PERCAYALAH [TAMAT]

By rikadeviana

3.6K 1.6K 606

"Hati tau kemana ia akan berlabuh, percayalah hatimu hanya untukku kelak." -Vandro "Terjebak diantara dua ora... More

From Author
Naufal Rese
Gak Jadi
Teman Baru
Ketemu Dia
Lolos Dari Guru BK
Bella Ngefly
Nunggu
Mulai Ada Rasa Suka
Kejam?
Nabel
Vanbel
Cafe
Zahra Jealous
Dapur 1
Dapur 2
Karena Biasa
Jatuh Cinta
Nabel POV
Teringat Kenangan
Penghianat?
Ada Apa Dengan Vandro?
Jadian
Problem 1
Problem 2
Keceplosan 1
Keceplosan 2
Malam Minggu 1
Malam Minggu 2
Kecelakaan
Pacarnya Disini Siapa?
PENTING!
Terimakasih

Murid Baru

62 33 15
By rikadeviana

***

"Bel, tau gak kalo kelas kita bakal ada murid baru hari ini?" Ucap Tania pada Bella.

"Gak tuh, emang nya iya ya?" Tanya Bella balik.

"Iya lho ada, tadi gw liat dy ada di kantor kepsek. Ganteng bet sumpah." Timnas Zahra sambil senyum-senyum sendiri.

"Cogan mulu cogan, inget Naufal." Celetuk Tania lalu.

"In my heart Naufal mah. Udh stay, gak bakalan bisa go away." Ucap Zahra mantap.

"ANJAYYYYYYY..." Ucap Tania dan Bella kompak.

Bel masuk pun berbunyi, saatnya semua murid duduk dengan rapi di bangku nya masing-masing.

Tak lama kemudian Bu Sandra selaku guru BK datang ke kelas 10 IPA dengan membawa murid baru.

Ternyata benar apa yang di bicarakan Tania CS tadi sebelum bel masuk berbunyi kalau kelas 10 IPA akan kedatangan murid baru, ganteng bin tamvan.

Ganteng nya mirip sama Shawn Mendes lah, tapi ini versi blasterannya:v

"Selamat pagi anak-anak." Ucap Bu Sandra saat memasuki kelas.

"Selamat pagi Bu." Jawab serentak.

"HAI GANTENG." Teriak Mona dari bangku belakang.

Sontak semua mata menuju padanya. Jelas saja tindakannya sangat memalukan. Tapi baginya itu tidak sama sekali.

"Ngapain pada ngeliatin gw sih. Iya tau gw emang cantik, makasih makasih." Ucap Mona pede

"Huuuuuuuuuuu." Sorak anak-anak kemudian.

"Sudah-sudah tak usah di peributkan. Bikin malu saja kalian ini." Bu Sandra menengahi lalu.

"Baiklah nak perkenalkan dirimu pada teman-teman." Ucap Bu Sandra kemudian.

"Hii semua..."

"Hallo..." Jawab serentak.

"Perkenalkan nama saya Deren Payne Alfaze, panggil saja Deren."

"Haii Deren.." Ucap murid-murid perempuannya kompak.

"Ya Haii.." Sambil tersenyum.

"Saya pindahan dari Singapure, saya harap kalian bisa berteman baik dengan saya. Terimakasih dan salam kenal." Kata Deren.

"Terimakasih Deren, sekarang silahkan kamu duduk di bangku kosong itu." Ucap Bu Sandra sambil menunjuk bangku di belakang Bella dan Zahra.

Bella dan Zahra saling bertatapan dan langsung kompak menoleh ke arah belakang. Dan ternyata memang bangku itu kosong satu.

"Tapi Bu, disini tempatnya Beno." Ucap Bella kemudian.

"Beno sudah tidak sekolah disini lagi. Kemarin hari terakhir dy. Apa Beno tidak berpamitan dengan kalian?" Tanya Bu Sandra.

"Tidak Bu." Jawab serentak.

"Yasudah biarkan Deren yang menempati. Dan sekarang buka buku kalian halaman 57." Perintah Bu Sandra.

Anak-anak pun sibuk membuka buku BK mereka dengan halaman yang sudah di beritahu oleh Bu Sandra.

"Bel, pinjam buku satu dong." Ucap Resky yang duduk tepat di belakang Zahra. Teman sebangku Deren.

"Lo gak bawa bukunya?" Tanya Bella kemudian.

"Yaiyalah gw gak bawa. Kalo bawa ngapain gw pinjem ke lo." Jawab Resky.

"Si Bella emang sengklek, jelas2 dy pinjem ya otomatis gak bawa lah." Timnas Zahra lalu.

"Iya udah sih slow, ngapa jadi gw yang di sudutin coba. Nih tuh ambil, jangan sampe ilang." Perintah Bella sambil menyodorkan buku BK nya ke Resky.

"Oh ya jangan maruk, bagi juga ke Deren." Ucap Bella kemudian.

"Iya bawel." Jawab Resky yang hanya didiamkan oleh Bella saja.

Anak-anak kelas 10 IPA sibuk dengan tugas yang di beri Bu Sandra. Sementara itu kelas 11 IPA suasana nya sangat bising sekali. Jelas saja di sana sedang free class. Bu Ega, selaku guru seni tidak hadir.

Karena ruangan itu bersebelahan dengan kelas Bella, tentu saja kebisingan mereka terdengar jelas sampai ruangan Bella dan tentu mengganggu pendengaran penghuni kelas 10 IPA.

"Sebentar ya Ibu ke kelas sebelah dulu." Pamit Bu Sandra.

Bu Sandra berjalan ke arah kelas 11 IPA dan yakkkk. Semua berhamburan menuju tempat duduk nya masing-masing dan duduk dengan rapi.

"Siapa aja yang ribut? Berisik sekali suara kalian ini. Kalian ini sudah besar tapi tingkahnya masih kekanak kanakan. Kasian kelas yang lain sedang belajar, kalaupun tidak ada guru disini, harusnya kalian belajar sendiri. Buka bukunya SEKARANG!" Perintah tegas Bu Sandra yang membuat anak-anak diam dan menuruti apa kata Bu Sandra.

"Siapa ketua kelas disini?" Tanya Bu Sandra.

"Vandro Bu." Jawab serentak.

Vandro hanya diam saja.

"Vandro sini kamu!" Perintah Bu Sandra. Vandro pun pasrah dan menghampirinya.

"Iya Bu ada apa?" Tanya Vandro sedikit lembut. Karena dy tau sedang berhadapan dengan guru BK.

Guru BK menjadi kelemahan nya jika berada di sekolah. Hahahaha...

"Kamu ini harusnya atur teman-temanmu. Jangan biarkan mereka ribut. Jika ada yang membantah kamu, tinggal lapor saja pada Ibu. Ibu ada di kelas sebelah." Kata Bu Sandra sedikit lembut juga.

"Baik Bu." Jawab Vandro.

"Ya sudah Ibu tinggal dulu. Kasih tau Ibu siapa yang berisik, biar Ibu kasih hukuman nanti." Kata Bu Sandra sambil meninggalkan kelas 11 IPA.

Sementara suasana kelas 10 IPA masih seperti awal. Hening karena tugas BK lumayan banyak. Untung saja jam BK sekarang sudah habis. Jadi untuk PR.

Bu Sandra telah meninggalkan kelas 10 IPA karena jam nya sudah habis dan akan segera di gantikan oleh jam Fisika. Tetapi Bu Ella tidak hadir karena sakit, jadi kelas 10 IPA free class.

Walaupun free class, kelas 10 masih dalam batas wajar. Tidak seperti kelas 11 yang tidak karuan itu. Kwkwkwkw.

"Eh Deren, kenalin gw Zahra." Ucap Zahra ke Deren.

"Oh iya, salam kenal." Kata Deren.

"Salam kenal juga." Jawab Zahra.

"Bel, kenalan dong. Diem2 aja, laper lo ya?" Kata Zahra ngaco.

"Apasih, lo ngaco deh. Gw lagi selesai nih tugas BK. Biar gak ada PR gitu." Ucap Bella sambil membolak-balikkan halaman demi halaman buku BK untuk mencari jawaban atas soal yang di kerjakannya.

"Kerajinan banget nih anak satu. Ya udah lah terserah." Kata Zahra lalu.

"Namanya Bella ya?" Deren angkat bicara kemudian.

"Iya namanya Bella, ati2 sama dy ya." Kata Zahra sambil sedikit berisik.

"But why? Is she Monster?" Ucap Deren yang membuat Bella langsung menoleh ke arahnya.

"WHATTTTT?" Bella angkat bicara.

"What do you mean? I'm not Monster, you must know it." Jawab Bella ketus dan langsung melanjutkan tugasnya.

"Hey girl, sorry for it. Just kidding, don't be angry." Kata Deren kemudian.

Bella hanya berdehem saja tanpa mengucap kata lagi. Zahra diam saja di tempat menyaksikan pertunjukan yang hebat. Tentu saja dy tidak paham apa yang dikatakan oleh Deren dan Bella tadi.

"Lo berdua ngomong apasih hah? Gw gak ngerti apa yang kalian omongin." Ucap Zahra polos.

Hal itu membuat Bella dan Deren tertawa kompak. Zahra yang di tertawai hanya menyengir saja.

"Kalian lagi pada bicarain apa? Gw gak di ajak parah banget." Kata Tania kemudian.

"Eh hai, kenalin gw Tania." Tania menyodor kan tangannya pada Deren. Dan Deren membalasnya.

"Gw Deren, salam kenal."

"Lo sih duduknya di seberang samudra pasifik. Jauh kan jadi gak bisa kita ngobrol bareng." Kata Zahra lalu.

"Ya mau gimana lagi udah takdir gw buat duduk di seberang." Jawab Tania.

"Bel, lo masih ngerjain tugas BK? Kan buat PR ngapain masih di kerjain aja." Ucap Tania.

"Udah biarin aja sih. Toh kita tinggal nyalin aja jawaban dy. Iya gak Bel?" Kata Zahra kemudian.

"Iya Zahra Q." Jawab Tania.

Tania dan Zahra tertawa lepas tuh.

"Akhirnya selesai juga. Yeayyyyy bebas PR gw. Mampus kalian kerja rodi." Kata Bella pada Tania dan Zahra.

"Sans aja sih, yang penting kita nyalin jawaban lo." Kata Zahra tanpa dosa.

"Udah jadi kebiasaan kalian ini, nyalin punya gw. Dasar mageran." Celetuk Bella lalu.

"Yoai udah tradisi nyalin." Kata Zahra.

"Oh ya, gw sama Zahra ke toliet dulu ya. Lo mau ikut?" Tanya Tania pada Bella.

"Mmm gak usah deh, gw disini aja." Kata Bella.

"Yakin? Gak mau ngeliat pangeran nih?" Goda Zahra lalu.

"Kalian ini apasih, udah sono ke toliet. Tiap hari ngeliat kok. Udah sono sono!!" Usir Bella kemudian. Tania dan Zahra ke toliet akhirnya.

Melihat Deren sendirian, Bella akhirnya merubah posisi badannya menjadi ke arah belakang. Hal itu mengejutkan Deren.

"Lo pindahan dari Singapure?" Tanya Bella.

"Iya, kenapa?" Tanya balik Deren.

"Kenapa kok pindah? Padahal sekolahan di Singapure itu kan bagus." Kata Bella.

"Bokap gw ada di Indonesia dan gw di suruh pindah sekolah ke sini. Yaudah gw nurut aja." Kata Deren.

"Ooooooo." Balas Bella dengan ber O saja.

Deren terpaku melihat ekspresi Bella yang mengemaskan itu. Sampai-sampai Deren keceplosan mengatakan kata itu.

"Lo imut." Kata Deren spontan.

Bella pun menaikkan satu alisnya.

"Bukan lo jangan geer, gw bilang ke dy tuh." Tunjuk Deren ke Mona.

Sontak Bella menoleh ke belakang dan mendapati Mona sedang berjalan ke arah nya dan Deren.


Thanks for Reading 😘
Maaf klo bnyk typo bertebaran
Gimana part ini? Greget nya dapet gak?
Komen dong guys, biar wp aq makin berkembang gitu 😊
Bella yang manis boleh minta vote nya kan 😉😉
Itu tuh tanda bintang yang di pojok kiri, pencet aja dah:v

Jangan pernah bosen buat baca cerita ini, tunggu terus kelanjutannya dan maaf kalau slow update.

SEE YOU NEXT PART 👋

Salam Manis:)

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
2.6M 268K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
1.3M 122K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
5.9M 390K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...