ORKANOIS (END)

By KacangMas

17.5K 1.6K 481

Ini adalah kisah yang 'gila'. Bagaimana tidak? Kisah ini bercerita tentang seorang siswa SMA bernama Maraby... More

-(00)- Prolog Bab 01 (Maraby)
(01) Bully
(02) Menolong
(03) Orkanois
(04) Masa Lalu
(05) Mehdiard
(06) Sayap Putih
(07) Pedang Slaz
(08) Karena
(09) Aku Datang
(11) Berita
(12) Pembantai
(13) Galang
(14) Eksekusi
(15) Korup
(16) Kebangkitan
(17) Mencari
(18) Hujan Sang Penipu
(19) Terjun - [[akhir bab Maraby]]
-(00)- Prolog Bab 02 (Orka)
(01) Raja Orma
(02) 12 Kesatria
(03) Kedatangan
(04) Hellios
(05) Kekuatan
(06) Duel Angkasa
(07) Perang Mehdiard
(08) Keruntuhan
(09) Kiamat
(10) Sampai Di Sini (end)
Epilog -Potongan Semesta
(Bonus Cerita - 01) Lubang Kehidupan
(Bonus Cerita - 02) Satu-Satunya Cara
(Bonus Cerita - 03) Misi Mulia

(10) Mysteries of the Universe

539 51 19
By KacangMas

Di gelapnya kamar, bersembunyi seorang anak kecil dalam lemari, seraya meringkuk ketakutan mendengar pertengkaran antara ibu dan ayahnya.

"Udah aku bilang, kalau aku pulang itu masak!" bentak seorang suami terhadap istrinya. Seraya tamparan keras mendarat di pipi sang istri, hingga ia terjatuh dengan rintihan pedih.

"Kerjaan amburadul, kena tipu sana-sini, dikejar-kejar hutang bank, ditambah lapar pas pulang, pusing nggak ada makanan. Lengkap, sial!"

"T-tapi, Kang," ucap sang istri berusaha membela diri.

"Tapi apa, hah?!? Mau ngelak kamu? Udah dikasih uang bulanan, masa nggak bisa buat makanan?!? Alesan aja bisanya!"

"U-uang yang Akang kasih, udah dibayarin buat bayar SPP sekolahnya Andra. Tadinya juga disisain, cuma kata pihak sekolah, kalau nggak bayar yang tiga bulan terakhir, Andra nanti nggak akan bisa ikut ulangan. Jadi uang yang Akang kasih, terpaksa semuanya dibayar buat SPP, dan itu juga masih kurang," bela si istri.

"Heh! Dengerin yah!" Sang suami menjambak istrinya, " aku dulu kelas 3 SD udah keluar sekolah, udah kerja, dan masih bisa hidup sampai sekarang. Udah punya istri walau bego, dan udah punya anak satu. Semuanya itu nggak butuh yang namanya sekolah, yang penting bisa makan. Kamu cuma hambur-hamburin duit buat nyekolahin anak, yang sebenenrnya segede itu udah bisa nyari duit sendiri!"

"Aaaa---aw ... Kang, sakit Kang ampun, ampun Kang!" rintih si istri.

"Andra! Andra! Sini kamu! Dipanggil sama orang tua lama banget."

Andra segera keluar dari lemari menghampiri ayahnya seraya gemetaran. "I-Iya Pak."

"Besok kamu nggak usah sekolah. Kamu ikut kerja bareng bapak."

<><><>

"Begitulah masa lalu Andra, penjahat yang mencuri motor ini, Mar," ucap Orkanois.

"Terus?"

"Tidak, bukan apa-apa."

Orkanois memegang kepala pencuri motor yang berhasil ia bunuh dan seperti biasa memasukkannya ke dimensi teeporth. "Ini yang ke-439." Mereka sudah melangsungkan perburuan ini beberapa pekan.

Mar menanggapi Orkanois yang selalu menyembunyikan tubuhnya di dimensi teeporth dan menyisakan matanya saja. "Heran, kau bisa berlama-lama bersembunyi di sana. Aku aja males lama-lama diem di dimensi gelap dan isinya ruang hampa gitu."

"Aku harus selalu menyembunyikan tubuhku. Soalnya aku mulai paham bagaimana karakter manusia," balas Orkanois.

Sambil membentangkan sayapnya, "di tempat lain masih banyak manusia kayak gini," Mar mengisyaratkan untuk pindah lokasi.

"Tunggu dulu Mar! Aku ingin bertanya sekali lagi, tentang niatmu membantuku berburu manusia dan soal ... meminta kiamat. Apa ada semacam bisikan atau inisiatif dari bagian terdalam dirimu? Atau semacam sisi lain dirimu?" tanya Orkanois.

"Apa? Ngomong apaan, sih? Bukannya udah jelas yah, kau hanya memburu manusia-manusia sampah," jawabnya.

"Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

"Pertama, kemarin-kemarin kau tanpa ragu membunuh orang-orang bajingan. Kedua, kau pernah bilang telah membunuh ratusan orang lebih. Nah, aku inget ada youtuber bilang, dia dapet info sampe 200 orang lebih hilang tanpa jejak, dan semuanya orang jahat. Emang siapa makhluk yang bisa menghilangkan ratusan orang tanpa jejak? Siapa lagi kalau bukan kau pelakunya," jelas Mar.

"Youtuber?"

<><><>

Sementara itu di tempat lain.

"Wih, bahasannya masih tentang orang-orang hilang, nih youtuber," komentar dari seorang petugas yang sedang jaga malam di kantor detektif.

"Bukannya jaga yang bener! Malah internetan," tegur pak Tura.

Ia melemparkan smartphone-nya ke atas meja dan menjawab dengan sigap, "Siap Pak! Justru ini saya juga lagi penyelidikan."

"Penyelidikan apa?"

"Penyelidikan orang hilang itu, Pak! Bapak juga seharusnya lihat videonya ini. Dia juga udah kayak detektif gitu."

"Ah, paling juga anak kecil yang doyan teori konspirasi. Tapi, coba kamu play lagi videonya," pinta pak Tura.

"Siap, Pak!"

<><><>

Youtuber ini selalu menggunakan topeng berwarna putih yang menyisakah mata kanannya saja, dan ada corak warna merah di bagian topeng yang menutup mata kirinya. Konten videonya berisi tentang pengungkapan misteri-misteri yang terjadi di kehidupan. Tidak jelas lokasi syutingnya di mana, yang pasti backround ketika ia menyampaikan kontennya, selalu berlatar dinding merah.

"Hallo semua! Hallo 'Moturs Sejati' kembali lagi bersama saya, Galang, di ... MOTU, Mysteries Of The Universe!" sapa youtuber di awal video.

"Beberapa minggu lalu, saya membahas tentang hilangnya 200 orang lebih secara misterius, dan menurut penilitian saya, setelah meretas beberapa cctv jalan, ternyata benar, mereka hilang ... benar-benar hilang kayak ditelan kegelapan gitu. Nah, di episode kemarin saya juga udah bilang gimana bisa dapet berita kayak gini, dan yang mencengangkan, mereka ini kriminal. Mereka yang ngirim pesan ke saya mengaku sebagai teman yang menghilang setelah melaksanakan aksi kejahatan. Atau mungkin mereka adalah penjahat yang beruntung, karena kebetulan selamat dari 'misteri' ini?"

"Sebenernya kalian semua juga tahu 'kan, kenapa mereka nggak lapor polisi aja? Yaps, karena mereka takut ditangkap lah. Jadi, mereka larinya ke saya. Bahkan sampai ada yang mau bayar gede ke saya buat nyelidikin ini."

"Lah? Saya'kan bukan siapa-siap, yah, hanya seorang youtuber nganggur yang kebetulan udah banyak duitnya. Hahaha. Nggak-nggak, becanda. Kayaknya saya juga harus buka deskripsi lain di channel ini, channel detektif suci tanpa pungli. Heheh, nggak-nggak! kidding." Menutup kamera di dadapannya.

"Oke! Di episode kali ini ... saya bersama narasumber yang mau bertemu langsung dengan saya untuk di wawancarai. Nggak kayak yang lain, cuma berani ngasih kabar lewat email," ujar Galang sambil memainkan smartphone-nya.

"Oke, kita mulai aja, ya. Mulai dari perkenalan dulu dan lanjut gimana cerita lengkapnya," pinta Galang mempersilakan.

Narasumbernya memakai topeng yang sama dengan Galang, tapi yang ia kenakan berwarna hitam. Kamera mulai menyorotinya dan terlihat dari tubuhnya ia merupakan wanita.

"Aku nggak mau nyeritain identitas, nggak papa ya," ucap wanita itu.

"Its oke, nggak papa."

"Langsung aja, jadi gini awalnya, Kak. Oh, iya, sebelumnya aku dulunya 'pemakai' ya, tapi sekarang udah nggak. Nah, tapi orang yang biasa ngasih ke aku ini, maksa-maksa dan gitulah ... sampai nguntit aku."

Galang memotong, "sebentar, biar kutebak, yang biasa ngasih barang ke kamu itu ... pacarmu?"

"Emm ... i-iya. Kok, bisa tahu, Kak?"

"Hanya menebak. Lanjut aja."

"Iya dia mantanku tepatnya. Tapi, semenjak aku mutusin berhenti dari hal yang kayak gitu, aku juga putus sama dia. Lanjut, ya, Kak?"

"Oke."

"Dia ngikutin aku sampai ke suatu gang di jalan Suraka. Kayaknya dia lagi dipengaruhi obat, deh, jadi tiba-tiba ... dia loncat ke aku. Nah, waktu di gang itu aku pasrah, nggak bisa ngelawan. Aku mejamin mata, dan pas aku dah setengah telanjang, tiba-tiba udah nggak ada pergerakan lagi dari dia. Hilang gitu aja."

"Hilang gitu aja? Bahkan nggak ada suara langkah kaki sama sekali? Atau di sepanjang gang itu, kamu nggak lihat bekas perginya gitu, kayak bayangannya atau apa?" tanya Galang.

"Gak ada Kak. Tapi ada satu hal yang mungkin berhubungan sama hilangnya mantan pacarku. Ketika aku ngerasa nggak ada lagi pergerakan dari dia, aku buka mata ... dan aku kayak ngelihat ada percikan biru gitu di hadapanku. Bentuknya kalau nggak salah, lingkaran."

"Biar saya tebak, gangnya di daerah Gedung Latifa, Jl. Suraka?"

"Ya, kok ... Kakak tahu? Kayak serba tahu gitu."

"Soalnya ada kabar tentang bandar yang hilang juga di daerah itu. Ada di episode saya yang ke-79, nyeritain bandar itu dan sempet aku juga masuk ke markasnya. Waktu itu belum aku sebutin nama tempatnya, nama gedung atau jalannya," jawab Galang.

"Sejujurnya aku nggak tahu soal barangnya berasal dari mana, tapi, kok Kak Galang bisa nyimpulin kayak gitu?"

"Sederhana aja, dia ngikutin kamu sampe ke tempat yang dia rasa wilayahnya. Karena akan merasa lebih aman, 'maaf' memainkanmu di wilayahnya," jawab Galang.

"Oh. Hum."

"Udah gitu, kamu langsung pergi dan nggak cerita ke siapa pun soal ini?" tanya Galang.

"Ya, aku pergi dan nggak cerita ke siapa pun. Waktu itu aku nggak mikir dia hilang. Ya mungkin pergi aja gitu. Tapi, setelah sekitar dua minggu, banyak temen-temannya yang nge-chat aku, dan nemuin aku, nanyain soal keberadaan dia, si mantan aku yang hilang itu."

"Menarik ... menarik sekali. Ini bakalan jadi materi paling hebat sepanjang sejarah Youtube saya," ujar Galang.

"Kak Galang nggak khawatir gitu, ngebongkar markas rahasia bandar narkoba?"

"Gak masalah, lagian tempat itu udah mau 'udahan'. Si bandarnya juga saat ini hilang. Kejadiannya kayak yang diceritain tadi, hilang gitu aja. Menurut anak buahnya, terakhir ia ke toilet, dan hilang di sana. Laporan-laporan orang hilang ini, ternyata satu sama lain mempunyai sebuah hubungan, relasi kejahatan dan semacamnya. Ini semua benar-benar rapih, bahkan korbannya pun seperti udah didaftar."

"So, dengan kata lain, wahai para kriminal! Kalian sedang menghadapi 'orang', bukan misteri gelap layaknya diculik hantu atau hal mistis, tapi seseorang yang punya rencana," jelas Galang.

Galang meng-cut videonya sampai di situ, "Oke semua, saya nggak mau nyimpulin yang aneh-aneh dulu. Soalnya saya mau langsung menyelidiki semua ini dengan mendetail, yang pasti petunjuk misterinya ada di lingkaran biru. Apakah itu satu-satunya petunjuk? Nanti saya kasih tahu kalau sudah ketemu jawabannya."

"Seperti biasa, simpel aja kalau mau tahu lanjutannya. Tinggal tekan subscribe, dan nyalain loncengnya. Sampai bertemu lagi di episode selanjutnya!" pungkas Galang.

<><><>

Pak Tura bergegas menelpon anggota timnya. "Hallo! Radit, tolong segera hubungi, atau jika perlu lacak pemilik akun youtube 'Galang MOTU'... iya, youtuber misterius itu."

Lalu beliau juga mulai menelpon kepolisian, "ya, bawa semua pasukan yang di pos 78 ke Gedung Latifa, Jl. Suraka, malam ini juga!"

"Umm ... Pak? Galang mau ditangkap?" tanya petugas yang jaga.

"Kecerdasannya bisa kita manfaatkan. Saya ingin mengajak anak itu ke dalam kasus. Tenang saja, dia akan terus berkarya. Bisa kamu perlihatkan video-video lainnya?"

Setelah diperlihatkan beberapa videonya, Pak Tura menanggapi dalam hati,"70% konten videonya justru tentang pengungkapan misteri kejahatan, dari kasus pembunuhan sampai narkoba. Hebatnya dia melacak sendirian. Aku kira dia suka teori konspirasi, cocoklogi, atau seputar misteri hantu dan hal-hal mistis. Anak berbakat, mengapa pemerintah atau pihak kepolisian tidak ada yang menyadarinya."

Pak Tura juga hendak pergi ke TKP. Namun, langkahnya terhenti karena tiba-tiba ia mendapatkan email dari seseorang yang tidak dikenali. Email itu berisi:

Kepada : Tura

Aku beri sebuah teka-teki. Jika bisa memecahkannya, itu lokasiku berada. Simpel aja:

1. Harta terbesar, tapi selalu ia tinggalkan.

2. Tempat yang tidak bisa dibayangkan oleh manusia.

Jika kau berhasil menemukanku, aku akan ikut serta ke dalam kasusmu.
Terimakasih.

Setelah ia pandangi layer ponselnya, ia menenangkan diri, dan mencoba memikirkannya lebih dalam. Pak Tura tiba-tiba membatalkan perjalanannya ke Gedung Latifa dan menyerahkan kasusnya kepada anak buahnya dan pihak kepolisian.

<><><>

"Itulah video terbarunya. Kasusmu akan cepat terungkap olehnya," ledek Mar.

"Baik! Aku mengaku, aku hanya memburu manusia yang aku anggap 'rusak' saja," ungkap Orkanois.

"Kenapa kau cuma memburu manusia rusak? Alien kok, pilih-pilih," ledeknya lagi.

"Karena ... aku masih percaya ada manusia baik di luar sana. Aku lebih suka memburu manusia yang sudah menyia-nyiakan tubuhnya untuk berbuat kerusakan. Dari pada tubuhnya digunakan untuk merusak, akan lebih bermanfaat jika tubuh itu untuk menyelamatkan krisis di planetku," jawab Orkanois.

"Orka, sebaiknya kau berburu tubuh para atlet atau model saja," celoteh Mar.

"Hah?"

"Mereka punya tubuh yang bagus."

"Terakhir aku melihat orang yang memiliki tubuh bagus, ia mengonsumsi obat atau cairan pemicu kebrutalan manusia," tanggap Orkanois.

"Obat kebrutalan?" tanya Mar kebingungan.

"Aku tidak mengerti mengapa manusia bisa kecanduan dengan obat seperti itu. Sebelumnya aku merasa itu bukanlah kejahatan, tapi suatu hari aku melihat bos dari bisnis obat-obatan itu sedang membunuh seseorang di markasnya, dan aku anggap 'itu baru kejahatan'."

Mar dalam hatinya, "Oh, narkoba. Ternyata dia masih ngebahas bandar di video tadi."

Orkanois melanjutkan, "ketika ia masuk ke toilet, aku membunuhnya dan melihat isi kepalanya. Aku tersadar, rupanya obat itu adalah pemicu mengapa manusia berbuat jahat dan di kepalanya ada beberapa orang yang layak dibunuh, salah satunya mungkin yang kuburu di gang kecil itu, dan kebetulan dia sedang menyakiti manusia lain. Aku langsung memasukkannya ke dimensi Teeporth," jelas Orkanois.

"Bukan menyakiti, tapi sedang ber-reproduksi," celetuk Mar.

"Manusia begitu kompleks. Hampir semua hal bisa menjadi sumber kejahatan bagi mereka," tanggap Orkanois.

"Manusia itu pintar! Tetapi kepintarannya mendominasi dunia dengan melecehkan sistem alam. Salah satu alasan mengapa kiamat harus dipercepat," ujar Mar.

"Pada akhirnya, kita memang sudah sejalan. Asalkan kau tahu, kekuatanku besar, sangat besar, dan kekuatanmu, lumayan lah. Tapi, kekuatan kita saja tidak cukup untuk mengundang kiamat di bumi," ujar Orkanois.

"Bukan, bukan kiamat alam. Aku hanya ingin membuat kiamat khusus untuk manusianya saja," balas Mar.

"Maksudmu? Melenyapkan manusia?" tanya Orkanois.

"Ya, apalagi emangnya? Kau lupa kita lagi kerjasama?"

"Ya, walau begitu. Aku hanya berpikir untuk melenyapkan yang 'rusak' saja," jawab Orkanois.

"Orka! Mereka berkuasa atas bumi. Namun, di saat yang sama mereka menderita kehausan akan segala hal; harta, kekuasaan, popularitas dan 'rasa haus' lainnya yang nggak bisa diobati. Mereka menderita, nggak mendapatkan kebahagiaan, sehingga membuat orang lain menderita pula. Bahkan, alam pun ia bawa ke dalam penderitaan. Manusia pada dasarnya hanya menderita, itulah mengapa aku mengasihani mereka," ungkap Mar.

Orkanois dalam pikirannya, "Mar, kau penuh akan perhatian dan kasih sayang. Tapi di sisi lain, kau punya kekuatan yang tidak sepenuhnya kau kuasai. Pemilik jantungmu sebelumnya adalah ras pembantai, dan pemiliknya meminta kekuatan itu kembali. Identitasmu dan identitasnya pun tercampur, akibatnya kau menganggap bahwa 'menyelamatkan' adalah 'melenyapkan'."

Begitulah obrolan antara mereka malam itu, di atas atap Gedung Latifa, Jl. Suraka.

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
31M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
30.4M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
806K 72K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...