The Joker

By healer_army

31.2K 6.2K 1K

Jㅡhuruf ke sepuluh alfabet sekaligus nama samaran seorang pembunuh bayaran legendaris di Seoul. Usai melakuka... More

ㅡThe Jokerㅡ
ㅡTrailerㅡ
01 | The Beginning
02 | Double J

03 | That Girl

961 187 65
By healer_army

RAMEIN yuk, kalo perlu komentar di setiap paragraf yang ada, yuhuu~

supaya Hil semangat updatenya buat kalian semua yang masih menunggu The Joker 🤗❤️

---

Suasana kantin nampak begitu ramai, sama seperti biasanya. Meja tempat penjaga makanan berjajar terlihat dipenuhi oleh antrean remaja berseragam sama. Tujuan mereka? Tentu saja untuk mendapatkan jatah makan siang.

Termasuk seorang gadis berambut hitam legam sebahu dengan poni tipis yang menutupi dahinya. Seperti hari-hari biasanya, ia selalu mengurai surai rambut hitam pekatnya itu.

"Oh, Hana-sshi. Kau ingin memakan menu yang sama lagi hari ini?" sambut salah seorang penjaga meja makanan pada gadis itu, sembari menaruh setumpuk nasi berukuran satu mangkuk kecil di nampannya.

"Ya, begitulah," jawab Hana dengan senyum simpul di wajahnya. Nada bicaranya terdengar sangat datar, membuat orang-orang di sekitarnya dapat merasa sangat kesal. Namun bibi Sung sudah biasa menghadapi Hana.

"Habiskan makananmu, jangan sisakan sedikit pun, mengerti?" sahut bibi Sung saat sudah selesai memenuhi nampan Hana dengan makanan.

"Terima kasih." Gadis bernama lengkap Yoon Hana itu membungkukkan sekilas tubuhnya, sebelum akhirnya melangkah menuju meja kantin yang ia tempati tadi.

Langkah kakinya terhenti saat ia melihat sudah ada dua orang pemuda yang menduduki tempatnya. Ia sangat mengenal kedua orang itu, dua orang pemuda yang sangat terkenal seantero sekolah.

Kim Taehyung dan Park Jimin.

Walaupun begitu, bukan berarti Yoon Hana mau menyerahkan tempat duduknya begitu saja. Tempat itu adalah tempat sehari-harinya menghabiskan makan siang sendirian, ia merasa tidak sudi karena tempatnya diambil begitu saja.

Jadi, gadis itu segera mendekat dan menaruh nampannya di atas meja dengan kasar. Bukan hanya kedua pemuda yang tengah berbincang itu saja yang terkejut, namun penghuni kantin lainnya pun sama.

Seluruh pasang mata yang berada di kantin menatap meja yang berada di pojok ruangan dengan rasa penasaran yang amat sangat. Namun, ketiga tokoh utama di sana tampak tak peduli.

"Ini mejaku, pergi." Hana berdesis dengan nada dinginnya, ia mencoba untuk terkesan tenang. Namun Taehyung nampak tidak peduli, ia bahkan menyantap hidangannya kembali. Sedangkan Jimin hanya mampu menatap keduanya bergantian. Tentu saja dengan sekotak susu yang belum dibuka di tangan kanannya, seperti biasa.

"Kim Taehyung, aku bicara padamu." Kali ini, Hana berteriak dengan lantang. Ia benar-benar mengundang perhatian murid dan juga mengundang amarah Taehyung.

Jimin sempat menyentuh tangan Taehyung, mengisyaratkan agar mereka berdua mengalah dan pergi saja dengan tenang. Tapi Taehyung yang keras kepala tidak akan pernah sudi untuk hal seperti itu.

Pemuda bersurai cokelat itu kini telah berdiri menghadap Hana, namun dengan ekspresi dingin serta kesal yang yang terpancar jelas di wajahnya.

"Apa yang akan kau lakukan kalau aku tidak mau? Kau seharusnya bisa mencari tempat lain," balas Taehyung sarkastik, mengundang decihan halus Hana yang keluar dari bibir tipisnya.

"Apa kau buta? Seluruh meja di kantin sudah terisi penuh." Hana masih tak mau kalah menghadapi Taehyung yang tampak tertawa sekilas.

"Kalau begitu, kau bisa duduk dan makan di lantai." Taehyung kembali duduk, belum sempat ia menyendok kembali nasinya, ia sudah merasakan cairan kental nan lengket tumpah di atas kepalanya.

Jimin yang berada di antara keduanya tak bisa melakukan apapun selain menahan napasnya, ia yakin bahwa kali ini Taehyung akan menunjukkan sisi pembunuhnya yang biasa ia tunjukkan jika menjelma menjadi J.

Kedua mata Taehyung terpejam, cairan bewarna hijau tersebut menuruni wajahnya, lalu sedikit membasahi pakaiannya. Ia segera membuka matanya yang langsung berkilat menunjukkan kemarahan.

"Apa ini?" Taehyung menunduk menatapi seragamnya yang ditetesi cairan hijau lengket.

"Jus alpukat spesial buatan bibi Sung, kau suka?" tanya Hana tanpa rasa takut sedikit pun.

"Brengsek." Kim Taehyung segera beranjak berdiri dan menghampiri Hana. Tidak sampai situ saja, ia juga segera meraih kerah seragam sekolah Hana, sehingga gadis tersebut sedikit terkesiap kala tubuhnya tertarik ke depan.

Mungkin hanya Jimin yang sadar betapa ramainya murid di sekitar mereka, menjadikan sepasang insan yang berdebat ini sebagai tontonan menarik.

"Apa?" Hana kembali menjawab tanpa rasa takut, padahal wajah mereka saat ini berhadapan.

Taehyung mengeraskan rahangnya, tangan kanannya yang bebas segera ia arahkan untuk mengambil pisau lipat kecil di kantung celananya. Pisau itu selalu Taehyung bawa untuk jaga-jaga, Jimin yang melihat tindakan Taehyung segera menghentikan tangan kanan Taehyung.

Jimin merasa bahwa Taehyung benar-benar sudah gila, sinting, tidak waras. Tepat pada saat Taehyung menepis tangan Jimin, umpatan dari Hana yang masih berada di genggamannya membuat ia terdiam.

"Kau sudah mendapatkan semuanya. Otak pintar, harta, serta digemari banyak orang. Apa kau masih ingin mengambil milikku juga? Kau bajingan, Taehyung." Hana bisa merasakan matanya memanas, namun ia tetap mengulas senyum tipis.

Taehyung tanpa sadar mempererat remasannya pada kerah seragam Hana sehingga kancing teratasnya terlepas dan berada di genggaman tangannya. Seharusnya ia sudah menyayat leher gadis di hadapannya ini sedari tadi.

Namun, ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat. Bagian bahu serta bagian atas dada Hana yang terlihat karena kancing yang terlepas, menunjukkan banyak bekas memar yang terlihat amat menyakitkan.

Taehyung melepaskan tangannya pada kerah seragam Hana usai melihat name tag-nya, ia segera meninggalkan kantin yang ramai karena adu mulut mereka berdua barusan. Ramai namun hening, itu kata yang tepat karena tidak ada satu pun murid yang berani bersuara.

"Taehyung," panggil Jimin berusaha untuk menahan Taehyung. Namun, Taehyung benar-benar meninggalkan kantin. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya dari punggung Taehyung yang telah menghilang di balik pintu kantin, menuju Hana yang telah duduk dan mulai memakan makanannya dengan tenang.

"Kau tidak seharusnya seperti tadi, hal seperti tadi bisa membahayakan dirimu sendiri," ujar Jimin dengan nada lembut khas miliknya, ia memilih untuk duduk di hadapan Hana tanpa ragu.

Tidak mendapat jawaban apapun dari lawan bicaranya membuat Jimin menghela napas panjang sebelum kembali berkata pelan, "jangan pernah melakukan hal ceroboh seperti tadi, Yoon Hana."

Hana lantas menghentikan sejenak kegiatan makannya, tatapan datarnya berhasil menatap lurus kedua manik hitam kecokelatan Jimin. "Apa kau berbicara denganku? Apa kita berdua pernah bertemu sebelumnya?" tanya Hana dengan nada serupa seperti tatapannya.

Jimin tersenyum tipis, "kau masih membenciku, ya?"

Tidak ada jawaban, hanya suara sendok yang kembali dipakai Hana untuk menyuap nasinya serta helaan napas panjang Jimin kemudian.

"Sudah lama, bukan?" Pertanyaan mendadak dari Hana berhasil membuat kedua alis Jimin menyatu.

Hana tersenyum kecut melihat ekspresi bingung Jimin. "Maksudku, bukankah sudah lama kita tidak duduk berdua dan berbincang begini?"

"Ya, kau benar. Ini sudah sangat lama sekali," jawab Jimin tersenyum tipis.

Suasana kembali hening setelahnya, Hana sama sekali tidak berniat membalas jawaban Jimin, begitu pula Jimin yang begitu fokus pada objek di hadapannyaㅡHana yang tengah makan. Ia tidak ingin menganggu, jadi Jimin putuskan untuk bangkit dari kursinya.

Tangannya meraih susu kotak miliknya di atas meja, memasang sedotannya, lalu meletakkannya tepat di samping Hana yang spontan mendongak untuk melihat wajah pemuda yang berdiri di sampingnya.

"Habiskan makananmu, kau tampak semakin kurus." Jimin tersenyum, tangannya mengelus kepala Hana sekilas, lantas mulai melangkah pergi tanpa mengatakan kalimat apapun.

"Kenapa saat itu kau tiba-tiba menghilang, Jimin-ah?"

Satu kalimat tanya yang dilontarkan Hana berhasil membuat Jimin menghentikan langkahnya. Hanya beberapa detik, lalu kembali melangkah tanpa menoleh ke belakang.

***

"Namanya Yoon Hana." Taehyung berhenti melangkah, ia membuka genggaman tangan kirinya dan mendapati satu buah kancing berwarna putih.

"Hana berarti satu. Yah, ia memang satu-satunya yang berani memakiku seperti tadi." Taehyung memasukkan kancing tersebut ke saku seragamnya, namun sebenarnya bukan kancing itu yang membuat ia menghilangkan niatnya menghabisi Hana.

Hanya saja, bekas memar di tubuh gadis itu berhasil membuatnya merasa kasihan.

"Aneh, luka sebanyak itu tidak mungkin ada hanya dalam semalam. Semua bekas memar itu seperti sudah ada sejak lama, kemudian ditambah luka baru." Taehyung memiringkan kepalanya, mencoba mengingat lagi apa yang matanya lihat beberapa saat yang lalu.

"Ya, Taehyung-sshi." Tepukan keras di bahu Taehyung membuat pemuda itu merespon dengan tatapan tajamnya, namun yang ia dapati hanyalah Jimin dengan segala umpatannya. "Kau membuatku gila, apa yang kau pikirkan?! Kau ingin mengungkap jati dirimu di depan semua orang? Tentu, lakukan  saja."

"Itu bukan salahku, kau lihat sendiri, kan. Dia yang memulai duluan, aku bahkan hampir menggores lehernya," jawab Taehyung sekenanya.

Mereka berjalan beriringan, dengan Jimin yang terus menceramahi betapa pentingnya mengontrol emosi pada lawan bicaranya yang bahkan tampak tidak peduli sama sekali.

Taehyung tiba-tiba tampak mengingat sesuatu, ia menatap Jimin penuh selidik. "Kau kenal gadis menyebalkan itu?"

Jimin menelan salivanya berat. "Gadis menyebalkan? Ah, maksudmu Hana? Tentu saja, bukankah dia murid pindahan tahun lalu yang dibicarakan orang-orang?"

Taehyung menaikkan alisnya. "Mengapa ia dibicarakan orang-orang?"

"Karena ia pendiam ... mungkin? Ia telah berubah banyak." Jimin mengendikkan bahunya, lantas berjalan mendahului Taehyung yang terdiam di tempat. Pemuda itu jelas merasa Jimin mengenal Hana dengan baik.

Bukankah kalimat 'Ia telah berubah banyak' tampak seperti Jimin pernah dekat dengan gadis itu dulunya?

***

Haii,
maaf ya kemarin malem minggu yang harusnya jadwal update jadi ga update soalnya Hil sabtu-minggu sibuk banget sampe ga ngecek hp sama sekali kecuali buat foto-foto aja 😩

ini aja seharian tidur masih cape banget sumpah,
tapi malem ini mau nulis cerita sebelah, hehe.

tungguin ya cerita Hil yang baru dengan konsep baru comedy-nonbaku. 😍😍

OHYAA, HOPE U HAVE A BEAUTIFUL DAY GUYS 💜💜 purplee yoOoUu,

mau bertanya satu lagi,
gimana comeback BTS-nya? kalian masi pada waras kan WKWKWK,

Ahh, mantab.

Hil,
Monday, 23 November 2020

Continue Reading

You'll Also Like

63.8K 8.5K 92
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜
65.2K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
262K 29.2K 33
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
70.2K 6.4K 74
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...