Dua hari setelah hari ulang tahun Kiara, semua member kembali ke kantor agensi. Jadwal mereka memang tidak terlalu sibuk setelah comeback, hanya berlatih untuk beberapa acara akhir tahun nanti.
Tapi latihan juga baru akan dimulai beberapa hari lagi, jadi mereka hanya melakukan apa yang mereka ingin lakukan di kantor agensi.
Seperti biasanya, rap line dan juga Jungkook sibuk di studio masing-masing. Entah membuat lagu, mengedit video, bermain game atau hanya sekedar berdiam diri di zona nyaman mereka.
Taehyung sibuk berkeliling gedung memamerkan kepada semua orang anak anjing yang baru saja ia adopsi. Jin dan Jimin hanya mengobrol santai sambil sesekali Jimin menyanyi diiringi petikan gitar dari Jin.
"Seokjin-ah, Bang PD-nim mencarimu.", salah satu staff menghampirinya.
"Benarkah? Ada apa?", tanya Jin.
"Aku tidak tahu."
"Baiklah, beliau dimana saat ini?"
"Di kantornya."
"Gomawoyo hyung, aku akan kesana."
Jin dan Jimin saling pandang saat staff itu meninggalkan mereka.
"Ada apa hyung? Kenapa PD-nim memanggilmu?"
"Aku juga tidak tahu.", jawab Jin mengangkat bahunya.
"Apakah soal Kiara noona?"
Jin terdiam. Dia memang menyadari suatu saat kabar dia yang memiliki kekasih akan di ketahui oleh semua orang di perusahaan termasuk Bang PD-nim, tapi apa secepat ini? Baru juga dua hari berlalu.
"Molla, aku pergi dulu Jimin-ie. Doakan aku semoga tidak terjadi sesuatu.", Jin berusaha tenang meskipun hatinya sedikit khawatir.
"Arraseo hyung, fighting!", kata Jimin memberi semangat.
***
Jin menarik nafas dalam dan menghembuskannya keras berusaha menghilangkan kegugupan dan pikiran negatif yang ada di benaknya sebelum mengetuk pintu ruangan CEO agensinya itu. Terdengar suara dari dalam mempersilahkannya untuk masuk.
Jin pun membuka pintu kemudian masuk dan langsung di sambut Bang PD-nim yang sedang duduk di kursinya.
"Anda memanggilku PD-nim?"
"Ya, duduklah.", jawab pria itu.
"Kau tahu kenapa aku memanggilmu kesini?"
Jin menggeleng meskipun dia punya tebakan.
"Kau sudah punya kekasih Jin?"
"N-ne?", tanyanya tetap saja terkejut meskipun tahu hal ini yang akan dibahas.
"Kau pasti bertanya-tanya darimana aku tahu kan?", tanya Bang PD-nim menyuarakan pikiran Jin saat ini.
"Y-ya?", dia gugup.
"Jangan gugup seperti itu, aku tahu segalanya. Kau pikir untuk apa aku mempekerjakan banyak staff untuk kalian kalau aku tidak bisa tahu mengenai hal seperti ini. Sejin selalu melaporkan padaku apapun tentang kalian, termasuk dengan kehidupan pribadi kalian."
"Maafkan aku PD-nim.", kali ini Jin menunduk.
Perasaan takut menyergap dirinya saat ini. Belum pernah ia merasa begitu takut seperti saat ini.
"Kenapa minta maaf? Memangnya memiliki kekasih itu sesuatu yang salah?"
"N-ne?", Jin mengangkat wajahnya dan menatap pria di depannya dengan mata membulat.
Pria itu tertawa.
"Kenapa? Aku benar kan? Memiliki kekasih itu bukan suatu kesalahan, jadi jangan meminta maaf."
"PD-nim. A-aku, aku tidak mengerti maksudnya?"
"Kalau kau berfikir aku memanggilmu untuk memintamu memutuskan hubunganmu dengan kekasihmu kau salah besar. Aku malah ingin mengucapkan selamat padamu.", pria itu kembali tertawa. Membuat Jin semakin bingung.
"Kim Seok Jin, aku memanggilmu kesini bukan ingin mempermasalahkan hal itu. Justru aku ingin bertanya padamu."
"Bertanya tentang apa PD-nim?"
"Aku tidak melarangmu dan member lainnya memiliki hubungan dengan wanita, tidak peduli dia dari dunia entertaiment atau bukan selama wanita itu wanita baik-baik tentu saja aku mendukung. Tapi yang aku khawatirkan kali ini adalah keselamatan kekasihmu itu. Kau tahu kan bagaimana fans kalian mencintai kalian? Tidak semua fans menerima saat idolanya dating, terkadang banyak juga yang menolak kabar tersebut. Belum lagi media yang pasti akan mencari tahu kebenaran berita tersebut. Yang ingin aku tanyakan padamu adalah apakah kekasihmu akan terbiasa menerima semua itu? Mengingat dia bukan dari dunia entertaiment, pastinya dia tidak terbiasa dengan itu semua."
"Aku belum menanyakannya PD-nim, kami baru saja memulai hubungan kami."
"Oleh karena itu, tanyakan dulu padanya. Kalau dia siap menghadapi apapun yang terjadi silahkan publikasikan hubungan kalian secara terang-terangan tapi kalau dia tidak siap aku rasa kalian harus benar-benar menutupi hubungan kalian."
"Anda serius PD-nim? Anda tidak memintaku untuk merahasiakan hubunganku di depan publik?"
"Iya, memangnya kenapa? Aku mengijinkan kalian go public kalau memang kekasihmu juga menginginkannya."
"Mengapa? Bukankah biasanya para CEO entertaiment melarang artisnya memiliki hubungan, apalagi dengan seseorang yang biasa saja seperti kekasihku?"
"Kau ingin aku melarang hubungan kalian?"
"Aniyo PD-nim, aku hanya masih bingung dan belum bisa percaya kalau kau mengijinkanku untuk membuka hubunganku di publik."
"Kenapa? Kau pasti berpikir takut kalau hubunganmu akan membuat masalah pada perusahaan? Atau kau sendiri yang takut kalau fans kalian akan menentangnya?"
"Ya, itu salah satunya PD-nim."
"Dengar Kim Seok Jin, aku tidak ingin membangun perusahaan yang penuh dengan rahasia dan kebohongan. Aku tahu kalau berita kencanmu tersebar akan banyak pro-kontra pada berita itu, tapi bagiku lebih baik mengungkapkan kebenaran daripada menutupinya. Aku juga tahu itu akan menjadikan masalah yang besar untuk kalian, tapi aku rasa sebagian besar fans kalian akan mendukung hubunganmu. Lagipula aku tahu kalau kekasihmu itu wanita baik-baik. Aku yakin ARMY juga akan menyukainya. Tapi tentu saja aku tidak akan tinggal diam kalau nanti ada yang berani berbuat diluar batas karena tidak menyetujui hubungan kalian,"
"Anda tahu darimana kekasihku wanita baik-baik?"
"Itu gunanya Sejin melaporkan segalanya padaku, dan aku tahu sekali kau seperti apa. Tidak mungkin kan kau mengencani wanita yang tidak baik?"
"Jadi anda mengijinkan hubungan kami?"
"Tentu saja. Dan jangan lupa diskusikan hubunganmu dengan kekasihmu. Kita juga harus menghormati keputusannya kan?"
"Baiklah PD-nim, terima kasih sekali karena Anda mengijinkan kami. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Sekali lagi terima kasih PD-nim."
"Ya sama-sama. Aku bahagia kalau anak didikku juga bahagia.", kata pria itu tersenyum.
"Kalau begitu aku pamit dulu PD-nim."
"Seokjin-ah, jangan lupa...", Bang PD-nim tidak melanjutkan kalimatnya.
"Ya?"
"Ajaklah dia kemari. Kenalkan dia padaku, oke?", katanya tertawa.
"Pasti, aku akan mengenalkannya pada Anda PD-nim, secepatnya.", kata Jin mengacungkan jempolnya diiringi senyum khasnya kemudian beranjak dari sana.
***
Siapa yang udah deg-degan di awal pas tau Jin dipanggil Bang PD-nim?
Pasti kalian mikirnya bakal ada konflik nih, pasti hubungan mereka dilarang atau apalah.
Seriously guys, aku nggak mau bikin biasku menderita apalagi mereka baru jadian dua hari. Aku nggak mau Seokjin-ku patah hati.
Belum *eh 😂😂😂
Komen dong menurut kalian apa yang kurang dari part ini?
Ku rindu komen kalian❤