Tentang Kita

By Ikha_nr

265K 13.5K 1.7K

Saat cinta itu hadir dalam hatiku, apa yang bisa ku lakukan selain menikmatinya?. meski ku tau ini salah. tap... More

Awal.
1.
2.
3.
5
6
8.
9.
7.
10. Pengakuan.
11.
12.
13.
14.
15. Jadian.
16.
17.
18. First Kiss.
19.
4.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
49.
50.
Bagi Moment aja..
Jangan baca sendirian :v

48.

3.6K 211 53
By Ikha_nr

Setelah beberapa minggu kemudian..
Semua mulai berubah.

Asyah.. meski ia ada tepat didepan mataku, tapi rasanya sangat sulit untuk aku jangkau :'(

Ia berdiri di hadapanku, tapi rasanya sangat sulit untuk memeluknya.
Ia duduk disampingku, tapi bahkan untuk memegang tangannya.. rasanya aku mulai merasa ragu :'(

Kini..
Kami jarang menghabiskan waktu berdua. entah ia sengaja atau tidak, tapi aku merasa seperti ada jarak yang memisahkan kami. seperti ada sebuah tembok besar yang menghalangi kami untuk dekat satu sama lain seperti dulu :'(

Aku hanya bisa bersamanya saat pagi, itupun hanya dihari sekolah karna ia masih datang untuk menjemputku :')

Disekolah, kami tidak pernah pergi berdua lagi. selalu bersama teman2.. itupun jika dia tidak sibuk dengan rapat dan berbagai aktivitas osis dan ekskul basketnya :'(

Siang sampai sore.. ia akan sibuk basket, atau kalau nggak yah dance. :'(

malam harinya.. bahkan setiap kali aku menelfon hanya karna merindukan suaranya, ia akan beralasan..

Aku capek, mau langsung tidur. gpp yah?

atau..

Aku mau main ps dulu nih. entar kalo udah selesai, yaa kalo aku belum ngantuk, aku telfon balik deh.

Tapi nyatanya..
bahkan walau aku menunggunya sampai larut malam, ia tak menelfonku balik :')

Yaa..
Begitulah perubahannya yang aku rasakan.
Itu menyesakkan. sakit. dan.. membuatku benar2 merasa.. 'Ya, kami bener2 udah putus.'

:')
Aku merindukannya. masih merindukan semua tentangnya.
aku rindu senyumnya, aku rindu sentuhanya, aku rindu pelukannya, aku rindu gombalan2 receh yang selalu ia lontarkan padaku setiap kali aku ngambek padanya, bahkan aku rindu setiap lawakan2nya yang selalu mampu membuatku tertawa.. :')

Aku rindu segalanya. segalanya tentang dia. segalanya tentang kami yang dulu. aku sangat merindukannya :(

Huuuuhhhhh..

Tanpa terasa, air mataku kembali menetes. :') entah sudah ke berapa kali..

Hanya mengingatnya..
Mampu membuatku tak bisa mengendalikan air mataku yang selalu berusaha aku bendung setiap kali kami bertatap muka :')

Hingga..

cklek.

Aku bahkan tak tertarik untuk menengok sedikitpun kala mendengar suara pintu kamarku yang terbuka.

"Kha, temenin kakak yuk."

"Gak kak, aku males."

Aku memilih tetap diam, menatap keluar jendela sembari memeluk boneka stitch pemberian asyah saat kami ke pasar malam waktu itu :')

Kak tika, mulai berjalan mendekatiku. aku tau itu dari suara langkah kakinya..

"Ke mall doang kok, temenin kakak beli buku yah?"

Aku menghembuskan nafas lelahku. "Aku udah bilang kak, aku gak mau."

"Daripada kamu disini, galau aja kerjaannya.. aku capek tau gak dek liat kamu kayak gitu!."

Aku hanya terdiam mendengar celotehan kak tika padaku.
Entahlah, rasanya aku tidak berselera saja meladeninya.

Jika kalian bertanya, apa aku kesal pada kak tika? ya sedikit. tapi bagaimana pun aku tetap mengingat, dia kakakku.

"pokoknya 5 menit lagi kamu harus udah siap." lanjutnya lalu terdengar ia membanting pintu kamarku begitu saja.

Huft~
Akhirnya mau tak mau aku pun bersiap2.
toh tak ada yang bisa ku lakukan, jika kak tika sudah memaksa seperti itu.. maka mau tak mau aku harus mengikuti keinginannya -_-

》》》

Cukup lama kami menghabiskan waktu di jalan karena macet, akhirnya kini kami telah sampai di sebuah mall.

ah lebih tepatnya, sekarang kami sedang berada di parkiran. tentu saja kak tika memarkir mobilnya terlebih dahulu.

"Kak tika cuma mau beli buku kan?" tanyaku dengan suara malas.

"Iya, kenapa?"

"Yaudah kakak aja yang turun. aku tunggu di mobil." Aku menatap malas keluar kaca mobil.

Mataku liar menatap ke sekeliling. entah kenapa kak tika terdiam, tak menjawabku.

Hingga sesuatu yang sangat aku hafal, membuatku terkejut namun.. jujur aku juga bahagia.

Di deretan parkiran motor, aku melihat.. motor asyah!
itu jelas2 motor asyah!

Aku sangat hafal motornya, apalagi DD nya. dan juga helm nya! itu pasti motornya.

tapi..
ada 2 helm yang terletak di spion motornya itu! dan salah satu helm di motornya itu.. aku tak tau siapa yang punya.

Tapi yang pasti, itu bukan milik asyah. aku jelas2 tidak pernah melihat helm itu dirumah asyah sebelumnya.

"Kamu yakin mau di dalem mobil aja dek?"

Ucapan kak tika membuatku terhentak kaget. "Eh kak!.."

Aku menahan pergerakan kak tika yang sudah bersiap keluar dari mobil. :v

"Aku.. aku mau masuk deh.." lanjutku.

Setelah itu kak tika tampak tersenyum senang. "Bagus.. yaudah ayo turun buruan!."

Yah kemudian aku pun benar2 turun dari mobil.

Sejujurnya.. kalian pasti bisa menebak alasan ku setuju untuk masuk ke mall ini kan?

Ya. asyah!
biarpun Mall ini sangat luas, tapi aku tidak peduli dan tidak akan menyerah untuk mencarinya.

Aku yakin, dia ada disini. :')

Dan benar saja...

Entah ini yang dinamakan takdir atau hanya kebetulan semata..

aku melihatnya!

Meski awalnya aku hanya melihat punggungnya, tapi aku sudah tau itu pasti dia.

Dan kalian tau dimana aku melihatnya?

Di gramedia(toko buku). yah tempat yang sama yang ingin aku dan kak tika datangi.

dan begitu masuk, mataku langsung terpaku menatapnya.

Seperti biasa, ia tampak asik mencari2 buku di bagian buku komik. :"v

Dan begitu aku melihatnya dari samping, ya. itu jelas asyah^^

Namun..

saat aku ingin berjalan mendekatinya..

Kehadiran ainun disebelahnya, seketika menghentikan langkahku!

Yaa Ainun! :(

"Oh.. kamu lagi liatin asyah selingkuh sama cewek lain.."

Deg.

Ucapan kak tika yang aku yakini telah berdiri sampingku, benar2 membuat hatiku kembali terasa sangat sakit! :'(

"Sia-sia kan kamu galauin dia terus. Dia aja seneng2 tuh sama cewek lain.."

Ya, asyah tampak tertawa riang bersama si ainun itu!
Entah apa yang ia tertawakan, tapi yang pasti..

Pemandangan itu sungguh menyakitkan bagiku.

"Aku mau pulang." Ucapku lalu langsung berbalik untuk berjalan meninggalkan tempat ini.

Aku tak peduli apapun. Bahkan aku tak menunggu kak Tika yang sepertinya mengejarku.

Aku hanya terus berjalan. Dalam pikiranku saat ini hanyalah, aku harus pergi dari tempat in! Aku tak sanggup melihatnya bersama orang lain :'(

Hingga tanpa ku sadari, aku pun sampai di mobil. Dan didalam mobil lah.. aku menangis :'(
Aku mengeluarkan segala luka dan rasa sakit yang kurasakan lewat air mataku ini :'(

Syah..
Aku sungguh2 masih sangat mencintaimu! :'( :'(
Itulah, jeritan dalam hatiku!

》》》

Begitu sampai dirumah, aku memilih langsung ke kamar ku saja.

Perasaanku saat itu,
Marah..
Sedih..
Kecewa..

Semuanya bercampur aduk dalam hatiku, dan memberikan rasa sakit yang semakin menyesakkan dadaku :'(

Asyah..
Kamu bilang tak kan ada yang berubah di antara kita biarpun nantinya status kita sudah putus!
Tapi apa?!!

Kenapa kamu mengingkari semua ucapan mu padaku?! :'(

Kamu bilang, walau kita putus kamu tetap akan menjadi milikku!
Bohong! Dasar pembohong!
Semua yang kamu katakan itu bohong!

Hanya agar aku memutuskan mu, kamu mengatakan semua kalimat2 indah itu padaku.. iyakan?! :'(

Tok. Tok.

"Khaa! Kha buka pintunya!"

Aku memilih tak menghiraukan teriakan kak tika dari luar kamarku.

Saat ini aku ingin sendiri! Karna itulah aku sengaja mengunci pintu kamarku.

"Dek! Entar mama papa pulang trus nyari kamu gimana?.. jangan ngurung diri di kamar kayak gini dong kha.."

Aku tau kak tika sedang membujukku, tapi tetap saja hatiku masih bersikeras untuk sendirian.

Alasan utamanya tentu karna tangisku masih tak bisa berhenti mengalir.
Air mataku seolah begitu saja terus membasahi pipiku tanpa izin dariku :'(

Aku terus menangis, sambil memegang cincin pemberiannya yang ia jadikan liontin disebuah kalung..

Syah..
Apa kamu lupa semua yang telah kita lewati?
Apa semua rasa cinta dan sayang mu yang dulu sangat jelas aku rasakan untukku, kini telah berpindah ke hati yang lain :'(

Kenapa syah? Kenapa secepat itu?! :'(
Apa secepat itu kamu menghapus semua kenangan yang pernah kita lalui bersama :'(

Rasanya..
Rasanya aku ingin membencimu! Aku ingin menghapus rasa cinta dalam hatiku untukmu!
Tapi aku tidak bisa :'(

Bagaimana pun aku berusaha keras.. aku tidak akan pernah bisa :'(
Karna namamu.. benar2 telah terukir abadi di dalam hatiku syah :'(

》》》

Hari demi hari pun berlalu..
Sudah 3 hari sejak kejadian itu, aku mengurung diri di kamar.

Meski kak tika atau mama sekalipun selalu datang ke kamarku untuk memberiku makan.. namun pada akhirnya aku tak akan berselera memakan makanan itu sedikitpun.

Aku hanya akan memasukkan nya ke dalam sebuah plastik hitam dan ku letakkan di tempat sampahku.

Sekolah? Aku sudah 3 hari ini tak bersekolah, dengan alasan sakit (jangan di tiru ya :v)

Ya. Kalian bisa mengatakan, aku hancur. Sangat hancur tanpanya :'(

Setiap makanan ataupun minuman yang turun, akan terasa hambar di tenggerokanku. Dan mungkin karna itulah juga, aku tak memiliki sedikitpun stamina untuk melakukan aktivitasku seperti biasa :'(

Kalian bisa mengatakan, aku alay. Lebay. Atau bahkan, bodoh!
Aku tau dan aku sadar.. aku memang seperti itu.
Tapi, sungguh aku tak bisa membohongi diriku..

Sosoknya sangat penting bagiku. Hadirnya terlalu berarti dalam hidupku, hingga saat ia menghilang.. ia seolah membawa segala kebahagian dan senyumanku untuk ikut pergi bersamanya :'(

Tiba-tiba..

Cklek.

Suara pintu terbuka membuatku tersadar dari lamunanku.

Ah ternyata kak tika.

"Dek, teman-teman kamu ada di luar tuh.. pada mau jengukin kamu katanya."

"Ada asyah juga?"

Kak tika nampak terdiam sesaat. Lalu, "iya.. dia datang lagi."

Lagi. Benar, asyah memang sudah datang sejak hari pertama aku tak masuk sekolah.

"Aku gak mau ketemu dia kak."

:'(
Meski ucapan ku itu sungguh sangat bertolak belakang dengan keinginan hatiku..
Tapi.. entah kenapa aku terus mengatakan itu setiap kali kak tika bilang asyah datang dan ingin bertemu denganku.

"Yaudah. Aku bakal ngasih tau dia."

Setelah itu, kak tika pun kembali menutup pintu kamarku dan meninggalkan ku sendiri.

Aku tau banyak pertanyaan dalam kepala kalian. Mungkin salah satunya, katanya lo kangen asyah thor.. kok gak mau ketemu dia sih?

Kalian tau..
Ketika cinta bercampur dengan amarah dan rasa benci, saat itu lah cinta berubah bisa menjadi egois dan jahat.
Bahkan perasaan yang bercampur aduk itu, akan menyiksa hati yang seolah sedang beradu dengan otak. :'(

Aku merindukanya! Dalam hati, aku sangat ingin menemuinya.. tapi setiap kali pikiranku memutar kembali moment dimana aku melihatnya bersama ainun..

Rasanya amarah dalam diriku, terus dan terus berkembang semakin besar saja :'(

Cklek.

Tanpa ku sadari, pintu kamarku telah dibuka oleh seseorang..

"Bu boss.." suara Nisa memecah lamunanku.

Aku mengalihkan pandanganku, menatap Nisa yang ternyata masuk bersama Bela dan Uty.

"Gimana keadaan lo bu boss?" Tanya Nisa kembali.

"Gak usah panggil gue kayak gitu lagi. Gue sama asyah udah lama putus." Jawabku dengan nada yaa sedikit ketus. :'v

Entah kenapa, suasana hening menyelimuti kami untuk sesaat.

Hingga..

Bela berjalan mendekatiku dan menempelkan punggung tangannya di dahiku.
Aku menatapnya heran saat itu. :/

"Lo ngapain?" Tanyaku.

"Lo gak panas, tapi muka lo pucet banget. Lo juga kayaknya lemah banget.. lo kayak gak pernah makan aja tau gak.. apa lo kayak gini, karna asyah kha?"
Seperti seorang dokter yang tau penyakit pasiennya, tanpa harus sang pasien mengatakan keluhannya.. Bela ternyata bisa tau apa yang sedang terjadi padaku tanpa harus aku katakan :')

"Apaan sih lo. Kok jadi nyalahin asyah? Ikha sakit.. kenapa jadi salahnya asyah?" :') tentu saja yang terus membela asyah seperti itu.. Uty.

"Gue cuma nebak. Mungkin aja kan, gara2 mereka putus.. ya.. ikha jadi gini.." Lanjut Bela, dengan nada ragu pada akhir kalimatnya sembari melirikku dengan ujung matanya :'

"Udah udah. Jangan salahin asyah lagi.. gue sakit gini, gak ada sangkut pautnya sama asyah sama sekali kok." Ucapku dengan niat mencegah terjadinya perdebatan antara Bela dan uty :'v

"Kalo gitu, lo kenapa sih ngejauhin asyah? Kenapa lo gak mau ketemu sama dia?."

Deg.

Pertanyaan uty dengan nada tidak santai itu, benar2 membuatku seolah hanya bisa terdiam karena kehabisan kata2 untuk menjawabnya! ._.

"Lo tau gak gimana gilanya si asyah semenjak lo ngejauhin dia?! Dia bener2 udah kayak orang gila tau gak?! Tugasnya amburadul, pertandingan basketnya dia jadi kalah, bahkan dia gak bisa latihan dance dengan fokus katanya.. yang dia lakuin 3 hari semenjak gak liat lo.. cuma ngelamun, ngelamun, dan ngelamunin lo khaa!."

"Uty!!"

Aku hanya bisa terdiam mendengar penjelasan uty itu.. dan entah kenapa Bela berteriak dengan volume yang agak keras menyerukan nama uty.

Tapi..
Hatiku semakin terasa sakit mendengar ucapan uty itu.

Apa itu benar?
Apa selama ini, bukan hanya aku yang sakit, terluka, bahkan tersiksa oleh kerinduan? Apa asyah juga merasakannya? :')

Dan entah kenapa..
Air mataku kembali mengalir begitu saja. Aku tak tau kenapa aku menangis? Yang pasti air mata ini .. tak bisa aku bendung :'(

Memori2 indah kala aku bersamanya, seolah terputar kembali di dalam kepalaku.
Tapi..
Ingatan tentangnya dan Ainun di toko buku saat itu.. juga tiada henti menghiasi isi kepalaku! :'(

Aaragh! Benar2 memusingkan..

"Lo harusnya pikirin perasaan asyah kha! Dia gak tau apa salahnya dan tiba-tiba lo ngejauhin dia gitu aja.."

Aku menyunggingkan senyum miringku mendengar ucapan uty itu. "Kenapa gue harus pikirin perasaan dia.. kalo dia aja gak pernah pikirin perasaan gue?!"

"Maksud lo?" Kali ini, Nisa ikut mengeluarkan suaranya.

"Dia pernah bilang ke gue.. biarpun kami putus, dia tetap milik gue. Dia gak bakal ngedeketin cewek lain.. tapi apa? Gue ngelihat dia.. dengan mata kepala gue sendiri, dia jalan sama Ainun!!."

Cih, lihat.. sekarang mereka tampak terkejut dan terdiam.

"Dia gak tepatin kata2nya! Dia ngingkarin janjinya.. gimana gue gak sakit hati?!" Lanjutku dengan amarah yang jujur sedikit meluap.

"Kha.. lo udah berapa lama sih kenal sama asyah?" Entah kenapa, uty menanyakan hal itu padaku.

"Apa lo.. gak kenal gimana asyah? Asyah gak mungkin lakuin itu.. dia gak mungkin ingkarin kata2nya sendiri, apalagi janjinya!."

Entah kenapa aku terdiam mendengar ucapan uty.

"Gue tanya sama lo, apa asyah sendiri yang bilang kalo dia sama ainun pacaran? Apa dia sendiri yang bilang kalau dia gak sayang sama lo lagi?.."

Deg.

Kembali, hati dan fikiranku tak sinkron. Mereka seolah bertengkar dalam tubuhku :'(

"Gue tau, udah sampai tahap mana hubungan lo sama asyah."

Seketika itu, aku langsung menatap uty terkejut. "H-Hah?.."

"Ya, gue tau kalian udah pernah lakuin.... itu. Asyah cerita semuanya ke gue. Jangan lupa, gue ini sahabat kecilnya asyah. Dan gue tau asyah gak bakal bisa mendem sesuatu sendirian. Karna itulah dia ceritain semuanya ke gue.."

Perasaanku mendengar ucapan uty itu.. benar2 campur aduk.
Aku bahkan tak kuasa menggambarkan perasaanku pada kalian.

"Sekarang pikir, dia udah lakuin itu sama lo. kalian udah sampai tahap kayak gitu. Selama ini lo kenal asyah.. apa menurut lo, dia bisa gitu aja ninggalin lo dan ngelepasin tanggung jawabnya sama lo?.."

Deg.

K-kenapa..
Aku menangis?.. :'(

"Asyah orang yang gak bakal pernah ngelepasin tanggungjawab nya gitu aja kha. Dan terakhir dia curhat ke gue, dia bilang.. bagi dia, selamanya dia punya tanggung jawab sama lo. kalo gue boleh jujur, gue iri banget sama lo kha! Gue.. gue juga pengen asyah ngelakuin.. 'itu' ke gue. Tapi gue sadar.. dia gak bakal pernah lakuin itu ke cewek lain, selain ke lo! Karna dia serius cinta sama lo!."

Terdiam.
Aku sungguh hanya bisa terdiam. Mulutku bungkam, tak bisa mengatakan apa-apa.. :'(

"Dia mutusin lo, bukan karna kemauannya. Tapi karna janjinya. Jadi pikir, apa mungkin dia ingkarin janjinya ke lo?.."

aku dan uty saling menatap untuk sesaat..
Sebelum akhirnya, Uty berbalik meninggalkan kamarku.

Dan aku..
Aku masih hanya bisa terdiam.

A-apa yang ku lakukan?
Uty benar..
Semua yang uty katakan, benar2 membuka mata hatiku..

Setelah semua yang kami lewati, rasanya tidak masuk akal jika asyah.. bisa gitu aja ninggalin aku.

Lagian asyah pernah bilang, kalau hanya aku yang bisa ngebuat dia belok. :')

Kenapa aku..
Meragukannya akhir2 ini?..

"K-khaa.. lo gak apa-apa?" Suara Bela yang memecah keheningan, membuatku terhentak kaget.

"Udah lo gak usah pikirin kata2 uty.. lo kan lagi sakit, mending istirahat aja kha." Ucap Nisa.

Tapi..

"Asyah.. mana?" Akhirnya aku.. mengucapkannya :')

"Tadi sih dia masih di depan, gak tau sekarang." Jawab Bela.

"Gue.. mau ketemu dia.." ucapku lalu..

Dengan sisa tenaga ku, aku berjalan keluar dari kamar..

Syah..
Aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini.
Aku yakin, hubungan kita tidak semudah itu untuk di akhiri.

Aku yakin :')






Bersambung~
Nanggung? Lama?

Hehe.
Maaf, sengaja :v

Tinggal 2 part, agak gak tega juga nih ninggalin lapak wp aku hahaha :v

Tapi..
Ya, yang namanya pertemuan pasti ada perpisahan :')

Continue Reading

You'll Also Like

503K 34.9K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
720K 69.3K 32
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
1.6M 22.6K 25
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.7M 135K 60
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _๐‡๐ž๐ฅ๐ž๐ง๐š ๐€๐๐ž๐ฅ๐š๐ข๐๐ž