BAD GIRL!! [Completed]

By Ikhstories_13

186K 11.8K 144

"Semua karena lo, jangan pernah salahkan gue kalau gue berubah. Gue kayak gini, cuma pingin lo tau, kalau gue... More

Prolog
Part 1: Awal!
Part 2: Nggak Mau Bertemu Kamu Lagi!
Part 3: Dia!
Part 5: Kisah Masa Lalu
Part 4: Aku tak berharap kamu kembali!
Part 6: Saling Diam
Part 7: Ali, Nostalgia?
Part 8: Pernikahan mantan Ali
Part 9: Benarkah harus berakhir?
part 10: Saat semuanya terungkap
part 11: Bukan akhir melainkan awal
Hai
Part 12: Memulai semuanya dari awal
Part 13: Pasar Malam
Part 14: Rumah Camer dan Kekacauan
???(dibaca ya kalian* tersayang)
Part 15: Kecelakaan dan Divo??
Part 16: Kesadaran Ali
Part 17: Kelicikan Divo dan Kesembuhan Ali
Part 18: Kebenaran yang terungkap
Part 19: Rencana
New Story

Part 20: Ending

3.8K 193 12
By Ikhstories_13

1 Bulan kemudian.....

Hari ini, Prilly memutuskan untuk menjenguk Divo di penjara bersama Ali. Walaupun Divo sudah jahat, tapi Divo tetaplah temannya. Divo hanya perlu dibimbing untuk menjadi lebih baik.

Prilly sudah menunggu Ali di depan pintu rumahnya. Tak lama kemudian sebuah mobil Pajero berwarna hitam berhenti di halaman rumahnya. Sang pengemudi turun dari mobilnya, lalu berjalan menghampiri Prilly.
Ya, sang pengemudi itu adalah Ali.

"Udah siap sayang?" Tanya Ali ketika berada di depan Prilly.

"Lama banget sih, jamuran ni nunggu kamu!" Ucap Prilly kesal, gadis itu melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya.

Ali yang gemas lalu mengacak-acak rambut Prilly. Dan membawa Prilly ke dalam pelukannya lalu mencium pucuk kepalanya.

"Maaf sayang, tadi macet. "

Prilly mendongakkan kepala menatap Ali yang lebih tinggi darinya. "Ya udah nggak papa kok, yuk berangkat. " Ucap Prilly. Ali tersenyum lalu menggandeng tangan Prilly menuju mobilnya, membukakan pintu untuknya lalu mencium keningnya sebentar.

Ali memutari depan mobilnya lalu membuka pintu bagian kemudi, masuk dan melajukan mobilnya.

Prilly yang ada di sampingnya terus tersenyum, dan dibalas Ali dengan senyuman juga. Prilly tak pernah bisa marah lama-lama dengan Ali, sikap dan perlakuan manis Ali selalu membuat pertahanannya runtuh.

*****

Divo. Pria itu terus menunduk, dihadapannya kini ada dua orang yang telah ia jahati. Dilihat dari penampilannya, Divo bukan seperti Divo yang dulu, badannya semakin kurus, wajahnya kusut, terdapat lingkaran hitam di bawah matanya, dan rambutnya mulai gondrong. Dia benar-benar tidak terawat.

"Div.." Panggil Prilly lembut, tapi Divo sama sekali tidak mau menatap Prilly. Ia malu atas perbuatannya sendiri, tapi Prilly dan Ali ternyata masih sudi menjenguknya.

"Maaf.." Akhirnya hanya kata itu yang keluar dari bibir Divo. Tapi pria itu sama sekali tidak mau menghadap ke depan.

"Santai aja. Gue udah maafin lo." Ucap Ali.

Divo mengangkat kepalanya, lalu menatapnya.
"Gue udah hampir bunuh lo, Ali."

"Iya gue tahu, bukankah setiap manusia harus memaafkan orang yang mendzoliminya. Lo udah minta maaf, jadi gue harus memaafkan, yang terpenting setelah ini lo bisa menjadi lebih baik. Anggap ini sebuah pelajaran buat hidup lo kedepannya." Ucap Ali bijak. Prilly tersenyum mendengar ucapan Ali. Ia tahu bahwa Ali bukan termasuk orang yang suka memperpanjang masalah. Niatnya memenjarakan Divo adalah intuk merubah pria itu menjadi lebih baik, memberi pelajaran, dan mencegahnya untuk tidak membuat hal macam-macam lagi.

"Terimakasih Ali. Gue janji akan belajar menjadi lebih baik lagi. Dan Prilly, gue minta maaf ya?"

"Lo nggak harus minta maaf, lo nggak pernah ada salah sama gue. Justru gue yang harus minta maaf, karena gue lo jadi kayak gini."

Divo tersenyum masam. "Salah gue sendiri, yang terlalu terobsesi sama cinta. Tapi lo tenang aja, gue ikhlas lo sama Ali. Karena kalian berdua saling mencintai, gue tau Ali orang yang baik buat lo, dan lebih baik dari gue, dan gue sekarang tahu kalau cinta nggak harus memiliki." Ucap Divo tulus.
Kemudian Ia meraih tangan Prilly dan Ali, Kemudian menyatukannya. "Semoga kalian bahagia selalu, gue tahu kalian akan menikahkan?" Tanya Divo. Ali dan Prilly mengangguk.

Divo tersenyum. "Ali jaga Prilly buat gue, gue percayain Prilly sama lo. Kalau lo berani nyakitin dia, awas lo!" Ucap Divo sambil nengepalkan tangannya ke arah Ali dengan nada sedikit bercanda.

Ali hanya terkekeh. "Sebelum lo minta, pasti gue udah jagain dia." Ucap Ali lalu merangkul Prilly dan mencium pucuk kepalanya. Divo tersenyum, Ia bahagia melihat Prilly bahagia.

"Divo, ini buat lo. Semoga dengan ini lo bisa banyak berubah." Prilly menyerahkan satu style baju koko, sarung, peci, sajadah dan Al-Quran.

Divo tersenyum menerimanya. "Terimalasih Prilly. Bismillah hirohman nirohim. Semoga gue bisa lebih baik lagi ya.. Dan do'ain gue."

"Amiin. Pastilah." Ucap Prilly dan Ali.

*****

Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, hari ini tiba saatnya pernikahan Ali dan Prilly diselenggarakan. Sebentar lagi Ali akan resmi memiliki Prilly, dan Prilly akan menyandang status sebagai istri Ali. Kedua keluarga begitu bahagia dengan pernikahan ini, orangtua Prilly sangat merestui hubungan putrinya dengan Ali, karena menurut mereka, Ali dapat menjaga dan melindungi putrinya sebaik mungkin. Dan orangtua Ali sangat menyukai Prilly sebagai menantunya, karena menurut mereka Prilly dapat menjadi istri yang baik untuk Ali.

Akad nikah dilaksanakan di kediaman Prilly. Ali datang bersama kedua orangtuanya, serta keluarganya yang lain. Ali begitu tampan dengan beskap putih serta blangkon di kepalanya. Keluarga Prilly sepakat mengusung adat jawa, karena Prilly masih memiliki keturunan jawa. Dan keluarga Ali hanya menyetujuinya.

Akad akan segera dilaksanakan, Ali segera memposisikan dirinya di depan penghulu serta Papa Prilly. Sedangkan Prilly yang baru saja selesai di make-up, dituntun Mamanya keluar dari kamar menuju tempat Akad nikah. Prilly dan Mamanya menuruni anak tangga satu persatu, dan itu tak lepas dari perhatian semua orang yang berada di ruangan itu, Prilly tampak sangat mempesona dengan kebaya putih, serta sanggul adat jawa.

Prilly dipersilahkan duduk di samping Ali. Prilly menunduk, ketika merasa Ali memperhatikannya, Prilly tak mau melihat Ali sebelum Ali selesai mengucapkan Ijabnya.

"Saudara Ali, apa ijabnya bisa dimulai?"

"Bisa." Jawab Ali disertai anggukan.

Di sini Papa Prilly sebagai wali dari Prilly yang akan mengijabkan. Papa Prilly mengulurkan tangannya dan Ali langsung menjabatnya.

"Bismilahirohman nirohim..Saya nikahkan dan kawinkan engkau Argiantara Bagus Ali Fahrezza bin Fauzzi Ramadhan dengan putri kandung saya Cassandra Prilly Amandita Putri dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang dua puluh enam juta lima belas ribu rupiah dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Cassandra Prilly Amandita Putri binti Satya Abraham dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Ucap Ali dengan satu tarikan napas.

"Bagaimana para saksi Sah?" Tanya penghulu.

"Sahhh" Ucap para saksi.

"Alhamdulilah..." Semua mengucap syukur.

Prilly mengecup punggung tangan Ali setelah itu Ali mengecup kening Prilly lama.

"Kamu cantik sekali hari ini, jadilah istriku yang sholeha." Bisik Ali kepada Prilly setelah mencium keningnya. Prilly hanya mengangguk dan menitikan airmatanya, ia tak menyangka bahwa ia sekarang sudah menjadi seorang istri, dirinya sekarang menjadi tanggung jawab Ali bukan orangtuanya lagi.

Selanjutnya, Ali Prilly, Papa Prilly, dua orang saksi serta penghulu menandatangani akta nikah. Kemudian Ali membaca Sighat Taklik, sesuai anjuran penghulu.

"Sesudah akad nikah, saya : Argiantara Bagus Ali Fahrezza bin Fauzzi Ramadhan
berjanji dengan sesungguh hati bahwa saya akan mempergauli istri saya yang bernama: Cassandra Prilly Amandita Putri binti Satya Abraham dengan baik (mu'asyarah bil ma'ruf) menurut ajaran Islam.

Kepada istri saya tersebut saya menyatakan sighat ta'lik sebagai berikut :
Apabila saya :

1.Meninggalkan istri saya selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
2.Tidak memberi nafkah wajib kepadanya 3 (tiga) bulan lamanya;
3.Menyakiti badan atau jasmani istri saya;
4.Membiarkan (tidak memperdulikan) istri saya selama 6 (enam) bulan atau lebih,

Dan karena perbuatan saya tersebut, istri saya tidak ridho dan mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama, maka apabila gugatannya diterima oleh Pengadilan tersebut kemudian istri sayamembayar uang sebesar Rp. 10,000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai 'iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.

Kepada Pengadilan Agama saya memberikan kuasa untuk menerima uang 'iwadl (pengganti) tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional setempat untuk keperluan ibadah sosial.

Jakarta, 06 April 2018

Suami,

(Argiantara Bagus Ali Fahrezza)." Selesai membaca sighat taklik, kemudian Ali menandatanganinya. Penghulu menyerahkan buku nikah kepada Ali dan prilly yang kemudian ditandatangani.

Setelah itu penghulu memberikan Nasihat dan juga do'a sebagai penutup. Ali menatap Prilly, kemudian memeluknya. Ia tak menyangka Prilly sekarang adalah istrinya dan sekarang menjadi tanggungjawabnya. Perempuan yang sangat ia cintai kini menjadi miliknya sepenuhnya, tak mudah perjalanan cinta mereka berdua hingga akhirnya sampai ke pelaminan. Namun apaun yang terjadi di masalalu menjadi pelajaran untuk keduanya, mereka sangat bersyukur, karena masalalu akan mengantarkan kepada masa depan yang lebih baik.

Prilly beralih memeluk ibunya, wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya. Ia menangis, dan ibunya juga menangis, tangisan bahagia. "Prilly, anak Mama. Jadi Istri dan Ibu yang baik untuk Ali dan anak-anak kamu nanti ya."

"Pasti Ma." Ucap Prilly parau. Mama Prilly melepaskan pelukannya, dan menghapus airmata Prilly.

"Janji sama Mama, Prilly akan selalu bahagia." Ucap Mama Prilly dan Prilly hanya mengangguk.

Prilly beralih memeluk Papanya. "Semoga kamu bahagia selalu dengan Ali ya Nak. Putri kecil Papa sekarang bukan tanggung jawab Papa lagi. Patuhlah kepada suamimu Nak."

"Iya Pa." Prilly kembali meneteskan airmatanya, Papanya pun ikut meneteskan airmatanya. Berat bagi seorang ayah untuk melepas anak perempuannya kepada laki-laki lain, begitupun Prilly, berat rasanya untuk berpisah dari kedua orangtuanya, terutama Papanya, dari kecil Prilly selalu dimanja oleh Papanya, Papanya adalah pahlawannya, dan cinta pertama seorang anak perempuan adalah Ayah.

Prilly beralih memeluk Mama Maya, setelah Ali selesai memeluk Mama Maya.

"Selamat ya Nak. Ingat apaun yang terjadi dalam rumah tangga harus dihadapi dengan kepala dingin, jangan ada keegoisan diantara kalian berdua. Setiap rumah tangga pasti ada krikil-krikil kecil, dan itu harus dihadapi bersama-sama. Semoga rumah tangga kalian selalu diberi keberkahan dan diridho'i Allah."

"Amiin. Makasih Ma."

Prilly kemudian melepaskan pelukan Mama Maya, dan memeluk Papa Fauizi yang sekarang menjadi mertuanya.

"Selamat Pril. Semoga kamu dan Ali langgeng sampai maut memisahkan."

"Makasih Pa."

Setelah Prilly selesai meminta restu, kini giliran Ali yang meminta restu kepada kedua orangtua Prilly setelah sebelumnya meminta restu terlebih dahulu kepada orangtuanya.

"Ma, Ali minta restunya."

"Mama merestui Ali, jaga putri Mama ya, didik dia menjadi istri yang baik untukmu."

"Pasti Ma. Ali akan mendidik Prilly sebagai istri yang baik."

Kemudian Ali beralih memeluk Papa Prilly.

"Ali, jaga Prilly ya, bahagiakan dia, Papa nggak mau melihat dia menangis, Prilly adalah permata Papa yang sekarang menjadi tanggung jawab kamu. Jika dia salah tegur dia secara baik-baik."

"Ali akan berusaha menjaga dan membahagiakan Prilly semampu Ali Pa." Satya menepuk punggung Ali pelan sebelum melepaskan pelukannya.

Selesai meminta restu, Ali dan Prilly menyalami para tamu undangan yang mereka undang untuk menghadiri akad nikah. Ali dan Prilly selalu menampilkan senyum bahagianya kepada setiap tamu undangan yang memberikan ucapan selamat kepada mereka.

Malam nanti, Ali dan Prilly akan mengadakan resepsi di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Dengan mengundang sebanyak kurang lebih 1000 orang yang merupakan, teman Ali, teman Prilly, serta rekan bisnis kedua orangtua mereka masing-masing.

"Pril!" Prilly menoleh ketika Ali memanggilnya.

"Ada apa?"

"Kamu bahagiakan?"

"Kenapa kamu tanya gitu, udah pasti aku bahagia. Apalagi nikahnya sama kamu."

"Beneran."

"Ya benerlah."

"Ya udah buktiin kalau gitu."

"Buktiin apa?"

"Kalau kamu bahagia nikah sama aku."

"Caranya gimana? Aku harus joget-joget di depan para tamu undangan gitu? Kamu aneh banget sih." Ucap Prilly yang malah membuat Ali tertawa, membayangkan jika benar Prilly berjoget-joget di depan para tamu undangan.

"Ishh. Malah ketawa lagi." Ucap Prilly sebal.

"Ya udah cium aku aja, buat bukti kalau kamu bahagia." Ucap Ali dan langsung mendapat satu kecupan di pipinya dari Prilly.

"Ishh. Bukan di situ Prilly sayang, disini ni." Ucap Ali sambil menunjuk bibirnya.

"Apasih, malu ah diliatin tamu-tamu."

"Ngapain malu, kita kan sekarang suami istri." Ucap Ali sambil menaik-turunkan alisnya.

Prilly hanya tersenyum, dan Ali segera mendekatkan wajahnya dengan Prilly, perlahan-lahan Ali mengikis jarak diantara keduanya, hidungnya bersentuhan dengan hidung Prily, kemudian ia menempelkan bibirnya dengan bibir Prily. Prilly hanya memejamkan matanya, membiarkan bibir Ali menempel di bibirnya. Perlahan Ali melumat bibir Prilly, mencecap rasa manis yang ditawarkan bibir Prilly. Ini bukan ciuman Nafsu, namun ini adalah ciuman yang penuh dengan kasih sayang, Prilly membalas ciuman Ali. Keduanya saling berpagutan, tanpa mereka sadari kini semua tamu undangan sedang memperhatikan mereka.

Prily melepaskan ciumannya untuk mengambil napas. Seketika suara riuh tepuk tangan terdengar dari para tamu undangan setelah mereka selesai berciuman. Prilly kaget dan tersipu malu.

"Tu kan. Aku jadi malu." Ucap Prilly berbisik pada Ali. Ali hanya tertawa, dan meraih pinggang Prilly supaya lebih dekat denagnnya.

"Nggak papa. Ini udah biasa dilakukan sama pengantin baru. Btw, kamu jangan lupa ya nanti malam."

"Ngapain?"

"Ena-ena." Ucap Ali yang berhasil mendapatkan cubitan di pinggangnya dari Prilly.

"Mesum ih!"

"Nggak papa kan istri sendiri."

"Mentang-mentang udah nikah."

"Biarin, yang penting aku cinta kamu."

"Aku cinta kamu juga."

"I love you my wife."

"I Love you too, Hubby."

Ali tersenyum dan kembali mencium bibir Prilly dengan lembut. Prilly mengalungkan tangannya di leher Ali, dan membalas ciuman Ali. Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar, tapi mereka tak menghiraukannya. Biarlah untuk saat ini dunia serasa milik mereka. Menyalurkan sebuah cinta yang menggebu melalui sebuah ciuman.

Cinta tau kemana ia akan pulang, lamanya Prily dan Ali berpisah ternyata tak melunturkan cinta keduanya. Bahkan sebesar apapun kebencian Prily terhadap Ali, namun cinta tetap menguasai, cinta selalu menang jika dibandingkan dengan benci. Menjadi seorang Bad Girl adalah kesalahan besar bagi Prilly, namun dibalik itu semua ia bersyukur, dia mendapat banyak pelajaran hidup, juga bisa menjadikan dirinya agar berubah menjadi yang lebih baik lagi. Dan menyakiti Prilly menjadi hal terbodoh dalam hidupnya, secara tidak langsung dirinya menghancurkan hidup Prilly, namun ia masih bersyukur dipertemukan dengan Prily kembali, dan ia juga dapat memperbaiki kesalahannya. Tapi dibalik semua masalah yang menerpa, pasti ada hikmahnya. Jadi, jalani semuanya dengan ikhlas. Seperti mereka saat ini, bersatu dalam indahnya mahligai pernikahan. Walaupun setiap rumah tangga pasti selalu ada rintangan, namun mereka berjanji akan menghadapinya bersama-sama. Ali berjanji tidak akan menyakiti Prilly lagi. Dia akan membuat Prilly bahagia dengan caranya sendiri.

Percayalah kekuatan cinta akan meruntuhkan kebencian.

Selesai

Akhirnya setelah kurang lebih 2 tahun mungkin. Cerita ini selesai. Alhamdulilah. Maafkan Aku yang suka nggak nepatin omongan, suka ngaret. Kadang aku itu udah punya ide, tapi kendalanya males ngetik. Kadang juga, curi-curi waktu buat ngetik dikit. Dan sekarang ini aku lagi prakerin, inipun nyempet-nympetin ngetik pas lagi di rumah. Kalau lagi prakerin nggak bisa nyuri-nyuri waktu ngetik, karena pulangnya sore dan capekkk. Apalagi aku ini udah kelas 12 pasti bakalan disibukin sama ujian-ujian nanti selesai prakerin. Jadi aku selesaiin dulu cerita ini, tapi kayaknya aku mau publish cerita baru lagi, daripada nganggur di draf.

Btw, Terimakasih buat yang udah nge-vote sama komentar di cerita ini, terutama yang emang ngikutin cerita ini, tanpa kalian ini tidak akan menjadi sebuah cerita, dan maaf untuk typonya, males koreksi soalnya.

Sekali lagi Maaf atas kengaretan ku, dan Terimakasih untuk yang udah baca, like, dan komen.

Sampai ketemu di cerita aku berikutnya. Btw, kalau aku buat cerita genrenya apa kira-kira ya?

Continue Reading

You'll Also Like

39.1K 438 8
Cerita ini kisah hidup masa mulai kelas 1 SMA sampe KULIAH kisah cinta pada masa masa sma sangat indah... Silahkan dibaca dan bacaannya sangat panjan...
5.8K 252 16
GxG Seorang wanita yang terobsesi pada gadis mungil yang ia dan keluarga nya rawat, sejak pertama kali ia menatap gadis mungil itu, perasaan ingin me...
158K 8K 20
Prilly Melrosse terjerat cinta dengan seorang Playboy yang awalnya ia sangat membenci pria itu. Tidak pernah terlintas dipikiran dan dihatinya ia aka...
13K 444 10
° Budayakan follow author sebelum baca ° ° Silakan filter sendiri bacaan Anda ° Apa jadinya jika seorang pelanggar hukum dipaksa menikah dengan peneg...