BLACK PINK

By LuluFajriyah

12.5K 618 12

#148 in Action (23/01/18) #274 in Action (22/01/18) #142 in Action (21/01/18) Empat gadis remaja. Mereka be... More

BLACK ♥
BLACK ♥
PINK 💕
PINK 💕
BLACK ♥
BLACK ♥
PINK 💕
PINK 💕
Black ♥

Black ♥

1K 51 5
By LuluFajriyah

Tunggu !! Apa maksud perkataan Jisso tadi ? Mengakui bahwa dia adalah Maria Bridal ? ..... bukan kah, Maria Bridal itu nama siswa yang dibunuh oleh Max ? Oohh ..... kasus ini sungguh membingungkan baginya !!

"Anak mu bernama Maria Bridal ? Bukankah nama keluarga mu adalah Conell's .... kenapa nama anakmu berakhiran Bridal "??

"Itu... itu karena .... ya ! Itu karena dia adalah anak angkatku ...... dia bukan anak kandungku " ujarnya.

Ding dong .....

Sekarang dia tahu kenapa kenapa hal seperti ini diserahkan pada nya .... dan semua sudah jelas. Lalisa yang mengerti tentang rencana Jisoo pun, dia menikmati percakapan ini.

Tapi setelah itu, Lalisa tetap menjalankan perintah Jisoo untuk mendesak wanita itu supaya mengaku bahwa dia adalah Maria Bridal.

________B___L___A___C___K_______

Setelah Lalisa mengakhiri sambungannya, mereka semua kemudian berkumpul diruangan yang sama.

Kedelapan orang itu sedang asik menikmati keberhasilan mereka, awalnya kasus ini memang rumit tapi setelah mendengar penjelasan Jisoo, mereka semua menjadi mngerti.

________B___L___A___C___K_______

"Bagaimana kau bisa tahu tentang semua ini Jisoo "?? Tanya Alvaro.

"Mudah, saat aku mencari tahu tentang keluarga itu, aku menemukan kejanggalan. Yaitu tentang anak mereka " Dia mulai menjelaskan, bagaimana dia bisa mengetahu tentang penipuan ini.

"Dalam dataku yang sudah terbukti keasliannya, nama anak mereka bernama Jessica Conell's dan ibunya bernama Maria Bridal. Akhirnya aku mulai mencari tahu tentang anak perempuan itu dengan cara menghack data-data mereka .... dan setelah beberapa menit mencarinya, akhirnya aku dan James menemukan fakta bahwa ..... " Jisoo memberi jeda pada kalimatnya.

"Bahwa Mrs. Conell's sebenarnya dari dunia gelap seperti kita .... dia pengedar kelas bawah dan dia menggunakan nama yang berbeda hanya untuk mengecoh musuh-musuhnya .... seperti kita, dia mengubah nama anaknya menjadi Maria Bridal agar para musuhnya berfikir bahwa dia hanya sedang berhadapan dengan anak SMA yang tidak tahu apa-apa ..... " lanjut Jisoo.

"Dan ternyata pasangan suami-istri itu sama-sama dari dunia gelap .... mereka berusaha untuk meningkatkan 'kelas' mereka dengan cara menipu seperti ini ....  tapi sayang, niat mereka gagal karena ulah Max " ucap James.

"Setelah ini ? Apa yang akan kita lakukan ?? Apa kita akan disini semalaman, tanpa melakukan apapun "?? Ujar Janne.

"Club "?? Tanya Alvaro.

Tanpa membuang waktu, semua orang berdiri dari duduk mereka dan mulai keluar dari ruangan itu menuju mobil mereka.

Mereka mengendarai mobil mereka masing-masing hanya saja satu mobil di isi oleh dua orang.

________B___L___A___C___K_______

Sesampainya di depan Club malam yang terkenal, mereka langsung masuk kedalamnya.

Suara musik Dj yang sudah mengiang diruangan ini pun tak dapat dihindari oleh indra pendengan. Lampu-lampu yang berwarna-warni pun tak dapat dihindari oleh penglihatan.

Disebuah meja bundar dengan sofa empuk yang nyaman inilah kedelapan remaja itu berada. Ini adalah salah satu tempat yang paling mahal di Club ini.

"Kalian ingin memesan apa  "?? Tanya Janne pada keempat laki-laki itu.

"Whiskey special " ujar Brian mewakili ketiga temannya itu.

"Baiklah .... " setelah itu Janne pun segera pergi untuk memesan.

Tak lama, Janne kembali bersama beberapa pelayan yang membawa nampan yang berisikan whiskey.

Pelayan-pelayan itu kemudian menyusun gelas yang berisikan whiskey itu menjadi piramida.

Setelah selesai para pelayan itupun kembali ketempatnya semula, meninggalakan para remaja itu.

Kedelapan remaja itu kemudian mengambil gelas mereka masing-masing dan mengangkatnya, setelah itu mereka saling membenturkan gelas-gelas itu pelan namun tetap bersuara.

Semua terlihat nomal dan baik baik saja sampai Max mengatakan sesuatu pada mereka.

"Bersiapalah .... kita kedatangan tamu " ucap Max. Tak butuh waktu lama, Club ini kembali ramai, bukan karena musik yang semakin menggebu tapi karena club ini telah diserang.

Sekelompok orang yang berpakaian rapih dengan masing-masingnya mengenakan mask tengkorak yang hanya menutupi sebagain wajahnya.

Mereka semua menodongkan berbagai senjata api pada kedelapan remaja itu. Oh bukan !! Hanya tujuh, karena salah stu dari mereka tidak merasa seperti itu. Max. Hanya dia yang masih tetap tenang dan melanjutkan meminum Whiskey itu, padahal semua orang sedang ketakutan dan cemas kalau-kalau benda kecil naum menyakitkan itu keluar dari tempatnya.

"Max !! What are you doing ?? Kau gila ha "?? Tanya Lalisa yang tidak mengerti cara berfikir lelaki itu. Disaat semua orang ketakutan dia malah asik dengan Whiskey nya ? Oh kenapa lelaki itu sulit untuk ditebak ?

"Tentunya aku sedang minum, kau tentu melihatnya bukan "??

Saat Lalisa hendak menjawab perkataan Max, seorang pria telah terlebih dulu maju kehadapan Max.

"Kau harus membayar semua perbuatanmu Max ! Kau telah membunuh ayahku. Nyawa dibayar nyawa " ujar pria itu.

'Max membunuh ayah pria itu ? Tapi kenapa ? Untuk apa ? Oh aku lupa bahwa dia seorang psikopat,  tentu saja hal yang dia sukai adalah menghilangkan nyawa seseorang. ' batin Lalisa

"Andrew ... Andrew ... aku tidak membunuh Ayahmu ! Dia membunuh dirinya sendiri, jadi aku tidak ada urusan dengamu " ujar Max.

"Kau fikir aku bodoh ha !! Kau menyuruh ayahku untuk menghabisi mu bukan ? Dia menurutinya, tapi dia tak tahu kalau senjata yang dia gunakan adalah senjata yang sudah kau rancang sebelumnya .... kau mengubah arah tembakannya !! Iya kan !? Aku sudah mengetahuinya, jadi kau tidak bisa mengelak lagi " jelas Andrew. Semua orang yang berada di club itu tercengang dan tak percaya.

"Hahahaha .... " Max tertawa ? Ya dia tertawa dengan suara yang khas, bukan tertawa sebab ada sesuatu yang lucu tapi dia tertawa karena rencananya sudah diketahui oleh orang lain.

"Ya ! Kau benar !! Dan bodohnya ayahmu menjalankan perintahku tanpa berfikir dahulu .... dia fikir aku menyerahkan nyawaku begitu saja setelah dia mengirim mata mata untuk mengawasiku ? Tidak !! Aku tidak sebaik itu Andrew ... "

"Sudahlah ... kali ini aku akan mengirimu keneraka Max "!!! Teriak Andrew yang sudah tak bisa menahan amarahnya terlalu lama. 

Dor !!

Dor !!

Dor !!

Suara tembakan demi tembakan telah berhasil menggantikan musik Dj itu, dan sekarang club ini benar-benar kacau, semua orang berlarian berusaha menyelamat kan diri mereka.

Lalisa dan yang lainnya pun segera membantu keemlat Laki laki itu untuk menghajar para orang yang memakai mask tengkorak itu.

"Max !! Dibelakangmu "!!! Terik Lalisa saat melihat seorang Pria yang berada dibelakang Max berusaha untuk menusukan pisau pada Max saat dia sedang berusaha melawan pria laninnya.

Dan karena teriakan Lalisa, Max tahu dia langsung menunduk dan alhasil pria itu menusuk temannya yang berada tepat didepannya.

Lalisa kini melawan dua pria sekaligus, dia sebenarnya sudah kewalahan saat pertama Andrew mengatakan untuk menyerang dia sudah melawan lebih dari 10 pria dan itu sudah mampu menguras energinya, ditambah sebelunya dia juga meminum 3 gelas Whiskey, meski kadar alkoholnya tidak terlalu tunggi tapi itu semua sudah dapat memabukan bagi Lalisa.

Tenaganya sudah habis terkuras dan pria itu susah tumbang satu, tinggal satu lagi, tapi ini seperti tidak mungkin bagi Lalisa. Tubuhnya sudah tidak dapat bertarung lagi, sekarang dia hanya bisa menghindar dan berharap ada Guardian Angel yang datang untuknya, atau Dewi Fortuna.

"Selamat tinggal Lady .... " ujar Pria itu, Lalisa sudah terduduk lemas dilantai dia sudah pasrah dengan konsinya ini.

Pria itu menodongkan senjatanya pada Lalisa yang sudah kehabisan tenaga, dia menarik pelatuknya dan ....

Dor !!!

"LALISA " !!!!! teriak ketiga saudaranya bersamaan.

Mereka semua berlari kearah Lalisa yang susah tak sadarkan diri.

"Lalisa bangunlah " !!

"Hei bodoh bangun "!!

"Lalisa ayo bangun "!!

"Diamlah kalian berisik " !! ujar Lalisa memrintahkan.

"Kau baik baik saja ? Oh tuhan syukur lah " ujar Rose yang sudah ketakutan kalau saudaranya ini akan menutu mata untuk selamanya.

"Aku baik-baik saja, kalian tak usah sepanik itu " ujar Lalisa, diapun bangkit dari tidurnya dan hendak berjalan keluar.

___________________________________





Continue Reading

You'll Also Like

168K 16K 57
gatau 🗿 nikmati saja.
142K 9.7K 25
menceritakan seorang pemuda yang lagi membaca novel yang ia beli di toko buku tapi dia tidak menyangka kalo novel yang ia beli ini tidak seperti yang...
23.1K 3.1K 37
Kisah seorang gadis yang menjadi pemuda karena ibunya, dengan sederetan rahasia keluarga dan masalah yang ia lalui di sekolahnya. ...
49.5K 3.3K 43
Siapapun yang menyakiti orang terdekatku akan merasakan dekatnya kematian. -freya Ini Hanya Fiksi Jangan Dibawah Kedunia Nyata JADWAL UP (SEBISANYA D...