[FF BTS] You In Danger

By Wellashey

218K 22.5K 1K

[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Preside... More

Intro
You In Danger 1 : Danger I
You In Danger 2 : Danger II
You In Danger 3 : Danger III
You In Danger 4 : Danger IV
You In Danger 5 : We Are Bulletproof I
You In Danger 6 : We Are Bulletproof II
You In Danger 7 : We Are Bulletproof III
You In Danger 8 : We Are Bulletproof IV
You In Danger 9 : We Are Bulletproof V
You In Danger 10 : We Are Bulletproof VI
You In Danger 11 : We Are Bulletproof VII
You In Danger 12 : Fire I
You In Danger 13 : Fire II
You In Danger 15 : Fire IV
You In Danger 16 : Fire V
You In Danger 17 : Fire VI
You In Danger 18 : Fire VII
You In Danger 19 : Butterfly I
You In Danger 20 : Butterfly II
You In Danger 21 : Butterfly III
Yon In Danger 22 : Butterfly IV
You In Danger 23 : Just One Day I
You In Danger 24 : Just One Day II
You In Danger 25 : Just One Day III
You In Danger 26 : Rain I
You In Danger 27 : Rain II
You In Danger 28 : Let Me Know I
You In Danger 29 : Let Me Know II
You In Danger 30 : Coffee I
You In Danger 31 : Coffee II
You In Danger 32 : Serendipity I
You In Danger 33 : Serendipity II
You In Danger 34 : Serendipity III
You In Danger 35 : Singularity I
You In Danger 36 : Singularity II
You In Danger 37 : Singularity III
You In Danger 38 : The Truth Untold I
You In Danger 39 : The Truth Untold II
You In Danger 40 : The Truth Untold III
You In Danger 41 : Go Go
You In Danger 42 : Good Day
Outro
NEW STORY!!!
[My New Story] Black Memories | 00L

You In Danger 14 : Fire III

4.7K 484 10
By Wellashey

Rumah sakit, 21.48.

Setelah memastikan Namjoon benar-benar tertidur dengan lelap, keenam anggota BTS lainnya pergi meninggalkan kamar. Mereka semua pergi menuju kantin rumah sakit untuk suatu kepentingan. Kepentingan yang tidak boleh mereka tinggalkan, karena kepentingan tersebut menyangkut keselamatan masyarakat. Kim Jong In. Mereka akan membicarakan bagaimana cara menangkap Kim Jong In, si ketua geng yang sebenarnya. Orang yang sudah membentuk sebuah perkumpulan yang dapat membahayakan masyarakat.

Ketika keenam anggota BTS telah sampai, mata Jimin menyapu seluruh ruangan kantin, mencari tempat yang nyaman dan aman untuk berdiskusi dengan anggota BTS. Membahas hal-hal penting yang sangat rahasia. Tidak sebebas ketika mereka sedang di rumah, di rumah sakit, mereka harus hati-hati dan waspada. Jangan sampai ada orang yang tahu dengan apa yang dibicarakan mereka. Mata Jimin berhenti di sebuah bangku yang letaknya di pojok kantin. Kebetulan di sana tidak ada yang mendudukinya. Semua yang pergi ke kantin lebih memilih tempat yang dekat dengan kasir ketimbang di pojok.

"Ayo kita ke sana," ajak Jimin kepada yang lain, tangganya menunjukan tempat yang dia tuju.

Mereka berjalan menuju tempat yang di tunjukan oleh Jimin. Sebuah meja berbentuk persegi panjang berukuran sedang, dengan kursi panjang yang berada di kedua sisi meja diletakan berhadapan.

Setelah semuanya duduk dengan nyaman, tanpa basa-basi Jimin langsung memulai diskusinya.

"Kita harus segera menangkap Kim Jong In. Aku khawatir jika dia terlalu lama bebas di luar sana. Entah apa yang dia lakukan, pasti dia akan selalu membuat masalah." Ucap Jimin dengan pelan dan hati-hati. Tetapi nadanya penuh dengan kebencian dan ketidaksabaran.

"Seharusnya dia dipenjara seumur hidup, setelah apa yang dia lakukan enam tahun yang lalu, bukannya hanya lima tahun penjara. Sayangnya saat itu kita belum dewasa dan belum di bentuk BTS. Polisi, pengacara, jaksa, dan hakim mengurusnya dengan terlalu baik. Bayangkan, dia yang masih siswa sekolah beraninya memperkosa teman sekelasnya lalu ia bunuh dan mayatnya ia buang di semak-semak. Laki-laki gila!" Ucap Taehyung menggebu-gebu sambil memukul meja didepannya beberapa kali.

"Tenanglah Taehyung-ah!! Jangan ribut!" Hoseok memarahi Taehyung sambil mencubit pipinya dengan keras.

"Maaf Hyung, aku hanya terbawa suasana.." Ucap Taehyung sambil menahan emosinya.

"Benar, kita harus menangkap Kim Jong In sesegera mungkin. Tapi bagaimana dengan Namjoon-hyung? Kondisinya tidak memungkinkan untuk bertugas saat ini." Ucap Jungkook dengan penuh kebimbangan atas apa yang terjadi saat ini. Situasinya terlalu rumit.

Suasana hening, mereka berenam sedang dalam pikirannya masing-masing. Memikirkan cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat ini. Bagaimana baiknya dan bagaimana solusinya. Itulah yang mereka pikirkan.

"Kita lakukan saja tanpa Namjoon-hyung.. Jika kita harus menunggu hingga Namjoon-hyung sembuh, itu terlalu lama." Usul Jimin yang membuat kelima anggota BTS menoleh kepadanya dengan tatapan terkejut.

"Dan.. Mungkin sebaiknya kita lakukan ini secara diam-diam tanpa Namjoon-hyung tahu. Jika ia tahu, mungkin ia tidak akan fokus pada penyembuhannya. Dia akan terus memikirkannya hingga akhirnya kurang istirahat. Itu akan menganggu kesehatannya.." lanjut Jimin. Ia mengucapkannya dengan sungguh-sungguh dan dengan ekspresi penuh kekhawatiran.

"Aku tidak setuju denganmu Hyung. Kita adalah tim kerja, tim kerja yang baik tidak boleh mendahulukan ketua, apalagi menyembunyikan sesuatu darinya." Ucap Taehyung menyanggah usul Jimin yang menurutnya bukan ide yang baik.

"Taehyung-ah.. Kita bukan lagi tim kerja seperti pertama kali BTS dibentuk, kita ini saudara! Keluarga!! Kau ingin jika kesehatan Namjoon-hyung terganggu?" Ucap Jimin.

Ucapan Jimin mampu membuat Taehyung naik darah.

"Bukan itu maksudku Hyung! Aku hanya bilang bahwa kita tidak boleh menyembunyikan apapun di belakang Namjoon-hyung, kita harus berada dibawah perintahnya!" Ucap Taehyung dengan keras yang mampu membuat orang-orang yang berada di kantin menoleh ke arah Taehyung dengan tatapan bingung.

"Jimin-ah!! Taehyung-ah!! Berhentilah berdebat!! Dengarkan aku dulu, aku yang tertua di BTS, aku tahu apa yang harus kita lakukan. Kita harus mengatakan semuanya kepada Namjoon tentang Kim Jong In yang harus segera ditangkap dan kita akan melakukannya tanpannya kali ini. Aku yakin dia akan mengerti dan mempercayakan kita untuk melakukannya." Ucap Jin dengan yakin.

***

Rumah sakit, 08.00.

Pagi itu matahari tersenyum seperti hari-hari biasanya. Sinarnya masuk ke kamar Namjoon melalui jendela, membuat kamarnya lebih hangat dan juga terang. Namjoon tersenyum melihat jendela yang menampakan pemandangan di luar. Setelah lima hari berada di rumah sakit, ia mulai jenuh dan butuh hiburan juga udara yang segar. Ia berharap jika hari ini ia diperbolehkan berjalan-jalan keluar kamar sekedar melepas jenuh.

"Ini buahmu," ucap Yoongi sambil memberikan buah apel yang sudah ia cuci bersih kepada Namjoon.

Namjoon menerimanya kemudian berkata, "Gomawoyo."

"Ahh, Yoongi-hyung.. Aku sangat bosan setiap hari berbaring di ranjang seperti ini. Aku ingin jalan-jalan ke taman di luar. Tolong kau tanyakan pada dokter apakah aku bisa melakukannya.." ucap Namjoon pada Yoongi.

"Akan ku lakukan." Ucap Yoongi, setelah itu ia berjalan menuju pintu keluar. Saat ia hendak menggeser pintunya, ternyata ada seseorang di luar kamar yang lebih dulu menggeser pintu. Kemudian pintu tersebut terbuka, memperlihatkan siapa yang datang. Jin, Jimin, dan Taehyung.

"Kau mau pergi?" Tanya Jin pada Yoongi.

"Sebentar saja, setelah itu aku akan kembali." Jawab Yoongi.

"Baiklah, jangan lama-lama. Karena aku akan memberi tahu soal diskusi kita semalam pada Namjoon." Ucap Jin yang kemudian mendapatkan anggukan kepala dari adiknya.

Jin, Taehyung, dan Jimin berjalan masuk, kemudian Yoongi berjalan keluar.

"Kalian sudah selesai mandi?" Tanya Namjoon ketika melihat ketiga temannya datang.

Jimin menganggukan kepala sambil tersenyum untuk menjawab pertanyaan hyung-nya.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Jin pada Namjoon.

"Sudah. Lihatlah aku sedang memakan hidangan pencuci mulut.." ucap Namjoon diiringi oleh tawa kecilnya. Ia menunjukan apel yang berada di tangannya yang sedang ia nikmati.

"Setelah Yoongi kembali, kami ingin berbicara padamu tentang suatu hal yang penting." Ucap Jin pada Namjoon mewakili keenam aggota BTS. Namjoon mengangkat kedua alisnya sebagai respon dari ucapan Jin.

Greeekk.

Bunyi dari sebuah pintu yang tertutup, menandakan bahwa Yoongi datang. Semuanya, ketujuh anggota BTS sudah berkumpul. Jungkook yang sedang berselancar internet di gadgetnya dan Hoseok yang sedang menonton acara di televisi segera menghentikan aktivitasnya. Keenam anggota BTS berkumpul mengelilingi ranjang Namjoon sambil duduk dan ada juga yang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.

Sebelum memulai, Jin menatap adik-adiknya dengan tatapan yang yakin. Ia adalah yang tertua di BTS, Jin merasa harus dapat membimbing, menjaga, dan merawat adik-adiknya dengan baik. Menurutnya keputusannya sudah yang terbaik. Terbaik bagi semua pihak, anggota BTS, Kim Jong In, dan masyarakat Korea Selatan.

"Kita harus segera menangkap Kim Jong In, karena yang sudah kita ketahui, ia adalah orang yang berbahaya. Dan kali ini kita melakukannya tanpamu, Namjoon." Ucap Jin.

Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung, dan Jungkook yang mendengar ucapan Jin merasakan sedikit ketakutan mengenai respon Namjoon. Mereka berfikir bahwa mungkin Namjoon akan merasa tersinggung atau merasa dirinya tidak dihargai sebagai ketua BTS. Menit ini juga, mereka sudah siap jika mendapatkan nasihat-nasihat dari hyung-nya tersebut.

"Lakukan. Kalian harus melakukannya, sesegera mungkin dan tanpa diriku. Itulah keputusan yang terbaik." Ucap Namjoon.

Terkejut dengan jawaban Namjoon, Taehyung dan Jimin membuka mulutnya dengan lebar sekian detik.

"Mulai nanti siang, kalian harus mencari informasi mengenai Kim Jong In. Melihat dari CCTV, tempat yang dia kunjungi. Lal-"

"Hyung.." Ucap Jungkook memotong perkataan Namjoon.

"Fokuslah pada kesehatanmu, jangan pikirkan kasus ini. Kami meminta padamu untuk kali ini saja." Ucap Jungkook memohon.

"Arraseo.." Namjoon tersenyum mendengar ucapan adiknya. Ia senang dengan keluarganya yang sangat peduli dengannya. Walaupun ia sangat gatal ingin memberi perintah kepada mereka, ia berusaha menahannya untuk menepati janjinya dengan tidak menyentuh kasus ini demi kesembuhannya. Hanya satu minggu lagi, satu minggu lagi ia harus menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang berat, satu minggu lagi ia harus menunggu dan bersabar.

***

Rumah, pukul 12.30.

Semua anggota BTS kecuali Namjoon sedang berada di ruang tengah untuk membahas rencana yang akan dilakukan untuk menangkap Kim Jong In. Sebenarnya Jin ingin tetap tinggal di rumah sakit untuk menjaga Namjoon, tetapi Namjoon meminta tolong pada Jin untuk menggantikan dirinya membimbing yang lain. Hanya ketika membahas rencana, ketika pelaksanaan Jin akan kembali ke rumah sakit untuk menjaga dan menemani Namjoon.

"Sekarang kita harus tahu dimana tempat tinggal Kim Jong In, selain itu kita harus tahu kemana biasanya dia pergi." Ucap Yoongi untuk memulai pembicaraan.

"Aku akan tanya kepada Jongdae-hyung dimana alamat rumahnya." Ucap Taehyung kepada yang lain. Ia segera mengeluarkan ponselnya yang berada di saku celananya. Kemudian ia mencari nama Jongdae di alamat buku telepon di ponselnya. Setelah menemukannya, ia menekan tombol panggil.

Tut..

Tut..

Tut..

"Jongdae-hyung, bisakah kau beritahu kami dimana Kim Jong In tinggal? BTS akan segera melakukan penagkapannya.."

"..."

"Baik Hyung.. Terimakasih." Ucap Taehyung setelah mendapatkan apa yang ia cari, kemudian ia mematikan ponselnya. Setelah itu Taehyung memberikan alamat Kim Jong In kepada yang lain.

"Aku akan mencari alamatnya di komputer dan melihat CCTV yang ada di sana." Ucap Yoongi.

Jin menganggukan kepalanya tanda setuju dengan apa yang dilakukan oleh Yoongi. "Untuk saat ini kita memantau dia dari CCTV dulu, setelah ada perkembangan informasi, kita akan mendiskusikannya lagi." Ucap Jin kepada adik-adiknya.

"Aku akan ke kamarku untuk melihatnya sekarang.."

Yoongi pergi meninggalkan ruangan dan berjalan menuju kamarnya. Ia sudah lama tidak menyentuh komputer-komputer disana. Rasanya seperti bertemu dengan teman lama, berlebihan memang, tetapi Yoongi sangat menyayangi benda itu. Layaknya anak kecil yang menyukai mobil-mobilan dan orang dewasa yang tidak bisa meninggalkan ponselnya barang satu jam saja.

Yoongi mulai menyalakan semua komputer yang ada di kamarnya. Setelah menyala, ia mulai mengetik alamat tempat tinggal Kim Jong In yang berada di sebuah apartemen. Tidak sampai disitu, ia juga membuka CCTV dari toserba, warnet, rumah makan, dan tempat-tempat lainnya. Akses CCTV milik BTS tidaklah terbatas, BTS memiliki semua saluran CCTV yang ada di Korea Selatan. Mereka memang harus memilikinya, demi kelancaran dalam menghadapi kasus yang mereka tangani.

Taehyung, Jimin, Jungkook, dan Hoseok masuk ke kamar Yoongi. Mereka ingin membatu Yoongi untuk mencari keberadaan dan tempat-tempat yang dikunjungi Kim Jong In. Sedangkan Jin, ia kembali ke rumah sakit untuk menemani Namjoon.

"Aku sudah menemukan kediaman Kim Jong In. Sayangnya di sana hanya ada satu CCTV. Tapi tidak masalah, CCTV itu justru sangat membantu memperlihatkan arah perginya Kim Jong In. Karena posisi kamerannya berada tepat di seberang apartemen tujuh lantai itu." Ucap Yoongi sambil menunjukan apa yang ia lihat kepada teman-temannya. Yang lain menganggukan kepala tanda mengerti.

"Aku akan memantau toserba, kalian bisa memantau tempat yang lainnya." Jimin menarik kursi didekatnya untuk ia duduki. Dengan begitu ia akan mudah dan nyaman ketika mengamati CCTV yang memperlihatkan kasir toserba.

"Kalau begitu aku akan meman-"

"TUNGGU!!!" Teriak Jimin yang membuat teman-temannya terkejut, selain itu ia juga memotong ucapan Taehyung.

"Aku yakin dia Kim Jong In! Walaupun dia memakai masker hitam, tapi aku kenal dengan jaket juga topinya." Ucapan Jimin mampu membuat teman-temannya mendekati layar yang sedang dipantau oleh Jimin.

"Apa yang dia beli?" Tanya Hoseok sambil memfokuskan pandangannya.

"Korek?? Aku yakin sekali kalau itu korek Hyung..." Ucap Taehyung dengan yakin.

Mendengar Taehyung mengucapkan benda 'korek', membuat Jimin mengingat tentang sesuatu. Sesuatu yang pernah ia lihat. Tapi dimana? Jimin berusaha membuka otaknya untuk mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri. Mengingat. Berfikir. Konsentrasi.

"Yoongi-hyung! Kau ingat berita tentang kebakaran yang kita lihat dua hari yang lalu? Aku tahu ini kedengarannya konyol dan hanya asumsiku saja, tapi firasatku mengatakan bahwa kebakaran dan Kim Jong In adalah sesuatu yang berkaitan." Ucap Jimin dengan yakin.

"Maksudmu Kim Jong In yang menyebabkan kebakaran itu? Tapi di berita sudah dijelaskan kalau kebakaran tersebut terjadi karena kecerobohan." Sanggah Yoongi.

"Percayalah padaku.." Jimin memohon pada teman-temannya.

"Kita harus mempercayai firasatmu yang tidak tentu benar itu?" Tanya Taehyung.

"Baiklah jika kalian tidak percaya, aku akan mencarinya sendiri. Aku akan melihat CCTV tempat yang menjual minyak juga bensin. Hyung, tolong bantu aku mencarikannya, setelah itu aku yang akan memantaunya sendiri." Ucap Jimin.

Kemudian Yoongi membantu apa yang Jimin minta.

"Bagaimana cara melihat CCTV dengan waktu yang sudah lewat, seperti tiga hari yang lalu?" Tanya Jimin pada Yoongi. Walaupun Yoongi tidak percaya dengan asumsi Jimin, ia tetap membiarkan adiknya mencari kebenarannya sendiri. Sedangkan yang lain sibuk dengan mengamati CCTV di tempat-tempat yang lain.

Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, Jimin mulai mengamati layar komputer dengan seksama dan konsentrasi. Takut jika kehilangan jejak Kim Jong In barang sedetikpun. Ia harus memberikan bukti kepada teman-temannya kalau firasatnya itu benar.

Dua jam sudah berlalu.

BTS masih pada posisi yang sama. Mereka tidak berhenti untuk memantau CCTV. Hingga akhirnya salah seorang di antara mereka menemukan sesuatu.

"Dia membeli bensin!!" Teriak Jimin.

"Membeli bensin? Untuk apa? Bukannya dia tidak memiliki kendaraan pribadi?" Tanya Taehyung.

"Untuk membakar rumah."

To be continue

Halo guys.. gimana sama ceritanya? Apakah membosankan? Maaf kalau tulisanku ini masih kacau, tanda bacanya yang salah, kalimatnya yang berantakan, dan masih banyak lagi kesalahan lainnya. Kalau kalian menemukan kesalahan, jangan lupa buat kasih kritik dan saran ya.. yang kalian komen itu sangat membantu dalam proses pembuatan cerita ini.

Thank You~~

Continue Reading

You'll Also Like

4.9K 824 15
@misochan_05 Jeon Jungkook, pemuda tampan yang memiliki hidup penuh warna bersama teman-temannya ternyata mempunyai masa kecil kelam yang tidak ia ke...
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
28K 2.4K 16
kisah cinta berbeda dunia (sequel Blue Wings) "We can be together even though our world is different" Cast: all member bts kim hyora kim yongyoo park...
2.4K 269 11
Anyyeong aku anizhayulianti... Jangan lupa sambil baca sambil follow juga🤭 Vote and coment nya kencengin ya beib 😍 Ketujuh pria hebat ini yaitu Cha...