I'm Not Your Uke!➖TaeGi + Koo...

By cumibakarrrr

39.1K 4.5K 830

"Aku ini pihak atas, dan akan selamanya begitu!" Well, kita lihat saja... ©cumibakarrrr More

💭
Pusat
Min Yoongi
Almost
Park Jimin
So What?
Kim Taehyung
I Don't [ Wanna ] Give Up
Jeon Jungkook

Reasons [ Why ]

2.6K 282 37
By cumibakarrrr

[ e s - c a m p u r ] - 10

.

.

.

.

.

.

Ada istilah klasik kalau cinta itu buta, hanya mendengarkan apa yang membuatnya berdebar, dan merasa nyaman. Hanya tahu siapa yang membahagiakannya tanpa pernah bertanya, siapa?

Tapi kadang cinta tidak selamanya manis, tidak selalu sesederhana itu. Setiap jalan bernamakan cinta memiliki rute yang rumit, mustahil untuk menemukan jalan keluar jika sudah terjebak. Seperti labirin tak kasat mata, yang dibangun dari setiap debaran rasa dan imajinasi ingin memiliki yang kuat. Taruhannya adalah hidupmu sendiri; gila, atau mati.

Atau bahagia karna menemukan pintu diujungnya?

Atau malah, terjebak selama-lamanya tanpa hal pasti...

.

Min Yoongi dan lembaran-lembaran lirik tertulis dikertas saling bercumbu sepanjang malam. Sebagai pengutaraan kuat akan apa yang begitu menyesakan─entah dirongga dada atau kepalanya. Aroma tinta hitam terasa mulai penuh dirongga hidungnya, pendingin ruangan terus membuat beku, pancaran lelah terlihat jelas dari kantung mata yang agak menghitam. Tidak peduli jika tubuhnya mengemisi tempat tidur. Cintanya pada musik mengalahkan hobi tidurnya. Namjoon dan Hoseok bahkan kalah pada rasa lelah sedari tiga jam yang lalu, terus membujuknya untuk istirahat. Mereka punya banyak hari esok.

"Jangan terus memaksa diri, hyung." Park Jimin datang bersama segelas kopi hitam, favorit Yoongi. Layak hafal betul apa password studio pribadi pria pucat itu, menyelonong masuk walau tak lupa ijin, yang pada akhirnya tak perlu terang-terangan Yoongi jawab. Jimin selalu dapat masuk ke zona pribadinya.

Kemanapun yang menjadi wilayah Min Yoongi, Park Jimin selalu dapat masuk tanpa bisa ia cegah.

Mata tajam itu berbentuk sabit, eye smile yang indah. Yoongi selalu suka.

"Diminum selagi hangat."

"Terimakasih." 

Ah, rasanya ini pernah terjadi dengan orang yang berdeda...

Jimin hanya terduduk manis disamping Yoongi, jemari ringkih berketukan dengan keyboard, menghasilkan berbagai melodi indah yang Yoongi rekam dan ia telaah lagi di komputernya, mencari kecocokan dengan lirik-lirik yang sedari tadi ia coret-tulis-coret-tulis. Bekerja keras agar comeback mereka kali ini kembali sempurna. Jimin begitu terpesona, Suga adalah orang yang hebat. Komposer keren yang selalu membuat Jimin ingin menari dengan baik disetiap lagu yang ia hasilkan dari otak jeniusnya. Pria dingin yang mencintainya tanpa berusaha untuk posesif, Jimin sungguh tersanjung.

Dan jujur, tidak enak hati.

"Wah, aku ingin bernyanyi dibagian itu." Ujarnya ketika tuts-tuts kembali ditekan, dan komposisinya terdengar cocok sekali dengan penyampaian emosi dari satu bait lirik. Astaga, ini akan jadi masterpiece! "Kau bisa, tapi coba ku bicarakan pada Namjoon dulu."

"Hyung, terimakasih..."

"Iya, sama-sama."

Jimin merapihkan kertas-kertas lagu itu, lalu menatanya dekat dengan Yoongi agar sang Min bekerja lebih mudah. "Tidak, terimakasih untuk segalanya."

Mahkota selaras warna malam bergerak, menoleh dengan pandangan lelah pada Jimin─sekaligus bingung. "Memang aku melakukan apa untukmu?"

Mencintaiku, itu suatu kehormatan.

"Kau adalah hyung yang hebat, terimakasih. Dan maaf─"

"Yang kali ini?"

"Karna aku terkadang masih suka mengeluh, padahal kau selalu berusaha keras."

Karna aku tidak bisa menerima kehormatan seperti itu.

"Uhm, jangan lupa tidur. Seperti yang biasa kau lakukan."

.

Dan Taehyung menyukai Min Yoongi tanpa perlu banyak alasan lagi. Ia tak pernah memikirkanya.

Toh, mana ada jatuh dipikir dulu?

Senyum kotak itu mengembang sempurna, tidur lagi di studio, heh? Dengkuran terdengar pelan sekali, kepala Yoongi terkulai lemas menindihi kertas lirik, komputernya masih menyala tampilan gelombang-gelombang elektro─mungkin rekaman tape untuk track album baru. Disamping segelas kopi yang muatannya tandas setengah, kalau sedang tidur begini terlihat rapuh dan imut, jadi ingat seekor kucing putih kelaparan yang pernah mengeong semalaman suntuk didepan rumah Daegunya dan setelah diberi makan makhluk manis itu memilih tidur di pangkuan Taehyung. Ingin sekali Taehyung menggendong si perawakan mungil ke kamar kalau ia tidak ingat nyawanya pasti akan ditangisi banyak manusia jika pergi meninggalkan raga.

Ya, hyung manis itu bisa membunuhnya karna; pertama, masuk ke studio yang jelas-jelas adalah tempat terlarang Kim Taehyung untuk bermain─ia pernah melakukan kesalahan fatal dengan tidak sengaja menghapus draft musik rapper line dan Yoongi benar-benar akan mencekiknya kalau Hoseok tidak berusaha menyelamatkan. Kedua, wajah tampannya tidak akan selamat dari bogeman dahsyat Min Yoongi karna ia membopongnya nanti.

Yeah, jadi hanya selimut ini wujud perhatian Taehyung.

Ia sampirkan dengan hati-hati menutupi tubuh yang hanya berbalut kaos putih tipis. Ada-ada saja, sudah tahu ruangan ini dingin minta ampun. Taehyung bergeming sejenak, tiada jenuh matanya menikmati wajah manis Yoongi. Ia akui, Yoongi itu keren sekali setiap di stage, berkomat-kamit dalam tiap tampilan cypher dan selalu membuatnya ingin berteriak girang layak gadis-gadis dikonser. Tapi jika sedang seperti sekarang Yoongi bagai porselen cantik namun rapuh yang bila ia sentuh akan hancur detik itu juga. Dibalik setiap silat lidahnya yang layak perisai.

─sekedar siasat untuk menutup rapat segala sisi lemah.

Taehyung ingin melindunginya, membiarkan ia menangis kencang dalam pelukannya. Agar dunia tidak pernah tahu selemah apa member bersifat paling keras di BTS.

Waktu selalu mengajarkan Taehyung untuk mengenali segalanya. Bahkan kedua sisi antonim sekalipun.

Min Yoongi dan Suga adalah satu kesatuan antonim.

Dan Kim Taehyung mencintai keduanya.

.

.

.

.

.

.

Seluruh member hanya bisa terdiam bisu, perdebatan Seokjin dan Taehyung semakin keras kepala sampai pada puncak dimana Namjoon ulur tangan menyanggah keduanya, penuh dengan penekanan kalau BTS terdiri dari tujuh manusia, apa jadinya jika kita semua besar kepala terus menerus? Toh, ini hanya tentang penampilan di stage. Saat itu posisi Namjoon adalah sebagai RM, leader grup mereka dan Jin adalah orang yang percaya padanya sebagai pemimpin. Tidak mungkin ia membalas ucapan Namjoon seperti hari-hari biasa dimana mereka adalah sepasang kekasih.

"Kita benar-benar harus pergi, waktu kita tidak banyak..." Lirihnya prihatin, sang leader berusaha lembut ketika matanya menyadari suatu genangan diujung mata si alien itu. Seokjin juga melihatnya dan sedikit merasa bersalah, harusnya ia tidak bersikeras juga, gagal sudah citranya sebagai hyung tertua. Taehyung hanya berniat menganjurkan tapi ia terlanjur tersinggung.

"Sudahlah Taehyung, hyung minta maaf. Harusnya aku tidak terbawa perasaan─" Balasan Taehyung hanya mengangguk cepat, ia gigit bibir dalamnya dan berjalan lesu kearah coordi noona yang memanggil-manggil. Ia akan menangis kalau para staff tidak cepat-cepat berucap kata-kata hiburan, seraya membenarkan segala penampilannya untuk pembukaan performance. Sementara Jin sudah keluar fitting room duluan sebelum V ikut tanpa sepatah katapun.

"Semuanya, berkumpul." Instruksi Namjoon memanggil member, sebelum satu lagu penghantar mulainya konser habis, Namjoon perlu mengingatkan keenam cecunguk ini sekali lagi. "Ingat, dipanggung nanti kita bukan lagi RM, V, atau J-Hope atau Suga. Kita BTS, kita adalah satu nama, mengerti?"

Semuanya mengangguk, termasuk Taehyung yang sedari tadi terus menunduk dan Seokjin yang diam-diam mencuri pandang, terus mencari celah agar mereka berdua setidaknya─akan baik-baik saja diatas panggung nanti.

"Semangat!"

Walau akhirnya mereka melebur lagi, tidak ada yang bicara. Taehyung terus menunduk sampai Namjoon menariknya kedalam pelukan singkat, sebagai tanda bung, ayo semangat!

Min Yoongi itu paling benci orang lemah, dengan gamblang akan berujar hal dan sangat menyakitkan tentunya untuk di dengar. Apalagi ketika orang itu menangis, cih gemas tangan-tangannya ingin meninju, pria tidak boleh menangis karna hal cupu, itu prisnsipnya. Walau Taehyung merasa pandangan retoris Yoongi menohok padanya, ia tidak bisa ingkar jika sosok itu memeluknya penuh kasih. Pelukan yang selalu mendekapnya kala lelah, pelukan yang pertama kali menyangganya saat kabar bahwa seseorang yang paling berarti didunia, Tuhan ambil hari itu juga. Pelukan dimana Taehyung menangis sekuat-kuatnya karna mereka ada di negeri orang. Sebelum sang sahabat─Jimin, jadi sosok kedua yang memberi dekapan sama hangat.

Pelukan yang selalu membuat Taehyung merasa ada dirumahnya. Aman, dan ia bisa berkeluh kesah disana─walau tanpa suara, dan Yoongi selalu ada disana untuk mendengarkan─walau tak mendengar apapun.

"Hyung, pelukanmu seperti mendiang nenekku, seperti rumah..."

"Hm, jangan menangis, lemah. Kita akan konser dan aku tidak segan memarahimu jika melakukan kesalahan."

"Aha," Taehyung terkekeh sebentar, lenganya ia bawa untuk melingkari pinggang sang gula, erat-erat sampai dirasa sesak. Ia pendamkan sang wajah dalam-dalam diceruk leher yang lebih tua─tidak ada sedikitpun protes darinya. "Sebentar lagi, sampai lagunya selesai, kumohon."

Spring day dan Kim Taehyung bersama Min Yoongi dalam satu ruang lingkup tak berjarak. Itu cukup membuatnya terinjeksi tenaga semangat. Konser hari ini pasti berjalan lancar. Dan satu utas tali pemisah antara mereka perlahan terkikis. Walau ada satu pihak yang memaki habis-habisan dalam hatinya, bahwa dia belum bisa percaya.

Sepenuhnya belum bisa.

Aku rindu memelukmu tanpa rasa sakit.

.

.

.

.

.

.

📍

Tuesday, 29 May 2018

.

To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

98K 16.7K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
238K 35.7K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
127K 9.1K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
60.1K 5.4K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...