AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2...

By nathaniaariyella

172K 10K 316

Béatrice hanya menginginkan satu hal setelah kematian kedua orang tuanya, ia hanya ingin jatuh cinta. Ia mene... More

PROLOGO
UNO
DUE
TRE
QUATTRO
CINQUE
SEI
SETTE
OTTO
NOVE
DIECI
UNDICI
DODICI
TREDICI
QUATTORDICI
QUINDICI
SEDICI
DICIASSETTE
DICIOTTO
DICIANNOVE
VENTI
VENTUNO
VENTIDUE
VENTITRÉ
VENTIQUATTRO
VENTICINQUE
VENTISEI
VENTOTTO
VENTINOVE
TRENTA
TRENTUNO
TRENTADUE
TRENTATRE
TRENTAQUATTRO
TRENTACINQ
TRENTASEI
TRENTASETTE
TRENTOTTO
TRENTANOVA
QUARANTA (REPOST)
QUARANTUNO
QUARANTADUE
QUARANTATROIS
QUARANTAQUATTRO
QUARANTACINQ
QUARANTASIX
QUARANTASETTE
QUARANTAHUIT
QUARANTANOVE
CINQUANTA
CINQUANTUNO
CINQUANTADUE
CINQUANTATROIS
CINQUANTAQUATTRO
CINQUANTACINQ
CINQUANTASEI
CINQUANTASETTE
CINQUANTOTTO
CINQUANTANOVE
SESSANTA
EPILOGO
EXTRA PART

VENTISETTE

2K 147 4
By nathaniaariyella

Playlist: You are the reason - Calum Scott feat Leona Lewis

Bagi Chavalier mencintai Béatrice merupakan hal yang sangat berharga bagi dirinya.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, seseorang masuk dan mengubah segalanya. Dan ia juga ingin untuk menjadi segalanya bagi wanita itu. Menjadi seseorang yang akan ditemui olehnya ketika ia ingin bercerita, temannya untuk tertawa. Dan sama seperti sebuah kapal yang berlayar akan kembali untuk pelabuhan. Ia ingin wanita itu menjadi tempat berlabuh, tempat dimana ia akan pulang.

Uang, kekayaan, bukanlah hal yang diinginkan oleh Chavalier. Namun hati wanita itu yang sangat diinginkannya. Ia menginginkan wanita itu kembali.

"Kenapa kau melakukannya? Kau punya banyak kesempatan untuk mengatakannya padaku, tapi kenapa kau tidak melakukannya?"

Béatrice kini duduk dihadapannya. Wanita itu memintanya untuk bertemu segera setelah ia menghubungi Chavalier. Yang Béatrice inginkan hanyalah sebuah jawaban. "Kau tak pernah memberikanku kesempatan untuk mengatakan sesuatu, Bee." Jawab Chavalier.

"Kalau aku memberikanmu kesempatan untuk menceritakan semuanya, apa sekarang kau akan menceritakannya?"

"Cerita apa yang kau inginkan?"

Béatrice menatap Chavalier dalam. "Semuanya. Cerita tentang kau yang tidak ku ketahui." Béatrice berkata. "Aku ingin kau menceritakannya padaku. Segala yang tidak ku ketahui. Alasan kau melakukannya. Apa yang terjadi padamu. Aku ingin tahu."

Chavalier masih ragu untuk mengatakannya. Karena ia takut jika wanita itu takkan mempercayainya. Ia hanya tidak ingin wanita itu semakin membencinya. Seperti yang Béatrice katakan sebelumnya. Apa yang dikatakan Chavalier takkan mengubah apapun. "Kau sebelumnya pernah berkata padaku Béatrice. Bahwa apa yang ku katakan takkan mengubah apapun. Kau takkan percaya."

Kini Béatrice baru saja menyadari luka yang ada di dalam diri pria itu. Selama ini, Béatrice hanya memperhatikan lukanya sendiri. Ia bahkan tak pernah menyadari bahwa ada juga orang yang terluka. Mungkin luka itu malah lebih parah daripada miliknya.

"Kalau begitu ceritakan." Kata Béatrice. "Kali ini. Aku akan mempercayai apa yang kau katakan. Selama ini aku selalu memandang segalanya dan melakukan segalanya sesuai dengan sudut pandangku sendiri. Aku ingin melihat dari sisi pandangmu."

"Aku.." Chavalier melihat bola mata aquamarine itu kembali. Ia akan menceritakan semuanya. "Seperti yang kau tahu, aku memang mengikuti taruhan dengan teman-temanku untuk mempermainkan dirimu. Aku seharusnya menang jika aku bisa menaklukanmu, tapi aku malah yang jatuh. Aku mencintaimu. Maka hari itu, aku memutuskan untuk menyerahkan semuanya. Aku mengalah."

***

"Jadi, apa sebenarnya yang membuatmu menyuruh kami semua untuk datang kesini?" Tanya Georgio.

Pryce melihat Chavalier dengan datar. Sebenarnya, ia tidak peduli dengan apapun yang dikatakan oleh Chavalier. Karena ia menyadari bahwa ada satu hal yang bisa membuatnya menang telak dari Chavalier. Dengan membuat gadis itu menjauh darinya maka semuanya akan berakhir.

Kemenangan beralih ke tangan Pryce.

Ia melihat ke arah pintu masuk ke taman dan masih belum melihat siapapun disana. Pryce hanya mengkhawatirkan rencananya. Bukan apa yang dikatakan oleh Chavalier. Ia berharap dewi keberuntungan berpihak padanya kali ini.

"Aku ingin mengaku kalah." Kata Chavalier pada teman-temannya.

Baik Logan, Hugo, dan Georgio menatap Chavalier dengan terkejut. Namun beda halnya dengan Pryce, laki-laki itu tersenyum miring. Ia tahu hal ini akan terjadi. Dan dengan adanya semua ini, maka rencananya akan berjalan lancar. Pryce akan langsung menghancurkan 2 orang sekaligus. Béatrice dan juga Chavalier.

"Aku menyukai Béatrice. Tidak, aku lebih dari menyukai gadis itu." Chavalier mengakui perasaannya pada mereka berempat. "Oleh karena itu, aku akan mengakui kekalahanku dan juga aku akan menyerahkan Ferrari milikku. Karena aku jauh lebih menyukai Béatrice dibandingkan mobil itu."

"Chavalier? Kau serius? Kau menyukai gadis itu?" Logan masih terkejut dengan perkataan temannya itu. Chavalier tidak pernah menganggap seorang gadis itu serius. Jika Chavalier melakukan ini, Logan tahu kalau Béatrice lebih berarti bagi laki-laki itu daripada apapun.

"Aku benar-benar menyukainya, Logan." Jawab Chavalier.

"Kalau begitu mengakulah padanya. Katakan padanya apa yang sudah kau lakukan." Pryce yang sedari tadi diam kini angkat bicara. "Apa maksudmu?" Tanya Chavalier pada Logan.

"Kau tahu maksudku, Val." Chavalier sekarang mengerti apa yang dimaksud oleh Pryce. Ia ingin Chavalier mengakui semua yang dilakukannya pada Béatrice. "Benar, aku menipunya. Aku mengakui hal itu. Aku telah memperalat Béatrice untuk memenangkan taruhan konyol kita. Aku mengakui hal itu." Kata Chavalier.

Kemudian Chavalier kembali melanjutkan. "Aku memang mendekati Béatrice hanya karena taruhan itu saja."

Senyuman mengembang di wajah Pryce ketika Chavalier mengatakan hal itu. Mata Pryce melihat ke arah pintu taman. Sebuah bayangan yang perlahan menjauh dari pintu taman. Tapi Pryce sangat tahu dengan jelas siapa orang yang berjalan menjauhi tempat itu.

"Tapi, aku menginginkan Béatrice. Itu sebabnya aku mengakuinya. Dan aku akan mengatakan pada Béatrice bahwa aku menyukainya." Kata Chavalier.

Pryce melihat Chavalier dengan tatapan penuh kemenangan. "Kau tahu sesuatu, Val? Kau takkan bisa memiliki Béatrice." Pryce berkata mencemooh Chavalier.

Chavalier menatap Pryce dengan marah sebelum ia mencengkram kerah kemeja sekolah Pryce. "Sialan! Apa maksudmu?"

"Kau takkan bisa memilikinya karena ia akan pergi meninggalkanmu ketika ia mengetahui semuanya. Béatrice. Akan. Meninggalkanmu. Dan kau takkan bisa mengejarnya kembali. Kau tahu kenapa? Karena ia sangat membencimu."

Sebuah tinjuan melayang di wajah Pryce. "Brengsek! Jaga ucapanmu!" Ujar Chavalier dengan marah.

Pryce bangkit dengan wajahnya yang lebam dan bibirnya yang luka. Ia menyeringai dengan bibirnya yang terluka. "Lihat saja, Val. Kau akan kehilangannya. Tidak semua hal di dalam dunia ini bisa kau miliki dengan mudahnya, Chavalier."

Chavalier hendak memukul Pryce kembali namun Hugo, Logan, dan Georgie mencegah keduanya. Mereka menjauhkan Chavalier dari Pryce. Dengan nafas yang memburu, Chavalier berjalan keluar dari taman. Ia menyisir rambutnya dengan tangan dan memulai mencoba untuk menenangkan dirinya.

Ketika ia berdiri sampai di gerbang sekolah, ia bisa melihat Béatrice yang berdiri menunggu dirinya. Senyuman muncul di bibir Chavalier. Ia memutuskan untuk tidak langsung menemui Béatrice namun mengambil mobilnya terlebih dahulu.

Ia mendekati tempat dimana Béatrice menunggu kemudian turun dari mobilnya. "Maaf aku baru kembali. Kau sudah siap?"

"Aku sudah siap." Jawab Béatrice.

Ketika Béatrice sudah masuk ke dalam mobil, Béatrice kembali bertanya. "Kita jadi ke Via del Corso(1)?"

"Jadi. Seperti yang ku bilang tadi. Dan besok juga aku akan menjemputmu saat kita akan ke The Garden of the Oranges."

"Jangan!" Cegah Béatrice. Chavalier mengerutkan keningnya dengan bingung. "Kenapa?"

"Aku akan langsung bertemu denganmu saja disana. Kita bertemu besok jam 11 siang disana. Bagaimana?" Tanya Béatrice.

Meski masih kebingungan, akhirnya Chavalier mengangguk. "Baiklah, aku akan menunggumu besok disana." Kata Chavalier yang dibalas dengan anggukan dan sebuah senyuman oleh Béatrice.

Tapi kita semua tahu bagaimana akhirnya. Béatrice tak pernah datang kesana hari itu.

***

"Seharusnya di tempat itu aku mengatakan bahwa aku mencintaimu. Tapi kau tidak datang. Kita semua sudah mengetahui hal itu."

Béatrice telah selesai mendengarkan cerita Chavalier. Dan ia baru mengetahui betapa berbedanya sebuah kisah jika dibandingkan dengan dua sudut pandang yang berbeda. Ternyata kisah itu bisa menjadi sebuah kisah yang berbeda. Kisah yang tak pernah di dengar oleh Béatrice sebelumnya.

"Val." Panggilan wanita itu adalah panggilan yang sudah lama tidak ia dengar. Béatrice selalu saja memanggilnya 'Chavalier' atau 'Signor Orlando'. Ia merindukan suara wanita itu yang memanggilnya demikian. "Val, apa sekarang masih sama? Perasaanmu padaku. Apa kau masih menginginkanku untuk kembali?"

"Iya. Aku masih menginginkanmu kembali." Jawab Chavalier. "Tapi kau berkata kau tidak mencintaiku. Kau tak ingin kembali. Hal ini takkan mengubah apapun, benar kan?"

"Jika yang ku bilang padamu semuanya adalah kebohongan. Jika aku berkata aku menginginkanmu berada disisiku untuk waktu yang panjang. Apa sekarang semuanya akan menjadi lebih mudah untuk bisa kembali? Apa kau akan memintaku untuk kembali sekarang?"

(1): Via del Corso, nama jalan di Roma yang menjadi pusat tempat-tempat bersejarah. Contohnya: Gereja Santa Maria dei Miracoli dan masih banyak lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 91.6K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.3M 7.3K 1
Demi sesuatu, sandra membutuhkan banyak uang. Dan demi uang itu dia bekerja mati matian. Namun uang itu tidak pernah cukup. Malahan kurang. Lalu dia...
712K 68.1K 81
"Ini hanya tentangku yang kau benci. Tentangku yang terlalu takut kehilanganmu. Tentangku yang mencintaimu dan terlalu pengecut untuk mengatakan yan...
3.6M 38.6K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...