Lovely Maid [jaeyong]

By onichionichan

286K 31.8K 4.7K

jaeyong. Mengapa si maid yang tampan sekaligus cantik Kim Taeyong berusaha keras membuat Jung Jaehyun yang su... More

1. Jung Family
2. First Day
4. Affair Begin
5. Another Affair
6. Reason
7. Catch Me
8. Reveal
9. Divorce
10. Disappear
11. Dying
12. Dive
13. Dust
14. Drain
15. Done
16. I Do

3. Love Blossom

19.6K 2.3K 424
By onichionichan

Sudah seminggu Taeyong bekerja, tidak ada kemajuan yang berarti dalam mendekati Mr Jung karena Mr Jung malah pergi ke Canada untuk perjalanan bisnis. Jaehyun memang sering pergi untuk perjalanan bisnis.

Taeyong membereskan meja belajar Jisung, merapikan krayon dan buku gambar yang penuh dengan gambar pesawat.

Setelah selesai, Taeyong merapikan selimut Jisung, menutup tubuh mungil itu sampai ke dagunya. Terasa panas, Jisung demam. Taeyong mengecek suhu badan Jisung dengan termometer. Lalu mengambil kompres penurun panas di lemari obat dan menempelkannya di dahi Jisung.

"Appaaa." Jisung berbicara dalam tidurnya.

Taeyong menepuk-nepuk bahu Jisung pelan untuk menenangkannya.

"Dingiiin." Jisung terlihat menggigil.

Taeyong naik ke tempat tidur Jisung, berbaring di sampingnya lalu memeluknya agar tidak kedinginan, mengecup pucuk kepala kecil dalam pelukannya dan ikut tidur tanpa tahu Jaehyun melihat itu.

Jaehyun sudah pulang dari Canada, niatnya ingin menyapa Jisung tetapi melihat perlakuan Taeyong yang begitu sayangnya pada Jisung, Jaehyun memilih untuk melihat saja. Sebenarnya dia juga ingin melihat Taeyong, Jaehyun merindukan senyumnya dan wajah cantiknya.

Taeyong ternyata mampu menangani Jisung dengan baik, buktinya sampai sekarang Jisung tidak memaksanya untuk memecat maid barunya itu. Dan melihat perlakuan Taeyong tadi rasanya sangat bahagia, Jisung memiliki seorang yang menyayanginya seperti ibu kandungnya sendiri.

Jaehyun lalu mandi membersihkan diri. Sebelum tidur Dia kembali ke kamar Jisung. Taeyong dan Jisung sudah tidur lelap. Dikecupnya pucuk kepala Jisung pelan. Dipandanginya wajah cantik Taeyong. Disingkirkannya rambut di dahi Taeyong lalu dikecupnya juga dahi Taeyong.

Jaehyun mengelus pipi tirus Taeyong, terasa halus, kulitnya putih, cenderung pucat. Jaehyun menatap bibir Taeyong yang merah. Terlihat ranum. Jaehyun ingin menyesapnya, menikmati manisnya, tetapi diurungkannya. Dia sadar, Dia punya Ten.

.

💕 jaeyong 💕

.

Paginya, Taeyong sudah mandi dan rapi. Mengecek suhu badan Jisung dengan termometer. Kurang sedikit lagi baru normal panasnya. Taeyong menganti kompres penurun panas di dahi Jisung. Lalu memesan bubur pada Kun si Koki.

Jaehyun masuk ke kamar Jisung saat Taeyong membuang kompres penurun panas bekas pakai ke tempat sampah.

"Selamat pagi." Jaehyun menyapa Taeyong dengan suara lirih takut membuat Jisung bangun, lalu langsung duduk di tepi tempat tidur Jisung dengan pelan agar tidak membangunkan si kecil.

"Selamat pagi Tuan. Jisung sakit."

Jaehyun mengangguk tidak tampak terkejut, Taeyong merasa heran apakah Jaehyun sudah tahu anaknya sakit.

"Kau punya sertifikat perawat kan?"

"Iya Tuan."

"Menurutmu Jisung harus di bawa ke dokter?"

"Tidak Tuan. Kita tunggu dulu kalau 3 hari masih demam baru kita ke Dokter."

"Baiklah, aku percaya padamu."

Taeyong hanya tersenyum menatap Jaehyun.

.

💕 jaeyong 💕

.

Jisung saat sakit menjadi lebih manja. Makan harus di suapi, minta gendong kemana saja, dan tidur minta ditemani seperti malam ini.

"Mith Kim." Jisung terbaring memeluk Taeyong. Taeyong terpaksa ikut berbaring di tempat tidur Jisung.

"Iya sayang."

"Appa dimana?"

"Appa masih bekerja di ruang kerjanya sayang."

"Icun mau Appa."

"Miss panggil Appa dulu ya."

"Di telpon aja." Jisung berkata sambil memeluk erat Taeyong.

Taeyong meraih tabletnya dan menelepon Jaehyun.

"Ada apa?"

"Appa temani Icun! THEKALANG!" Taeyong belum bicara tiba-tiba Jisung menyela.

Tak lama Jaehyun sudah di ruangan Jisung.

"Pekerjaan Appa banyak sayang."

"Appa jahaaaat." Jisung menangis menelusupkan kepalanya ke dada Taeyong. Taeyong hanya bisa mengelus punggung kecil itu, tidak tega menolak keinginan namja kecil yang sakit itu.

"Baiklah Appa temani Jisung."

Jisung lalu berhenti menangis dan menepuk kasur di belakangnya.

"Appa tidul di thini!"

Jaehyun terpaksa berbaring di belakang Jisung, walau tidak terpaksa sekali. Kapan lagi dia punya kesempatan untuk tidur seranjang dengan Taeyong.

"Peluk!" Titah tuan muda harus segera dipenuhi, Jaehyun segera memeluk Jisung, melingkar di perut kecilnya, lengannya menyentuh perut ramping Taeyong yang dipeluk Jisung.

Tangan Taeyong yang memeluk Jisung menempel pula di perut berabs Jaehyun. Getaran aneh menjalar di perut Jaehyun, bagian bawah tubuhnya mulai mengeras. Jaehyun memejamkan matanya berusaha menahan desakan di celananya. 'Tuhan, aku benar-benar butuh sentuhan.' batin Jaehyun.

Taeyong juga tidak bisa tidur, dia tidur seranjang dengan Jaehyun, walau ada Jisung diantara mereka tetapi saat tangan dan perutnya tak sengaja tersentuh Jaehyun, jantungnya berdegup lebih kencang.

'Tuhan, betapa sensitifnya tubuhku, sudah lama aku tidak disentuh namja' batin Taeyong.

Tak lama Taeyong tertidur, Taeyong terlalu lelah, dia kurang tidur karena menjaga Jisung yang sakit. Setelah Jisung dan Taeyong tidur, Jaehyun beranjak dari tempat tidur buah hatinya, pergi dengan pelan mengendap-endap. Dia takut hilaf menyerang Taeyong bila tetap tidur bersama. Jaehyun kembali ke kamarnya untuk menuntaskan hasratnya.

.

💕 jaeyong 💕

.

Kini Jisung sudah membaik, sudah ceria lagi dan sekolah seperti biasa. Taeyong bisa lebih tenang bekerja sekarang, tetapi misinya untuk mendekati Jaehyun masih belum ada kemajuan yang berarti. Saat Jisung sakit seluruh pikiran dan tenaganya dicurahkan untuk anak majikannya itu tidak berpikir bagaimana cara mendekati Jaehyun.

Malam itu Taeyong hanya bergulingan di tempat tidurnya. Memikirkan bagaimana cara mendekati Jaehyun. Tiba-tiba terdengar keributan dari luar kamar, Taeyong keluar dari kamar.

Di ruang tamu, seorang penjaga keamanan mansion dan seorang namja yang tingginya hampir setinggi Jaehyun memapah Jaehyun yang terlihat mabuk.

"Bukakan pintu ruangannya!" namja tinggi itu menyuruh Taeyong untuk membuka pintu ruangan Jaehyun.

Taeyong segera membuka pintu. Jaehyun ditidurkan di tempat tidur, lalu penjaga keamanan undur diri.

"Sebaiknya kau ganti bajunya!" namja teman Jaehyun menyuruh Taeyong.

"Baik Tuan....mm." mau tak mau Taeyong melakukannya. Hari sudah larut, pasti maid yang lain sudah tidur.

"Panggil aku Lucas!" Lucas menatap Taeyong dengan pandangan menyelidik, ingin tahu siapa Taeyong.

"Baik Tuan Lucas." Taeyong berkata sambil melepas kancing jas yang dipakai Jaehyun.

"Tak perlu pakai Tuan." Lucas berkata sambil melepas sepatu Jaehyun.

"Saya hanya maid Tuan, tidak sopan jika saya memanggil hanya nama saja."

"Maid? Aigooo." Lucas menatap Taeyong kebingungan. Taeyong saat itu memakai celana putih selutut dan kaos lengan panjang berwarna biru muda, tidak seperti maid yang memakai seragam rok atau celana hitam dan kemeja putih.

Taeyong hanya mengangguk.

"Daebak! Jaehyun punya maid secantik kamu. Aku kira kamu saudara Ten."

Pipi Taeyong memerah. "Saya namja Tuan, jadi saya tampan tidak cantik."

"Taeyongieee, kamu cantik sekali." tiba-tiba Jaehyun meracau lalu memeluk leher Taeyong.

Taeyong yang terkejut hanya diam, tubuhnya seperti membeku, lalu Jaehyun menarik tubuh Taeyong hingga Taeyong berbaring di tempat tidur. Jaehyun menindih tubuh mungil Taeyong dan melumat bibirnya dengan penuh gairah. Kaos yang dipakai Taeyong tersingkap memperlihatkan perutnya yang putih mulus.

Lucas hanya terkesima memandang tubuh Taeyong dan terkejut pada kelakuan temannya itu.

Taeyong berusaha mendorong tubuh Jaehyun dan menggelengkan kepalanya, tetapi Jaehyun lebih kuat.

"Mmkhh mkkh." Taeyong berusaha memberontak melepaskan ciuman Jaehyun.

Lucas segera menarik tubuh Jaehyun, melihat kesempatan yang ada, Taeyong segera turun dari tempat tidur. Bibirnya memerah, rambutnya berantakan, dan nafasnya tersengal. Lucas termangu melihat Taeyong, 'sexy' itu kata yang timbul di otak kotor Lucas.

"Taeyongieee." Jaehyun berusaha menggapai Taeyong. Lucas menahan tubuh Jaehyun agar tidak menyerang Taeyong.

"Kau keluar saja, biar aku urus bayi besar ini!"

Taeyong keluar dari ruangan Jaehyun. Lalu duduk di kursi dekat ruangan Jaehyun. Taeyong menyentuh bibirnya. Masih terasa bibir hangat Jaehyun yang lembut yang menciumnya. Taeyong memejamkan matanya, bayangan Jaehyun yang melumat bibirnya melintas.

"Akhh aku bisa gila." Taeyong menggelengkan kepalanya lalu ke ruangan Jisung.

.

💕jaeyong💕

.

Keesokan harinya, Jaehyun bangun dengan kepala sakit dan badan yang seperti habis dipukuli. Jaehyun masih ingin tidur tetapi mengingat dia ada rapat dengan klien yang penting, Jaehyun segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Appaaa!" Jisung tiba-tiba masuk ke ruangannya dan memeluk dirinya erat. Taeyong di belakangnya membawa nampan dengan segelas air di atasnya.

Jaehyun mengecup pipi Jisung. Jisung sudah wangi, sudah rapi, siap untuk sekolah.

"Pagi jagoan Appa."

"Pagi Appa."

"Ini teh madu untuk Tuan." Taeyong memberikan gelas itu pada Jaehyun, Jaehyun menerimanya dan langsung menghabiskan isinya.

"Terimakasih." Jaehyun mengangsurkan gelas kosong pada Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk dan menerima gelas kosong itu. Kelakuan mereka seperti sepasang suami istri.

.

💕 jaeyong 💕

.

Jaehyun pulang kerja sangat larut. Kepalanya berdenyut. Dia pergi ke dapur dan mengambil minum. Tak lama Taeyong kebetulan datang ke dapur untuk mengisi air minum untuk Jisung yang kebetulan kosong.

"Selamat malam Tuan." Taeyong menyapa Jaehyun.

Jaehyun hanya mengangguk.

"Tuan sakit? Wajah Tuan pucat sekali." Taeyong menatap wajah Jaehyun yang pucat, kulit Jaehyun yang sangat putih membuat dirinya terlihat makin pucat.

"Aku tidak apa Miss, hanya lelah saja."

Taeyong hanya mengangguk menghela nafas, masih saja Jaehyun memanggilnya miss. Taeyong lalu mengambil air minum, tiba-tiba Jaehyun memeluknya dari belakang. Taeyong diam membeku. Badan Jaehyun terasa panas.

"Biarkan seperti ini sebentar saja." Jaehyun berbisik memeluk Taeyong lebih erat. Jaehyun menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Taeyong. Menyesap wanginya.

Taeyong memejamkan matanya, menikmati hangatnya pelukan Jaehyun, hidungnya mencium wangi tubuh Jaehyun. Sangat maskulin. Taeyong menggigit bibirnya, menahan debaran di dadanya.

Pelukan yang cukup lama, lalu Jaehyun melepas pelukannya. Rasa kosong menyeruak di benak Taeyong.

"Maafkan saya Miss Kim."

Taeyong hanya menatap punggung Jaehyun yang pergi kembali ke ruangannya.

.

💕 jaeyong 💕

.

Hari ini hari libur, biasanya Jaehyun dan Jisung akan pergi menghabiskan waktu bersama, tetapi hingga jam 9 pagi Jaehyun tidak menampakkan batang hidungnya ke hadapan anak kecil yang mulai merajuk.

Jisung mengandeng tangan Taeyong menuju ke ruangan ayahnya. Mereka bertemu dengan Doyoung yang baru menutup ruangan Taeyong.

Doyoung berjongkok di hadapan Jisung, menyamakan tinggi badannya dengan Jisung. "Tuan muda Jisung, Appa sedang sakit, jadi rencana jalan-jalan ke pantai dibatalkan."

Jisung menggangguk lalu langsung masuk ke dalam ruangan ayahnya dan naik ke tempat tidur. Memeluk ayahnya dengan erat.

"Appa janan thakit, Appa cepat thembuh ya." Jisung menangis di pelukan Ayahnya.

"Iya sayang, Appa akan cepat sembuh." Jaehyun mengelus rambut Jisung dengan sayangnya.

"Jisung, kita sebaiknya keluar, biar Appa istirahat ne." ajak Taeyong pada Jisung.

Jisung mengangguk lalu mengecup pipi Jaehyun.

.

💕 jaeyong 💕

.

Taeyong mengendong Jisung yang tertidur setelah lelah bermain di halaman belakang. Jisung memeluknya sangat erat sampai saat meletakkan Jisung di tempat tidur Taeyong mengalami kesulitan.

Doyoung datang ke ruangan Jisung dan mengajak Taeyong ke ruangan Jaehyun.

"Miss Kim, Tuan Jung Sakitnya sepertinya tambah parah, sebaiknya kau memeriksanya. Dokter Lee sedang keluar negeri jadi tidak bisa datang."

Taeyong mengangguk sambil menggerutu dalam hati, kenapa semuanya memanggilnya miss.

"Baik Doyoung Ssi."

Jaehyun tidur dengan pulas. Badannya ditutupi selimut hingga ke dagunya, wajahnya yang tampan kini terlihat bertambah pucat.

Taeyong lalu memeriksa Jaehyun, mengukur tekanan darah dan suhu tubuhnya. Yang ada di pikiran Taeyong saat ini adalah menurunkan panas Jaehyun lebih dahulu.

"Bagaimana?" Doyoung bertanya dengan nada cemas.

"Badannya panas, tekanan darahnya rendah, saya akan memberikan penurun panas, jika besok masih panas, kita bawa ke rumah sakit saja."

"Aku akan ke dapur menyuruh Kun untuk memasakkan bubur dan menyuruh Tuan Moon untuk membeli keperluan dapur."

"Iya Doyoung ssi."

"Aku mohon, cek Tuan Jung sesekali. Tuan Jung itu jarang sakit, jadi aku agak khawatir."

"Baik Doyoung ssi, saya akan menjaga Tuan Jung sekarang mumpung Jisung tidur."

"Pastikan Dia makan bubur dan meminum obatnya kalau dia bangun."

"Iya Doyoung ssi."

Setelah Doyoung pergi, Taeyong duduk di samping tempat tidur Jaehyun.

"Tae." suara Jaehyun terdengar lemah dan serak.

"I-iya Tuan?"

"Mendekatlah!" tangannya melambai menyuruh Taeyong mendekat.

Taeyong mendekati Jaehyun yang masih terbaring lemah, membungkukkan badannya, tiba-tiba Jaehyun menarik tengkuk Taeyong dan melumat bibirnya.

.

.

.

.

TBC 😁

Continue Reading

You'll Also Like

268K 35.8K 29
Main Pair : Lee Taeyong X Jung Jaehyun Rate : NC-18 Chapter : 26 Chapters Completed Disclaimer : Remake version of movie titled 'Love, Rosie' ➖Yaoi...
403K 29.5K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
451K 55.5K 11
[Mature] [Romance] Hidup di seoul ternyata tidak semudah yang Jaehyun pikirkan, ia harus mendapatkan banyak uang untuk bertahan hidup. •BxB •Mature...
YES, DADDY! By

Fanfiction

300K 1.7K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar