His Girlfriend [TERBIT]

By iLaDira69

8M 264K 12.8K

SUPAYA NGGAK BINGUNG, BACA SESUAI URUTAN! 1. CRAZY POSSESSIVE (TERBIT) - SELF PUBLISH, PESAN DI GUA AJA - 2... More

Prolog
Bab 1. Calon Endors
Bab 2. Azalea
Bab 3. Phoebe
Bab 5. Main Kucing-Kucingan
Bab 6. (Nggak) Bocor
Bab 7. Gejala
Bab 8. Test Garis
Bab 9. Ajakan Gila
Bab 10. Panik
Bab 11. Arin
Bab 12. Kunjungan
Bab 13. Pengakuan
Bab 14. Hidup Baru
Bab 15. Kesepakatan
Bab 16. Pacarnya
Bab 17. Perkara
bab 18. Rachel
Bab 19. Penurut
Bab 20. Making Love
Bab 21. Kontrol
Bab 22. Istri Perhatian
Bab 23. Bolos
Bab 24. Istri Bawel
Bab 25. Kedatangan Tamu
Bab 26. Barta
Bab 27. Hukuman
Bab 28. Panda
Bab 29. Penolakan
Bab 30. Curhat
Bab 31. Terbongkar
Bab 32. Return
Bab 33. Bocor Parah
Bab 34. Dispensasi
Bab 35. Di(polos)in
Bab 36. Nakal
Modus
Give Away!
Pre Order Ekslusif
6 - 7 MEI
7 - 9 JUNI
EKSLUSIF EXTRA PART
Sequel His Girlfriend

Bab 4. Tameng

148K 8.9K 386
By iLaDira69


"Bar...Bar..."

Barta menoleh ke belakang, ternyata Phoebe yang memanggilnya. Cowok itu berdecak, namun tidak menghindar darinya. Barta mengerutkan dahi, "Apa?"

Phoebe menatapnya serius. "Kemarin mama aku nanya kenapa pulang sore."

Siaga satu. Barta mengumpat dalam hati. Dia membawa cewek itu ke belakang gudang sekolah. Phoebe kesusahan mengikuti langkahnya yang buru-buru, tetapi Barta sama sekali tidak peduli. "Terus?"

"Aku bilang, Bee lagi main sama temen." Senyumnya sumringah. "Bee bilang, Barta temen Phoebe, ngajak jalan-jalan ke Ragunan. Soalnya Bee udah lama nggak ke kebun binatang. Bee kan suka liat hewan."

Barta menyipit. "Mama lo curiga?"

Phoebe mengerucutkan bibirnya. "Kemarin mama nanya-nanya gitu. Soalnya Bee sakit kalau jalan. Tapi Bee bilang lagi datang bulan."

"Terus gimana lagi?" Barta tidak sabaran menunggu.

"Mama diam. Terus mama heran, Bee kan baru beberapa hari yang lalu habis datang bulan. Biasanya teratur dan nggak pernah salah."

Anjing! Barta kembali mengumpat dalam hati. "Mama lo nggak tanya-tanya lagi? Lo jawab apa?"

Senyum Phoebe mengembang. "Bee bilang, mungkin sakit perut karena kebanyakan tahu gejrot di Ragunan."

Barta menatap tajam pada Phoebe. Kenapa harus ke kebun binatang? Cewek itu seolah menuduhnya seekor binatang laknat yang telah berani menodainya.

"Yaudah, lo cepet pergi. Jangan sampe temen-temen gue tau." Barta mengusirnya.

"Tapi, Bar. Setelah ini kita pacaran kan?" Phoebe menatap Barta harap.

Sarap! Barta melotot kesal. "Nggak lah!"

"Kenapa? Kita kan udah making love." Phoebe mengerutkan dahi.

"Kemarin itu kan cuma buat seneng-seneng aja." Barta berdecak.

"Tapi sakit." Phoebe cemberut. "Kalau sakit Bee nggak mau lagi."

Barta geram. "Cuma awalnya doang kan? Setelah itu enak kan?" Phoebe mengangguk membenarkan.

"Terus, nanti kita making love lagi?" Tanya Phoebe mengerutkan dahi. Sama saja dengan kucing dikasih ikan asin, pasti langsung disambar.

"Nanti kalau lo udah pulih."

"Beneran?" Barta berdehem. "Dimana? Di hotel lagi? Atau di rumah kamu?" Cowok itu makin kesal. "Jangan di rumah Bee. Soalnya mama sekarang suka pulang tiba-tiba."

"Nanti gue yang pikirin tempatnya." Phoebe mengangguk semangat. Barta kembali mengusirnya. "Jangan temui gue di sekolah!" Ucapnya.

Cewek itu kembali mengangguk semangat. "Terus nanti kamu bawa Bee jalan-jalan juga?"

"Iya. Ke Ragunan." Phoebe tersenyum makin lebar. Mendekat pada Barta dan berjijit untuk mengecup singkat. Cewek itu berlari meninggalkannya, Barta mengerjap tidak percaya. Baru satu kali di ajari, otak cewek itu langsung terkontaminasi.

Barta menyeringai senang. Dia keluar dari belakang gudang dengan langkah ringan. Ada juga gunanya cewek polos itu. Barta bisa mempermainkannya lagi setelah ini.

"Bar..." Barta menoleh. Senyum lebar Azalea menyambutnya, "Kamu dari mana?" Barta mengangkat bahu. Masih marah pada Azalea yang telah mempermainkannya. "Kamu kenapa cuek banget? Takut Phoebe marah ya?"

Barta terkejut. "Dari mana kamu tahu?"

Azalea tersenyum lebar. "Tadi Lea lihat kamu bawa Phoebe ke belakang gudang."

Cowok itu berdecak. "Jangan sampe ada yang tahu, Lea!"

"Iya, iya." Azalea mengangguk. "Kamu pacaran sama Phoebe ya?"

"Lea nggak perlu tahu!" Barta jadi dingin sama Azalea. "Intinya, jangan bikin Phoebe salah paham!" Harga diri dong! Tentu saja Barta yang sudah baper duluan tidak akan mengakui kekalahannya.

"Iya, siap!" Azalea mengangguk lagi. "Nanti kamu mau kemana? Kak Zafran punya empat tiket nonton. Kamu sama Phoebe bisa ikut kami." Tawarnya.

Barta menghela nafas panjang. "Mulai sekarang, kita jaga jarak ya. Aku nggak mau bikin kekacauan."

"Tapi ini kan cuma nonton doang."

"Aku dan Phoebe sudah ada janji. Maaf ya." Barta meninggalkan Azalea yang masih bingung. Dia mengerutkan dahi, hendak memanggil Barta, tetapi di urungkan lagi. Azalea akhirnya memutar tubuhnya dan kembali ke kelas.

Sialan! Barta harus membawa-bawa nama Phoebe dalam masalah ini. Sudah terlanjur ketahuan, biarkan saja cewek itu jadi tamengnya sekarang.



***

Jakarta, 12.09.19


Pboebe tuh kebanyakan makan tahu getjrot makanya jalannya sakit kwkwkkwkwkkwkwkkw



Yuhu..., satu kata buat Barta kampret!


Follow ig ila_dira dan Novel.dira





Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.9M 279K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
390K 48.1K 33
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...
339K 11.8K 26
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
5M 268K 60
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...