR. SATU SELIMUT.

apakah taekook skidipapap sawadikap ahoy ahoy atau... yha imagine sendiri sj lah xixixi.









[ kolom tanggapan part ini. ]

last but not least, luv y'all
and bubaaay (づ ̄ ³ ̄)づ 💜

Continue Reading

You'll Also Like

59K 4.4K 88
Penulis︰所言非言 | 88 Bab Genre : Memakai Buku Presiden yang terlihat serius namun berhati liar × aku hanya ingin menjadi asisten Neptunus dalam membuka...
726K 67.8K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
86.8K 8.6K 36
FIKSI
21.6K 632 38
Bukan kalimat sempurna namun bermakna, karena ini hanya kalimat sederhana. selamat membaca Jangan lupa voted, share nya ya guys Thanks udah mampir