3. Davin Story's

Door ratihwul20

1.5M 56.5K 588

Davin Sagara : " mau kamu apa sih, kita baru berkenalan 1 minggu tapi kamu sudah hancurin hidupku" Renata Ada... Meer

Pendahuluan
Part 1 - Cewek Rese
Part 2 - Penjebakan
Part 3 - Kehancuran
Part 4 - Pergi
Part 5 - Berpisah
Part 6 - Kembali Pulang
Part 7 - Mencintaimu Hingga Akhir
Part 8 - Story of my life
Part 9 - Lamaran
Part 10 - Bahagiamu Bahagiaku juga
Part 11 - Tian
Part 12 - Kejutan
Part 13 - Penyesalan
Part 14 - Mempertahankan Renata
Part 15 - Ujian Hati
Part 16 - Pengakuan
Part 17 - Risau
Part 18 - Hancur Berkeping
Part 19 - Penjelasan Davin
Part 20 - Memilih
Part 21 - Mengalah
Part 22 - Keajaiban
Pengumuman

Part 23 - Baby Blues

79.3K 2.2K 35
Door ratihwul20


renata pov

putriku memang anak yang kuat, walau dimasa kehamilannya diriku mengalami sakit terus menerus dan ketika lahirpun yang prematur memaksanya untuk tidur didalam inkubator.

setelah merasa berat badannya mencukupi dan kesehatannya semakin membaik, dokter memperbolehkan nacita untuk pulang.

"halo anak bubun.... gak sabar ya mau pulang... bubun gak sabar nih mau meluk, gendong dan nyusuin kamu"

aku melihat bayi yang sudah berumur 2 bulan yang sebentar lagi diperbolehkan untuk pulang.

ketika ayah selesai membereskan semua administrasi dan cita di perbolehkan untuk pulang, dengan perasaan gembira aku menggendong bayi yang masih mungil.

"muahhhh, bubun sayang kamu nak, cepat besar dan

jangan sakit2 lagi ya, hati bubun sakit liat kamu kalo sakit"

"ayo bun kita pulang semuanya sudah selesai" kata suamiku sambil meminta nacita untuk digendongnya

"cita bubun aja yang gendong yah, bubun kangen sama dia"

"gak usah bekas operasi kamu belum sembuh, nanti saja dirumah kamu gendongnya pas diatas kasur saja"

"bubun udah sehat kok, udah bisa gendong dia ayah, jangan kuatir lagi ya"

"no no.... ayah takut nanti cita jatuh kalo bubun gak kuat megang dia"

aku hanya bisa diam mendengar perkataan suamiku itu, dia belum bisa percaya aku bisa menjadi ibu yang baik dan menjaga nacita.

dirumah pun aku hanya bisa memegang nacita jika waktunya dia mimik, setelah mimik pasti semuanya dikerjakan davin. aku hanya sebagai pabrik susu, habis diperah langsung ditinggal, dan itu membuatku sangat sangat sangat sedih.

setiap diminta biar aku saja yang mengendong, memandikan atau menidurkan nacita, dia selalu menolak dengan alasan yang sangat banyak, bekas operasilah masih sakitlah, aku belum sehat lah dan alasan yang paling aku benci "nacita masih bayi renata, nanti badannya bisa patah2 kalo kamu yang gendong" hal itu membuat aku kesal dan malam itu puncak kekesalanku, ketika dia ketiduran sehabis pulang kerja, dan tiba2 nacita bangun karena diapernya penuh.

aku yang mendengar putriku bangun dengan pelan2 aku berjalan dan menghampiri box bayi dan berniat mengganti dengan diaper baru, aku sangat bahagia akhirnya bisa merasakan mengasuh anak.

"sudah biar ayah aja bun, bun bobok lagi aja" katanya setelah melihatku bangun dan menyuruhnya tidak menggantikan diaper cita.

"bun bisa kok, ayah tidur lagi aja"

"gak bun yang bobok biar ayah yang ganti, bubun kan gak bisa, nanti kalo dipaksa citanya gak nyaman dengan diaper yang bubun pasang"

wah aku langsung emosi mendengarnya.

"aku ibunya!!!! gak mungkin aku membuat anak aku kesakitan..... semua gak boleh, megang gak boleh, gendong gak boleh, mandiin gak boleh cuma nyusuin yang diizinkan.... memangnya aku pabrik susu, habis diperas setelah itu dibuang karena tidak berguna, aku juga ingin merasakan mengasuh anak" teriakku dengan isakan tangis.

aku kesal, benci dan muak dengan davin, aku meletakkan nacita dan meninggalkannya di box sedangkan aku mengurung diri dikamar mandi dan menangis dengan sangat kencang.

tok tok tok

aku mendengar suara pintu di ketuk.

"bun... bukannya gak boleh bubun ngasuh cita, boleh kok mana mungkin ayah ngelarang sedangkan bubun ibu yang mengandungnya"

"maksud ayah tunggu bubun benar2 sembuh dulu, setelah itu ayah akan mengizinkan bubun melakukan semuanya, ayah gak akan larang2 lagi"

bukannya reda.... tangisku makin menjadi2... dan itu berlangsung 2 jam.

sampai akhirnya aku mendengar pintu kamar mandi di dobrak, aku melihat suamiku sedang menatapku dengan pandangan horor.

"sudah deh bun nangisnya, udah malam kasian cita gak bisa tidur karena berisik" katanya dan itu kembali membuat aku sedih.

aku keluar tanpa memperdulikannya, dan biasanya sebelum tidur aku pasti mencium nacita, tapi kali ini entah kenapa aku hanya ingin nangis dan tidak memperdulikan apapun.

aku naik keatas kasur dan menutup seluruh tubuh dengan selimut. aku masih menangis walau gak seberisik tadi.

"ayo lah bun, jangan nangis lagi... ayah capek ngurus kantor, ngurus cita dan sekarang bubun kayak gini juga"

huwaaaaaa suamiku kok tega banget sih. istrinya sedih bukannya menghibur tapi malah bikin sedih.

besok harinya aku sengaja tidak berbicara dengannya, aku gak peduli dia mau marah atau apapun. aku sudah muak dan kali ini aku gak mau melakukan apapun.

aku memeras air susu dan memasukkannya ke dalam botol. aku gak mau menyusuinya, kalo aku gak boleh mengasuhnya, lebih baik aku gak usah dekat2 nacita.

keadaan ini berlangsung 1 minggu dan 1 minggu ini aku hanya menangis dan menangis, aku gak pernah nyusuin cita lagi, aku hanya memeras dan memasukkannya ke dalam botol.

jangan ditanya reaksi davin.... ngamuk parah, dia gak peduli kesedihanku... yang dia pedulikan hanya cita cita dan cita, dan itu membuat aku merasa membenci cita.

tiap hari aku dan davin bertengkar, dia gak pernah menyapaku. sepulang bekerja dia langsung mengambil stok asi di kulkas dan memberi susu ke putrinya, menidurkan dan mengganti popoknya. setelah itu dia tidur membelakangiku.

davin pov

sudah 1 minggu ini renata tidak mau menyusui anaknya. kerjanya hanya nangis dan nangis, aku sampai bingung maunya apa.

saking kesalnya aku gak pernah menyapanya sampai dia sadar kalo perbuatannya yang gak mau nyusuin cita itu sangat salah.

aku bukannya gak mau renata mengasuh cita, tapi dokter memberitahuku renata harus benar2 gak boleh banyak bergerak jika ingin rahimnya sembuh dengan cepat, makanya aku gak pernah mengizinkan dia mengasuh cita.

ini gak bisa dibiarkan, cita bisa menderita jika melihat orangtuanya tiap hari berantem.

sore itu aku membawa renata ke dokter, aku ingin tau penyebab renata gak mau nyusuin cita.

aku meninggalkan renata bersama dokter itu, biarlah mereka berbincang agar renata mengeluarkan isi hatinya.

aku menunggu di ruang tunggu. "semoga masalah renata bisa diselesaikan oleh dokter itu" kataku dalam hati.

setelah menunggu 2 jam akhirnya renata keluar dengan wajah sembab seperti habis menangis.

aku menghampiri dokter dan bertanya apa yang terjadi dengan renata.

"bagaimana keadaan istri saya dok"

"mmmm setelah berbicara dari hati ke hati dan melihat gejala2 yang bapak kasih tau tadi, istri bapak terkena baby blues"

"penyakit apa itu dok"

"itu bukan penyakit pak, cuma keadaan mental yang sedang labil yang dialami seorang ibu yang baru melahirkan" (kalo salah maaf ya maklum bukan dokter)

"penyebab nya apa dok?"

"penyebabnya ibu ketika baru melahirkan seharusnya jiwanya tenang, jangan diberikan beban yang sangat besar dan dikasus ibu renata, dia bapak larang mengasuh anaknya, sedangkan itu merupakan keinginan setiap ibu mengasuh anaknya sendiri dan sepertinya ibu renata menginginkan bapak memberikan perhatian lebih ke dirinya dan jangan hanya ke putri bapak makanya dia mengganggap anaknya merebut kasih sayang bapak"

astaga istriku...

"apa bisa sembuh dok? apa dia akan membenci anaknya?"

"bisa asal bapak memberikan pengertian dan memberikan kasih sayang yang sama besar kepada ibu dan anaknya"

"makasih banyak dok, untung saya bawa kesini cepat sehingga saya tau maunya apa"

aku meninggalkan ruang praktek dokter dan nencari renata.

setelah melihatnya dengan cepat aku berlari menghampiri dan memeluknya.

"maafin ayah ya bun, gak pernah mau mengerti maunya bun apa"

"huwaaaaaaa hikssss, bubun hanya ingin ikut ngurus cita yah, bun juga mau ayah sayang dan peluk2 lagi kayak dulu"

"oke oke cup cup jangan nangis lagi, mulai besok kita bagi tugas ya mengasuh cita, jadi bun jangan nangis lagi ya"

"iya hiks iya yah" katanya masih dengan isakan tangis.

semoga besok penyakit baby blues itu menjauhi istriku.

tbc

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

395K 41K 18
Part masih lengkap. Disarankan membaca My Baby, My Strength dan Dear Pak Dosen terlebih dahulu. Trauma dikhianati membuat single parent bernama Diand...
192K 11.9K 30
Tanpa kau sadari, cinta itu datang karena terbiasa.
382K 13.2K 21
Dia mengesalkan, jutek dan otoriter. Entah aku mimpi apa bisa bertemu dengannya, hidup satu rumah dengannya, dan bekerja dengannya di kantor miliknya...
287K 1.1K 1
UNPUBLISH : 05-08-2023 pukul 06.00 WIB https://karyakarsa.com/adhwaaeesha/series/because-of-you-1-dinasty-amesty Aldino Reynad Febrian - putra pertam...