why you hate me?

By IraWati308

266K 19.5K 2K

sakura harus menahan rasa sakit saat anaknya dibenci dan tidak dianggap oleh ayahnya sendiri, uchiha sasuke... More

part 1
part 2
part 3
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
epilog

part 4

15.4K 751 18
By IraWati308








Ting tong ting tong

Terdengar suara bell yang terus berbunyi membuat sakura yang terlelap terbangun dari tidurnya.

"SAKURA"

Tidak lama terdengar suara teriakan dari sasuke memanggil sakura membuat sakura segera bergegas.

"Tunggu sebentar "

Ujar sakura dari dalam rumah mereka,sakura berjalan terburu-buru untuk membukakan pintu untuk sasuke.

"Kau lambat sekali "

Terdengar kembali suara sasuke dengan nada marah.

Kret

Sakura membuka pintu rumah dan melihat sasuke berdiri dengan tatapan marah.

"Apa kau tertidur nyenyak?"

Sakura merasa jika aura sasuke sangat mengerikan sekarang.

Plak


Sret

"Akhhhh"

Sasuke mulai melakukan kekerasan kepada sakura karena dia tidak suka sakura sangat lambat dan dia menuduh sakura.

"Kau tahu aku lelah mencari uang dan kau hanya bisa tertidur nyenyak dirumahku "

Sasuke berujar dengan nada benci kepada sakura padahal sebenarnya sakura tidak salah apapun tapi sasuke malah menyalahkan sakura.

"Aku juga bekerja sendiri untuk anakku "
Sakura tidak mau seakan sasuke mengangap jika dirinya makan uang sasuke,dia mencari uang sendiri untuk kebutuhan mereka.

"Kau berani melawan"

Sasuke semakin tidak suka kala mendengar ucapan sakura yang menantangnya.

Dugh


Buk


Plak

Bruk

"Dasar tidak berguna,gara-gara kau kehidupanku hancur"

Sasuke kembali memukul sakura hingga sakura terjatuh kelantai,sasuke tidak memperdulikan sakura yang dia sakiti.

"Menyingkir"

Sasuke tidak berniat membantu sakura,melihat sakura yang menghalangi jalannya sasuke malah menyuruh sakura untuk menyingkir dari hadapannya.
Sakura menghela nafas kala mengingat ini bukan pertama kalinya sasuke menyakitinya.
Sakura tidak menuju kamarnya melainkan berjalan mencari kotak obat untuk mengobati lukanya akibat pukulan sasuke.





Pagi hari sakura menyiapkan makan diatas meja dengan pelan sambil mengingat kejadian semalam,dia takut terulang kembali karena dia tidak tahu suasana hati sasuke seperti apa karena takutnya sasuke akan menyakiti daichi.
Saat sasuke datang sakura terlihat tegang.
Sasuke duduk dengan wajah datarnya tidak ada rasa bersalah sama sekali.
Mereka pun makan dengan hening,sakura makan dengan cepat agar dapat mendahului sasuke untuk pergi.

"Tou-san kenapa tidak pulang saat jam makan malam?"

Daichi yang selesai makan mengajak sasuke mengobrol.

"Daichi kita harus segera ke sekolah"

Sakura yang panik langsung mengajak daichi untuk pergi karena sakura tidak mau daichi menggangu sasuke.

"Sekarang kau takut padaku"

Sasuke mendengus melihat sikap sakura yang tidak mau daichi berbicara kepadanya.

"Ayo cepat"

Sakura tidak memperdulikan ucapan sasuke,dia sibuk mengambil tas dan bento yang akan dibawa oleh daichi.

"Tou-san kami pergi-"

Daichi bahkan belum sempat menyelesaikan kata-katanya sakura sudah menariknya untuk pergi darisana meninggalkan sasuke yang tidak perduli dengan mereka.

"Kenapa kita terburu-buru kaa-san?"

Tanya daichi saat mereka keluar dari rumah sasuke.
Daichi tahu ada yang aneh dengan ibunya .

"Lebih cepat lebih baik"

Sakura sangat takut jika daichi mengetahui apa yang sasuke lakukan dan kalau tiba-tiba terjadi kembali  maka sakura tidak tahu apa yang akan daichi rasakan karena selama ini sakura menutupi semua yang sasuke lakukan padanya.

"Daichi sekarang jangan sering bicara dengan tou-san "

Sakura meminta kepada daichi agar daichi tidak mendapatkan kata-kata kasar dari sasuke sampai dia akan mendapatkan jalan keluar untuk pergi dari rumah sasuke.

"Kenapa?"

Daichi bertanya kepada sakura alasan dia tidak boleh berbicara kepada ayahnya sendiri.

"Tou-san tidak suka "

Sakura lebih baik berbicara seperti itu daripada nanti daichi terluka karena sasuke.

"Baiklah "

Walaupun belum mengerti sebenarnya daichi menuruti keinginan sakura.
Sakura bernafas lega karena daichi tidak banyak bertanya.






"Sakura"

Gaara duduk disamping sakura yang menunggu daichi yang belum selesai.

"Iya "

Sakura tersadar dan menatap gaara terkejut.

"Kau melamun? "

Gaara memberikan minuman kepada sakura.

"Apa yang kau pikirkan?"

Tanya gaara sampai sakura tidak menyadari kehadirannya disana.

"Tidak ada,aku hanya kelelahan saja "

Banyak hal yang sakura pikirkan hingga tubuhnya juga lelah bekerja setiap hari tanpa henti tapi sakura tidak mengeluh karena semua ini demi daichi.

"Jangan terlalu memaksakan diri "

"Iya "

Sakura menatap langit malam dengan tatapan lesu karena tubuhnya kurang sehat.

"Kau terluka?"

Gaara yang melihat sakura minum melihat sudut bibir sakura yang bengkak.

"Aku sudah mengobatinya "

Sakura tidak mau gaara mengkhawatirkan luka yang sebenarnya mau ditutupi dari gaara ataupun semua orang.

"Apa kau berkelahi sakura?"

Tanya gaara melihat luka sakura seperti orang yang berkelahi bukan terjatuh.

"Aku bukan lagi anak remaja "

Sakura membalas dengan candaan.

"Aku akan mengantarmu pulang "

Saat melihat daichi yang akan selesai gaara memberi tawaran kepada sakura yang terlihat kurang sehat.

"Tidak masalah "

Sakura selalu menolaknya.

"Kau tidak sehat,jangan menolak "

Gaara lebih keras kepala dari sakura,dia tidak akan membiarkan sakura kesulitan dijalan jika sesuatu terjatuh padanya.

"Daichi ayo ,oji-san akan mengantar kalian pulang "

Melihat daichi yang sudah keluar gaara menariknya untuk ikut bersamanya kedalam mobil sedangkan galerinya ada karyawannya yang berjaga sebelum nanti dia kembali.

"Benarkah?"

Daichi terlihat senang sakura tidak bisa menolak lagi karena seperti yang gaara katakan tubuhnya benar-benar kurang sehat.

"Ayo naik mobil oji-san "

Gaara membukakan pintu belakang untuk daichi masuk sedangkan sakura berada disampingnya.

"Kau bisa istirahat sampai rumahmu "

Melihat sakura yang menjaga kesadarannya membuat gaara berpikir menyuruh sakura untuk tidur.

"Apa kau lapar daichi?"

Tanya gaara selagi menjalankan mobilnya karena ini jam makan malam dan daichi belum makan malam.

"Kita makan malam dulu "

Ajak gaara kepada mereka.

"Gaara-san tidak perlu repot-repot "

Sakura tidak mau terlalu banyak merepotkan gaara yang sudah baik mengantarkannya.

"Kalau begitu aku akan membelikan daichi roti saja "

Gaara menghentikan mobilnya didepan toko roti untuk menggantikan makan malam mereka.

"Ayo daichi,kau tunggu disini saja "

Gaara mengajak daichi saja karena sakura harus lebih baik menunggu didalam mobil.

"Kau mau roti apa?"

Tanya gaara mengajak daichi berkeliling untuk membeli roti tersebut.

"Apa saja oji-san"

Daichi tidak banyak memilih dalam hal makanan.

"Apa kesukaan kaa-sanmu?"

Kalau daichi mau apa saja lalu bagaimana dengan sakura.

"Roti strawberry"

Gaara segera mengambil roti yang mau dia beli setelah itu dia mereka membayarnya.

"Daichi dengan siapa? "

Ujar jugo yang sejak tadi melihat mereka.
Jugo memperhatikan mereka sampai mereka masuk kedalam mobil.















Tbc




Gomen kalau jelek dan gaje 🙏🙏🙏🙏
Semoga suka 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Kalau tidak suka, tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen 😍😍😍😍😍😍😍🤩😍😍😍😍😍😍😍😍

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
948K 87.9K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
814K 52.4K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...