After Wedding [M-Preg] βœ”

By N-Hwa48

80.8K 6.3K 2.8K

Rank : 2 of 2moons Apasih yang bakal terjadi jika Phana dan Wayo menikah? Apa yang terjadi setelah mereka me... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19

Chapter 5

4.6K 344 148
By N-Hwa48

Hay hay muncul lagi nih Nhwa hehehe udah lama ga lanjut ya kangen ga nih sama cerita ini? Ada yang nunggu kah?

Maaf ya kalo chapter ini pendek, soalnya kalo panjang nanti diabetes wkwk

Oh iya ini awalnya agak 18+ ya untung udah lebaran ini diberaniin walaupun gemeteran wkwk

Udah ah kebanyakan ngomong..
Happy reading guys

.

.

Cuaca indah di negara Paris ini berbeda dengan di Thailand, pagi-pagi sekali sudah banyak manusia yang beraktifitas, seperti tidak akan pernah ada kesunyian di negara ini. Di sebuah kamar tepatnya di hotel ternama yang ada di Paris, kini dua orang sesama jenis yang ternyata sepasang suami istri itu masih bergelut dengan selimutnya. Kedua pria itu masih terlelap saling memeluk, terbuka sedikit bahu mulus dari salah satu pria itu. Oho ternyata mereka sehabis melakukan pergulatan semalam, kamar yang semula rapih berubah seperti sehabis diterjang badai, pakaian berserakan entah dimana. Matahari yang gemas karena mereka tidak mau bangun, dengan jahilnya menyorotkan sinarnya kepada mereka.

"Eunghh~" Pria mungil berwajah manis itu merasa terusik dengan kenakalan sang surya. Ia membuka matanya perlahan, mengerjap-erjap matanya lucu. Bias matanya menangkap sosok malaikat yang kini masih memeluk tubuh polosnya. Seakan teringat sesuatu pria itu mengingat kejadian semalam dimana ia dan suaminya telah melakukannya..

¤¤

"Yo... Katakan saja jika sakit ok" Yo hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Pria yang bernama Phana, sang suami mulai memasukkan milikknya ke dalam lubang kecil Yo.

"Akh!!! Sakit Phi!! Astaga besar sekali! Aw phi Yo akan mati jika seperti ini!"

"Yo tenanglah, jangan menjepitnya, Phi susah Yo" Sungguh ini sesulit yang dibayangkan Phana.

"Phi hiks" Phana merasa bersalah melihat pujaan hatinya menangis karena dirinya. Apa ia harus menyudahinya? Tapi dia sungguh sudah tidak tahan, ini sudah tanggung.

"Yo.. Maafkan Phi, malam ini Phi tidak bisa menahannya"

"Arggghh!"

"Akhh!" Phana menyentakkan milikknya dalam sekali hentakan agar Yo tidak kesakitan

"Phi jahat!!!"

"Yo Maafkan Phi na..na" Phana menciumi seluruh permukaan wajah Yo agar ia rileks. Lalu phana mulai memompanya dari pelan hinggga cepat. Lalu mereka mencapai surga dunia bersama dengan saling menyebutkan nama masing-masing. (sumpah ga kuat)

"Khob Khun na Honey, Phi mencintai Yo" Phana mencium kening Yo sebelum menyelam mengikuti istrinya yang sudah terlelap tidur.

¤¤

Blush~~

Yo menggelengkan kepalanya, menahan malu mengingat apa yang sudah ia lakukan semalam. Yo masih memperhatikan wajah suaminya yang masih setia menutup mata itu. Yo melihat dada Phana yang terdapat kissmark hasil karyanya. Ia tersenyum bangga dengan dirinya yang bisa membuat itu, walaupun harus diajarkan suaminya 5555.

"Apa masih kurang yang semalam hm?" Yo terkejut mendengar suara bass serak suaminya, ia menatap manik indah itu.

"Phi berpura-pura tidur ya sejak tadi?" Yo memicingkan matanya.

"Tidak.. Phi tadi tidur, tapi karena sentuhan Yo, phi jadi bangun"

"Bohong, Phi pasti sengaja agar Yo menyentuh Phi kan?"

"Astaga untuk apa Phi melakukan itu? Atau Yo mau melakukannya lagi hm? Bagaimana? Nikmatkan yang semalam?"

Blush~

'sial pria ini kenapa dia harus membahas yang semalam, jika bukan suamiku tercinta sudah kutendang dirinya sejak tadi' batin Yo
Yo yang gemas mendekatkan wajahnya lalu menggigit hidung Phana.

"Awww sakit sayang"

"Rasakan itu dasar pria mesum" Phana mengelus hidungnya yang sehabis digigit Yo. Yo bangkit sambil memunguti bajunya dibawah ranjang.

"Phi jangan mengintip! Yo ingin pakai baju dulu"

"Phi sudah melihatnya sayang"

"Phi!!"

"Baiklah-baiklah" Wayo memakai boxernya dengan susah payah menahan sakit pada bokongnya.

"Apa sakit Yo?"

"Sedikit, tapi tidak apa, Yo akan mandi dulu" Yo berjalan perlahan dengan susah payah.

"Yo apa perlu Phi obati?"

"Obati? Tidak usah, yang ada bukan mengobati malah memasuki" Phana tertawa kencang mendengar penuturan istrinya. Astaga istrinya ini bisa frontal juga ternyata.

"Bukankan nikmat jika Phi memasuki lubang Yo hm? Ingat semalam siapa yang mendesah memanggil nama Phi meminta terus lanjutkan" Phana duduk menyender dikepala ranjang sambil tersenyum menggoda istrinya.

"Phi!!!! Sial kau frontal sekali astaga!" Wayo segera masuk ke dalam kamar mandi menahan malu, ia merasa panas pada seluruh wajahnya. 'Tuhan kenapa aku memiliki suami sepertinya, yang sayangnya malah aku mencintai orang itu'

Yo sudah selesai mandi, lengkap dengan pakaian santainya. Ia masih mendiamkan Phana, ia masih kesal dengan ucapan Phana tadi.

"Ayolah sayang, phi hanya bercanda kenapa marah seperti ini.. Kau seperti wanita yang datang bulan saja"

"Terus saja meledek Yo, lihat saja Yo akan tinggalkan Phi jika phi tidak mandi sekarang"

"Ah. Iya iya sayang, phi mandi nih" Phana gelagapan menuju ke kamar mandinya.

.

Setelah semuanya siap, bahkan sudah sarapan juga, pasangan pengantin baru itu jalan-jalan menikmati keindahan kota Paris itu. Pagi ini setelah memakan sarapan mereka yang dinikmati dengan kejailan sang suami yang terlalu gemas dengan istrinya itu. Kini Phana mengajak Yo untuk menaiki sebuah kapal yang ada di Saine River. Dengan menaiki kapal ini kita bisa berkeliling di atas air sungai yang mengelilingi kota Paris, kita bisa menikmati keindahannya dari kapal ini. Bahkan menara Eiffel yang sangat indah itu terlihat jelas dari kapal ini.


Phana dan Yo duduk diujung kapal, banyak juga orang-orang yang menaiki kapal itu ada yang berpasangan, adapula yang berteman. Saat mereka menaiki kapal ini Yo merasa aneh seperti ada yang mengikutinya tapi jika ia menoleh tidak ada siapapun. Bahkan Yo risih dengan tatapan wanita-wanita kulit putih itu yang terus menatap pada suaminya, mungkin mereka berfikir Yo dan Pha hanya kakak adik. Karena di negara mereka, jarang gay berkeliaran. Yo merasa seperti ingin mencolok mata mereka yang menatap memuja kekasihnya itu. Sedangkan yang dipuja menyunggingkan senyum pada mereka 'Sial!' batin Yo. Okeh hari pertama honeymoon yang buruk guys.

Selama kapal itu berjalan Yo hanya diam, dan selalu ngedumel saat Phana dengan santai memoto pemandangan sekaligus tebar pesona. 'Ini bukan honeymoon, tapi menemani seseorang jalan-jalan!' batin Yo. Setelah selesai, Yo langsung turun duluan meniggalkan Phana yang terus memanggilnya.

Yo duduk dikursi taman, Phana berdiri di belakang Yo, ia tau kenapa istrinya itu merajuk saat ini.

"Yo.."

"Yo.. Maafkan Phi na..."

Phana berusaha menjahili istrinya itu, namun Yo masih tetap menopangkan dagu sambil memanyunkan bibirnya.

"Yo maafkan Phi naa... Jangan ngambek gitu dong"

"Jika Phi ingin menggoda wanita-wanita itu, goda saja, anggap Yo tidak ada."

"Yo jangan begitu dong, phi kan hanya bercanda" Yo membangunkan badannya berdiri menghadap ke arah suaminya.

"Lalu Phi pikir, perasaan Yo ini hanya bercanda?" Phana terkejut dengan ucapan istrinya itu.

"Yo.. Phi tidak bermaksud seperti itu, Phi mencintai Yo. Phi tau Perasaan Yo"

"Lalu kenapa Phi melakukan itu?" Yo menatap mata Phana, Phana tersenyum melihat kecemburuan Yo nya ini.

"Karena Phi senang melihat wajah cemburu Yo" Phana melangkah maju mendekat pada Yo, Yo diam mematung melihat Phana, Phana mendekatkan wajahnya dan berbisik.

"Terlihat sangat menggemaskan membuat Phi ingin sekali mengigit Yo, dan memakan Yo di kamar seharian"

Deg

Yo merasa jantungnya berpacu dengan cepat mendengar ucapannya, wajahnya terasa memanas saat ini, bahkan sudah terasa menjalar ke telinganya. Phana menarik kembali kepalanya dan mengelus pipi merah istrinya dan tersenyum.

"Pipi merah yang sangat sangat menggemaskan, bagaimana Phi bisa berpaling dari Yo hm?" Phana mencubit pelan pipi istrinya itu. Yo tersenyum tersipu menatap Phana.

"Mata indah yang selalu menghipnotis Phi untuk selalu memandangnya, agar Phi selalu terjerat oleh pesona matamu itu dan Phi tidak bisa keluar lagi. Bibir mungil yang memabukkan, bibir termanis yang pernah Phi rasakan" yo mengerutkan dahinya dengan kalimat terakhir Phana.

"Tunggu tunggu.. Bibir termanis yang pernah Phi rasakan? Berarti phi pernah merasakan bibir selain Yo?"

"Ah.. Bu.. Bukan begitu sayang tap--"

"Oh iya lupa, Phi pernah berpacaran jadi wajar saja Phi pernah berciuman" Phana menangkup kedua pipi istrinya itu.

"Walaupun begitu tapi Phi tetap memilih bibir Yo, sudah Phi bilang bukan? Bibir Yo adalah candu untuk Phi.. Percaya pada Phi, hati Phi hanya untuk Yo" Phana tersenyum lembut,mencium kening Yo perlahan dan memeluknya erat.

Disisi lain tepatnya dibalik pohon, kedua pasangan itu menatap kesal dengan pengantin baru itu yang mengumbar kemesraan di depan umum. Entah iri atau kesal ya bercampur jadi satu.

(Diibaratkan saja say potonya wkwk)

Forth rasanya ingin sekali menghampiri Phana dan meneriaki mereka untuk berhenti mengumbar kemesraan di depan umum, membuat orang lain iri itu dosa, ya seperti dirinya yang iri saat ini. Sang kekasih Beam hanya bisa menenangkannya untuk bersabar.

(anggep mereka ga lagi senyum wkwk)

Lain Lagi dengan MingKit jika diantara ForthBeam yang kesal itu Forth kali ini Kit yang kesal dengan pasangan pengantin baru itu. Ming yang bingung dengan kekesalan kekasihnya itu, dibantu oleh Beam untuk menenangkannya.

"Kau tidak lihat Beam? Pha itu sengaja sekali mengumbarnya, dasar casanova"

"Sabar Kit sabar"

"Iya Phi sabar"

"Sabar? Memang kau bisa berbuat romantis seperti Pha? Coba kau lakukan seperti Pha, kau fikir aku juga tidak ingin diperlakukan seperti Yo?" Ming melongo mendengarnya. Ia lalu menggenggam tangan Kit ya walaupun sempat dihempaskan tapi ia tetap berusaha menggenggamnya.

"Phi, aku tidak ingin seperti P'Pha karena aku hanya ingin mencintaimu dengan diriku sendiri, menjadi diriku sendiri lebih baik daripada aku harus menjadi orang lain" Kit tersentuh dengan ucapan Ming, Kit Langsung Memeluk Ming Dan meminta maaf padanya.

Sedangkan Beam ingin iri namun ia tahan karena ia sadar saat ini Forth lah yang iri. Rasa iri Forth lebih besar daripada dirinya, sehingga ia hanya bisa menahannya saja.

.

.

.

TBC

Akhirnya setelah sekian lama dilanjut juga hehehe..

Miss banget sama moment GB 😢😢

Jangan lupa vote Bass di starmometer ya link di bio

Jangan lupa voment

Salam GB

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 159 14
Ini cerita random aja sihh yang tiba-tiba muncul di otakπŸ˜ƒ ON GOINGG Start:10 mei End:(?)
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
144K 9.8K 38
Dunia_YAOI! RATE_M 18+! Boy x Boy! M_preg! Summary : Berawal dari Boss Chaikamon yang ingin meniduri kekasihnya yang polos dan anak baik-baik (Noeu...