LF Season 2 [ COMPLETED ]

By ransyrf

1.2M 77.8K 6.5K

cuma lanjutan ya, jadi gak perlu sinopsis. More

• LF 1 - Mulai
• LF 2
• LF 3
• LF 4
• LF 5
• LF 6
• LF 7
• LF 8
• LF 9
• LF 10
• Q & A #question
• Q & A #answer
• LF 11
• LF 12
• LF 13
• LF 14
• Cuap-cuap #1
• LF 15
• LF 16
• LF 17
• LF 18
• LF 19
• LF 20
• LF 21
• LF 22
• LF 23
• LF 24
• LF 25
• LF 26
• LF 27
• LF 28
• LF 29
• LF 30
• LF 32
Cuap-cuap #2
• LF 33
• LF 34
• LF 35
• LF 36
• LF 37
• LF 38
• LF 39
• LF 40
• LF 41
• LF 42
• LF 43
• LF 44
• LF 45
• LF 46
• Q & A #question #2
• Q & A #answer #2
• LF 47
• LF 48
• LF 49
• LF 50
• LF 51
• LF 52
• LF 53
• LF 54
• LF 55 - Selesai
• LF - Bonus
pengumuman
pengumuman (2)

• LF 31

17.3K 1.3K 83
By ransyrf

Melihat tawamu, mendengar senandungmu, terlihat jelas di mataku.. warna-warna indahmu.


⚘⚘⚘

Ali tersenyum senang melihat pemandangan di hadapannya. Sungguh, pagi ini ia merasakan bahagia. Sangat bahagia. Ali kembali memutuskan untuk tidak pergi ke kantor. Lelaki itu masih ingin menghabiskan waktunya bersama keluarga kecilnya. Orang ganteng mah bebas, kata Ali sewaktu Prilly mengomel melihat Ali yang tidak pergi ke kantor. Padahal kemarin sudah hari Minggu, dan hari liburnya Ali berlanjut sampai Senin ini.

"Abang mau sarapan apa? Sini mami ambilin,"

Daffa hanya menunjuk sebuah pizza berukuran sedang. Memang, pagi sekali tadi, Prilly memasak berbagai macam makanan, dibantu Mbak Nunu dan Bi Irah tentunya. Di meja makan tersedia nasi goreng, pizza, roti, buah-buahan dan masih banyak lagi.

Prilly mengambil sepotong pizza lalu meletakkannya di piring Daffa yang masih kosong.

"Au gha.." Cicit Saffa pelan. Mau pizza juga katanya. Prilly mengangguk paham, kemudian ia kembali meletakkan sepotong pizza itu di piring Saffa.

"Kamu mau sarapan apa?"

Ali melirik satu-persatu makanan yang tersedia, "Nasi goreng pake ayam aja deh. Orang Indonesia biasa, kalo gak makan nasi ya gak kenyang." Kekehnya.

Prilly menggelengkan kepalanya. Itu sih emang Alinya aja yang laparan.

"Perut udah buncit juga!"

Ali tertawa, "Gak papa sayang. Yang penting ganteng,"

"Apa hubungannya coba?!" Prilly menyendokkan nasi goreng dan memberi sepotong ayam. "Udah makan deh yang kenyang. Biar ganteng." Celetuknya asal. Ali jadi terbahak. Lucu deh si Prilly. Minta diketekin. Haha.

Hayuluu throwback. #timgagalmoveon.

"Baca doa dulu yuk." Kata Ali sebelum makan. Tentunya Ali yang memimpin doa tersebut. Baik Ali maupun Prilly, sudah mengajarkan agama pada kedua anaknya. Walaupun hanya sekedar baca doa sebelum melakukan sesuatu hal. Pendidikan agama sejak usia dini itu penting.

Setelah berdoa, keluarga kecil itu kompak menyantap makanan masing-masing. Saffa yang masih kecil, tentu dibantu Prilly. Sesekali pula Prilly membantu Daffa yang kesulitan memakan potongan pizzanya.

"Kamu gak mau pizza?"

Ali menggeleng, "Entar aja ah, siangan dikit."

"Oh yaudah."

Prilly menatap Saffa. Bayi mungil itu terlihat ribet dengan poni-nya. Apalagi tangannya kotor karena sedang makan.

"Aduuuh, ini poni ganggu ya dek? Udah tau lagi enak-enak makan ya." Ujarnya merapihkan poni Saffa.

Ali terkekeh, "Ambil jepitannya aja sih. Terus sekalian kuncir rambutnya."

"Iya yaa. Yaudah bentar, mami ambil kunciran sama jepitannya dulu di kamar." Prilly langsung berlalu ke kamar Saffa. Selang lima menit, Prilly membawa sekotak perlengkapan rambut Saffa.

"Sini mami kuncir dulu." Dengan segera Prilly merapihkan rambut Saffa. Terakhir, Prilly menjepit poni Saffa yang sudah terlihat panjang. "Nanti potong rambut lagi ya sama mami. Udah panjang ni,"

Saffa hanya mengangguk. Kemudian dengan sengajanya, bayi itu memeletkan lidahnya menatap kedua orang tuanya secara bergantian. Sumpah demi apa, ini gemayyyyy banget!

Cepat-cepat Ali mengambil ponselnya. Entahlah, semenjak punya anak, Ali lebih sering mengabadikan momen-momen. Menurut Ali, anak kecil itu kalau difoto ngegemesin banget. Termasuk Daffa dan Saffa.

"Gemesin banget si pipinya! Pengen mami gigit tau gak!" Udah deh, abis itu pipinya si Saffa diciumin maminya. Derita bayi lucu ya gitu!

"Kacian adek mi. Anti pipinya abis," celetuk Daffa dengan polosnya yang disambut gelak tawa oleh Ali dan Prilly. Bener tu kata Daffa!

"Maminya gemes tu banggg.. haha,"

"Kenapa, abang juga mau dicium? Sini...sini.." Prilly beringsut mendekati Daffa. Kayanya ngejahilin Daffa seru deh.

Bocah tampan itu menggeleng keras. Enggak asik ni maminya, masa lagi enak-enak makan diganggu.

"Mamii ahhh, ndak auuuu!" Daffa terus meronta. Namun bukan Prilly namanya kalo gak gemes sama anak kecil. Apalagi ini anaknya sendiri. Abis pasti!

"Ihhhhh pipinyaa gembul jugaaa! Gemessshinn."

"Mami, ndak au ihh! Abang au akann!"

"Mami gemes bang."

"Ihh mami!" Daffa berpindah tempat duduk, menjauhi Prilly. Bocah itu memilih duduk dipangkuan Ali. Pasti papinya bakal belain deh.

"Lah, kenapa duduk sama papi?" Tanya Ali tertawa.

Daffa cemberut, "Mami tu. Abang ndak ica akan pi." Adunya.

"Mami jail ya?"

"Ho'oh."

"Nanti papi omelin deh maminya." Ali mengambil piring Daffa, "Udah sini lanjutin lagi makannya."

Daffa hanya mengangguk. Ah nyebelin.

Sementara itu, Prilly justru tertawa senang. Beneran deh, pagi ini ia lebih bahagia. Semoga aja ya, keluarga kecilnya tetap seperti ini.

▪▪▪

Sehabis mengantar Daffa sekolah, Ali dan Prilly beserta Saffa memilih menunggu di rumah Mama Resi. Toh nanti katanya Kaia akan mampir ke rumah mama dan turut serta membawa Daffa.

"Kamu kenapa gak ke kantor Li?" Tanya Mama Resi yang dibalas cengiran oleh Ali.

"Hehehe, istirahat ma. Sisa-sisa di Korea masih berasa banget."

Prilly menggeleng, "Ngelesnya pinter ya ma. Bilang aja males, haha."

"Capek sayang, bukan males." Kata Ali membela.

"Jangan males-males gitu. Nanti anak istrinya mau dikasih makan apa?"

Ali tertawa, "Ya Allah mama jauh banget dah mikirnya. Iyaa iyaa, Ali gak males ma. Cuma ya lagi bener-bener capek aja."

Mama Resi mengangguk paham. "Sama oma yuk, liat ikan di halaman belakang. Mau?" Ajaknya pada Saffa. Bayi mungil itu mengangguk antusias dan berpindah dalam gendongan mama Resi. Sesudahnya mama Resi berlalu.

Ali menjadikan bahu Prilly sebagai senderannya. Biarlah kedua sejoli itu menghabiskan waktu bersama.

"Jadi liburan?"

"Harus jadi. Awas si ya kalo sampe kamu gak bisa. Aku ngambek pokoknya! Gak mau tau." Cerocos Prilly tak sabar. Ali hanya menggeleng. Yawla Prill, giliran urusan liburan aja semangat bener.

"Yaa nanti, aku atur jadwal dulu."

"Gak usah sok sibuk." Ketus Prilly yang malah membuat Ali tertawa. Mungkinkah seorang Ali akan menolak permintaan istri mungilnya?

Merasa boring, Ali memainkan ponselnya. Niatnya sih main games, tapi gak jadi deh. Liat galeri dan nemu foto Saffa tadi pagi. Lucu juga kalo mau dipost. Etttt-- tapi tunggu dulu, tanya ibunda ratu dulu. Nanti kalo Ali nyolong start buat ngepost, dia ngomel-ngomel lagi. Hihi.

"Sayang, liat deh. Lucu ya anak aku, gemesin." Celetuknya terkekeh. Prilly yang melihatnya langsung mengambil ponsel Ali. Tuhkan!

"Ihhh kamu dapet candidnya? Kenapa gak bilang sih. Tau gitu aku minta kirim," Prilly menggeser beberapa foto hasil jepretan Ali.

"Aku juga baru pegang handphone kali."

"Yaudah, kirim ke aku ya? Mau aku post."

Bener udah!

"Iyaa aku kirim ke whatsapp kamu. Cek sana,"

Prilly mengangguk dan merogoh tasnya. Sedari tadi ia juga gak pegang ponsel. Sibuk ngurus keluarga kecilnya.

"Lucu banget sih nak," katanya tersenyum gemas saat melihat foto-foto Saffa. Gini ni, derita jadi anak yang orang tuanya cakep-cakep banget. Ya pasti, nurun 100%.

"Iya dong, anak siapa dulu." Sahut Ali dengan bangganya.

"Anak aku lah," sahut Prilly tidak mau kalah.

Nah kan mulai! Debat kan debat. Udah dah, Prilly pasti menang dan ujung-ujungnya Ali ngalah. Kalaupun Ali menang, Prilly dijamin udah nekuk wajahnya dan ngambek sama Ali.

Untung aja nih ya pas lagi debat, Mama Resi kembali datang. Uhhhh.

"Prill, Saffa kayanya kegerahan deh. Ganti baju aja. Bawa gak?"

Prilly menatap Saffa, "Yaampun ini keringetnya udah kaya abis main bola sih dek. Banyak amat,"

"Abis lari-larian tuh Mi, capek oma ngikutinnya. Aktif banget sihhhh.."

Prilly terkekeh mendengar ucapan mama Resi. Emang capek ma ngikutin Saffa yang kesana kemari.

"Pi, ambilin tas itu dong. Ada baju adek," Ali mengangguk saja. Ia langsung mengambil tas tenteng yang memang letaknya tidak jauh dari posisi duduknya.

"Papi.." Saffa berjalan mendekati Ali. Disuruh ganti baju, malah nyelonong deketin papinya. Duh.

"Sini, kamu ganti baju dulu. Baru nanti main sama papi."

"Papi.." Kata Saffa yang lagi-lagi kekeuh. Udah anteng duduk dipangkuan Ali. Udah gak bisa diganggu gugat.

"Ganti baju sama papi?" Tanya Prilly dibalas anggukan oleh Saffa. "Nih bajunya. Cepetan pi gantiin. Udah gerah itu anaknya,"

"Sama mami aja sana. Papi lagi main games. Ganggu deh kamu." Ujar Ali dengan jahilnya.

"Ndak ih."

"Sama mami, sayang. Papi tanggung nih lagi main games."

"Papi." Saffa memukul lengan Ali. Yang dipukul mah cengengesan doang. Udah ah ngerjainnya, tar kalo nangis beneran berabe. Bisa diamuk Prilly dan mama Resi. Double nanti amukannya.

"Iya sini." Dengan telatennya Ali menggantikan pakaian Saffa. Gak sulit, makanya Ali mau.

"Anak papi banget emang." Celetuk Mama Resi tertawa.

"Emang tu oma. Apa-apa papinya mulu. Manja banget." Sahut Prilly pula.

"Soalnya papinya ganteng sih. Jadi yaa gimana ya, suka pada nempel gitu." Suara Ali yang bikin Prilly dan mama Resi nabok Ali barengan. Boleh gak?

Enggan meladeni, Prilly memilih memainkan ponselnya sementara Mama Resi berlalu ke dapur. Ah iya, Prilly kan mau posting foto. Cusss instagram.

Instagram

prillylatuconsina96 gemayyyyyy! like mother like daughter😝💙

❤786.990Likes 🗨6543comments

Lihat semua komentar....

daffasaffalovers yawla dekkkkk gemay banget dahhhh!
prillvers_banjarmasin cutieeeee amat yaampunn. gemayyyy fix!
alicioussayangali adekkk saffa yawlaaaaa😍😍
5671 anakkk sapaa ini, lucuuu anedddd😙
org123 gakuadddd pls
haha adekkkk yaampun😙
support.daffasaffa plsssss ini gemayy bangetttt..
apl.jakarta adekkkk saffa yaampuunnm😍
ullydjulita02 cantiknyaaa omaaaa😙
yaya sapaaaaa gemaynyaaa 😍
aprillovers_aliandoprilly omayyygoddddd adekkk😍
support_aprill dekkkkkk😍
jscmila adekkkkk💙
zonaapril iniii gemayy parahhh sihhh!
dahliachr miss you kesayangannnn💙
michellejoan meet up yuuuuuukk
rickycuaca Saffa, uncle miss youuuuu😋
mauren.darea melettt manjahhhhhh
natashawilona yaampunnnnn gemaynyaaa😍
ransyrf adekkkk yawla😍
alsyarief. senyumnya ngangeninnnnn ih😜
baja___ saianggggggnya uncleeeee😍
6789 lapaknyaa piyyyii rame😂
disilovers dekk Saff, yaampunnnnn
rajalatuconsina siniii ih kerumahhhh!
sayang.apds gemesinnnnnnn beut sih dek
prillylatuconsina96 halooo oma cantikkkk @ullydjulita02 // auntyyy milll @jscmila haiii:) //  miss you too aunty uleeee @dahliachr // ayukkkkkkkkk atuhh @michellejoan // saffa miss yu too unclee emeshhhhh @rickycuaca // manjahhhhhh yeee wkwk @mauren.darea // timaciwww aunty nat😊 @natashawilona // ditunggu di rumah oma echii yaaa uncleee @alsyarief. // uncleee saiaangggggg @baja___ // gakmau😝 @rajalatuconsina
apl.medan aduuuuuuu😍
disinisayangaprill dek masyaallah😍
aplseluruhdunia mami piyiiii bangett pipinyaaa😂

▪▪▪

Hari sudah beranjak sore, namun Ali dan Prilly masih betah bermain di kediaman mama Resi. Tidak hanya ada mereka, Kaia beserta Pamela sudah menyusul. Bahkan sebentar lagi, Gio, Al dan Papa Syarief akan kembali dari kantor.

"Bang Al udah otw balik ka?"

"Udah, tadi sih nge-whatsapp gue, katanya bentar lagi sampe."

Ali mengangguk paham.

"Sini pake baju dulu, jangan lari ah bang. Jatuh nanti," Prilly berkacak pinggang. Susah banget yaampun nyuruh Daffa anteng. Lari-lari mulu. "Tuh liat tuh, abang Kellen sama abang Leo udah ganteng. Ini kamu disuruh pake baju malah lari. Capek tau gak ngejarnya,"

Daffa hanya menatap maminya dengan tatapan jahil. Sengaja kayanya ni bocah dah.

"Tengil amat ni anak. Hahaha," Kaia mengacak pelan rambut Daffa. Gak heran udah.

Dengan cepat Prilly memakaikan Daffa pakaian sebelum bocah itu lari entah kemana. Daffa kalo sore gini ya demennya main. Gak betah kalo duduk diam aja.

"Om Ai, duduknya geser dikit. Kakak mau duduk sini," Amora berucap dengan kesal. Ini juga ni satu, demen banget jahilin ponakannya. Ali yaampun!

"Ciyee mau duduk deket om Ai. Kangen ya kak sama om?"

"Enggak ih."

"Ngaku aja. Om Ai juga kangen sama kakak Amora kok. Kangen rambut kitingnyaaa, hahahaa..." Ali terbahak.

"Mommy, Om Ai tuhh.."

Kaia menatap tajam Ali, "Geser gak duduknya! Jangan diledek apa Li,"

"Iyaaa ya Allah. Sensi banget dah."

"Jangan mulai debat. Pokoknya mama gak mau denger ya. Ditambah nanti ada si Al, awas sih kalo sampe berisik." Kata mama Resi tiba-tiba. Antisipasi sebelum perang mini terjadi.

"Assalamualaikum," suara salam diiringi dengan datangnya Gio, Al dan Papa Syarief. Bisa barengan gitu ya wkwk.

"Waalaikumsalam.."

"Yaela udah di mari aja lo. Kaga ke kantor pasti," kata Al saat melihat Ali.

"Yoai, gue emang gak ngantor."

"Dasar pemales." Desis Al.

"Rumah papa mendadak rame gini yaa. Haha," celetuk papa Syarief.

"Iyaa dong pa. Jarang-jarangkan kaya gini?"

Papa Syarief mengangguk setuju. Memang, moment seperti jarang terjadi kecuali jika hari libur. Biasalah, pada sok sibuk semua. Wkwk.

"Halooo cantik," Al menyapa Saffa yang duduk di pangkuan Pamela. Bayi mungil itu anteng diberi tontonan oleh auntynya. "Ini pipi makin tumpah aja. Hahaha,"

"Apa aja masuk ya, gimana pipinya gak tumpah hahaha." Balas Pamela ikut meledek.

"Gak papa ya sayang, yang penting sehat." Kata Prilly terkekeh.

Al beralih pada Amora yang kini sudah anteng duduk bersama daddynya. Ah Al senang rasanya bisa berkumpul dengan seluruh keponakannya. Al memang tipekal penyayang anak kecil walaupun kadang-kadang annoying.

"Ini rambut makin kiting aja. Ngikut oma Echi ya?" Godanya kembali.

"Ih, uncle jangan ganggu. Nanti aku aduin mommy ya!"

Al terkekeh, "Aduin aja. Uncle gak takut sama mommy kamu."

Amora melirik Kaia dan bersiap untuk mengadu. "Mommy, uncle Al tuh. Katanya gak takut sama mommy. Omelin mom,"

"Iya biarin aja, nanti unclenya mommy jitak."

"Tsadessttttttt.."

"Jangan teriak di kuping gue bang, masyaAllah!" Ali berkata kesal. Ini Al nyebelin banget dah. Ngomong deket telinga.

"Mwhehehe maap. Kelepasan,"

"Kalo gendang telinga gue rusak gimana?"

"Ganti noh sama gendang marawisan."

Ali mendengus, "Gak lucu."

"Lah gue gak ngelawak boss. Cuma memberi usul, kalo gendang telinga lo rusak."

"Usul lo gak berguna."

"Mang ea?"

"Iya. Jadi lo gak perlu repot-repot ngasih usul."

"Ea mang?"

Ali sudah bersiap ingin merauk wajah Al. Namun sayangnya, abang tengil itu sudah kabur ke dapur. Ingetin Ali nanti buat rauk wajah Al. Dendam ni dendam!

"Abangggggg kamprettttttt!!"


▪▪▪


sekiaannnn laamaaaaa dan akhirnya bisa next! huuuuuu, maaf ya udah buat kalian nunggu lama. semoga kalian ngerti ya:)  Makasih banget banget banget udah setia sama cerita ini dan mau nunggu. Semoga aku bisa next cepat ya ke depannya.

ohya, buat kalian yang lagi menghadapi atau mau menghadapi UNBK 2018, semangat ya, sukses dan semoga diberi kelancaran. do your best, dan semoga bisa mencapai tujuan masing-masing. seperti kata Ali; maju terus sampai finish.

babay darl❤

Continue Reading

You'll Also Like

64.9K 3.9K 78
(Aliando❤️Prilly Fanfiction) °°°°° Ini tentang kehidupan seorang pengusaha muda, Aliandito yang menikahi seorang model cantik bernama Aprillyana. Bag...
441K 29.5K 43
"Prill! Katanya nih ya ada 2 guru di sekolah ini yang jadi most wanted!" "Oh gitu." Ucap Prilly malas karena sebenarnya tanpa diberitahu pun Prilly...
268K 21.2K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
380K 39.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...