3. Davin Story's

By ratihwul20

1.5M 56.5K 588

Davin Sagara : " mau kamu apa sih, kita baru berkenalan 1 minggu tapi kamu sudah hancurin hidupku" Renata Ada... More

Pendahuluan
Part 1 - Cewek Rese
Part 2 - Penjebakan
Part 3 - Kehancuran
Part 4 - Pergi
Part 5 - Berpisah
Part 6 - Kembali Pulang
Part 7 - Mencintaimu Hingga Akhir
Part 8 - Story of my life
Part 9 - Lamaran
Part 10 - Bahagiamu Bahagiaku juga
Part 11 - Tian
Part 13 - Penyesalan
Part 14 - Mempertahankan Renata
Part 15 - Ujian Hati
Part 16 - Pengakuan
Part 17 - Risau
Part 18 - Hancur Berkeping
Part 19 - Penjelasan Davin
Part 20 - Memilih
Part 21 - Mengalah
Part 22 - Keajaiban
Part 23 - Baby Blues
Pengumuman

Part 12 - Kejutan

52.5K 2.2K 9
By ratihwul20


Renata Pov

acara yang melelahkan akhirnya selesai. walau sederhana tapi berjalan dengan sakral.  sekarang aku sudah menjadi istri davin, hal yang paling aku idam2an selama ini walau untuk menjadi nyonya davin aku harus mengeluarkan air mata yang sangat banyak.

walau sudah sah menjadi istrinya, tapi davin masih belum mencintaiku meskipun kebencian dan kemarahannya sudah tidak ada tapi cinta itu belum datang menghampirinya.

"kamu istirahat saja dulu, jangan terlalu lelah, nanti kenapa2 dengan anakku" katanya dengan wajah datar.

"iya dav, sebentar lagi, aku lagi bantuin mommy" jawabku

"sekarang!!!" perintahnya tegas.

aku terpaksa meninggalkan mommy sendirian.

"mom, renata ke kamar dulu ya"

"ya udah nanti mommy dan bibik aja yang ngelanjutin, kamu istirahat saja dulu"

aku berjalan menuju ke kekamarku. ketika membuka pintu davin memanggilku.

"mau kemana kamu?" tanyanya

"mau istirahat dav" jawabku.

"kok disana? gak mau tidur disini?" tanyanya lagi

"gpp kok aku tidur disini aja, aku takut nanti kamu gak nyaman tidur 1 kamar dengan aku"

"sekali lagi aku tanya, gak mau tidur disini?"

melihat aura mukanya yang gak baik. aku takut dia marah lagi, tanpa menjawab aku langsung masuk kekamar davin.

"dimana2 istri itu tidur dengan suami, kalo gak mau tidur satu kamar dengan suami mending gak usah nikah" katanya tajam.

aku hanya mengangguk pelan.

"renata, kamu harus kuat ya menghadapi suami kamu yang dingin ini, jangan mengharapkan dia bisa lunak dan romantis" kataku lirih dalam hati.

"davin, kamu mandi dulu ya, aku sudah nyiapin air panas"

"mulai besok gak usah nyiapin air panas, aku bisa sendiri. kamu istirahat saja, aku gak mau kamu sakit lagi seperti kemarin"

"gpp kok dav, itu memang tugas seorang istri"

"aku nya yang gak mau renata, aku mau kamu cukup diam dikasur dan istirahat dan 1 hal lagi aku gak suka dibantah" katanya tajam.

"ya allah davin, kenapa kamu masih dingin ke aku dan  buat apa kita menikah jika aku gak bisa melayani kamu"

"apa aku hanya kamu anggap sebagai  wanita yang mengandung anak kamu...aku ingin menjalankan tugas ku sebagai istri dav, apa itu juga gak bisa kamu berikan. bukan cinta dan kasih sayang tapi cuma melakukan tugas istri, apakah terlalu sulit menerima aku dav" kataku dalam hati.

"sudah malam tidurlah, besok aku ada meeting, jadi sekarang aku mau nyiapin data dulu" diapun pergi menuju meja kerjanya

setelah menatapnya agak lama, aku berbaring dan memejamkan mata.

"mudah2an aku mimpi indah seperti tadi malam, biarlah hanya didalam mimpi aku bisa merasakan kebaikan kamu dav" batinku berkata lirih dan aku memejamkan mata berharap mimpi itu datang lagi.

hari demi hari berlalu dengan cepat, tak terasa sudah 3 minggu usia pernikahan kami ini. aku sudah pasrah akan pernikahan yang bisa disebut tidak pernikahan ini.

ternyata hanya aku yang berusaha untuk membuat ini menjadi pernikahan nyata. selama 3 minggu ini yang davin pedulikan hanya anak... anak... dan anak... tidak pernah sekalipun dia memperdulikan perasaanku yang ingin sekali2 dimanja suami.

aku gak tau salahku ada dimana, tapi davin berubah semenjak pertemuan dengan tian di mall itu. sifatnya langsung kembali dingin.

siang itu aku duduk santai di taman belakang rumah. tak lama mommy datang menghampiriku.

"ngelamunin apa sih dari tadi nak, serius amat... gak boleh ibu hamil melamun ntar kesambet" kata mommy mengagetkanku.

"hahahah apaan sih mi, gak lah aku cuma duduk2 aja." jawabku

"pasti mikirin davin kan... gak usah terlalu dipikirin.... davin memang gitu sifatnya nak, tertutup dan dingin...tipe orang yang gak bisa menunjukkan kepeduliannya ke orang yang dia sayangin dengan cara lunak, tapi dengan tegas dan keras, jadi kamu harus sabar ya" kata mommy menenangkanku.

"iya mom renata akan bertahan dan sabar menghadapi davin mom"

"ya sudah daripada kamu diam dirumah mending kita jalan2 ke mall, mommy ingin belikan kado buat davin kan besok dia ulang tahun"

"oh iya renata lupa, ayo mom kita cari kado buat davin" dengan antusias aku mengajak mommy untuk pergi mencari kado.

aku sengaja tidak memberitahu davin, karena aku berencana memberi kejutan dihari ulang tahunnya.

setelah berputar kesana kemari akhirnya aku mendapat sebuah kado yang menurutku cocok untuknya. aku membayar dan menulis pesan disebuah kartu ucapan.

aku menyuruh pihak toko mengirimkan sekarang juga ke rumah, karena aku takut jika aku bawa ke rumah ternyata davin telah pulang dan menemukan kado tsb bisa gagal rencana kejutan ini.

setelah membeli kado aku dan mommy kembali mengelilingi mall itu dan membeli perlengkapan bayi yang masih kurang.

setelah selesai dan puas membeli barang kami pergi menuju restoran karena aku sudah kelaparan.

"nak mommy ke bagian sana  dulu sebentar ya, mommy mau beli sesuatu, kamu tunggu disini saja ya, kalo mau makan pesen aja dulu nanti mom nyusul"

"iya mi renata nunggu disini saja, renata lelah banget seharian jalan terus"

"hati2 dan jangan kemana2"

akhirnya mommy pergi untuk membeli keperluannya.

aku memesan makanan karena perutku kelaparan.

"sayang kamu lapar ya, sebentar ya bunda pesenkan makanan buat kamu" kataku sambil mengelus perut.

tiba2 seseorang menghampiri menyapaku. "renata wahhh ketemu lagi kita disini, jodoh kayaknya"

"kok sendirian saja, suami kamu mana" sapanya sok akrab

ya ampun tian, kenapa ketemu lagi sih, untung davin gak ada... kalo ada bisa perang lagi.

"suamiku lagi kerja dan aku tidak sendirian ada mertua dan anak aku" kataku jutek.

"jutekkk amat sih, gak berubah dari dulu," katanya lagi

"tian aku bisa minta tolong, bisa gak kalo ketemu aku jangan sok dekat kalo perlu kalo ketemu jangan sapa aku, aku gak mau salah paham lagi dengan suamiku" kataku tegas.

"mmmmmm ternyata hubungan kalian pondasinya gak kuat ya, masa karena ketemu aku dia marah sih, kalo aku jadi suami kamu, aku tidak akan pernah marah dan membuat kamu sedih, kamu sih nolak aku dulu, kalo gak sekarang kit udah jadi suami istri kali ya" katanya lagi dan iti membuat aku muak.

"jangan sok tau deh jadi orang" kataku membantahnya

"kalo gak betah sama dia, aku masih mau kok nerima kamu" ujarnya dengan nada santai.

"mending sekarang kamu pergi deh dari sini, sebentar lagi mertua aku datang, aku gak mau dia melihat pria kurang ajar seperti kamu" akupun mengusirnya.

"aku akan selalu menunggumu renata" katanya sebelum berlalu pergi.

sialll banget hari ini bisa ketemu tian rese.

"untung davin gak ikut" kataku

tiba2 aku mendengar tepuk tangan dan aku melihat seseorang yang sedang berdiri di belakangku.

astaga davinnnn....

"bagus..... bagus banget.... ternyata kalian sering bertemu juga ya, hebat suami sedang kerja istri asyik bertemu pria lain diluar"

"dav...davin ini gak seperti yang kamu kira, aku gak sengaja bertemu tadi"

" kenapa kalo aku ikut? aku ngeganggu kalian pacaran? kalo emang mau kembali ke dia silahkan, aku gak akan memaksa kamu untuk tinggal disisi aku" katanya dengan nada marah dan dia berlalu meninggalkanku masih dengan emosi tinggi.

aku mengejarnya dan berusaha menyusulnya.

"davin gak, aku gak mau sama dia, aku hanya mau kamu sebagai suami aku, aku bener gak sengaja ketemu tadi, davin dengar aku bicara dulu, jangan pergi dulu" kataku mencegahnya untuk pergi.

aku mengikutinya turun melalui tangga, aku memegang tangannya mencegah agar dia tidak pergi dan mendengarkan penjelasanku.

"lepas tangan kamu, jangan pernah sentuh aku, sekarang jujur siapa ayah anak itu, apa benar dia anak aku atau dia anak pria sialan itu" katanya membentakku dengan emosi.

aku terkejut mendengar pertanyaannya.

plakkkk

dengan reflek aku menamparnya, dia menghinaku dengan melontarkan pertanyaan itu.

"kamu boleh menghinaku tapi jangan anakku!!! dia anak kamu, aku bukan wanita murahan yang bisa tidur dengan sembarang pria, hanya kamu yang pernah meniduriku!!!" ujarku dengan nada kecewa

aku menyeka air mataku yang turun dan berjalan meninggalkannya, tanpa sengaja kakiku terpeleset dan dengan cepat aku jatuh terhempas ke lantai dasar.

aku berteriak meminta tolong setelah melihat darah merembes di kaki.

"anakku... tolong sakitttt tolongggg" aku berteriak dan melihat davin berlari mendekatiku dan tak lama kesadaranku  menghilang.

tbc

maaf ya reader masih belum bahagia ternyata, hahahahah aku tipe orang yang gak bisa ngarang panjang kalo bahagia2... kalo sedih malah bisa wkwkkwkwkw

apakah anaknya davin selamat? dan bagaimana dengan renata?

Continue Reading

You'll Also Like

192K 11.9K 30
Tanpa kau sadari, cinta itu datang karena terbiasa.
220K 12.6K 40
khandra Nathaniel, seorang dokter yang trauma akan pernikahannya karena ditinggalkan oleh mantan istrinya karena di anggap mandul karena selama 6 tah...
17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
196K 15.4K 23
A romace comedy Sebelumnya Raine tidak pernah begitu semangat dalam menjalani hidup. Kira-kira seminggu yang lalu ketika apartemen sebelah yang semul...