Shoots!

By xosfro

8.3K 1.1K 147

He has Irene, She has Sehun. Warn ; gore genre (Hunrene thriller / horror oneshoot story) More

sub-case : beginning
who u r?
bloody Theater 1
bloody theater 2
goodnight n go
Bookstore
kau temanku kan?
Grant your wish
Valentine gift
Cousin
scar(y)s

case : murder

1.7K 183 30
By xosfro

Aku beralih dari romance ya, gak cocok ternyata bikin cerita full romance, hehehe.

Just remain all of u, this chap contain some thriller and gore. So, yg gk suka atau gk bisa baca jgn di baca :)

                             _  _  _

Mari berkenalan dengan Sehun, sang kepala detektif kepolisian yang jarang bicara juga tak pernah di kenal oleh publik, alasannya ia ingin bekerja dengan tenang dan mari kita juga berkenalan dengan Irene, wakil sekaligus rekan Sehun akhir-akhir ini di pindahkan untuk membantu Sehun. Perempuan mandiri yang selalu menjadi tangan kanan Sehun. Desas-desus yang beredar di divisi penyelidikan, mereka memiliki hubungan spesial karena Sehun hanya percaya dengan Irene padahal Sehun baru bertemu dengan Irene. Tapi siapa yang tau?

                                _ _ _

Irene menerima panggilan dari Sehun saat sedang mengendarai mobil.

"Sudah tau kan?" Tanya Sehun singkat tanpa basa-basi.

"Sangat dan aku sedang di jalan jika kau tau" setelahnya sambungan terputus dari pihak Sehun. Selalu saja.

Dari kejauhan Irene mengamati Sehun berdiri di TKP yang di kelilingi garis polisi, kerumunan petugas kepolisian juga wartawan dan beberapa masyarakat setempat. Pria tersebut memejamkan mata seperti mencari tau jawaban dalam pejaman mata.

Sehun dan Irene sedang memecahkan kasus pembunuhan berantai yang akhir-akhir ini terjadi, korban selalu berjenis kelamin laki-laki. Pembunuhnya cerdik, tidak meninggalkan bekas atau petunjuk yang bisa mengungkap jawabannya, selalu bersih tanpa sisa. Bahkan Sehun yang tiap memecahkan kasus dengan gampang menggunakan otak cerdasnya tidak bisa menyelesaikan dengan singkat. Dan kali ini korbannya adalah salah satu staff di divisi Sehun.

Keadaan korban tidak jauh dengan korban lainnya, sangat mengenaskan. Darah segar menggenang keluar dari dadanya yang terdapat banyak sayatan panjang dan dalam seperti lidi, bibirnya yang hilang hingga wajahnya di penuhi darah dan matanya yang menggantung keluar. Dan tentu saja ketika di selidiki anggota lain, tidak ada sidik jari yang tertinggal.

Tiba-tiba suara ponsel Irene berdering, seperti biasa Sehun menelponnya. Padahal jarak mereka tidak terlalu jauh, tidak bisakah Sehun menghampirinya?

"Pergi ke rumah korban"

Kemudian hening, Sehun memutuskan panggilan setelah selesai mengucapkan perintah tersebut.
Irene bergegas ke rumah korban.

                               _ _ _

Irene memasuki rumah minimalis yang rapi dan di dominasi warna putih. Ia tentu langsung bergegas menggunakan kacamata, sarung tangan dan senter khusus untuk mencari bukti, mengelilingi dengan teliti tiap sudut ruangan rumah tersebut sampai akhirnya Irene memasuki kamar korban. Yang pertama kali ia tangkap adalah keadaan kasur korban yang kacau dan sedikit noda darah, ia mengedarkan pengelihatannya dan menyusuri kamar korban. Tidak ada yang salah, semua rapi dan bersih tidak ada tanda-tanda pembunuhan disini, Irene akhirnya hanya menarik sprei dan melihat cairan kental yang ia tau adalah sperma. Irene meletakkan lagi sprei tersebut, ia berdiri di depan pintu dan seperti berpikir. Irene tidak menemukan bukti apapun. Mungkin korban bercinta dengan kekasihnya di sini, pikir Irene.

Saat akan mundur untuk meninggalkan kamar tersebut, ia menabrak dada bidang seseorang. Irene tau siapa orangnya, lelaki itu memang sering datang dan pergi seperti hantu.

"Bagaimana?" Tanya Sehun dingin.

Irene menaikkan pundaknya "tidak ada bukti, hanya kasur yang mengenaskan dengan cairan sperma yang menempel" setelah memberi laporan, Irene meninggalkan Sehun sendiri dalam kamar tersebut. Di dalam kamar korban, Sehun menggeram.

                                  _ _ _

Malam ini Irene melembur di rumah untuk membuat laporan hasil penyelidikan hari ini agar bisa di serahkan ke bagian dokumentasi. Tak lama ponselnya berdering karena mendapat pesan.
Seperti biasa siapa lagi kalau bukan Sehun yang mengiriminya pesan tengah malam. Namun kali ini pesannya berbeda, tidak berhubungan dengan pekerjaan. Pria tersebut mengirim pesan bila ia berada di depan rumahnya.

Malam ini sedang hujan deras dan Sehun mengunjunginya tengah malam? Sungguh, pria itu gila dan tidak punya jam ya? Pikir Irene.

Irene membuka pintu dan melihat Sehun yang agak jauh dari pintu rumahnya, tanpa payung sehingga basah kehujanan dan menatap Irene dingin, Irene sudah biasa dengan tatapan Sehun.
Sehun dengan setelan jas yang sama seperti tadi pagi, sepertinya ia tidak pulang ke rumahnya. Dan teringat tadi secara tak langsung Sehun berisyarat akan lembur juga.

"Kenapㅡ" 

Belum selesai Irene bertanya, Sehun  menarik Irene keluar. Di bawah guyuran hujan, Sehun mengunci pinggang dan tengkuk kemudian mencium Irene dengan menuntut dan ganas. Tanpa ampun. Irene diam tidak membalas.

Tidak ada balasan dari Irene, Sehun menggeram dan melepaskan ciuman. Lalu pergi meninggalkan Irene dengan derasnya hujan.

Tiba-tiba Irene mengingat siapa yang ada di kantor malam ini selain Sehun. Oh sial! Irene melupakannya. Ia bergegas masuk rumah untuk mengejar Sehun.

                               _ _ _

Pria dengan hoodie hitam dan cutter di tangannya tersenyum puas di balik masker hitam yang ia kenakan. Ia puas dan bangga melihat karyanya malam ini, ia tidak merasa kasihan sama sekali dan bahkan merasa bahagia karena baru saja menciptakan bentuk luka yang baru.

Mayat yang baru saja mati di depan lelaki itu yang ia siksa dengan keji setelah menusuk tepat di jantung dan memukul kepala korbannya, matanya membulat begitu juga mulutnya, telapak tangannya penuh dengan sayatan dengan kuku tangan hilang yang semua karena di cabut, kulit kepala sekaligus rambut yang hilang, kulit bagian perutnya terkikis seperti di kuliti dan bagian dalam perut yang tidak berbentuk lagi.
Ia kemudian menggantung korbannya di pohon tak jauh dari lokasi.

"Membusuklah kau di neraka, brengsek"

Setelah hatinya puas menyiksa korban, lelaki itu pergi meninggalkan mayat dengan tidak peduli dan sunggingan senyum liciknya. Lelaki tersebut persis seperti anak raja iblis yang tidak kenal kasihan.

                               _ _ _

Di perjalan Irene memaki tidak tenang karena rumah rekannya yang cukup jauh dan takut terlambat.
Begitu sampai ia membuka pintu mobil dengan tergesa dan berlari kencang ke arah rumah rekannya yang terakhir ia ingat lembur bersama Sehun di kantor, tidak peduli lagi dengan mobilnya. Ia hanya memikirkan Sehun, takut Sehun melakukan hal yang tidak-tidak.

Saat Irene mengetuk pintu, jawaban langsung ia dapatkan. Rekannya membuka pintu dan melihat Irene seperti orang yang kesetanan, ia menyeritkan dahi

"Ada apa malam-malam begini bu?"

Sial! Dugaan Irene salah. Tak menjawab pertanyaan rekannya, Irene segera meninggalkan rumah rekannya yang melihatnya aneh dan menancap gas penuh ke rumah Sehun.

                                _ _ _

Jarak rumah Sehun juga jauh sekali, Irene cemas. Sampai di rumah Sehun, Irene menggedor pintu dengan brutal. Tidak dapat jawaban Irene mengeluarkan kunci cadangan dan bergegas masuk ke dalam rumah Sehun yang besar bak istana tersebut.

Irene berteriak memanggil nama Sehun, namun tidak ada jawaban. Ia mengarahkan kaki ke arah belakang rumah Sehun, tampat dimana Sehun sering memikirkan sesuatu. Taman belakang rumah.

Dan benar saja di sana Sehun sedang duduk menikmati hujan. Irene mendekati Sehun yang tampak tenang dengan diamnya meski hujan mengguyurnya dan petir menyambar di atas sana.

Bau anyir langsung menyapa indera penciuman Irene, dugaan Irene benar ia terlambat meski bukan rekannya yang menjadi korban. Irene membuka kupluk hoodie Sehun, melihat wajah Sehun yang penuh cipratan darah dan perlahan hilang karena hujan. Sehun menatapnya tetap dengan dingin.

"Sehun, kau kan sudah janji kemarin yang terakhir!"

Sehun langsung menarik Irene hingga terduduk di pangkuannya, dan membelai pipi lembut Irene.

"Hmm"

Irene geram.

"Hmmm? Sehun! Kau akan membuat kita banyak pekerjaan dan aku lelah menyembunyikan ini"

"Salahkan mulut kotor mereka yang berani menjelekkanmu dengan hinaan murahan mereka"  Irene langsung diam, bila sudah begini Irene lebih baik diam.

Kali ini Sehun mengeluarkan kata panjang. Berbeda ketika hanya berdua dengan Irene, Sehun akan menunjukkan sifat aslinya meskipun tetap dingin namun ia sangat mencintai Irene.

Sehun memang seorang kepala detektif muda di kepolisian, sengaja tidak membeberkan hubungan dan statusnya dengan Irene meskipun cincin yang menjadi mata kalung mereka kenakan sama.
Tapi sekali berani mengusik Irene, ia tidak akan susah payah menyeret orang tersebut dengan pasal hukum. Namun langsung menghabisi dengan tangannya sendiri, inilah sisi Sehun yang lain, tidak ada yang tau selain Irene. Ia psikopat yang terobsesi dengan Irene dan tentu mencintai Irene melebihi apapun.

"Tapi kali ini janjimu harus di tepati!" 

Sehun tersenyum tipis.

"Tentu, apa yang tidak untuk istriku?"

Pipi Irene merona.

"Aku merindukanmu" lirih Sehun, Irene mengerti apa yang di inginkan Sehun. Ia lebih dulu mencium Sehun.

"Di sini?" Tanya Irene di sela ciuman panas mereka.

Tak perlu jawaban, buktinya Sehun langsung merubah posisi dengan menindih Irene di bangku taman dan menghentak Irene dalam. Menghabiskan malam di temani hujan deras dan petir yang menggelegar. 

                                _ fin _

Last night i got nightmare, i attend Irene wedding with other guy, not Sehun. And Sehun was there, just for a momment and leave immediately from location.
Gila, bangun2 gue udah nangis dong :"(

Continue Reading

You'll Also Like

134K 12.6K 36
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
77.3K 5.4K 22
Arsyakayla Attaya, biasa dipanggil Kayla seorang gadis berumur 18 tahun. Ia adalah gadis yang ramah dan lembut ia juga sangat baik dan perduli terhad...
602K 50.6K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
1.9M 148K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...