[2] Rewrite The Stars《Jaeyong...

By acel_kins-

914K 138K 25K

[Romance] [School life] Tentang seorang ketua osis bernama Jung Jaehyun, dan seorang berandalan bernama Lee... More

Cast + Prolog
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25

Part 1

56.8K 7.3K 2.2K
By acel_kins-

TAHUN ajaran baru di mulai. Semua anak berumur 12 hingga 15 tahun sibuk untuk menyiapkan diri karena akan memasuki sekolah baru, lingkungan baru, dan pastinya orang-orang yang baru.

Kali ini Star Senior High School tampak ramai di penuhi oleh murid baru, mungkin ada sekitar 200 murid baru yang berjejer di tengah lapangan. Hari ini adalah hari pertama MOS.

200 adalah jumlah yang sedikit. Itu karena sekolah itu hanya menerima murid pintar yang nantinya akan berhasil menjadi orang sukses. Namun sepertinya murid pintar juga tidak semuanya yang memiliki kepribadian baik.

Contohnyaㅡseorang lelaki dengan papan nama besar yang mengantung di depan dadanya; tertulisㅡ Lee Taeyong di papan nama berukuran 10x10cm itu.

Sang pemilik nama mendengus; mendengarkan pidato yang di keluarkan oleh kepala sekolah. Kedua kakinya mengetuk lantai dengan tidak sabaran, ia merasa sangat jengah. Sudah setengah jam lamanya ia berdiri di sana dan itu membuat kakinya pegal! Tidak bisakah pak tua yang berstatus sebagai kepala sekolah itu menyudahi kegiatan pidato tidak berguna? Batinnya.

Sedangkan seluruh siswa yang lain terlihat antusias. Ah ya, sekolah ini memang sekolah khusus pria, jadi wajar jika semua murid nya adalah laki-laki.

"Dengan ini saya berterimakasih pada seluruh murid yang sudah berhasil diterima disini, semoga kalian bisa bersekolah disini dengan nyaman dan juga bisaㅡ"

Setelahnya Taeyong tidak lagi mendengar apa yang di katakan oleh sang kepala sekolah. Kepalanya sibuk bergerak untuk mengamati orang-orang di sekelilingnya, mungkin mencari teman di saat seperti ini tidak buruk bukan?

Hanya saja Taeyong tidak ingin mencari seorang teman yang buruk rupa, nerd atau bahkan miskin. Hey! Ia tidak akan pernah mau menjalin sebuah pertemanan dengan orang seperti itu. Dirinya sempurna, memiliki wajah cantik sekaligus tampan yang bisa membuat semua orang berteriak iri. Ia juga adalah seorang anak dari CEO Neville Corpㅡ salah satu perusahaan terbesar di negerinya. Jadi Taeyong harus mencari teman yang sepadan dengannya.

"Hey kau.." Taeyong bergumam; menatap sosok yang berbaris tepat di sebelahnya. Ia menatap papan nama sebelum kembali berbicara, "kau diterima disini karena apa?" nada suaranya terdengar cukup meremehkan.

Yang ditanya seperti itu mengerjapkan mata; bingung. "Tes tentu saja." jawabnya cepat.

Taeyong mengangguk. "Pekerjaan ayahmu?" tanya nya lagiㅡ matanya menatap tajam orang itu.

Menghela nafas, laki-laki yang baru saja di tanyai oleh Taeyong menatap Taeyong dengan jengah. "Karyawan di salah satu pabrik susu." jawabnya acuh.

Mendengar itu Taeyong bergidik ngeri. Tubuhnya langsung bergeserㅡmenjaga jarak dari lelaki tersebut. Jika ayahnya salah satu karyawan di pabrik susu, itu tandanya lelaki tersebut pasti orang miskin! Dan Taeyong tidak menyukai orang miskin.

Setelah 2 jam berdiri di lapangan. Akhirnya mereka barisan murid baru di bubarkan, mereka masuk ke satu ruangan yang di sebut sebagai aula. Cukup besar dan juga mewah.

Dengan langkah malas Taeyong bergerak untuk duduk di barisan paling depan; ia lebih senang menjadi seseorang yang mencolok. Visualisasi seorang Lee Taeyong memang tidak dapat di ragukan lagi, ia berterimakasih kepada Ayah dan Ibunya karena Taeyong mewarisi ketampanan serta kecantikan kedua orang tuanya.

Setelah itu banyak anggota Osis yang berdatangan; mulai berjejer di hadapan seluruh murid. Ada panggung dengan tinggi 50 sentimeterㅡ tempat semua osis itu berdiri. Agar mereka bisa lebih leluasa memperhatikan pada murid baru tentu saja.

Menatap ke depan. Taeyong tersenyum remeh saat menatap seluruh laki-laki di depannya yang terlihat sangat biasa-biasa saja, tidak ada yang bisa mengalahkan visual dirinya tentu saja. Ah Taeyong sangat percaya diri!

"Disini saya sebagai sekertaris osis ingin memperkenalkan semua anggota osis. Perlenalkan nama saya Kim Doyoung." ujar lelaki yang memiliki senyum manis seperti seekor kelinci. Taeyong menatapnya dengan sinis.

Tidak tahu apa yang mereka katakan selanjutnya karena Taeyong kini sudah menyenderkan punggungnya dengan nyamanㅡ lalu mulai memejamkan mata.

Lebih baik ia tidur dibandingkan harus mendengarkan seluruh nama yang tidak akan pernah bisa ia hapal.

"Hey!"

"..."

"Hey!"

Dengan cepat Taeyong langsung membuka mata saat ada seseorang yang menepuk bahunya. Ia menatap kesal kepada seseorang yang tampak begitu asing di matanya. Maksudnya, Taeyong tidak melihat orang itu di manapun tadi.

"Jangan tertidur, ini acara mos bukan waktunya untuk tidur." lelaki itu berucap dengan nada datar; membuat Taeyong menyeringai.

"Bukan urusanmu! Pergilah, kau menganggu." suara Taeyong yang cukup keras membuat para osis di depan sana terkesiap. Bahkan dirinya sudah menjadi pusat perhatian di dalam ruangan itu.

Lelaki yang berdiri di hadapan Taeyong mengeraskan rahang. "Jangan bertindak kurang ajar terhadap kakak kelas dan anggota osis!" bentaknya tak terima; suaranya dalam dan menggelegar. Terdengar cukup menyeramkan.

Namun raut wajah Taeyong masih terlihat sangat santai. "Gila hormat eh?" tanya nya remeh.

"Woahhhh, sepertinya ada yang harus di beri pelajaran disini." terdengar suara dari anggota osis yang lain; mereka semua menatap Taeyong dengan sinis.

Taeyong menolehkan kepala; menatap seseorang yang baru saja berbicara seperti itu dengan seringai yang terpampang begitu jelas di wajah. "Oh kau bisa memberiku pelajaran? Pelajaran apa? Matematika? Kimia? Fisika? Bahasa Inggris?" nada suaranya masih terdengar begitu meremehkan.

Seseorang yang baru saja di perlakukan seperti itu langsung menatap Taeyong dengan raut wajah penuh permusuhan. "KAU!"

"Tenanglah." suara datar namun tegas keluar dari belah bibir seseorang yang berdiri tepat di sebelah Taeyong. Mata cokelatnya menatap Taeyong dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh siapapun, bahkan Taeyong sendiri.

"Apa?!" kali ini Taeyong berdiri; menatap nyalang ke arah seseorang yang ternyata lebih tinggi dirinya. Mata Taeyong menelisik; lalu setelahnya ia berdecih saat menyadari jika sosok di hadapannya memiliki Visual yang mungkin berada di atasnya.

Oke, Taeyong benci jika seseorang bisa melampaui visualnya seperti ini.

"Kau murid baru seharusnya tidak bersikap seperti itu. Apa kau tidak malu dan tidak memiliki rasa hormat kepada temanmu atau bahkan orang yang lebih tua darimu?" suaranya terdengar tenang; namun tajam.

Dengan itu Taeyong mengangkat bahu acuh. "Aku? Merasa malu? Dengan wajah sesempurna ini?" ia tertawa lepas; membuat suaranya bergema, "jangan bercanda. Kau tidak berhak mengaturku disini, aku juga bayar."

Lelaki di hadapan Taeyong tampak kesal. Bisa dilihat dari kedua tangannya yang sudah mengepal. "Kau benar-benar! Jika tidak ingin mengikuti mos, maka tidak usah datang kesini!"

"Oh." Taeyong mengangguk; menyeringai sebelum melepaskan papan nama yang menggantung pada lehernya lalu membuang benda tersebut ke lantai, ia juga mengambil tas yang berada di kursi yang tadi ia duduki. "Ide bagus! Aku juga tidak ingin berada disini." Taeyong tersenyum lebar; matanya menatap name tag lelaki yang berdiri di depannya. "Terimakasih atas sarannya, Jung Jaehyun." ia menekankan nama tersebut, tanpa memakai embel-embel Hyung atau pun Sunbae.

Lalu dengan langkah percaya diri. Taeyong keluar dari ruangan yang memiliki aura mencekam itu, langkah kakinya begitu santai, tanpa beban. Hari ini ia berhasil membuat seluruh anak baru mungkin memilih untuk menjauhi dirinya karena sikapnya yang sangat kurang ajar. Dan pasti, Taeyong juga akan mendapatkan masalah dengan beberapa kakak kelas.

Tapi toh Taeyong tidak perduli. Ia tidak membutuhkan teman, ia sudah hidup selama 15 tahun tanpa teman, dan Taeyong yakin ia tidak membutuhkan hal tersebut.

Sejak balita, Taeyong selalu sendirian. Tanpa teman, hanya ada kedua orang tua dan juga pembantu serta pengasuhnya yang selalu berbicara padanya.

Tbc

Taeyong nackal

Continue Reading

You'll Also Like

410K 64.4K 38
"Only water is destined to extinguish the flames" Main pair : » Jaehyun x Taeyong » Johnny x Ten » Yuta x Winwin » and other #1 in Jaeyong 21/01/202...
847K 72.7K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
271K 31.4K 22
(1st #Thantophobia 18 Juni 2020) Jaehyun yang tak bisa membedakan antara cinta dan obsesi. Taeyong berada tepat di genggaman tangannya, membuat kekas...
1.2M 17.5K 44
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...