FAKE NERD

By ngellin

20K 847 64

Hanya satu saja di pikiran Jessie selama ini. 'Sebuah senyuman menunjukkan kalau kamu itu kuat.' Jessie hanya... More

01 | Jessica Claravelle
02 | Alstair High School
03 | Galaxy Alfred Riedl
04 | Pulang bareng Galaxy
06 | Galaxy dan Teman-temannya
07 | Perhatian?
08 | Pacar?

05 | Kedatangan Ashley

2.1K 109 1
By ngellin

(Ashley Picture on Mulmed)

||

Jessie beberapa menit belakang ini selalu memikirkan alasan mengapa seorang Galaxy mau mengantarnya pulang. Itu sanget aneh di mata Jessie, awalnya dia hanya akan mengobrol singkat tetapi sepertinya tidak.

Tiba tiba handphonenya berbunyi, tertera nama Ashley disana, dia adalah sahabat baik Jessie di Amerika, bahkan Ashley dengan mudah dapat mengetahui jika Jessie sedang dalam masalah.

"Hai"

"Jessie, I miss you so much, honey. "

"You have a problem, Ash?"

"Problem? Noo!! I just miss you my best friend."

"Aku juga"

"Jessie, I'm coming to Indonesia tonight. Pick me up at the airport, okay. "

"Okay"

Tutt. Tutttt..... Tutttt.

Jessie memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya, agar malam nanti dia bisa menjemput sahabatnya di bandara. Dia sungguh senang karena sahabatnya menyusul dirinya meskipun Indonesia bukanlah tanah kelahirannya dia tetap datang. Bahkan di Amerika pun dia sudah agak fasih dengan bahasa Indonesia walaupun terdengar sangat aneh jika dia berbicara.

××××××

Jessie bangun dari tidurnya, dia dengan segera masuk ke dalam kamar mandi dan bergegas menuju bandara. Selama perjalanan, gadis itu terus saja tersenyum mengingat jika ada Ashley, gadis itu tidak sendirian lagi walaupun kadang kadang ada Renata di samping nya.

Di bandara, seorang gadis berambut pirang turun, dia mengedarkan pandangannya mencari orang yang tungguinya beberapa hari belakangan ini. Dia merasa asing dengan negara ini, karena jujur dia baru pertama kali kesana hanya karena untuk menyusul sahabatnya.

Sesaat matanya menangkap seorang gadis yang sangat familiar di matanya yang sedang melambaikan tangan sambil tersenyum lebar ke arahnya. Gadis itu langsung berlari mendekat ke arah seseorang yang sudah sangat dia sayangi. "Jessie, aku merindukan mu." Jessie tertawa mendengar nada nada yang dikeluarkan oleh Ashley terdengar sangat aneh di telinganya.

"Lucu."

"Lucu itu apa?"

Jessie memutar matanya malas, daripada meladeni Ashley bertanya dia langsung menarik tangan sahabatnya itu untuk mengikuti nya ke mobil menuju apartemen. Ashley menurut, dia tidak mau berdebat dengan Jessie dulu hanya karena dia tidak mengetahui arti dari kata 'lucu' yang dikatakan Jessie. Tapi tenang, dia akan mencari itu di aplikasi kamus Inggris Indonesia di handphonenya.

Dalam perjalanan Jessie dan Ashley singgah di salah satu restaurant cepat saji, mereka membutuhkan waktu setengah jam untuk makan. Dan setelah itu, mereka langsung ke apartemen milik Jessie, Ashley selama perjalanan hanya diam sambil memainkan handphonenya, dia tidak mau menganggu Jessie yang sedang fokus menyetir mobil. Takut nyawanya terancam jika tiba tiba saja Jessie balap.

Jessie dan Ashley telah sampai di apartemen, Jessie langsung saja menyuruh Ashley untuk beristirahat di kamar tamu, karena Jessie tau sahabatnya itu lelah karena penerbangan yang memakan waktu berjam jam itu. Ashley menurut, karena dia sungguh lelah karena perjalanan mendadak yang dia inginkan, jadi tidak memiliki persiapan yang matang. Bahkan, lusa dia harus kembali ke Amerika, orang tuanya hanya mengijinkannya selama tiga hari di Indonesia, dan itu pun setelah Ashley memaksa untuk pergi menemui Jessie.

Orang tua Ashley tau, Jessie adalah sahabat baik Ashley di Amerika. Dan mereka tau kalau Jessie adalah anak baik-baik. Karena Ashley sudah menceritakan tentang kehidupan seorang Jessie, dan itupun dengan persetujuan Jessie sendiri.

Jessie kembali ke kamarnya setelah menunjukkan letak kamar Ashley, dalam hati Jessie beruntung memiliki seorang sahabat seperti Ashley yang selalu ada untuknya di saat saat dia sedang sedih. Jessie tau jika Ashley salah satu orang yang sangat berharga dalam hidupnya, dia tidak perlu memikirkan sosok keluarga yang memang tidak pernah menganggap nya, bukan durhaka atau apa.

Soal keluarga, Jessie yakin jika namanya pasti sudah dihapus dari kartu keluarga, benar bukan? Setelah di buang saat itu, untung saja ada seorang kakek kakek yang tidak sengaja lewat dan melihatnya. Kakek itu bernama Frans, seorang pria berumur enam puluh tahun yang tinggal sendiri karena istrinya sudah meninggal, istrinya tidak bisa memiliki anak, tapi Frans tidak mempermasalahkan hal itu, dia menerima istrinya itu apa adanya.

Dan saat melihat Jessie menangis sendirian di malam hari, Frans menyuruh sopirnya untuk berhenti. Frans turun dari mobil dan menghampiri Jessie, Jessie menghentikan tangisnya. Frans mengajak Jessie untuk ke rumahnya untuk tinggal setelah mendengar mengapa dia berdiri sendirian di malam hari. Jessie yang saat itu masih kecil hanya menurut ketika diajak.

Dan saat Frans meninggal, Jessie sangat terpukul, Frans meninggal dunia saat umurnya 14 tahun. Frans meninggalkan semua perusahaan atas nama Jessie sendiri sebagai bekal gadis itu. Frans sangat menyanyangi Jessie seperti cucu sendiri, dan Jessie juga sangat menyayangi pria itu.

"Kek, kakek bahagia kan disana? Kakek pasti senang bisa ketemu nenek. Walaupun Jessie nggak pernah ketemu nenek, tapi Jessie tau nenek adalah wanita yang hebat dan kuat." Jessie meneteskan air mata mengingat masa masa indah yang dilalui bersama Frans ketika dia berulang tahun. Frans selalu bisa membuat Jessie merasa sangat bahagia.

Tak sadar Jessie ketiduran, setelah memikirkan kenangan yang kembali membuatnya terpukul. Jujur saja Jessie sangat menyanyangi Frans, dia bahkan tak mau keluar kamar dan makan selama hampir dua minggu hingga Frans datang ke dalam mimpinya dan mengatakan bahwa dia harus bangkit dan menjalani hidup normal seperti biasa.

×××××

Galaxy menatap bir di depannya, dua botol bir yang lain sudah dihabiskan nya. Saat ini dia bersama teman temannya berada di mansion milik keluarganya. Disana Galaxy tinggal seorang diri karena kedua orang tuanya tinggal di Seoul, mengurus perusahaan disana. Mereka sudah mengajak Galaxy untuk ikut tinggal bersama mereka tapi Galaxy menolak dengan alasan semua teman temannya ada disini. Lagipula, jika dia disana dia hanya akan merasakan kesepian karena kesibukan orang tuanya yang bekerja.

Gio mengambil laptop dari kamar Galaxy kemudian menaruhnya di atas meja, "Kita nonton bokep yuk" Seru nya semangat, Gio yang memang tak kuat minum sudah mabuk duluan.

Revan, Liam dan Josh ketiduran di sofa lantaran tak kuat lagi, sedangkan Galaxy masih duduk di mini bar tempat favorit nya, entah dengan siapa Gio berbicara dia tak peduli. Galaxy berdiri kemudian berjalan sempoyongan ke arah Gio yang sudah mulai melakukan kebiasaannya jika mabuk kemudian tangan Galaxy terulur untuk menutup laptop itu.

Gio memandang Galaxy jengkel, "Lo apa apaansih? Ganggu aja, tidur sana. " Ujar Gio kesal.

"Diem lo!"

Gio mengerucutkan bibirnya kemudian mendekat ke arah yang lain dan memilih tidur daripada berdebat dengan Galaxy hanya akan membuatnya kesal setengah mati.

××××

Jessie sudah siap dengan penampilan nya, jam baru menunjukkan pukul 6.10 masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah, tapi mau bagaimana lagi, dia harus pergi sepagi itu agar tak ada yang melihat seorang gadis miskin keluar dari apartemen mewah. Saking paginya, Jessie bahkan lupa untuk membuat sarapan, sehingga saat sampai di sekolah Jessie langsung ngacir ke kantin untuk mengisi perutnya.

Sekolah maish terlihat sangat sepi, Jessie satu satunya orang yang pertama datang. Gadis itu tak peduli, yang dia pedulikan sekarang ialah mengisi perutnya. Setelah sarapan Jessie meninggalkan uang dua puluh ribuan di atas meja kemudian ke kelas.

Di kelas Jessie memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya dengan tiduran, dia lelah menangis semalam. Tak lama setelah itu, Renata datang lalu mencolek tubuhnya.

Jessie membuka matanya kemudian menoleh, "Kenapa?"

"Aku denger, Ashley ada di Indonesia sekarang. Emang bener? " Tanya Renata penasaran

Jessie mengangguk, "Iya, dia tinggal di apartemen aku saat ini. "

Renata menganggukkan kepala mengerti, "Nanti pulang sekolah aku ke apartemen kamu boleh? "

"Terserah."

×××××

Galaxy dan teman temannya sibuk merokok di warung belakang sekolah yang dijadikan sebagai basecamp anak anak nakal sepertinya.

"Van, bagi rokok dong. Rokok gue abis nih, nggak ada uang buat beli. " Ujar Liam dengan wajah sedih yang dibuat buat

Revan bergidik, "Dasar cowok nggak modal lo, ngajak cewek one night stand aja ada uang lo. Rokok yang harganya nggak seberapa nggak ada. " Revan menoyor kepala Liam membuat cowok itu mengadu kesakitan.

"Dasar sahabat biadab, gue sumpahin mantan lo berkurang"

"Doanya gitu banget sih, gue doain lo nggak dapat one night stand malam ini. "

Pletak

Pletak

Josh menjitak kepala kedua sahabatnya yang mesum itu, "Nggak ada bahasan lain apa? Cewek mulu yang lo berdua bahas. Gue aja capek dengernya."

"Kalau nggak mau capek yah jangan di dengerin, susah amat. "

"Yee, nih cowok minta di tapok yah?!"

"Berisik!! "

Liam dan Revan menoleh ke arah Galaxy, menatap cowok itu dengan mulut menganga.

"Lo barusan ngomong? Nggak percaya gue itu suara lo? Seriusan tadi lo ngomong? Kok gue nggak percaya yah? Lo pada denger kan tadi dia ngomong?" Gio yang sedang asik menonton youtube mengalihkan perhatiannya, pertanyaan beruntun keluar begitu saja dari mulutnya.

"Kenapa? "

"Tuh, dia ngomong lagi. Gue kira dia bisu loh, selama seminggu sama dia gua aja baru denger suaranya hari ini. Kemarin kemana aja?"

Galaxy memutar matanya malas memandang keempat temannya dingin kemudian kembali bermain handphone.

"Kemajuan pesat nih, seminggu sekali juga nggak papa. Yang penting ngomong" Liam menepuk tangannya bangga "Ini semua karena gue, berterimakasih lah saudara saudara sekalian. "

Pletak

"Berisik anjing. Mulut lo pengen di sumbat yah?"

××××××

Jessie, Renata, Hanna dan Tania sudah berjalan menuju kantin, suasana kantin lumayan rame membuat semua meja terisi penuh.

"Emang nggak ada kantin lain yah? Disini udah penuh nih! " Jessie mengedarkan pandangannya berharap ada meja yang masih kosong, walaupun dia tak mendapatkan semeja pun yang kosong.

Hanna menggeleng, "Di sekolah ini cuma ada dua kantin, satu disini dan satu lagi di belakang sekolah. " Jelas nya

"Kita ke belakang sekolah aja"

"Bercanda lo! Di sana cuman ada anak laki-laki yang kenakalan nya tingkat dewa tau. Nggak ada yang berani kesana kecuali anak bandel"

Jessie mengerutkan keningnya, "Termasuk Galaxy dan teman temannya? "

Hanna mengangguk, "Iya. Mereka kemarin kesini hanya karena Revan yang pengen goda junior cantik disini buat nambahin koleksi"

Jessie menganggukan kepalanya, "Kalau gitu pesan minuman aja, bawa ke kelas kan beres. "

Tania mengangguk setuju, "Gue setuju, minum aja dipesan, makan nggak usah. "

Renata mengangguk, kemudian berjalan untuk memesan makanan untuknya dan teman temannya. Sedangkan Jessie, Tania dan Hanna menunggu di luar kantin.

"Kayaknya kalau istirahat kita harus buru buru ke kantin deh supaya kebagian tempat. " Usul Hanna yang sibuk memerhatikan meja meja sekitar yang sudah diisi oleh makhluk bernama manusia.

×××××
Bonjour, holla.

Continue Reading

You'll Also Like

948K 13.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
577K 22.5K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
6.9M 292K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...