Boy Meets Evil

By agustC

978K 144K 44.2K

[TELAH DITERBITKAN DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] Kim Taehyung terjerat dalam suatu kasus yang membuatnya harus me... More

01% - begin
02% - please♫
03% - surprise
04% - hard
05% - talk♫
06% - wrath
07% - help
08% - fight
09% - leave
10% - stranger
11% - give up
12% - imagine
13% - let go♫
15% - tragedy
16% - goodbyes
17% - sloth
18% - nothing
19% - promise
20% - traces
21% - together
22% - crazy
23% - funeral
24% - hope♫
25% - alcoholic♫
26% - walk
27% - amazed
28% - teamwork
29% - information
30% - someone
31% - choice
32% - lies
33% - likes
34% - especially
35% - remember
36% - twins
37% - ended
38% - mimi
39% - kind
40% - get out
41% - tears♫
42% - my type
43% - lust
44% - reunited
45% - woman
46% - gay
47% - club
48% - killer
49% - airplane
50% - falling
51% - her
52% - jelly
53% - world
54% - cockroach
55% - gluttony
56% - we on
57% - couple
58% - meets
59% - missing
60% - pride♫
61% - dna
62% - epiphany
63% - euphoria
64% - pre-order
65% - bonus
68% - truth untold
70% - the last

14% - sober

10.4K 1.7K 167
By agustC

Kyungra POV

ENTAHLAH aroma apa yang kuhirup ini, namun jelas membangunkanku dari alam mimpi.

Tak hanya itu, dapat kudengar suara mesin ketik di sekitarku yang semakin mengganggu pagi hariku.

Semakin aneh lagi seharusnya ada sinar matahari yang sangat terang menusuk mataku, seandainya aku berada di kasurku.

Argh... Leherku.

Setelah kurasa-rasa lagi, bantalku juga tak sekeras ini.

Sebentar...

Aku memutar tubuhku dan mengendus-endus lagi aroma aneh itu.

Setahuku, kamarku selalu terhirup minyak telon bayi yang melekat di ranjangku.

Namun bau ini seperti...

Aku membuka mataku secara perlahan.

Bukannya ayam berkokok yang membangunkan para umat manusia, namun kini tepat di hadapan kedua mataku, kudapati seekor burung yang masih tertidur di balik celana seseorang.

Biar kusimpulkan.

✔Ini bukan kamarku,
✔Ini bukan ranjangku dan,
✔Ini juga bukan bantalku.

Perlahan namun tidak pasti, aku menaikan pandanganku, memberanikan diri menatap sang pemilik burung ini dan...

"AAAAAAAAA!!!" Aku menjerit sekeras-kerasnya melebihi lelaki yang disunat sekalipun.

Jeritanku sukses membangunkan pemilik burung itu dan semakin membuat ingin menjerit.

Jika kaum adam menjerit karena pisau, aku menjerit karena...

Segera mungkin aku bangkit dan menjauh darinya. "YA! Mengapa aku tidur dengan cumi sepertimu? Wae? Wae? WAEEE!"

Aku tidur di pangkuan mahluk hidup bernama Min Yoongi alias cumi kering.

Pikiranku semakin sempit. "Jangan bilang kalau..."

Cumi kering itu melipat tangannya dan berusaha kembali tertidur. "Aish... Telingaku hampir lepas saja rasanya. Bisakah kau─"

"YA!!! APA YANG KAU LIHAT DARIKU SEMALAM, EOH! DASAR CUMI MATA KERANJANG!" teriakku sambil menyilangkan tanganku di depan asset tetapku.

Cumi itu kembali membuka matanya. "Ya... Tidak bisakah kau membiarkanku tidur dengan tenang untuk sejenak? Aku tidak tidur semalam karena engkau!"

Aku berjalan mundur ke belakang hingga kurasakan sesuatu yang dingin menempel di belakangku.

Merasa asing, aku pun membalikan tubuhku dan kudapati pilar-pilar besi membatasi ruang gerakku saat ini.

Pikiranku dan kedua mataku terus menarik kenyataan yang ada.

"Sebentar. Ini bukan tembok, tapi..."

Kudapati lelaki-lelaki yang tidak pernah mandi dengan mata layaknya ikan berlalu lalang di luar besi yang mengurungku saat ini.

"... Detektif Kim, bawakan aku cctv daerah..."
"... Komandan, Ada laporan dari kawasan..."
"... Selesaikan kasus itu, detektif..."
"... Detektif Lee, bawakan rekaman..."

Aku berbalik kembali dan memastikan. "Apakah kita sedang berada di penjara?"

Cumi itu mengacak-acak rambut tipisnya. "Aish... Seharusnya aku menolak ajakannya."

Aku segera melepas sepatu kuda dari kakiku dan melemparkannya pada kepalanya. "YA! Apa yang kau lakukan padaku, eoh!"

"Sepanjang hidupku, aku sudah bersumpah untuk tidak pernah menginjak bahkan tidur di dalam kandang ini, kau tahu!" ucapku sambil melempar sebelah sepatuku yang lainnya.

Cumi itu membalas dengan melempar kaus kakinya ke arahku. "Hey..., Berhenti berteriak dan berusahalah mengingat apa yang kau lakukan semalam!"

"Jangan menyalahkanku atas segalanya. Kau yang memulai terlebih dahulu." ucapnya lagi sambil mengusap-usap kepalanya yang kena sasaran.

Aku menutup kedua mataku dan berusaha keras untuk mengingat. Apakah aku...

"Kau berkeringat, sayang. Biar kubuka semuanya."
"Cumi keringku, aku siap..."
"Aku datang, chagiya~"

Cumi itu meregangkan otot-ototnya, "Aigoo... Aigoo... Kurasa kita salah mengambil posisi semalam. Tubuhku rasanya hancur semua."

Kakiku yang lemas membawaku untuk duduk kembali di lantai dingin ini.

Aku memegang besi yang ada sebagai pertahananku. "Aku tahu aku pasti sangat mabuk semalam. Tapi..."

Kini aku tidak bisa menahan air mataku lagi dan...

"Seharusnya kau sebagai lelaki yang jantan tidak akan merebut tahta wanita dalam semalam hanya karena kesadaranku hilang. Hwaaaa...." ucapku sambil menangis sejadi-jadinya.

Cumi kering itu membulatkan matanya dan berjalan mendekatiku. "Wae? Wae? Wae? Mengapa kau menangis? Jangan bilang kalau kau berpikir bahwa aku─"

Aku membungkam mulutku. "Mianhae Billboard, mianhae worldwide, mianhae eomma.... Kyungra tidak bisa menjaga diri dengan baik."

"Kyungra bukan gadis baik-baik lagi. Kyungra gagal menjadi perempuan yang eomma inginkan. Mianhae~" ucapku bertubi-tubi sambil terisak.

"Ya! Ya! Ya! Aku berani sumpah pocong, sumpah pemuda, dan sumpah apapun, Aku tidak pernah melakukannya! Tidak pernah!" Ia berusaha membela sambil menyentuh pundakku.

Aku menjauhkan diri darinya. "Jangan sentuh aku. Hwaaa...."

Cumi itu melepas tangannya dan semakin salah tingkah. "Ah, Mian. Ta-tapi..."

"Apa yang sedang kau pikirkan saat ini, tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi. Apa kau benar-benar tidak mengingat apa-apa semalam? Apa kau─"

"YA! KYEONG RACUN!" Tiba-tiba saja seseorang yang sangat kuharap-harapkan saat ini datang juga.

Aku menoleh dan membalas memanggil, "JEON JODI!!!"

Jungkook segera berlari ke arahku begitu juga sebaliknya denganku sambil berseru bersamaan, "Heh, belegug, Kau kemana saja..."

Aku mengeluarkan kedua tanganku di sela-sela besi kokoh ini sambil menangis tersedu-sedu. "Penyelamatku... Mengapa kau baru datang, eoh? Kau ini habis mudik atau apa? Hiks."

Jungkook menggenggam jemariku. "Heh! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa kau terkurung disini? Apa kau tidur sambil berjalan lagi?"

Aku menggeleng-geleng. "Teuing. Aku hanya ingin pulang sekarang. Aku tidak mau selamanya terkurung dengan mahluk itu." (Tidak tahu)

"Jungkook-ah, Keluarkan aku dari sini. Jebal..." ucapku sambil menguncang-guncang besi-besi yang memisahkanku dengannya.

Jungkook berlari ke arah gembok dan menarik-nariknya. "Aku tidak punya kuncinya. Ini bukan penjara BST. Dasar wanita belegug, Bagaimana bisa kau masuk ke dalam! Kau ini beloon tiada dua!"

Hidungku mulai berair. "Kau kan kuat, Kook. Belah atau renggangkan saja besi-besi ini sekarang juga!"

"Aku tahu kau bisa, Jeon Jungkook. Kau bukan cumi kurus kering yang hanya duduk dan menunggu ajal saja di dalam." ucapku setengah menyindir.

Nyatanya cumi itu memiliki kepekaan yang cukup tinggi. "Hey, Aku juga punya telinga, bodoh. Lagipula, siapa juga yang membuatku terkurung disini?"

Jungkook mengeluarkan otot-ototnya. "Besinya terlalu kuat. Aku tidak bisa membukanya."

Aku semakin mengguncang-guncang pilar besi ini. "Jungkook-ah. Aku ingin pulang..."

"Seperti gorila kelaparan saja." celetuk cumi itu dengan santainya.

Aku menoleh dan memperingatkan. "Kau, cumi! Berdirilah dan bantu aku untuk keluar dari sini! Kau sebut dirimu lelaki, eoh?"

Jungkook masih berupaya membelah besi-besi ini. "Apa aku harus mengambil gergaji kemari? Sampai kapanpun, besi ini tidak bisa dibuka dengan tangan kosong."

Aku mengangguk-angguk pasrah. "Apapun asalkan aku keluar dari sini. Save me, bang..."

Kami terus berusaha mencari cara untuk bebas hingga...

"Jeogiyo." Kami berdua menoleh bersamaan kepada sumber suara yang menghentikan kegiatan kami.

"Nuguseyo?" ucap Jungkook.
"Detektif Jung?" ucapku.

Hoseok mengangkat dan mengoyang-goyangkan gantungan kunci di depan mata kami dalam diam.

Kemudian tanpa penghormatan, dirinya membuka gembok jeruji ini yang hanya membuat kami menganga.

Hoseok menarik dan membuka pintunya. "Im Kyungra-ssi, kau bebas dari hukum dan denda karena─"

Aku berlari ke luar dan segera merengkuh penjemput. "JUNGKOOK-AH!!!!"

Jungkook segera melepas pelukanku dan beralih menjitak tempurung kepalaku. "Apa yang terjadi, eoh? Aku mencarimu semalaman layaknya orang gila, bodoh."

Aku tidak peduli dan memeluknya lagi. "Molla. Aku hanya ingin pulang. Ppali kaja!" (Let's go, hurry up)

Lagi-lagi dia memegangi bahuku dan melepas pelukanku. "Jangan melarikan diri dari kenyataan. Hadapi dan ingat-ingatlah, apa saja yang kau lakukan kemarin?"

Aku termenung dan berusaha mengorek ingatanku kemarin. "Pertama-tama, aku datang ke kantor polisi..."

"Selamat pagi para pemberantas kejahatan Kota Seoul!"

Jungkook mengangguk. "Lanjutkan."

Aku menatap ke atas. "Lalu membagikan minuman..."

"Terima kasih atas kerja kerasnya. Silahkan minum ini untuk menghilangkan rasa letih kalian."

Jungkook mengiyakan. "Ya, aku tahu itu. Aku yang menyarankanmu. Lalu?"

Aku menutup mataku. "Kemudian bertemu..."

"Geumanhaja uri." (Let's get over)

Deg!

Seketika kenyataan kembali menamparku dengan keras.

"Tidak bisakah kita menjadi dua orang asing kembali?"

Bibirku terasa kelu. "Be-bertemu..."

Jungkook mengerutkan alisnya. "Siapa yang kau temui?"

"... Kita tidak ada bedanya dengan matahari dan bulan yang tidak pernah bersatu di langit yang sama."

Kenyataan semakin mengiris-irisku. "A-a-aku... Be-ber... temu."

Jungkook kini menguncang-guncang bahuku. "Siapa? Siapa dia?"

"Ketahuilah, sepasang sepatu tidak dapat berjalan bersama tanpa pasangannya."

"YA! IM KYUNGRA!"

"Dia bertemu dengan cumi kering nan jelek dan ketahuan gagal menyamar." celetuk si cumi yang ikut dipenjara olehku sambil berjalan keluar dari kandangnya dengan santai.

Entahlah apa maksud dari perkataannya, namun...

"NE! AKU BERTEMU DENGAN CUMI KERING NAN JELEK DAN KETAHUAN GAGAL MENYAMAR!" teriakku dengan lantang sambil menyalin ulang perkataannya.

Jungkook menaikan sebelah alisnya. "Sungguh? Lalu mengapa kau minum-minum hingga masuk penjara sementara ini?"

Otakku berpikir dengan cepat. "Aku minum karena aku malu besar karena ide konyolmu ini dan soal masuk penjara..."

"Dia rindu pekerjaannya menjaga jeruji hingga hingga nyasar kemari. Kemudian dia meneriaki umat-umat setempat layaknya memarahi tahanan penjara. Lalu Detektif Jung menganggap dia gila dan memasukannya ke dalam penjara untuk menjaga ketenangan kantor ini." sambung cumi itu lagi dengan kecepatan rapper layaknya salah satu member BTS yang melantunkan lagu cypher pt.3: Killer.

"Cius?" Aku setengah percaya.

Jujur, aku tidak ingat apa-apa lagi sehabis mengunjungi Taehyung.

Hoseok membalas lemparan rapnya seakan-akan ada arena show me the money disini. "Bukankah dia hampir membunuhmu karena kau tidak sengaja memegang buah dadanya. Karena itu, dia melawan dan mengores pipi─"

Mataku hampir mudik dari tempatnya. "BUAH DADA?"

Plak!

Cumi kering itu menampar bokong Hoseok hingga terdengar nyaring sekali.

"Aigoo... Lupakan perkataannya. Kuda ini sering ngawur dan perlu di gosok sekali-kali dengan easy cuci sepuluh tangan." ucap cumi itu sambil menepak bokong Hoseok berkali-kali.

Jungkook sebagai korban tipuan semakin berpikir keras. "Entahlah, Kyung. Kau selalu berteriak nyaring sekali saat kau berbohong. Aku sangat mengenalmu."

Gantung aku saja mas...
Tali rapia kini tersedia murah dan higienis.

Logika kritisnya mulai bersarang di benaknya. "Lalu mengapa lelaki yang kau sebut cumi kering ini juga ikut masuk ke penjara bersama─"

Aku membungkam mulutnya agar tidak memperpanjang dusta di antara kami.

"Tidak bisakah kita mempersingkat hal ini dan pergi? Aku benar-benar lelah dan ingin pulang."

Continue Reading

You'll Also Like

80.5K 10.5K 112
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜
104K 7.6K 51
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
62K 5.6K 33
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
48.1K 10.6K 121
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...