Love Misdirected

Galing kay Alfylla

1.4M 27.1K 1.5K

Judul awal : Possessive Husband Raka Mahendra terlalu percaya diri dengan pilihannya tanpa bertanya lebih dul... Higit pa

Sinopsis
1
3
4
5
Open PO Pengantin Pengganti
Terbit?
OPEN PO
Ebook

2

42.5K 4.6K 284
Galing kay Alfylla

Hari menjelang malam dan Raka kini sudah berada di dalam rumahnya. Langkah kakinya terdengar bergema di rumah yang luas dan sepi itu.

"Aku pulang," ucap Raka. Dia berjalan menuju ruang keluarga di mana orangtuanya berada. Setelah dekat, Raka pun mencium punggung tangan kedua orangtuanya sebagai tanda hormat.

"Tumben malam," ucap Gina, ibu Raka.

"Aku mampir dulu ke apartemen Reza dan Laila, Ma," jawab Raka. Dia mendudukkan dirinya di samping Gina lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Oh. Lalu, bagaimana janji kamu hm?" tanya Gina menagih janji Raka yang bilang akan segera memberinya seorang menantu.

"Mama tenang saja. Aku sudah menemukan wanita yang pantas untuk menjadi istriku," jawab Raka dengan cepat. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman misterius.

"Bukan istri orang kan?" tanya Hadi, ayah Raka.

"Bukanlah Pa," jawab Raka dengan sebal. Kepala Hadi bergerak mengangguk pelan.

"Jadi, mana dia?" tanya Gina tak sabar.

"Besok saja kita ke rumahnya, Ma. Aku mau langsung melamarnya," jawab Raka. Dia jadi tidak sabar menunggu hari esok. Wanita yang menarik perhatiannya pada pandangan pertama akan dia beri kejutan dengan lamaran dadakan.

"Kamu yakin sekali. Bahkan sampai melamarnya besok. Tapi, tak apa. Lebih cepat lebih bagus. Mama sudah tidak sabar mau gendong cucu," balas Gina dengan senyuman lebarnya.

"Oh ya, bagaimana rupa calon istrimu?" tanya Gina seraya mencondongkan wajahnya pada Raka.

"Cantik, Ma," jawab Raka. Matanya menatap langit-langit ruangan dengan pikiran yang kembali mengingat wajah cantik dan lembut Alisha.

"Namanya?" tanya Gina lagi. Raka tersenyum pada Gina dan menggelengkan kepalanya.

"Besok saja. Untuk malam ini, semuanya jadi rahasiaku saja," jawab Raka penuh misteri. Gina memukul bahu Raka dengan kuat. Bibirnya mendecih pelan mendengar ucapan anak semata wayangnya itu.

"Terserah kau saja. Sekarang, cepat mandi sana. Tubuhmu bau keringat," titah Gina. Dengan semangat Raka pun berdiri dan berjalan meninggalkan ruang keluarga.

***

Seperti perkataan Raka kemarin, Raka sudah siap untuk segera melamar wanita yang dia maksud. Yaitu, Alisha. Namun, Raka malah sengaja menyembunyikan nama dan usia Alisha dari orangtuanya. Raka hanya ingin Alisha dan semua yang ada dalam diri Alisha menjadi rahasia.

Hari yang sudah siang membuat Raka tidak sabar untuk segera mengunjungi rumah Alisha. Dengan semangat dan tidak sabarnya dia mandi dan berpakaian rapi. Raka bahkan memakai parfum favoritnya. Dengan itu dia yakin Alisha tidak akan menolak lamarannya.

"Raka, ayo dong cepat. Mama sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan calon menantu Mama," suara Gina terdengar dari depan pintu. Raka tersenyum mendengarnya. Bukan hanya dia saja yang sudah tidak sabar. Tapi, ibunya juga.

Raka kembali menatap cermin di depannya. Dengan pelan dan teliti dia merapikan rambutnya. Setelah selesai, Raka pun berjalan mendekati pintu kamarnya dan keluar dari sana.

"Ayo Ma, Pa. Aku sudah siap."

***

Seorang wanita baya terlihat sedang sibuk dengan sebuah spatula di tangannya. Di sampingnya ada seorang wanita berusia sekitar 30-an sedang memotong sayuran.

"Aina, kamu dan Alisha beli buah-buahan dulu ke minimarket. Panggilkan Ditta biar dia bantu Ibu disini," ucap wanita baya itu. Wajahnya yang sudah mulai keriput masih terlihat cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Baik Bu," jawab wanita bernama Aina itu. Tak lama kemudian, anak bungsu wanita baya itu datang. Dia adalah Aninditta atau yang biasa dipanggil Ditta.

"Aku bantu apa Bu?" tanya Ditta.

"Tolong potong sayurannya Ditta. Kedua Kakakmu Ibu suruh untuk beli buah-buahan dulu," jawab Ibu Ditta yang bernama Yeni.

"Baik Bu," balas Ditta patuh. Tangannya mulai memegang sebuah wortel yang sudah dikupas dan mulai dipotongnya dengan bentuk dadu. Ditta pun terus memotong-motong sayuran yang ada di sana.

"Bi Ika kemana, Bu?" Tanya Ditta.

"Bi Ika ke kamar mandi dulu." Jawab Yeni. Kepala Ditta pun bergerak mengangguk pelan.

Tak lama kemudian, suara bel yang nyaring terdengar berkali-kali. Hal itu membuat Yeni menghentikan dulu gerakan tangannya yang sedang mengaduk masakan.

"Ada tamu. Ditta, kamu lanjutin masaknya, ya. Ibu mau buka pintu," ucap Yeni. Lagi-lagi Ditta mengangguk pelan. Yeni pun berjalan keluar dari dapur dan berjalan mendekati pintu utama rumahnya. Pintu besar itu terbuka perlahan menampakkan seorang pemuda tampan dan sepasang suami istri.

"Cari siapa ya?" tanya Yeni kebingungan. Raka tersenyum kecil hendak menjawab pertanyaan Yeni. Namun, Gina mendahuluinya.

"Begini Bu, ini anak saya. Dan anak saya mau melamar anak Ibu," jawab Gina dengan ramah. Wajah Yeni terlihat kebingungan awalnya. Namun, Yeni pun membiarkan mereka masuk.

"Silahkan masuk dulu," ucap Yeni dengan sopan. Ketiga orang yang mengunjungi rumah Yeni pun masuk dan mengikuti langkah Yeni menuju ruang tamu dan duduk di sofa yang tersedia.

"Perkenalkan Bu. Saya Gina dan ini suami saya, Hadi. Lalu ini anak semata wayang kami. Namanya, Raka," ucap Gina memperkenalkan keluarga kecil mereka.

"Begini Bu, maksud kedatangan kami kesini itu mau melamar anak Ibu," ucap Gina lagi. Yeni mendengarkan dengan baik dan mengangguk pelan.

"Nak Raka, usianya berapa tahun?" tanya Yeni. Dari penampilan, Yeni yakin usia Raka sudah dewasa.

"29 tahun, Tante," jawab Raka dengan sopan. Mata Yeni membelalak kaget mendengarnya.

"Nak Raka tidak salah mau melamar anak saya?" tanya Yeni ragu-ragu.

"Saya yakin sekali, Tante," jawab Raka dengan pasti. Yeni tersenyum mendengarnya. Dilihat dari cara bicara Raka, Yeni yakin Raka akan menjadi suami yang bertanggung jawab.

"Baiklah. Tunggu sebentar ya," ucap Yeni. Yeni pun berteriak memanggil satu-satunya anaknya yang sedang berada di rumah.

"Ditta! Kemari lah!" teriak Yeni. Mendengar nama perempuan lain yang disebut Yeni membuat Raka mengerutkan keningnya heran. Apalagi Raka merasa kenal dengan nama itu.

Tak lama kemudian, seorang gadis remaja dengan rambut panjang yang diurai datang. Raka semakin bingung saat dia mengenali wajah gadis itu.

"Ditta, duduk disini," ucap Yeni seraya menepuk sofa kosong di sampingnya. Ditta pun duduk di sana dan menatap 3 tamu di depannya. Kedua alisnya berkerut bingung melihat Raka ada di sana.

"Pak Raka?" tanya Ditta. Raka memang bukan guru Ditta. Tapi, karena tahu kalau Raka adalah sahabat gurunya, Ditta pun menyebutnya dengan sebutan Bapak.

Raka semakin kebingungan. Dia yakin dia tidak salah alamat. Rumah yang dia datangi memang benar alamat yang Alisha berikan padanya.

"Kami pulang," suara seorang wanita terdengar. Raka yang mengenal suara wanita itu pun langsung menoleh ke arah pintu. Dua wanita yang usianya tidak terlalu jauh berjalan masuk bersamaan.

"Ada tamu ya," ucap Aina.

"Kalian duduk disini," ucap Yeni pada kedua anaknya yang baru saja pulang dari minimarket.

"Eh, Raka. Ternyata kamu. Kupikir siapa," ucap Alisha saat dia baru menatap Raka dengan jelas. Raka tersenyum pelan dan dia merasa gugup.

"Loh, ternyata bukan Ditta saja ya. Alisha juga kenal dengan Nak Raka," ucap Yeni.

"Nah, Nak Raka, mereka bertiga adalah anak Ibu. Yang pertama namanya Aina. Yang kedua namanya Alisha dan yang bungsu Ditta," ucap Yeni menyebutkan satu persatu nama anaknya.

"Aina sudah menikah dan anaknya sudah berusia 3 tahun. Anaknya sekarang sedang tidur di kamar," lanjut Yeni. Raka mengangguk pelan.

"Alisha juga sudah menikah. Anaknya masih berusia 8 bulan. Dan anaknya juga sedang tidur," lanjut Yeni. Senyuman Raka luntur seketika mendengar ucapan Yeni barusan. Tubuhnya membeku dengan keterkejutan yang terlihat jelas diwajahnya.

Alisha sudah menikah?

"Suami mereka sama-sama pengusaha dan sedang pergi ke Malaysia." Tubuh Raka semakin lemas mendengarnya.

"Kalau Ditta, dia masih sekolah. Sebentar lagi juga lulus. Sekarang hanya tinggal menunggu surat kelulusannya," ucap Yeni lagi. Bahu Raka merosot dengan lesu. Wajahnya jadi pucat. Ini buruk!

"Saya tak menyangka jika Nak Raka mau melamar Ditta. Padahal, Ditta masih sekolah," ucap Yeni. Ketiga anak Yeni termasuk Ditta sendiri terkejut mendengarnya.

"A-apa?" tanya Ditta tak percaya. Dia langsung menatap Raka yang menundukkan kepalanya.

"Melamar Ditta? Jadi, kemarin kamu menanyakan alamat rumahku untuk melamar Ditta?" tanya Alisha. Raka tak menjawab dan hanya diam. Dia bahkan bingung apa yang harus dia ucapkan dan dia lakukan selanjutnya setelah dia tahu fakta kalau wanita yang akan dia lamar ternyata sudah menikah.

"Wah, aku akan jadi kakak iparmu kalau begitu," lanjut Alisha. Raka tersenyum pelan dan kecil karena bingung.

"Jadi, sejak kapan Nak Raka dan Ditta bertemu?" tanya Yeni lagi. Raka menatap lantai yang dia pijak dengan bingung. Dia tahu kalau orangtuanya juga penasaran kenapa dia langsung mantap untuk segera melamar seorang perempuan.

Kalau dia membatalkan niatnya untuk melamar, itu sama saja Raka mempermalukan dirinya dan orangtuanya sendiri. Orangtuanya juga pasti akan marah padanya. Mau tak mau, Raka pun berbohong.

"Kemarin saya bertemu dengan Ditta di apartemen sahabat saya. Ditta sedang membantu sahabat saya memeriksa jawaban soal adik kelas. Saat melihatnya, saya langsung merasa tertarik dan berniat melamarnya," jawab Raka berbohong. Ditta melongo kaget mendengarnya. Matanya mengerjap cepat berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau sekarang dia sedang bermimpi.

"Jadi Ditta, maukah kamu jadi istriku?" tanya Raka langsung. Ditta terpekik kaget mendengarnya.  Matanya melotot kaget karena ucapan Raka barusan. Sedangkan Raka sudah benar-benar pasrah dengan apa yang terjadi.

Ini benar-benar diluar rencananya.

______________________________________

Hai hai... Double up nih hehe...
Bagaimana???
Jangan lupa vote dan komennya ya...

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

221K 22.7K 35
[COMPLETED]✔ "That annoying CEO is my husband" [Myungzy] @aprlmhrayone 201711--201910
1M 150K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
1.9M 93.1K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
943K 87.5K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...