After Wedding [M-Preg] ✔

بواسطة N-Hwa48

80.8K 6.3K 2.8K

Rank : 2 of 2moons Apasih yang bakal terjadi jika Phana dan Wayo menikah? Apa yang terjadi setelah mereka me... المزيد

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19

Chapter 7

3.6K 287 233
بواسطة N-Hwa48

Warning 18+ Just Kidding wkwk

Hari ini adalah kepulangan para 6moons, maksudnya pengantin baru dan pengawalnya setelah acara bulan madu yang bisa dibilang romantis atau bahkan kacau tidak bisa dikatakan lagi. Setidaknya pengantin baru itu sudah melakukan aktivitas penting yang harus dilakukan saat honeymoon. Bayangkan waktu Phana bertemu dengan Forth dan yang ia ingat adalah video yang diberikan oleh Forth, saat itu Forth langsung dimaki, diumpat oleh Phana karena video mesum yang diberikan oleh sahabat yang mengaku sahabat itu. Rasanya Phana ingin mengutuk Forth karena sudah mengotori pikiran Yo dengan video itu, tapi Phana tidak bisa memungkiri ia juga bersyukur mereka bisa melakukannya dengan lancar berkat video yang diberikan Forth.

Saat di bandara Phana dan Wayo sempat berselisih paham akan pulang kemana, Yo yang meminta ingin ke rumah orangtuanya dulu sedangkan Phana ingin ke rumah orangtuanya dulu, perselisihan itu tidak akan selesai jika bukan Forth yang melerai, namun Forth sempat dibentak jadi mau tidak mau ya Beam yang turun tangan.

"Phi nanti kita ke rumah Pa dan Ma dulu ya?" Phana melirik istrinya yang sedang merangkulnya mesra itu.

"Yo.. Bukankah kita seharusnya ke rumah Pao dan Mae?"

"Tapi aku rindu Pa dan Ma.."

"Yo besok kita bis ke sana, kita harus pulng dulu istirahat ok" Phana berusaha membujuk istrinya yang mulai memberengut melepas rangkulannya.

"Kalau phi ingin langsung pulang ya terserah Yo ingin pulang tempat Pa dan Ma saja!!"

"Yo.. Setidaknya istirahat dulu sayang, kita baru sampai pasti lelah" Sahabat-sahabat mereka saling bertatapan agar membantu melerai mereka, Ming yang terlebih dahulu mendorong Forth.

"Ya sudah phi saja yang istirahat susah amat!"

"Yo kenapa jadi keras kepala sekali hah!"

"Kenapa kau membentakku hah!!" Phana mengacak rambutnya kasar, ia lelah namun Yo malah mengajaknya adu mulut seperti ini.

"Emmm Pha.. Yo lebih baik kita makan terlebih dahulu."

"DIAM!!!" Forth mematung mendengar bentakan pasangan pengantin itu. Yang lain bahkan tidak berani mengganggu mereka. Beam memutar bola matanya malas, ia menarik Forth agar mundur lalu ia maju berdiri di tengah-tengah Phayo dengan tangan yang berada di pinggang. Phayo melihat Beam bersiap akan memaki kembali namun sudah di potong oleh Beam.

"APA!!" teman-teman Beam sudah berdoa agar ia selamat, dan tidak dicakar-cakar oleh pasangan yang yahh kadang romantis kadang bertengkar kadang usil, aneh.

"Kita pulang sekarang! Tapi kita makan siang dulu! Setelah itu ke rumah kalian langsung!" Phayo sempat ingin protes namun sudah dipotong kembali membuat mereka bungkam seribu bahasa.

"Jangan menolak!" mereka semua mengikuti Beam yang sudah berjalan keluar mencari supir jemputannya. Phayo sendiri masih dalam mode diam, kita lihat saja siapa yang akan tahan dengan keadaan diam itu. Beam menghampiri sebuah mobil lalu meminta agar supirnya menaiki taksi karena ia yang akan menyetir sendiri.

"Cepat masuklah, kenapa lama sekali" mereka semua meneguk ludah karena baru kali ini melihat Beam yang tegas seperti ini. Mereka semua langsung berlari masuk ke dalam mobil. Namun saat ingin masuk mereka malah bertengkar menentukan tempat duduk

"Kim kau duduk denganku" Ucap Wayo

"Yo tapi aku ingin dengan Kitkatku"

"Kit kau harus duduk denganku" Ucap Phana yang tidak mau kalah tegas.

"Phana kau tega sekali memisahkanku dengan Ming, aku tidak mau"

"Kim kau sahabatku atau bukan?"

"Kau juga Kit, sahabatku atau bukan?"

"Baiklah, Forth kau duduk denganku" Lanjut Phana.

"Ohhh tidak bisa, aku harus mendampingi Beam, kalau-kalau dia lelah menyetir" Phana mendengus padahal dalam hati mengatakan sialan

"KALIAN MAU MASUK ATAU TIDAK! DARI TADI RIBUT TERUS!" mereka semua terkejut mendengar Teriakan Beam, membuat mereka masuk terburu-buru. Dengan posisi yang seharusnya mereka duduk dengan pasangan masing-masing. MingKit dibelakang, Phayo yang berjauhan berada ditengah sedangkan ForthBeam sudah pasti di depan. Forth melirik kebelakang, MingKit yang asik menempel, Phayo berjauhan sambil sibuk masing-masing. Ia melirik sebelahnya Beam yang fokus menyetir, dielusnya pundak Beam yang terasa tegang.

"Sabar sayang jangan marah-marah terus"

"Diamlah jika ingin selamat" Ucap beam dingin. Forth menelan ludahnya kasar, teman-temannya di belakang menahan tawa melihat Forth yang ciut dimarahi Beam. 'Sepertinya Beam lagi datang bulan, tapi dia kan pria, eh tapi bisa saja ada masanya dia suka marah-marah' batin Forth.

.

Mereka sudah sampai di sebuah restaurant bernuansa Jepang. Mereka semua masih diam mengikuti Beam yang berjalan di depan.

"Kenapa kalian berjalan di belakangku? Memangnya kalian bodyguard?" mereka menaikkan alis kompak menatap Beam, Forth langsung berjalan disamping Beam agar ia tak marah lagi. 'Forth juga bodoh kenapa berjalan dibelakang kekasihnya!' batin Phayo dan Mingkit.

Di dalam restaurant Phayo duduk bersebelahan namun keduanya masih diam dengan pendirian masing-masing. Forth Beam yang melihatnya merasa geram kenapa masih belum ada yang mau mengalah. Beda lagi dengan MingKit yang asik berlovey dovey. Phana yang mungkin tidak suka jika dia diam saja serta merta ia juga iri dengan pasangan MingKit yang dengan kurang ajar mengumbar kemesraan, jadi ini rasanya iri hati ya? Phana melirik ke samping kanannya, ia lihat Yo yang makan masih dengan wajah masamnya. Phana yang menangkap sesuatu yang aneh dengan refleks membersihkan noda yang terdapat di sudut bibir Yo. Ia melakukannya dengan santai, lalu melanjutkan makannya. Yo menoleh saat terkejut bibirnya disentuh suaminya, ia menatap Phana dengan masih kesal. Phana menoleh kembali melihat sang istri.

"Apa?" Yo menaikkan alis menunggu alasan Phana.

"Ada noda dibibirmu" Jawab Phana santai.

"Oh" Yo langsung melanjutkan makannya, berbeda dengan Phana yang kesal karena yo hanya berkata 'Oh' 'Sabar Pha sabar.. Ini ujian' batin Phana.

Yo yang sempat melirik Pha, ia berniat untuk menyuapi suaminya itu. Yo menyodorkan sendok yang berisi makanan dihadapan Pha. Pha yang terkejut melirik Yo yang malu-malu tidak mau menatapanya namun ingin menyuapinya. Phana berusaha menahan senyumnya, ia langsung memakan suapan Yo itu. Semua perlakuan PhaYo itu tidak luput dari penglihatan sahabat-sahabatnya 'Yahh sedikit lagi mereka berbaikan kembali, lalu mulai membuat iri pasangan lainnya karena kemesraan mereka'batin mereka.

.

Selesai menyelesaikan makannya mereka bersiap untuk pulang. Seperti saat tadi pasangan Phayo masih duduk saling berjauhan dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Phana yang notaben tidak suka jika mendiami istrinya itu akhirnya menarik Yo agar mendekat padanya, Yo hanya pasrah saja saat tangannya digenggam suaminya. Yo dengan malu-malu mulai menaruh kepalanya dipundak suaminya dan memejamkan mata.

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan mereka sampai di kediaman Phayo. Rumah minimalis dengan nuansa Eropa, terdapat taman bunga serta air mancur di tengah taman. Rumah hadiah dari Phana untuk Yo, rumah yang dibangun sejak dulu Phana berpacaran dengan Yo. Yo terbangun lalu mengucek mata indahnya lucu. Ia mengikuti Phana yang turun.

"Kami langsung pulang Pha, kami juga ingin istirahat" Phana berdehem menanggapinya.

"Terimakasih sudah mengantar kami" Beam tersenyum lalu mengangguk, mereka berdua melambai pada mobil Beam yang mulai menjauh. Yo berbalik dan menatap rumah yang ada dihadapannya.

"Phi ini?" Phana tersenyum, suara Yo sudah kembali melembut.

"Hadiah untukmu"

"Untukku?" Phana mengangguk dan tersenyum sambil mengelus pipi Yo. Phana berjalan dibelakang Yo lalu mendorong Yo agar berjalan.

"Yo masih menyimpan kunci yang phi berikan?" Yo segera merogoh tasnya untuk mencari kotak kecil yang diberikan Phana waktu itu. Ia mengambil kuncinya melirik Phana yang sekarang tengah memeluknya dengan dagu yang berada di pundak Yo. Yo dengan ragu memasukkan dan memutar kuncinya. Terbuka, mereka melangkah masuk, Yo melebarkan matanya. Ia tidak bisa mengucapkan apa-apa lagi.

Rumah yang sangat luas, terdapat ruang tamu, ruang keluarga, dapur, ruang makan serta yang mencuri perhatian Yo adalah foto pernikahan Phayo yang sangat besar. Yo membalikkan badannya lalu memeluk Phana erat.

"Terimakasih Phi, maafkan Yo yang sudah egois. Yo tadi marah-marah tidak jelas, membuat phi kesal maafkan Yo" Phana mengelus rambut Yo sambil sesekali mengecupnya.

"Tidak apa Yo, phi juga minta maaf tidak bisa mengontrol emosi"

"Yo mencintai Phi" Phana menangkup Pipi Yo.

"Phi lebih-lebih mencintai Yo"

Cup

Phana mengecup bibir Yo sekilas, Yo tersenyum dan membuang pandangannya kesegala arah. Tanpa inisiatif apapun Yo langsung mengalungkan lengannya dileher Phana. Yo mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya diatas bibir Phana, Pha yang terkejut berusaha membalas ciuman dari istrinya ini. Yo melumat bibir Phana dan Phana pun tidak mau kalah menghisap bibir Yo. Lidah mereka saling bertautan di dalam mulut Yo. Tangan Phana sudah tidak diam ia mengelus punggung Yo.

"Eunghh" Desahan merdu Yo lolos begitu saja, seperti diberi lampu hijau Phana langsung menggendong Yo di depan seperti koala. Tanpa melepaskan ciumannya mereka menaiki tangga menuju kamar mereka. Phana segera merebahkan tubuh Yo diranjang King size mereka. Phana yang sudah di kabutkan nafsu segera melepas bajunya,  serta baju Yo.

Phana langsung menyambar bibir manis Yo kembali setelah melepas semua pakaian mereka terkecuali underwearnya. Ciuman Phana turun ke leher Yo memberikan tanda cinta sebanyaknya, menghisapnya kuat membuat sang empu melenguh menahan geli di lehernya.

"eunghh Phi gehhlliihh" Phana tersenyum mendengar lenguhan istrinya ini. Melodi indah yang tidak akan ia lupakan. Ciuman Phana turun kembali ke dada mulus Yo memilin suatu tonjolan kecil disana. Yo meremas rambut Phana menahan nikmat yang ia rasakan. Phana yang sudah tidak tahan langsung melepaskan seluruh benang yang tersisah di tubuh keduanya. Pertempuran akan dimulai saat itu, lenguhan, desahan, keringat menjadi bukti pergumulan hari itu.

TBC

Cerita gaje Nhwa balik nih gengs wkkw, maaf ya cuman sedikit lagi susah ngetik soalnya.

Kemarin baru terjadi sebuah insiden yang membuat jariku terluka huhuhu Jadi mohon maaf bila ada typo

Nhwa degdegan buat adegan di chapter ini ciyus dah ngeblank wkkw
Jangan lupa voment ya say
Salam GB

Btw HBD P'God wish you all the best na.. Semoga P'God selalu setia sama dedek Bas, dan tahan sama godaan pelakor aminn

Ganteng banget sih p'God 😍😍😍

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

3.1K 159 14
Ini cerita random aja sihh yang tiba-tiba muncul di otak😃 ON GOINGG Start:10 mei End:(?)
153K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
83.7K 8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
407K 45.5K 42
Menjadi pengasuh anak 10 tahun? Itu hal yang biasa. Namun bagaimana jika harus turut mengasuh Daddy anak tersebut? Mix bisa gila! Semua kegilaan ters...