Heeii.. Up lagi.. Wkwkwk, sesuai janjii
Vote and Comment gaesss :)
Happy Reading ❤
•••••
Hari ini adalah hari minggu, dan ini adalah hari ketiga. Mereka masih punya waktu hingga hari Kamis untuk membuat keputusan. Saat ini mereka ada di Kantor dan diruangan masing-masing, mereka berlatih untuk memimpin sebuah perusahaan di kantor cabang. Mereka disibukkan dengan pekerjaan masing-masing
Disisi lain, The Boys kumpul di Apartemen mereka
"Jadii apa yang bakal kita bahas sekarang?" tanya Romero sambil duduk
"Gue bakal bahas Altha dan yang lainnya" jawab Mario
Radit berdiri dan tersenyum sinis
"Udahlah, apa yang bisa kita harapin? Mereka udah bahagia, biarin mereka" ucapnya yang sudah lelah
"Enggak, kita gabisa biarin ini. Gue gabisa lepas Altha gitu aja" ucap Mario sambil memandang Radit
Yang lain memandang dua orang ini dengan duduk di Sofa tunggal dan memijat pelipis lelah
"Gue juga tau bahwa lo juga masih cinta sama Laura" tambah Mario
"Lo gatau apa-apa tentang perasaan gue" jawab Radit sambil menunjuk dada Mario
"Ohya? Berapa lama kita sahabatan? 1 tahun... 2 tahun atau bahkan baru seminggu yang lalu sampai lo bilang kalo gue gatau apa-apa tentang lo. Gue tahu apa yang lo rasain, gue juga tau perasaan lo.. Jangan bohongi perasaan lo sendiri, apalagi lo coba-coba bohongi gue"
"Cukup! Kalo kalian terus adu Argumen kek gini, percuma kita ada disini. Gak guna" ucap Rafa sebagai penengah dan berdiri diantara mereka berdua
"Mending gue pulang" tambah Romero
Tak lama ada yang menekan bel apartemen
"Biar gue yang kesana" ucap Jojo sambil berdiri
Ia berjalan mendekati pintu dan membukanya
"Siapaa..." ucapnya sambil melihat tamu yang datang
"Heii... Kita bertemu lagi"
Sontak Jojo terkejut melihat mereka berlima ada disini
Bukh...
Jodi memukul wajah Jojo hingga ia tidak sadarkan diri, ia mengikat Jojo dan yang lainnya masuk untuk menahan sisanya
"Wooww... Sepertinya ada rapat disini" ucap Julian sambil melihat mereka
Tentu saja The Boys terkejut, mereka berdiri dan langsung berkumpul
"Apa yang lo mau?"
"Jojo! Dimana Jojo" ucap Mario, ia menyerang Julian sambil memegang kerahnya
Satu-satu dari mereka diserang dari belakang. Rafa berusaha untuk melawan tapi ia kalah dan menjadi Tawanan.
-----
Sekarang sudah waktunya jam makan siang, entah mengapa perasaan Altha tidak enak dari kemarin. Altha, Siska dan Angel duduk di meja. Sedangkan Sisil dan Laura memesan makanan
"Kenapa?" tanya Siska sambil melihat Altha yang sepertinya gusar
"Gue merasa ada hal yang aneh" jawab Altha
"Aneh? Aneh kek gimana?" tanya Siska
Sisil dan Laura kembali dengan makanan dinampan yang mereka bawa
"Perasaan lo aja kali, lebih laik lo makan dulu dan tenangin dirilo" ucap Angel
"Bukan.. Masalahnya Mario gabaca Pesan gue dari kemarin, biasanya dia akan baca meskipun gak dibalas"
"Sakit sih.." gumam Sisil
"Yaa kek gitulah" balas Altha
Dari kejauhan mereka melihat Jordan dan gengnya menuju ke arah mereka
"Ngapain mereka kesini?" tanya Laura sambil menatap mereka
"Gue pergi" ucap Altha, ia berdiri dan pergi dari sana. Perlahan yang lain juga ikut pergi mengikuti Altha
"Lo gabakal bisa kabur dari gue Altha" gumam Jordan
Mereka masih setia mengikuti Altha,
"Gue ngerasa ada yang aneh" bisik Angel ke yang lain
Merekapun berlari dan memasuki Ruang Rapat. Beruntung hari ini mereka memakai pakaian kasual dan Sneakers, tapi Sialnya kantor ini membangun Ruang Rapat di ujung, memang tujuannya agar tidak ada yang mengganggu saat rapat. Tapi tetap saja ini merugikan.
"Tutup Pintunya!!" ucap Altha
Angel dan Siska berusaha menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat
Julian dan Jack mendorong pintu itu. Sisil dan Laura mendorong sebuah meja dan meletakkannya dipintu, gunanya untuk menahan
"Loo gabakal bisa kabur dari gue Babyy..." ucap Jordan dari luar
Altha sendiri ia sudah ketakutan, ia pergi ke Telepon kantor dan berusaha menelfon Mario. Dengan susah payah ia menekan tombol itu dan menunggu, tapi Mario tidak mengangkatnya
"Marioo.. Cepet angkat..." gumam Gadis itu
"Siska! Nomor Rafa berapa?" tanya Altha, Siska dengan cepat mengucapkannya
Brakk...
Braakk...
"Shitt... Mereka gak akan telfon gue!" ucap Altha sambil menutup Telfon
"Althaaa....." teriak Sisil. Mereka semua diam sambil menoleh dan melihat Sisil
"Telfon Miss Ella" ucapnya. Dari luar, Juna mendengar perkataan Sisil
"Mereka bakal telfon Wanita Sialan itu" ucanya. Jordan membelalak kaget, dengan sekuat tenaga ia menendang pintu itu hingga terbuka lebar
Altha yang masih memegang telfon, terkejut. Mereka berhasil masuk. Beruntung ia berhasil menelfon Miss Ella
"Haloo" ucap Miss Ella dari sebrang
"Misss... Tolong..."
Belum selesai Altha berbicara, Jordan sudah menutup mulutnya hingga ia pingsan
"Missss!!!!" teriak Siska
Disebrang, Miss Ella terkejut. Dugaannya benar. Jordan berbuat sesuatu
"Cepat kumpulkan semua Bodyguard!" perintah Miss Ella. Dengan cepat bawahannya berkumpul dan pergi ke Kantor
-----
Disisi lain Aldo, Kevin, Leo, Afton, Dirta dan Sarah-Kakak Laura yang sudah menikah- ada dijalan. Mereka perjalanan menuju ke sebuah Alamat
"Sarah, ini belok kanan?" tanya Dirta pada Sarah
"Iyaa.. Angga beritahu gue tempatnya di daerah sini" jawab Sarah
"Kak, lu udah punya anak tapi dandanan lu masih keliatan kek anak muda yak" ceplos Leo, sontak mereka tertawa
Meskipun Sarah sudah menikah dan memiliki anak, tapi ia masih terlihat muda. Seperti seorang remaja biasa, cantik dan memiliki Body Goals
"Huhh.. Yayadong.." ucap Sarah sombong sambil mengibaskan rambutnya
"Heleeh.. Songong lu" balas Aldo
"Gimana bisa Angga temuin lo dan cerita hal itu sama lo?" tanya Afton yang duduk di belakang
"Jadi gini--
Flashback on
Pagi ini, Sarah dan anak laki-lakinya bermain di taman kompleks perumahan mewah rumah mereka, tentu dengan penjagaan beberapa Bodyguard dan Baby sitter, tapi itu tidak mengganggu mereka
"Heii.. Kau mau mencoba berjalan Boy?" ucap Sarah senang pada sang anak. Anak kecil itu mengangguk senang dan mulai belajar jalan, dengan Sarah yang memeganginya
"Heei kaak" ucap seseorang. Sarah menoleh ke arah suara itu
"Angga.." ucap Sarah senang, ia berdiri sambil menggendong Boy
"Anak lu?" tanya Angga dan Sarah mengangguk sambil tersenyum. Iapun memeberikan Boy pada Baby Sitternya dan memberi kode padanya agar diajak bermain
"Duduk-duduk" ajak Sarah. Merekapun duduk di kursi taman
"Gimana kabar lo? Lama kaga ketemu" ucap Sarah
"Haha.. Gue baik kak. Kakak gimana? Gimana kabarnya kak Gerald?"
"Gue baik kok, Gerald juga baik, dia lagi di kantor sekarang. Mangkanya itu gue ngajak sikecil main, biar gak bosen" jawab Sarah
"Oh iya.. Mau kerumah?" tawar Sarah
Angga tersenyum dan berkata "Gaperlu kak, disini cukup kok"
"Keknya ada masalah serius nih" ucap Sarah yang terdengar seperti pertanyaan
"Iyaa. Gue mau bilang sesuatu.. Tentang Laura dan gengnya.. Serta Jordan dan juga Mario" mendengar nama Jordan, Sarah memutar bola mata malas
"Ngapain mereka kesini? Males gue liat mereka. Tapi tunggu.. Lo juga bilang Mario. Siapa Mario?"
"Ntar kakak juga tau kok Mario siapa. Eh ini gue manggilnya Kakak, Tante ato apanih? Kan udah jadi Ibu-ibu" goda Angga
Sarah memutar bola mata malas, ini pertanyaan kesekian kalinya. Karna banyak yang menggodanya seperti itu. Iapun memukul lengan Angga jengkel
"Hahah.. Okeey okeey.. Gue lanjut. Disini gue cuman mau bahas tentang Jordan" ucap Angga yang mulai serius
Sarahpun diam mendengarkan
"Gue yakin kalo Jordan sedang merencanakan sesuatu disini. Karena mereka dateng ke Acara rapat calon CEO muda. Lo pasti udah dengerkan?" Sarah mengangguk sebagai jawaban
"Yaah.. Apalagi disana ada Altha dan yang lain, sempat ada konflik juga. Karena konflik itu Mario dan teman-temannya ikut masuk. Gue mau bilang, besok kakak harus pergi kesini. Ke alamat ini, karena Jordan dan yang lainnya bakal bertindak besok" ucap Angga sambil memberikan secarik kertas bertuliskan alamat, nomor dan pasword
"Apaan nih? Ngapain gue kesana? Sendirian?" ucap Sarah bingung
"Udah.. Besok dateng aja. Ajak juga Kak Aldo, Kak Afton dan semuanya" Sarah mengangguk dan menyimpan kertas itu
Setelah memberikan itu mereka berdua sempat mengobrol sebentar, hingga Angga pamit dan pergi
"Aduh.. Gue lupa kaga minta nomornya lagi. Udahlah, minta Laura aja ntar" ucap Sarah sambil menepuk jidatnya lupa
Finish
"Gituu.." ucap Sarah menyelesaikan ceritanya
Mereka yang ada didalam mobil menganggukkan kepalanya mengerti
"Gue bakal bunuh Jordan kalo sampe ada apa-apa sapa The Girls" ucap Afton geram
"Btw.. Gimana kak sekarang kak Angga?" tanya Leo
"Angga.. Masih sama, sama kek Angga yang dulu. Tapii yang jadi pertanyaan gue, siapa sih Mario itu?" ucap Sarah
"Ntar lo juga tau Mario and the geng" jawab Dirta
"Sudaah sampai" ucap Kevin
⚫⚫⚫⚫⚫