MINE (SHOWKI)

By nayjuseyoo

46.3K 1.4K 167

[Shownu & Kihyun Fanfic] Kihyun sempat enggan untuk memulai cerita cinta baru setelah apa yang ia alami. Tapi... More

2. Nice to meet you?
3. Who are you?
4. Are you okay?

1. First Encounter

6.5K 429 35
By nayjuseyoo

"Ayah, haruskah kau melakukan ini pada anakmu ini?"

Satu keluhan keluar dari bibir dari Shownu, pria berusia 26 tahun yang adalah anak pertama dari pemilik hotel di mana ia berdiri sekarang. Ia baru saja selesai bercekcok dengan ayahnya yang kemudian membuatnya kehilangan akses kembali ke kamar yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

Dari rooftop, Shownu meregangkan tangannya ke atas dan mengedarkan pandangannya melihat lingkungan hotel dari atas yang konon akan menjadi miliknya. Namun kemudian, pandangannya berhenti pada seorang pria lain yang berdiri membelakanginya. Samar diantara suara angin, Shownu mendengar pria itu menggumam sesuatu.

"Halo, Desember. Berbaiklah padaku dan berikan senyum yang indah untuk mengisi memoriku, okay?" kira-kira itu yang diucapkan pria itu sambil bersiap dengan kamera di tangannya.

Pria yang kini tengah membidikkan kameranya adalah Kihyun. Yoo Kihyun berusia 25 tahun adalah salah satu photografer muda yang berbakat di Korea.

Meski Shownu tidak mengenalnya, namun tanpa disadari Shownu malah memperhatikan setiap gerak gerik yg dilakukan oleh pria yang lebih mungil dari dirinya. Suara bidikan kameranya sebanding dengan bagaimana Kihyun mengerucutkan bibirnya ketika fokus dengan lensa kameranya.

Kihyun sangat serius beraksi dan selalu memberikan 100% dengan pekerjaannya tanpa tahu Shownu sedari tadi memperhatikannya dari arah belakang punggungnya. Seperti yang biasa ia lakukan, jiwa perfeksionisnya membuat Kihyun mencoba menaiki dinding pembatas di depannya untuk mendapatkan hasil terbaik dari bidikan kameranya kala itu. Menggeluti pekerjaan sekaligus hobi seperti ini sudah ia jalani sejak lima tahun silam. Dan ia sangat menyukai pekerjaan yang selalu membuatnya merasa menjadi dirinya sendiri.

"Mengapa pria pendek itu berdiri di dinding pembatas itu? Itu berbahaya", gumam Shownu sebelum akhirnya menyadari apa yang baru saja ia katakan dan juga diperkuat dengan sebersit warna sendu di mata Kihyun yang tak sengaja ia lihat.

DEG. Oh tidak!

Tak menunggu lama, Shownu segera berlari sekuat tenaga menuju Kihyun yang saat itu sudah berdiri di ujung dinding pembatas salah satu gedung tertinggi di Korea itu. Membayangkan saja rasanya lutut Shownu sudah lemas.

"Wowowowoo! What are you doing, sir? Are you going to kill yourself ?" ujar Shownu dari belakang dengan tangannya yang terulur ke depan.

Sikap tiba-tiba dari Shownu seketika membuyarkan konsentrasi Kihyun yang tengah memotret sunset pertama di bulan Desember itu. Namun, tentu saja bukan Yoo Kihyun namanya jika tak berlaku seenak hatinya. Kihyun hanya melirik Shownu sekali dengan tatapan risih sebelum kembali melanjutkan aktifitas memotretnya, hingga ia mulai merasa ada sesuatu yang tengah menarik jaketnya dengan kuat dan itu sangat mengganggu pergerakan tangannya.

"HEI, APA KAU SUDAH GILA? LEPASKAN JAKETKU! KAU MENGGANGGUKU!" teriak Kihyun kepada Shownu yang menggelengkan kepalanya dan makin erat menarik jaket Kihyun dengan harapan Kihyun turun dari pagar pembatas dinding gedung tertinggi hotelnya.

Tiupan angin kencang yang menerpa mereka, membuat dada Shownu semakin berdenyut hebat dan ia mengumpulkan kekuatannya untuk menarik tubuh Kihyun agar turun dari batas dinding itu. Dalam kondisi ini, Shownu sudah tidak bisa mendengar dengan jelas racauan Kihyun, yang Shownu dengar hanyalah jantungnya yang berdenyut dengan hebat sampai ia seolah bisa mendengar di telinganya sendiri.

"B-Bagaimana aku bisa melepasmu kalau kau saja hampir bunuh diri? Ughh!" ucap Shownu dengan napas tersengal seperti ada batu besar yang menekan dadanta. Ia masih berusaha menurunkan tubuh Kihyun dari tepi atap lantai itu karena Kihyun masih bersikeras.

"YA!! KAU GILA!! LEPASKAN AKU ATAU AKU AKAN—" belum sempat Kihyun menyelesaikan ucapannya, Shownu mengerahkan tenaga yang bisa ia kendalikan untuk mengangkat tubuh Kihyun hingga turun dari pagar pembatas atap itu.

Pendaratan tidak berjalan begitu mulus, Shownu sempat oleng yang membuat Kihyun kelabakan dan mengamankan kameranya. Ketidak seimbangan keduanya membuat mereka berdua sedikit jatuh terduduk di lantai rooftop gedung hotel itu.

Kihyun hanya bisa mendengus sebal sambil sesekali mengumpat marena kesal, view golden moment-nya hilang begitu saja berkat ulah laki-laki gila yang sama sekali tidak dia kenal, yang seenaknya menarik tubuhnya begitu saja.

"Apa sebenarnya urusanmu!" pekik Kihyun sambil menengok ke arah Shownu yang terduduk tak jauh darinya.

"Kau tahu?" Shownu menelan ludahnya. "Aksimu tadi sangat berbahaya, tuan?" Shownu terbatuk.

Tangan Shownu bergerak memegangi dadanya yang bergerak naik turun dengan napas yang sepertinya sudah mulai terasa sulit lajunya.

"Dan tahukah Anda bahwa aksi Anda akan membahayakan masa depan saya juga, Tuan Ikut Campur?" balas Kihyun dengan nada sarkas sambil memandang tajam ke arah Shownu yang sedari tadi masih memegangi dadanya.

Amarah Kihyun berangsur sedikit tertahan saat ia menyadari ada sesuatu yang aneh yang sedang terjadi pada pria yang bertubuh lebih besar dari dirinya.

Dari sudut pandang Kihyun, Shownu kini duduk tertunduk sambil memegangi dadanya. Wajahnya pucat dan bahunya bergerak cepat dengan sesekali terbatuk dan bibirnya bergetas.

"Hey..." panggil Kihyun yang hanya menerima respon batuk dari Shownu.

Alis Kihyun makin berkerut saat melihat Shownu melihat ke arahnya dengan tatapan seperti menahan sakit. Tak lama, saat angin di sana mulai mereda, Kihyun mulai bisa mendengar deru napas Shownu seperti terjepit. Kihyun tak mau gegabah berspekulasi karena bagaimanapun ia sebenarnya tidak ada urusan dengan pria itu dan malahan pria itu sebenarnya merugikannya karena membuat pekerjaan Kihyun terganggu. Namun, naluri Kihyun yang membuatnya perlahan bangkit berdiri dan berjalan mendekati Shownu yang makin terengah napasnya.

"Anda baik-baik saja?" tanya Kihyun yang kini berdiri di samping Shownu.

Shownu mendongak, memandangnya dan hanya memberikan senyum tipisnya yang jelas menyatakan bahwa ia tidak baik-baik saja, sebelum kembali menunduk dan meremas dadanya seiring napasnya terdengar makin kasar.

Kihyun kemudian berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Shownu yang masih tertunduk dan berlutut. Kihyun memperhatikan bagaimana leher Shownu memerah dan Shownu makin sering terbatuk dengan napas yang sesak. Bibirnya terlihat kering dan Shownu terlihat berulang kali menelan ludahnya karena sudah pasti tenggorokannya kering.

Pengamatan dan asumsi Kihyun akan situasi Shownu itu akhirnya membuat tangan Kihyun terulur untuk membuka kancing pertama kemeja Shownu tanpa permisi yang jelas membuat Shownu kaget dan berusaha menolak.

"Jangan memberontak atau kau akan merasakan nyeri nanti," titah Kihyun pada Shownu yang terlihat sangat kurang nyaman pada perlakuannya yang tiba-tiba, namun kalah gesit dengan Kihyun.

Satu kancing kemejanya yang paling atas terbuka dan Shownu masih belum begitu membaik. Kihyun kemudian menegakkan badan Shownu dan mengganjal punggung Shownu dengan lututnya—sehingga Shownu seperti duduk berada di antara kedua paha Kihyun.

"Ya! Ya! Yahh!" tolak Shownu menahan tangan Kihyun yang tiba-tiba menyingkap kemeja bawahnya dan menarik ujung ikat pinggang Shownu seperti hendak melucutinya.

"Diamlah atau kau akan merasakan makin sakit!"

"Apa hah— yang akan kau lakukan? Aku hh—tidakh apah-apahh..." ujar Shownu masih berusaha menolak perlakuan Kihyun. Dan benar saja, sesuai dengan perkataan Kihyun, Shownu tak lama mengerang saat merasakan dadanya berdenyut nyeri sekali. Ia merasa sangat kesakitan dan sesak. Hingga tak bisa menahan tubuhnya dan membuat ia bertumpu pada Kihyun.

Dengan cekatan, Kihyun berhasil melepas kaitan ikat pinggang Shownu dan membuka kancing atas celananya. Kihyun juga kembali membuka kedua kancing atas kemejanya, sebelum Kihyun mencondongkan tubuh Shownu ke bahunya membuat dagu Shownu bersandar di bahu kecil Kihyun membuat mereka seperti berpelukan.

Ya, bagi Shownu itu sebuah pelukan. Kasihan :D

"Upayakan kau bernapas dengan hidungmu saja. Pejamkan matamu dan tutup mulutmu biarkan napasmu keluar dari hidungmu" ujar Kihyun terdengar tenang berbanding terbalik dengan Shownu yang seperti ikan kehabisan udara namun melakukan apa yang Kihyun arahkan.

Kihyun masih dalam posisi seolah memeluk Shownu, mengusapkan telapak tangannya pada punggung Shownu dalam gerakan memutar sebelum kemudian memukul punggung Shownu lumayan keras, hingga Shownu akhirnya terbatuk-batuk. Ia kemudian kembali mengusap punggung itu hingga dirasa nafas Shownu sudah terdengar lebih nyaman dari sebelumnya.

Mereka diam dalam posisi itu untuk beberapa saat sampai Shownu perlahan membuka matanya dan menegakkan tubuhnya membuat Kihyun sedikit terdorong ke belakang hingga jatuh terduduk.

"APA YANG KAU LAKUKAN! KENAPA KAU SEENAKNYA MEMELUKKU-"

Shownu berhenti dari teriakannya dan memegang dadanya yang sudah tidak sakit lagi, sebelum beralih menatap Kihyun dengan heran. Dipegangnya lagi dadanya yang ajaibnya baik-baik saja dan rasa sesaknya tadi tiba-tiba sudah menghilang. Ia memandang Kihyun dan dadanya bergantian, mencari-cari jawaban tentang apa yang baru saja terjadi. Sementara Kihyun hanya memberikan tatap datar kepadanya seperti melihat orang bodoh.

"Mengapa rasa sakitnya bisa hilang dengan pelukan?" batin Shownu tak percaya. Ya, dia masih berpikir itu tadi hanya sebuah pelukan. Bodoh.

"Syok" ujar Kihyun singkat.

"Hah?" Shownu mengernyitkan dahinya, ia tak mengerti.

"Semacam reaksi atau manifestasi dari keterkejutan atau bisa jadi trauma?" Biasanya ditandai dengan jantung berdebar, bahkan hingga terasa nyeri, ada beberapa yang bisa jadi malah histeris juga..." jelas Kihyun sambil bangkit berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.

"Intinya begitu, lah. Aku sudah menjelaskan kepadamu dengan bahasa manusia agar kau mudah mengerti. Aku harap otakmu bisa menerimanya" imbuh Kihyun yang kini berjalan menuju kameranya yang tergeletak di lantai dengan tatapan mata Shownu yang sedari tadi mengikutinya.

"Apa kau punya trauma?" tanya Kihyun sambil memeriksa kameranya yang tadi sempat terjatuh, memastikan tidak ada goresan dan...masih menyala. Datanya tidak hilang.

Sadar tak ada jawaban dari pria yang ada dengannya, Kihyun menoleh dan hanya melihat Shownu duduk diam mematung melihatnya. Kihyun berdecih lirih dan memasukkan kembali kamera ke dalamtasnya.

"Apa sekarang kau berubah menjadi batu?" tanya Kihyun tanpa melihat ke arah Shownu yang kini terjingkat sambil mengerjapkan matanya.

"Ha? Aku? Ah tidak, tidak! Hanya saja aku sedang berpikir, bagaimana bisa pelukan darimu membuat sakit di sini hilang?" ucap Shownu sambil menunjuk dadanya.

Mendengar kalimat Shownu, Kihyun menoleh dan bertatapan mata dengan Shownu yangtidak sedikitpun menyembunyikan kebingungannya.

"Maaf tuan, tapi yang membuatmu lupa akan sakitmu bukanlah pelukannya, tapi tepukan—ah, mungkin lebih tepatnya— pukulan dipunggungmu tadi" jawab Kihyun sambil berjalan mendekati Shownu.

Shownu mengerutkan kedua alisnya dan menatap Kihyun yang kini berdiri di depannya dan kembali berjongkok di depan Shownu.

"Maaf ya, tapi memang itu pertolongan pertama yang harus kulakukan,"

"Jadi kau tadi memukulku!" teriak Shownu sambil mendongakkan wajahnya, yang kemudian terkejut karena wajah Kihyun dan dirinya sedekat itu.

"Kihyun. Yoo Kihyun", ucapnya sambil memundurkan kepalanya dan mengulurkan tangannya membuat Shownu bingung namun tetap menyambut telapak tangan kecil itu.

"Terimakasih sudah menolongku, Kihyun" dekte Kihyun yang kemudian diulangi oleh Shownu. Kihyun terkekeh kecil antara menertawakan pria besar ini penurut atau memang bodoh.

"Namamu?"

"S-Shownu. A-Aku Shownu" jawab Shownu sebelum Kihyun berdiri sambil menarik tangan Shownu dan membantunya bangkit berdiri.

"Sama-sama, Snowu?"

"SHOWNU" ujar Shownu mengoreksi ucapan Kihyun.

"Ah, sorry. Oke, listen Showun—"

"SHOWNU. S-H-O-W-N-U" ucap Shownu mengeja namanya agar Kihyun bisa melafalkan namanya dengan benar.

"Jangan atur aku! Dengar, kau!" Kihyun menunjuk wajah Shownu tepat di tengah kedua matanya membuat kedua mata Shownu seperti juling melihat ujung jari Kihyun.

"Karena kau sudah mengacaukan perburuanku, sebaiknya kau meminta maaf kepadaku" imbuh Kihyun membuat Shownu bingung dengan perubahan karakter Kihyun.

"Aku rasa dengan semangkuk ramen... aku sudah bisa memaafkanmu karena aku lapar", ujar Kihyun malas sambil melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan Shownu yang masih bingung dengan perubahan karakter Kihyun yang terjadi dengan cepat.

Shownu masih terpaku dengan banyak hal yang terjadi dalam sekali waktu barusan. Dan melihat tak ada pergerakan menyusul dari Shownu, Kihyun nampak menghentikan langkahnya dan menengokkan kepalanya ke belakang untuk melihat wajah Shownu yang terlihat bodoh.

"Kau yakin tidak ikut denganku untuk membicarakan apa yang terjadi barusan?" ucap Kihyun malas.

"What the—" pekik Shownu ketika mendengar ucapan Kihyun. "Apakah kau seorang dukun? Kau baru saja membaca pikiranku" sambung Shownu yang benar-benar terkejut saat Kihyun bisa dengan mudah mengetahui isi kepalanya.

"Rapikan bajumu dan belikan aku makanan karena aku sudah menyelamatkanmu" ujar Kihyun sambil memutar malas bola matanya dan berjalan meninggalkan Shownu yang kini juga berjalan mengikutinya sambil merapikan bajunya.

***

Mereka berdua, Shownu dan Kihyun, kini duduk di salah satu minimarket. Shownu memandangi penampilan Kihyun dari ujung rambut sampai kaki. Tubuh kecil, kulit yang putih, rambut cokelat gelap yang terlihat lembut dan wangi—tadi Shownu sempat mencium aromanya saat Kihyun memeluknya, kemudian...baju oversized, celana jeans robek, anting, tahi lalat di bibir, menarik juga... batin Shownu.

Shownu masih terus memandang Kihyun yang kini sedang mengetukkan sumpitnya di meja menunggu ramyeon instantnya matang. Showu sudah memberikan tawaran untuk makan di resto hotel ayahnya namun Kihyun menolak dan memilih makan ramen instan di sini. Pupil mata cokelatnya fokus melihat hasil 'perburuan' di layar kameranya. Semakin Shownu memperhatikan, entah kenapa, ada tanda tanya besar di benak Shownu setiap kali melihat Kihyun, yang ia juga tidak tahu apa itu.

"Mengapa kau hendak bunuh diri di sana, Kihyun?" tanya Shownu memecah keheningan dengan pertanyaan yang ia biarkan meluncur bebas dari kepalanya.

Kihyun menoleh ke arah Shownu sambil meletakkan kameranya. Ia juga memutar kursinya sehingga ia duduk menghadap Shownu.

"Dengar, Snowuu-",

"Shownu" ucap Shownu mengoreksi.

"Dengar, tidak ada yang bunuh diri. Aku tidak bunuh diri. Aku tadi sedang mengambil gambar senja di awal bulan ini. Kau tau, golden moment hanya terjadi beberapa menit dan kau menghancurkannya karena menarikku turun" jelas Kihyun membuat kedua pupil Shownu melebar karena ia akhirnya paham dengan situasi yang ternyata ia salah sangkakan.

"Tapi semua orang akan mengira kau akan bunuh diri. Kau berdiri di ujung atap itu, melewati pembatas," Shownu tak mau kalah, namun Kihyun hanya menatapnya 'lelah'.

"Kemudian pakaianmu, seperti orang yang benar-benar putus asa ini..." racau Shownu asal karena ia tak memiliki alasan pendukung untuk kesalahpahamannya. 

"Mengapa dengan pakaianku?" tanya Kihyun yang kini mengernyitkan alisnya dan melihat tubuhnya sendiri.

"Intinya kau seperti orang yang mau bunuh diri dari belakang tadi!" jawab Shownu.

"Mana ada bunuh diri memegang kamera, hah?" balas Kihyun sambil menghela nafasnya dan kembali kepada ramen instannya.

Pertikaian terjeda sejenak karena Shownu memperhatikan Kihyun yang mulai membuka tutup mangkuk ramen instan di depannya. Kihyun menggulung mie itu, meniupnya sebentar sebelum memasukkannya ke mulut kecilnya. Gulungan mie dalam mulutnya membuat pipi Kihyun menggembung lucu.

"Maaf..." ujar Shownu pada akhirnya mengakui kesalahannya sebelum ikut mulai memakan ramyeon instantnya tanpa tahu Kihyun tadi meliriknya sekali sebelum lanjut memakan ramennya.

"Tapi kenapa kau tadi memelukku?", tanya Shownu membuat Kihyun yang baru akan memasukkan ramen dalam mulutnya, mendengus sebal. Ia mengurungkan niatnya untuk melahap makanannya dan meletakkan sumpitnya.

"Yah, Showun..."

"Shownu!" tegas Shownu yang mulai kesal Kihyun berulang kali salah mengucapkan namanya yang menurutnya mudah itu. Shownu memakan ramennya dengan kesal.

"Ya, apalah itu!" ucap Kihyun sebal. "Apakah kau tidak pernah berpelukan—" tanya Kihyun membuat Shownu tersedak makanannya sebelum Kihyun benar-benar menyelesaikan pertanyaannya.

Kihyun menyodorkan sebotor air kepada Shownu yang seketika meraih botol minum itu dan meneguknya sampai habis setengah.

"Bukankah aku sudah menjelaskan tadi kepadamu. Itu tadi hanya tindakan pertolongan pertama. Dan yang membuatmu lupa sakitmu bukanla—" belum selesai Kihyun menjelaskan lagi-lagi Shownu memotong pembicaraannya.

"Uhuk, apakah kau seorang dokter?", sela Shownu sambil memukul-mukul dadanya.

"Bukan..." jawab Kihyun jengah dan mulai memakan ramennya kembali.

"Lalu?" tanya Shownu lagi. Dan sebelum Shownu mendapatkan jawaban dari Kihyun ia memperkenalkan dirinya. Lagi. Tidak kali ini sedikit lebih lengkap.

"Shownu. 25 tahun. Pemilik hotel tempatmu  bunuh— eh, berburu tadi. Mmm... single." jelasnya.

"Kihyun, Yoo Kihyun. Bukan dokter" balas Kihyun asal sambil mengelap mulutnya setelah selesai menghabiskan makanannya.

Shownu mengerjapkan matanya tanda tak percaya bahwa Kihyun hanya akan menjawabnya seperti itu saja.

"Yaa.. itu tidak adil, aku bahkan memperkenalkan diriku dengan baik", rengek Shownu sambil mengaduk-aduk kesal mienya yang mulai mendingin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aish! Kihyun. Panggil saja Kihyun. Suka berburu hal-hal yang indah" jawab Kihyun sebelum meneguk sisa air di botol minumnya. Ia sedikit heran dan kesal dengan tingkah laku pria kekar yang duduk di sampingnya itu. 

"Usia?"

"Bisa dibilang 25 tahun..." jawab Kihyun sambil menyangga pipinya, menghadap kepada Shownu.

"Kau seorang fotografer?"

"Aku belum bisa dibilang seperti itu..." jawab Kihyun tanpa mengubah posisinya.

"Kau dokter."

"Aku sudah bilang bukan"

"Lalu? Cenayang? Dukun?"

"Psikolog gagal?" jawab Kihyun singkat.

"Hm?" Shownu mengernyitkan dahinya lagi.

"Aku pernah belajar ilmu Psikologi. Jadi, kejadian sepertimu tadi ada di pelajaranku" jawab Kihyun malas.

"Wah..." ungkap Shownu kagum sambil membuka lebar matanya dan mulutnya.

Kihyun diam menatap pria yang seratus persen aneh, yang suka menyela ucapannya.

"Wah! Pantas kau bisa baca pikiranku" ucap Shownu kagum sambil berpikir apakah Kihyun sudah menikah, sebelum kemudian menutup mulutnya saat Kihyun menjawab :

"Single."

"Lagi-lagi kau menjawab pertanyaanku tanpa aku menanyakannya!" ucap Shownu sambil mengarahkan dua jempol ke arah Kihyun dan kemudian bertepuk tangan.

Kihyun hanya tersenyum tipis melihat pria besar dengan reaksi berlebihan seperti itu.

"Aku bisa membaca dua jenis manusia, yang mudah dibaca atau memang dia bodoh," ujar Kihyun membuat Shownu tercengang dan sadar sedang 'dibodohi'.

Kihyun terkekeh dan Shownu melihat Kihyun memiliki senyum yang indah meskipun hanya senyum tipis yang cepat menghilang itu.

Kihyun kemudian mulai mengemasi kameranya dan beranjak dari tempat duduknya.

"Terimakasih kau sudah menolongku tadi,"

"Ya, sama-sama terimakasih juga kau membuatku pulang cepat" sarkas Kihyun membalas membuat Shownu terkekeh.

"Baiklah. Aku pulang dulu, Sno—??"

"Shownu. Kenapa kau sulit sekali menyebut namaku dengan benar?"

"Ah, maaf. Aku sulit menghafal nama orang. Baiklah ini sudah malam dan aku harus pulang. Bye—"

"Kau tinggal di mana, Kihyun-ssi?", tanya Shownu tiba-tiba.

"Kenapa? Apa kau menumpang tinggal di rumahku?" jawab Kihyun sekenanya sambil mencari-cari kunci tempat tinggalnya di tas pinggangnya.

Shownu sedikit terkejut dengan pernyataan Kihyun. Ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Ayo, sebentar lagi akan hujan. Aku tidak membawa payung" potong Kihyun sambil berlalu ke kasir.

Pada akhirnya, Kihyun juga yang membayar makanan yang mereka makan karena Shownu tidak membawa dompetnya. Ia tadi diusir begitu saja oleh ayahnya. Sebenarnya agak berbahaya mengikuti orang asing namun entah karena terpaksa atau memang Shownu merasa seperti sudah mengenal Kihyun di kehidupan sebelumnya, Shownu akhirnya mengikuti Kihyun tanpa banyak bertanya.

Sampai di tempat tinggal Kihyun, Shownu dipersilakan masuk dan Kihyun menyuruhnya duduk di satu-satunya sofa yang masih bisa di duduki. Ada beberapa tempat duduk tapi yang lain penuh tumpukan pigora dan foto-foto. Kihyun tadi menyampaikan bahwa ia tidak begitu inagt kapan terakhir ia membereskan ini semua.

"Apa kau tidak takut denganku. Kau bahkan membiarkan orang asing masuk ke rumahmu?" ujar Shownu memecah keheningan.

"Orang asing? Siapa?" tanya Kihyun sambil menyalakan layar monitor komputernya di meja kerjanya.

"Aku, 'kan?" jawab Shownu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa namamu? Showun? Snowuu?", tanya Kihyun dari meja kerjanya.

"Shownu" jawab Shownu dengan helaan napas besar. Sementara Kihyun mengambil spidol dan menuliskan namanya pada papan whiteboard di atas monitor komputernya.

"Okey. Shownu. Karena aku sudah mengenal namamu, jadi kau bukan orang asing. Aku mau mandi, kau kalau butuh apa-apa cari saja sendiri, tapi jangan menyentuh monitor atau kameraku, aku sedang memindahkan hasil perburuanku" kata Kihyun sederhana itu sebelum meninggalkan Shownu begitu saja ke lantai atas.

Shownu kembali terdiam sambil mengedarkan pandangannua ke sekeliling tanpa mengabaikan sejuta keheranannya akan Kihyun. Shownu hanya heran bahwa di dunia ini ternyata ada orang aneh seperti Kihyun.

Tak butuh waktu lama, langkah kaki Kihyun kembali terdengar menuruni tangga tempat tinggalnya dan melihat Shownu masih duduk di sofa tempat yang ia persilakan tadi.

"Kau tidak ingin mandi?" tawarnya membuat Shownu terjingkat menyadari kehadiran Kihyun.

Shownu terlihat jelas sedang mengamati gambaran Kihyun sekarang yang berdiri di depannya. Wajahnya nampak lebih segar ditambah beberapa tetesan air yang masih turun dari rambut lembabnya. Shownu memandangnya tanpa berkedip.

"Kau tak mandi?" ulang Kihyun sambil menyerahkan minuman kaleng kepada Shownu sebelum menjatuhkan tubuhkan di kursi kerjanya yang ia tarik agar menghadap kepada Shownu.

"Aku orang yang simple. Aku tidak suka berbelit-belit. Dan aku tahu kau bukan orang yang jahat—", Kihyun melirik white board di sampingnya. "—Show...nu.

"Aku tau kau memikirkan ini sejak tadi, kan?" Shownu mengangguk. "Kau boleh menyebutku pandai mengetahui kepribadian seseorang meski aku baru pertama bertemu dengannya,  Show..nu" jelas Kihyun sambil sesekali melihat papan tulis untuk menyebutkan nama Shownu dengan benar. Kihyun kemudian meneguk minumannya sambil memperhatikan Shownu yang masih bingung.

"Tenang saja. Aku ceroboh menyuruh siapapun masuk ke rumahku. Jika aku merasa orang itu aman dan orang itu memang membutuhkan, aku rasa bukan hal yang buruk untuk membantu orang lain, kan?", tambah Kihyun

"Kau juga terasa seperti tidak asing, atau mungkin kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya? Entahlah," ujar Kihyun tanpa beban membuat Shownu tersenyum tipis dan membuka minumannya sebelum meneguknya.

"Aku juga berpikir begitu tadi," gumam Shownu sambil mengecap minuman bersoda di tangannya.

"Jadi, kau diusir?" tanya Kihyun yang sukses membuat Shownu tersedak lagi untuk kedua kalinya hari ini.

"Kau dua kali membuatku tersedak! Wah, soda ini kuat sekali. Dimana kau membelinya?" cecar Shownu mengalihkan pertanyaan Kihyun.

"Sudah cukup mengalihkan pembicaraannya? Apakah aku bisa mendapatkan jawabannya?" tanya Kihyun sambil meneguk minumannya.

Shownu tersenyum tipis sebelum menyandarkan punggungnya sementara Kihyun mengangkat kakinya dan menyilangkannya di atas kursi kerjanya.

"Apakah orangtuamu mengusirmu dari hotel karena kau menolak sesuatu?" tanya Kihyun. "Jabatan? Perjodohan?" sambungnya.

Shownu membelalakkan matanya menatap Kihyun tak percaya sementara Kihyun mencebikkan bibirnya dan meraih ponselnya yang bergetar di meja.

"Ahh... perjodohan? Kenapa? Apa traumamu yang membuatmu tidak bisa menerima itu?" tanya Kihyun membuat Shownu mengangkat satu alisnya

"Lalu orangtuamu melarangmu pulang sampai kau menerima perjodohan?"

Shownu mengangkat kedua alisnya.

"Atau kau baru bisa pulang dengan calon menantu?" cecar Kihyun tanpa mempedulikan tatapan tak percaya Shownu yang hanya bisa menjawab "wah" dalam hatinya dan mulutnya yang menganga seolah tak perlu memberikan jawaban.

"Kihyun"

"Hm?" jawab Kihyun berpaling dari ponselnya.

"Apakah kau mengenalku?"

"Ya, hari ini kita kenalan bukan?" jawab Kihyun sebelum beralih menatap ponselnya lagi.

"Aku serius! Maksudku sebelum ini. Kau mengenalku, kan?" tanya Shownu dijawab helaan napas oleh Kihyun.

"Apa ada yang salah dari jawabanku? Bukankah kita memang berkenalan hari ini?" jawab Kihyun. "Aku baru bertemu denganmu hari ini. Dan aku tadi hanya asal menebak saja..." sambungnya.

"Tapi bagaimana bisa, tebakan bisa benar? Dan benar semua" ucap Shownu heran.

"Tiga orang temanku sebelumnya, datang ke rumah ini dengan permasalahan yang ku sebutkan tadi dan... mereka memiliki ekspresi yang sama seperti yang kau miliki. Jadi aku hanya berasumsi kau salah satunya."

"Bagaimana bisa??", ujar Shownu masih terheran.

"Mungkin takdir?" jawab Kihyun sambil mengendikkan bahunya dan memutar kursinya menghadap ke layar monitornya. Meninggalkan Shownu yang terdiam.

"Kau tidak melihat bagaimana tampilan dirimu? Kau terlihat seperti orang yang tiba-tiba dipecat dari jabatan tinggi lalu di depak keluar tanpa membawa apapun... bahkan kau tidak bisa membayar ramenku," jelas Kihyun disambut helaan napas Shownu.

Shownu, Laki-laki itu masih diam. Entah kenapa Kihyun sudah terbiasa dengan hal ini. Ketiga temannya yang ia maksud tadi juga menunjukkan respon yang sama seperti Shownu saat ini. Jadi ia seperti sudah terbiasa.

"Ah... tidak ada yang bagus!" keluh Kihyun sebelum mematikan layar monitornya dan beranjak berdiri menyudahi pekerjaannya, ia masih melihat seonggok daging beruang itu tetap termenung.

"Hei, berhenti menyesali sesuatu yang sudah terjadi, itu bukan sepenuhnya salahmu..." gumam Kihyun membuat Shownu menoleh kepada Kihyun yang kini sudah duduk di sampingnya dan menyalakan TV.

Shownu terdiam sejenak ikut menatap layar TV besar yang memutar tayangan animal discovery di sana.

"Tapi penyesalan itu tetap ada karena kita tidak sempat melakukan sesutau yang mungkin saja bisa mengubah sesuatu..." gumam Shownu yang entah mengapa membiarkan hal itu keluar dari kepalanya.

"Hidupmu hidupmu, orang lain punya jalan hidup sendiri. Beberapa orang yang kita pedulikan bahkan bisa membuat keputusan tanpa melibatkan kita. Yang itu artinya, kita punya hak untuk melanjutkan hidup kita sendiri YOLO, man..." potong Kihyun membuat Shownu menghela napas dan mengangguk pelan seperti mendapat pencerahan baru akan pernyataan Kihyun.

Kihyun sebenarnya juga tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu Shownu, hanya saja pembicaraan barusan membuat Kihyun tiba-tiba mengingat kembali hal-hal yang tidak seharusnya ia ingat yang itu semua membuat matanya sedikit pedih. Memang mudah memberi tahu kepada seseorang, tapi sulit melakukannya sendiri.

Kihyun tak tahu bahwa Shownu melihat perubahan ekspresinya. Shownu bahkan melihat Kihyun berpura-pura menguap hanya untuk menyeka bulir air mata yang ada di sudut matanya.

Mereka diam saja sepanjang malam setelah pembicaraan itu.

"Beberapa orang tidak mudah lepas dari jerat masa lalu kan, Kihyun" gumam Shownu saat selesai melihat lukisan Onta di padang gurun dengan tali dilehernya yang tidak terikat ke pohon, yang menggantung di dinding atas TVnya.

Shownu meneguk habis minuman yang sedari tadi dipegangnya sebelum menoleh melihat Kihyun yang sudah terlelap meringkuk di sebelahnya sambil menggenggam remote TV.

Bagaimana denganmu, Ki?

✩✩✩✩✩

"Every person has at least one secret in their life that would break your heart"
(Mine - #1. Hi?)

✩✩✩✩✩


📝Author note!
Hai lagi, akhirnya dengan segala kebijakan wangsit dalam hidupku, aku harus re-write book ini supaya lebih mudah di baca. Anw, buat yang sudah pernah baca, akan ada beberapa alur yang aku perbaiki sedikit, yang lagi-lagi biar feelnya nyampe dan reader-nim bisa membaca dengan hati sukacita. Thanks buat semua yang selalu menunggu tulisan-tulisanku. Aku akan berusaha menghidupkan nyalaku lagi
Jangan bosen2 sama aku, ya..! Muach!
Voment juseyong❤

- Nay❤

Continue Reading

You'll Also Like

777K 50.3K 33
🔞 mpreg ❌ bdsm ⚠ BXB "Kau tidak lebih dari sebatas boneka ku. Im Changkyun" Start : 12 November 2020 End : 26 Mei 2021 #1 - mpreg #1 - brothership #...
21.8K 3.4K 13
[FIN] Karena, jatuh cinta itu bukan sekedar reaksi kimia belaka. ➖ Forelsket (n): An euphoria feeling when you start loving someone. ➖ Your daily dos...
659K 47.6K 43
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
8.3K 783 14
welcome to the jaewin world only you and i live in ~