My Luna Wizard

evikaa06 tarafından

232K 9.9K 539

Kesalahan terbesar Lilie adalah melewati perbatasan antara kaum Werewolf dengan Wizard, karena hal tersebut i... Daha Fazla

Nathalie Angelica Rorie
Cast
Cover
Chapter 1
Chapter 2
Rayyan Herdian Adzra
Chapter 3
Chapter 4
προώθηση
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19

Chapter 20

10.2K 228 86
evikaa06 tarafından

Hampir setahun sejak kejadian dimana Rayhan melukai Natasha. Tidak hanya batin yang ia sakiti, ia juga melukai fisik Natasha.

Rayhan sangat tidak pantas menjadi seorang mate untuk Natasha.
Benarkan? Tentu saja.

Rayhan sangat merindukan Natasha. Ia mencari Natasha ke mana-mana namun, ia tetap tidak menemukan kekasih jiwanya itu. Bahkan, ia mengarahkan Warriornya untuk mencari mate-nya tercinta.

Senyum pahit selalu terbit di wajahnya ketika mendapat laporan kalau Natasha tidak berhasil ditemukan.

Rayhan berkunjung ke tempat kediaman Nathalie. Di sana ada Nathan, Freya, dan tentu saja ada Lilie.

Ketika memasuki rumah Lilie, ia langsung disambut beberapa pertanyaan dari Lilie dan Nathan.

"Bagaimana perkembangan pencarian Natasha?" tanya Lilie.

"Sudah ketemu Natasha?" tanya Nathan ketika melihat Rayhan memasuki rumahnya.

Rayhan hanya menggeleng pelan kepalanya. Ia sangat merasa kehilangan karena hal ini.

Lilie yang tadi terlihat semangat kembali murung. Ia sangat merindukan putrinya, siapa lagi kalau bukan Natasha.

Freya yang tidak pernah bertemu dengan Natasha pun juga ikut merasa sedih. Aura yang dipancarkan Lilie dan Nathan terlalu kuat hingga ia dapat merasakan kesedihan itu.

"Aku yakin kita pasti akan bertemu Natasha lagi." ujar Lilie.

•••♥•••

"Bagaimana?" tanya seorang pria tua.

"Kau yakin ini asli?" tanya seorang gadis berjubah dan memakai sebuah topeng.

Gadis itu sedang berada di pasar, ia sedang mencari sebuah giok yang sedang populer di Pack mereka.

"Kau tidak percaya?" tanya pria itu dengan sengit.

Gadis itu menghela nafasnya, "Aku percaya." Ia pun memberikan beberapa koin ke pria tua itu.

Setelah selesai membeli beberapa barang, gadis itu kembali ke gubuk tua tempat kediamannya.

Setelah tiba di gubuk, ia mengambil sebuah mangkuk tidak lupa pula di dalamnya berisi air.

Gadis itu menggenggam giok yang ia beli tadi, dan memasukan tangannya ke dalam mangkuk.

Setelah beberapa saat, giok yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna biru.

Gadis itu menghela nafasnya dengan berat. Ia pun mengambil sebuah benang dan memasukan giok tadi, lalu ia memakai giok tersebut sebagai kalung.

Gadis itu pun beristirahat di atas tikar yang membentang di gubuknya.

"Besok aku harus kembali." ujarnya.

•••♥•••

"Bagaimana kalau kita menghadiri acara pengangkatan suami Regina menjadi Alpha di Pack Silver Moon." ajak Nathan. Ia mencoba agar orang yang ia sayang tidak terpuruk dengan keadaan sekarang.

"Astaga, kita sudah lama tidak berkunjung ke Mansion Red Light." keluh Lilie, karena sibuk mencari Natasha. Ia hampir lupa dengan keluarga Gita.

"Aku ikut." ujar Rayhan.

"Baiklah." sahut Nathan.

Freya dan Lilie pun pergi ke kamar masing-masing untuk menyiapkan diri masing-masing. Sedangkan Nathan dan Rayhan, mereka tidak peduli dengan penampilan mereka.

Setelah lama menunggu Lilie dan Freya, mereka pun berangkat ke Pack Silver Moon. Mereka menggunakan mobil milik Rayhan, dan tentu saja yang mengemudikan adalah Rayhan.

Di tengah perjalanan Lilie baru mengingat kalau mereka tidak membawa satu hadiah pun, "Gara-gara kalian mamah lupa membawa hadiah!! Bagaimana kalau hanya kita yang tidak membawa hadiah ?!! Nanti kita tidak nyaman ke Regina!!" bentak Lilie.

"Tidak perlu khawatir mah, hadiah aku bisa mengurusnya nanti." Rayhan mencoba menenangkan Lilie. Sejak Natasha menghilang, Rayhan memanggil Lilie dengan sebutan Mamah.

"Apakah merepotkan dirimu?" risau Lilie. Rayhan hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kalau begitu." ujar Lilie.

Lilie pun memejamkan matanya agar tertidur pada saat di perjalanan. Sedangkan Nathan, ia sedari tadi sudah duluan tidur. Begitu pula Freya, ia tertidur dengan kepala bersendar di pundak Nathan.

Setelah lamanya perjalanan panjang, mereka pun tiba di Pack Silver Moon.

Nathan menggandeng tangan Freya. Sedangkan Rayhan, ia merangkul bahu Lilie. Mereka pun memasuki tempat acara dengan beriringan.

•••♥•••

Seorang gadis berjubah dan bertopeng itu terbangun dari tidurnya, ia kelaparan.

Gadis itupun pergi ke luar untuk berburu binatang agar ia tidak lapar lagi.

Cukup lama bagi gadis itu mengatur arah busur panahnya agar tepat mengenai seekor rusa. Hari sudah malam, langit tentu saja gelap. Hal inilah yang mengganggu gadis itu untuk memanah rusa dengan tepat.

Gadis itu meringis sambil memegangi kepalanya, sepertinya ia terlalu memaksakan matanya untuk berfokus. Dengan hanya satu mata, ia sedikit kesulitan untuk berbuat hal.

Gadis itu pun segera pulang agar ia dapat menyantap binatang buruannya.

Sudah separuh perjalanan, gadis itu terhenti karena mencium bau yang sangat familiar baginya. Ia pun berjalan mengikuti bau familiar yang menyerbuk indra penciumannya.

Gadis itu tidak menyadari, ia sudah jauh menjatuhkan binatang buruannya tadi. Namun, ia tetap mengikuti bau familiar itu.

Tidak terasa, ia sudah berada di Pack House Silver Moon, Pack yang menjadi tempat dirinya menyembuhkan diri.

"Mereka...disini." ujar gadis itu.

•••♥•••

"Selamat ya, Nak." ujar Lilie, ia memeluk tubuh Regina.

"Makasih tante." ujar Regina dengan senyuman cerah terpancar di wajahnya.

Setelah bersalaman dengan Regina. Freya dan Nathalie kembali ke meja mereka, lalu mereka pun kembali ke mobil dan segera kembali ke rumah Lilie.

Di lain sisi, gadis bertopeng itu mengikuti mereka. Ia tidak mengikuti mereka dengan berjalan kaki, ia memanggil Rajawali peliharaannya dan menaikinya.

"Aku merasa ada yang mengikuti." ujar Freya yang berada di dalam mobil.

"Tenang saja, tidak ada apa-apa." ujar Rayhan, ia sedari tadi sudah menyadari ada yang mengikuti mereka.

Gadis bertopeng itu tetap mengikuti mereka hingga tiba di kediaman Lilie.

Nathan sudah mengamankan Lilie dan Freya di dalam rumah. Sedangkan Rayhan, ia ingin memastikan keadaan di sekitar luar rumah.

Sudah berkeliling, namun sepertinya tidak ada apa-apa disana. Rayhan pun kembali ke rumah Lilie, ia menginap di rumah itu.

Di lain tempat, gadis bertopeng itu tidak benar-benar mengikuti mereka sampai ke rumah.

Gadis itu pergi ke tempat lain, dia pergi ke Pack Blue Moon.

Dengan kelincahannya, ia berhasil memasuki Pack Blue Moon tanpa di temukan Warrior mana pun.

Gadis itu berhasil menemukan tempat kediaman Rayyan, ia pun mendatangi Rayyan yang sedang menyesap teh di halaman belakang rumahnya.

Rayyan terkejut dengan kedatangan gadis itu.

Gadis itu pun membuka topengnya dan melepas jubahnya.

"Ayah," lirihnya.

•••♥•••

Rayhan bangun kesiangan karena dia cukup kelelahan karena malam tadi.

Rayhan pun langsung ke kolam renang untuk mandi, baginya lebih baik mandi di kolam renang daripada di kamar mandi.

Ketika melihat Rayhan berenang, Freya jadi ingin berenang juga. Freya pun menghampiri Nathan yang sedang berbincang dengan Lilie.

"Aku ingin berenang." bisik Freya tepat di telinga Nathan.

Nathan mengerutkan keningnya, "Bukannya kamu gak bisa berenang?" tanya Nathan.

Freya yang mendengar hal itu pun langsung memasang wajah sebal je arah Nathan.

Nathan yang paham pun menarik tangan Freya dan membawanya ke kolam renang yang berada tepat di halaman belakang rumah mereka.

Nathan berdecih pelan ketika melihat Rayhan yang sedang berenang, "Jadi gara-gara liat dia kamu pengen berenang?"

Freya yang terkejut dengan ucapan Nathan pun langsung membalas, "Asal ngomong kamu ini! Aku pengen berenang bareng kamu bukan sama Rayhan."

Nathan hanya menggangguk pura-pura paham dengan perkataan Freya.

Nathan pun langsung meloncat ke kolam renang, ia berenang-renang tanpa ditemani Freya.

Melihat Freya yang mulai sebal, Nathan pun memanggil Freya.

"Angkat tubuhku." pinta Nathan.

Freya pun berdiri di tepi kolam, sebelah tangannya memegang tangan Nathan. Freya pun menarik tangan Nathan, setelah berhasil menaikan Nathan. Nathan pun memeluk Freya dan membiarkan diri mereka terhuyung ke belakang, yang berarti mereka jatuh ke dalam kolam.

Freya berteriak karena kaget dengan apa yang dilakukan Nathan. Freya pun memukul tubuh Nathan karena sudah membuatnya ketakutan. Freya tidak bisa berenang, dan dia tidak akan mencoba melakukannya lagi.

Setelah puas berenang, mereka bertiga pun kembali ke kamar masing-masing. Nathan yang sudah selesai membersihkan diri pun segera mencari Lilie.

Namun, ia tidak menemukan Lilie di rumah ini. Rayhan yang bingung dengan wajah panik Nathan pun bertanya, "Ada apa?"

"Mamah tidak ada dirumah." jawab Nathan.

Wajah Nathan sangat cemas, feelingnya berkata akan ada hal buruk yang akan terjadi.

Rayhan dan Nathan pun berinisiatif untuk mencari Lilie, mereka berdua berpencar. Sedangkan Freya, ia bertugas menjaga rumah kalau Lilie pulang ke rumah.

•••♥•••

Gadis bertopeng itu berhasil menggunakan sihirnya untuk mengelabui Lilie.

Gadis itu membuat sihir yang membuat Lilie seakan-akan mendengar panggilan seseorang.

Lilie tidak sadar kalau dirinya sedang di sihir, dia pun berjalan mengikuti suara panggilan orang tersebut.

Sudah sangat jauh dirinya berjalan, namun rasa penasaran terhadap pemilik suara tersebutlah yang membuatnya tetap bertahan untuk melanjutkan perjalanannya.

Akhirnya, Lilie sampai di ujung tebing tempat dimana Rayhan dan Natasha sering bertemu.

Suara panggilan tadi berasal dari seorang gadis yang sedang menikmati sunset di ujung tebing ini.

"Kamu yang memanggilku kesini kan?" Lilie bertanya dengan suara yang cukup keras.

Ketika mendengar pertanyaan Lilie, gadis itu berhenti melantunkan nada panggilan. Gadis itu enggan menjawab pertanyaan Lilie.

Lilie pun mendekati gadis itu, ia pun duduk berhadapan dengan gadis itu.

"Kamu siapa?" tanya Lilie.

Gadis itu pun membuka topeng yang menutupi sebagian wajahnya. Mata gadis itu menatap tajam ke arah iris mata Lilie.

Nafas Lilie tercekat ketika menatap kelopak mata gadis itu, dia tidak bisa bernafas lagi, tubuh Lilie melemas, jiwanya tertarik keluar dari tubuhnya. Perlu kalian ketahui. Kini Lilie sudah mati. Wajah Lilie sangat pucat ia benar-benar menjadi mayat, matanya kini tertutup.

Gadis itu kembali memakai topengnya.

•••♥•••

"Ketemu mamah?" tanya Nathan memidlink Rayhan. Rayhan hanya bisa menjawab belum.

"Nathan....cepat pulang, ada seseorang yang datang kemari." Freya memidlink Nathan.

Tidak lupa Nathan juga memberitahu Rayhan.

Ketika sampai di rumah, Nathan sangat terkejut. Ayahnya berada di rumahnya.

Begitu pula dengan Rayhan, dia tidak kalah terkejut ketika melihat Ayahnya ada di sini.

"Ayah...ada apa?" tanya Rayhan dan Nathan berbarengan.

Rayyan pun memeluk kedua putranya, Rayhan dan Nathan ikut membalas pelukan Ayahnya.

"Rayhan, antar ayah ke ujung tebing tempat kamu dengan Natasha bertemu."

•••♥•••

"Aku dimana?" batin Lilie.

Lilie pun mengedarkan pandangannya ke arah sekitarnya.

"Lilie." Ada seseorang yang memanggil Lilie.

"Ya, yang mulia." Lilie terkejut ketika mendapati yang memanggilnya adalah Moon Goddess.

"Kamu kenapa tidak memperbaiki hubungan mu dengan mate-mu?" tanya Moon Goddess.

"Aku takut," cicit Lilie.

"Takut kenapa?" tanya Moon Goddess.

Lilie menghela nafasnya, "Aku takut kalau semua hal itu tidak berguna."

"Bagaimana kamu mengetahui akan terjadi seperti itu? Kamu bahkan belum mencobanya." Moon Goddess mengatakan hal itu dengan lembut, namun bagi Lilie Moon Goddess seperti sedang menyindir keras dirinya.

"Lilie." Moon Goddess kembali memanggil Lilie.

"Ya, yang mulia?" wajah Lilie terlihat sendu karena gagal menjalankan tugasnya.

"Maafkan aku." ujar Moon Goddess.

Dahi Lilie berkerut, ia tidak paham apa yang dimaksud Dewi Bulan.

"Maafkan aku, aku akan memberikanmu sekali lagi tugas untuk memperbaiki hubunganmu dengan mate-mu."

Tiba tiba seluruh pandangan Lilie memburam, ada cahaya yang sangat menyilaukan matanya.

•••♥•••

"Itu Lilie." Rayyan menunjuk ke arah Lilie dan gadis bertopeng itu.

Rayyan langsung menyenderkan tubuh Lilie ke bahunya.

"Apa yang kamu lakukan ke Ibu ku?!!" Nathan sedang dalam mode marah. Ia akan terlihat mengerikan.

Nathan pun berubah shift dengan wolfnya, ia pun langsung menyerang gadis itu.

Gadis itu mengambil sebuah cambuk yang berada di balik jubahnya, Nathan mencoba untuk mencabik tubuh gadis itu. Namun, gadus itu berhasil menghindarinya.

Cambuk gadis itu berhasil mengenai punggung wolf Nathan. Namun, Nathan juga sempat mencakar tangan gadis itu.

Ketika gadis itu sedang melihat luka yang ada di tangannya. Nathan tidak membuang-buang kesempatan, ia mendorong gadis itu hingga tersungkur ke tanah.

Nathan ingin menghajar gadis itu sampai mati. Namun, dia tidak melakukan hal itu. Rayhan menyuruhnya untuk berhenti.

Gadis itu berhasil mengambil pedang yang berada di samping Lilie dan Rayyan.

"Kini giliranku." ujar Rayhan.

Gadis itu menyerang Rayhan menggunakan pedangnya. Sedangkan Rayhan, ia tidak menggunakan senjata apapun. Lagi pula dia juga tidak berubah shift.

Gadis itu cukup bosan karena Rayhan berhasil menghindari permainan pedangnya. Dia pun menggunakan sihirnya untuk mengganggu pikiran Rayhan.

Dan konsentrasi Rayhan cukup terganggu dengan panggilan suara-suara acak yang memanggilnya.

Rayhan pun terdiam karena tidak sanggup bertarung, pikirannya sangat kacau.

Rayhan menggunakan ability-nya untuk memfokuskan pikirannya.

Gadis itu terkejut ketika Rayhan tiba-tiba menyerangnya kembali. Kini Rayhan yang mengendalikan permainan, bukan dirinya.

Dengan kelincahannya, Rayhan berhasil mengambil alih pedang gadis itu. Pedang itu berada tepat di depan leher gadis itu.

Rayhan mengarahkan gadis itu berdiri tepat di ujung tebing, satu langkah mundur saja akan membuat gadis itu terjatuh.

Gadis itu mulai geram dengan yang dilakukan Rayhan, ia pun mengeluarkan jarum beracun miliknya.

Ia mengarahkan jarum beracun itu kearah Lilie.

Wolf Nathan menggeram marah ke arah gadis itu. Freya pun memberi tau ke pada mereka kalau Jarum itu beracun.

Pedang yang berada di depan leher gadis itu, kini berpindah di depan perut gadis itu.

Gadis itu melepaskan jarumnya yang tepat mengarah Lilie. Rayhan pun menghunuskan pedang ke perut gadis itu.

Gadis itu meringis perutnya yang sakit, ia berjalan mundur ke belakang. Gadis itu membuka topengnya, tepat pada saat itu pula dia jatuh ke dalam jurang.

Jiwa Nathalie sudah sepenuhnya kembali ke tubuhnya. Rayyan yang ada di sampingnya terkejut bukan main.

Nathalie sadar tepat ketika jarum beracun milik gadis itu berhasil mengenai dirinya. Namun, malah jarum beracun itu yang hancur karena tidak bisa melawan kekuatannya.

"Natashaaa." Lilie berteriak kencang ketika melihat putrinya jatuh ke dalam jurang.

5 Tahun Kemudian

"Ray, sini sarapan dulu." panggil Lilie dari ruang makan, kini mereka tinggal di Pack House Blue Moon.

Rayhan pun keluar dari kamarnya untuk sarapan pagi, meski ia tidak berselera, ia tetap memakan makanan nya.

"Han, kamu sudah sarapan?" tanya Rayyan ketika Rayhan sudah menghabisakan sarapannya, ia baru datang ke dapur. 

"Sudah." jawab Rayhan dengan ketus.
Ia masih terpukul dengan kejadian 5 tahun yang lalu.

Rayhan kini kembali ke kamarnya, ia lebih menandatangani beberapa berkas yang harus diisi. Ia lebih menyibukkan diri daripada terus berdiam diri, ia selalu butuh akan kesibukan.

"Anak itu, masih saja. Sudah 5 tahun sejak kejadian itu." ujar Rayyan.

"Dia benar-benar mencintai putri kita."

•••♥•••

"Han, boleh bicara sebentar?" tanya Rayyan dari luar pintu kamar.

Rayhan membukakan pintu kamar dengan memasang wajah datar, ia banyak berubah setelah kehilangan Natasha.

"Ya, Ayah mau bicara apa?" tanya Rayhan tanpa basa-basi.

"Malam ini, kamu harus ikut ke acara pertemuan Alpha pack Blue Moon dan pack Black Moon." ujar Rayyan.

"Wajib? Apakah aku tidak bisa digantikan?" tanya Rayhan dingin.

"Apa-apaan kamu ini? Kamu ini Alpha! Jadi harus kamu yang hadir ke pertemuan itu!" Rayhan sedikit membentak putranya karena terganggu dengan sikap putranya.

"Ayah harap, kamu datang tanpa alasan apapun." ujar Rayyan. Setelah mengatakan hal itu, ia langsung meninggalkan Rayhan sendirian.

•••♥•••

Keluarga Williams dan Adzra kini sedang berada di salah satu hotel terkenal di dunia Manusia.

"Ah iya, perkenalkan ini Rayhan Herdian Adzra." ujar Rayyan memulai pembicaraan.

"Salam kenal, saya Robert Williams." ujar Pria yang cukup berumur yang berada di hadapan Rayhan.

"Salam kenal." ujar Rayhan.

"Ini Anya Williams, istri saya." ujar Robert sambil menunjuk perempuan yang berada di samping kirinya.

"Dan ini Audrey Williams, anak kami." ujar Robert dan Anya

"Salam kenal." ujar Rayhan kemudian menyalami tangan Rober, Anya, dan Audrey.

"Jadi, kapan kalian akan tunangan?" tanya Robert tanpa basa-basi.

"Tunangan?" Rayhan sangat terkejut dengan hal ini.

"Oh, jadi kamu belum tahu tentang pertunangan mu dengan Audrey?" tanya Robert, Rayhan hanya menggangguk pelan sambil menatap tajam ke arah Ayah dan Ibunya. 

"Ah, ternyata kalian adalah orang tua yang jahat." canda Robert.

"Hahahaha, bagaimana kalau tiga hari lagi?" usul Rayyan.

Lilie mengangguk setuju atas usulan tersebut.

"Boleh, bagaimana rey?" tanya Robert

"Terserah kalian." balas Audrey

•••♥•••

"Jadi, kamu kehilangan mate juga?" tanya Audrey dengan penuh hati-hati.

"Iya." jawab Rayhan dengan lembut, entah kenapa ia merasakan kembali sosok Natasha pada diri Audrey.

"Semoga kita bisa berhubungan dengan baik," batin Audrey. Ia tersenyum hangat kepada Rayhan, Rayhan pun membalas senyuman Audrey dengan senyuman hangat miliknya.

•••♥•••

Hari pertunangan Rayhan dan Audrey akan sudah tiba. Acara pertunangan mereka akan segera dimulai.

Rayhan memasang kan cincin yang bertuliskan R ke jari Audrey, dan Audrey juga memasang kan cincin serupa yang bertuliskan A pada jari Rayhan.

Mereka semua tersenyum bahagia.

Di lain tempat, ada seorang gadis yang mengepalkan telapak tangannya. Ia pun memakai kalung yang berada dalam genggamannya.

"Kamu menyakiti ku lagi."

END









HAI PARA READERS

Cerita My Luna Wizard sudah resmi tamat.
Jangan sedih, cerita ini punya squel nya kok.

Oiya buat yang baca tanggal 22 mei 2019

HAPPY 365 DAYS WITH MY LUNA WIZARD 😘

Ga nyangka sudah setahun aja ini cerita tumbuh di wattpad 😭

Mau liat cuplikan squel MLW ini dia cekidot 👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻

Cuplikan Squel My Luna Wizard

Wolf Riyan, Reno berlari kencang mengejar rogue yang mencoba memasuki wilayah pack Blue Moon.

Tiba-tiba

"Tssstt." ada sebuah anak panah yang menancap di kaki nya.

Reno tidak bisa lagi melanjutkan langkah nya, ia melihat ada perempuan yang mendekatinya.

Gadis itu mengambil anak panahnya kembali, ia mengusap tubuh wolf Reno, dan memberikan sehelai kain.

Tanpa berkata-kata gadis itu pergi.

Squel My Luna Wizard aku publikasikan bulaaaaan

19 JUNI 2019

DICATAT YAAA

SEE YOU 💋💋💋💋

OH IYA,

Kalau ada hal yang masih bikin membingungkan kalian silahkan bertanya semuanya, akan ku jawab kok 👉🏻

                                    Minggu, 1 Juli 2018
Rabu, 22 Mei 2019
(Full Revision)

Nabila Evika Tania

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

3.6K 300 24
Terinspirasi dari komik webtoon revenge girl. dimana nyesek banget melihat kehidupan keluarga Go Eunjo yang ditinggal ayahnya pergi untuk hidup bersa...
3K 69 53
Kumpulan drama korea, serial barat dan berbagai film yang recommended buat ditonton!
227K 14.1K 29
His rank : #6 in real [ 28-03-2019 ] #1 in wolves [ 28-03-2019 ] #3 in juan [ 28-03-2019 ] #4 in immortal [ 28-03-2019 ] #6 in alena [ 28-03-2019 ] #...
1M 138K 47
"I'm Hanzel Lee Alpha of Dark Moon Pack reject you, Devia Alexander as my mate." Penolakannya terngiang-ngiang di kepalaku. Menghantarkan rasa bahagi...