3. Davin Story's

By ratihwul20

1.5M 56.5K 588

Davin Sagara : " mau kamu apa sih, kita baru berkenalan 1 minggu tapi kamu sudah hancurin hidupku" Renata Ada... More

Pendahuluan
Part 1 - Cewek Rese
Part 3 - Kehancuran
Part 4 - Pergi
Part 5 - Berpisah
Part 6 - Kembali Pulang
Part 7 - Mencintaimu Hingga Akhir
Part 8 - Story of my life
Part 9 - Lamaran
Part 10 - Bahagiamu Bahagiaku juga
Part 11 - Tian
Part 12 - Kejutan
Part 13 - Penyesalan
Part 14 - Mempertahankan Renata
Part 15 - Ujian Hati
Part 16 - Pengakuan
Part 17 - Risau
Part 18 - Hancur Berkeping
Part 19 - Penjelasan Davin
Part 20 - Memilih
Part 21 - Mengalah
Part 22 - Keajaiban
Part 23 - Baby Blues
Pengumuman

Part 2 - Penjebakan

67.8K 2.4K 24
By ratihwul20


Davin Pov

Aku heran dengan cewek rese itu, gak bosen apa tiap hari ngintilin kemana aku pergi, gak ke kantor atau dirumah. hanya ke wc saja dia tidak ikut.

sudah sering aku usir, aku maki masih juga ngintilin.

sore itu aku berencana pergi nonton dengan queen.

"queen temenin kakak nonton donk, lagi bosen nih di rumah aja"

"ntar kakak beliin deh tas yang kemarin kamu mau" bujukku.

"pergi sama mbak renata aja kak, aku gak bisa pergi nanti ada janji dengan temen" elaknya.

"ogah pergi sama cewek itu, mending tidur" kataku malas.

"mbak renata kan cantik kak, cinta lagi sama kakak, apalagi yang kurang?" balas queen

"cantik sih iya, tapi psyco habis, masa maksa orang nikahin dia" jawabku asal

"ih kak gak boleh gitu, ntar kena tulah baru tau"

"kak tau gak semakin kakak menolak mbak renata, dia makin penasaran pengen naklukin kakak" cerocosnya panjang lebar.

"kamu kayak udah pengalaman aja masalah cinta, udah sana buruan nikah sama siapa tu yg di jodohin papi ziwan zian atau riyan gak tau deh siapa nama tu cowok" balasku.

dia kemudian mendengus kesal ketika aku mengungkit2 masalah pernikahannya.

"ih kakak rese deh" diapun masuk ke kamarnya dan aku tertawa  dan berteriak.

"jadi gak nih nemenin kakak nonton?, ntar kak belikan gaun, tas ama sepatu deh" akupun berteriak memanggilnya.

"sama aku aja dav, aku rela dan ikhlas kok nemenin kamu nonton, gak perlu beli apa2" aku kaget dan melihat ke belakangku dan ku lihat cewek psyco itu sedang duduk dengan santai di sofa.

"kenapa bisa masuk sih ni cewek" batinku dan aku berlalu meninggalkannya ke kamar.

"davin... dav... davin" aku mendengar dia memanggilku.

"kenapa lagi sih nona renata, gak bosen apa lo ganggu hidup qw, mau lo apasih qw capek ngeladenin lo" bentakku kasar

"baby kamu lupa ingatan yah, kan waktu itu sudah aku bilang aku pengen kamu jadi suami aku, aku pengen kita nikah baby" jawabnya dengan nada sok imut.

akupun mendekatinya dan mulai muak dengan cewek ini.

"duduk kita harus bicara untuk menyelesaikan masalah ini"

aku kembali menuju ruangan dimana renata sedang duduk.

"gampang kok baby cara untuk menyelesaikan ini, kamu tinggal nikahin aku, sudah selesaikan, gitu aja kok repot, gak perlu dibawa susah baby" ucapnya tanpa beban.

"nah sekarang qw tanya, seandainya.... ni seandainya ya jangan lo kira qw mau, seandainya kita nikah, tapi qw tetap gak anggap lo istri, gimana? apa lo mau jadi istri yang gak dicintai suami? apa gak akan menyesal?" tanyaku

"gak masalah, toh lama2 cinta akan datang sendiri, yang penting aku cinta dan sayang kamu, aku gak peduli kamu gak cinta aku, yang penting kamu jadi milik aku" jawabnya dengan suara berkobar2

"emang cewek psyco lo yah, mana ada cewek kayak lo, ngintilin, maksaain, rempongin cowok, yang ada cowok makin illfeel sama lo" jawabku.

"gak masalah kamu manggil aku cewek psyco, gila atau apapun, gak bakal mempan, kamu akan jadi suami aku secepatnya baik dengan cara halus atau pemaksaan"

"nah daripada kita berantem, capek..mending kita kencan, nonton atau makan" ajaknya dengan memaksa.

"gak bakal....."

"sana pulang, capek qw ngadepin lo, bikin tambah stress" jawabku dan aku kembali mengusirnya.

"ya sudah kalo gak mau, besok aku kesini lagi ya baby, sampaikan salam buat mommy, papi dan adik2 iparku yah, byeee" dia melambaikan tangannya dan aku hanya bisa menghela nafas.

"bisa gila lama2 ngadepin tu cewek"

"qw harus bikin dia menjauh dari qw"  kataku dengan pasti

renata pov

"davin davin... beribu cara kamu buat mengusir aku, gak bakal mempan"

"aku harus mencari cara agar dia mau menikahiku. aku gak bisa kehilangan dia, pokoknya dia harus jadi milik aku.... harus !!!!" batinku ketika aku meninggalkan rumahnya.

setelah sebulan aku mengejarnya dan tidak membuahkan hasil. davin tetap tidak mau menikahiku. malah dari hari ke hari sifatnya dan perlakuannya ke aku bagai musuh dan penyakit, selalu menghindar dan memaki dengan kata2 yang menurut aku sangat sadis dan kasar.

aku terpaksa harus menggunakan cara terakhir dan rencana itu harus berhasil karena cuma itu satu2 nya jalan.

malam itu aku mengunjungi rumahnya, aku ingin menjalankan rencana itu.

ting tong ting tong ....

"malam davin, kangen nih sama kamu, makanya aku kesini sudah lama ya kita gak ketemu, kangen gak?" kataku ketika pintu dibuka dan melihat dia yang membuka pintu

"gak tuh, malah senang qw gak ketemu lo, hidup qw tenang dan damai" jawabku tegas

"ishhh nyebelin deh kamu baby, tau gak aku kangennnnn bangetttt, rasa mau mati kalo gak ketemu kamu baby sayang" jawabnya dengan nada sok manja.

"mati aja sono, mending gak usah hidup daripada nyusahin orang" jawabnya dan aku hanya tersenyum tipis.

"gpp renata sabar jangan  nangis, sebentar lagi dia akan jadi milik kamu... jangan nangis" batinku dalam hati

"qw muak dengan sifat egois lo, udah dibilang qw gak bakal nikahin lo, eh lo tetap maksa, kayak gak punya harga diri aja jadi cewek" dia kembali menghinaku.

aku hanya diam dan kembali tersenyum.

"demi mendapatkan kamu aku rela membuang harga diriku, membuang rasa malu, aku harus egois" jawabku lagi.

"emang cewek psyco lo, sekarang lo pulang aja dah, daripada qw makin kasar dan makin menghina lo" katanya mengusirku.

"iya baby aku pulang kok sebentar lagi, tapi aku haus nih, kasih minum donk, kalo kamu gak mau aku aja yang ambil sendiri gpp kok" kataku.

"ambil sendiri" katanya kasar.

aku pun berjalan menuju dapur, aku mengambil minuman kaleng dan menuangkan minuman tersebut kedalam gelas.

setelah menuangkan ke dalam gelas, aku mengambil bungkusan kertas dan memasukkan bubuk putih ke dalam minuman itu.

"maaf baby, ini satu2nya cara agar kamu jadi milik aku" batinku

aku naik keatas dan menuju kamar davin.

tok tok tok...

pintu terbuka dan aku menawarkan minuman itu.

"ini aku bawa minuman, kamu minum ya" kataku dan aku meletakkan gelas itu di meja kerjanya.

"aku pulang dulu, byee baby" aku berlalu dan aku mendengar dia menutup pintu dengan keras.

aku tidak pulang, aku menunggu di ruangan bawah. aku tau rumahnya sedang gak ada orang dan aku bisa bebas menjalankan rencanaku.

aku gelisah menunggu apa minuman itu sudah diminumnya apa belum.

setelah menunggu 1 jam aku kembali naik ke atas. aku membuka dan masuk ke kamar, untung kamarnya gak dikunci, aku melihat gelas kosong dan aku melihat dia tertidur dikasurnya.

obat tidur itu mulai bekerja, aku dengan buru2 menghilangkan gelas itu agar tidak ada bukti aku memberinya obat bius, aku juga mulai membuka baju dan celananya.

"maaf dav, kamu pasti akan marah besar, maaf aku melakukan ini, tapi kamu harus jadi milik aku" kataku  mencium pipinya

aku melepaskan semua pakaiannya, aku menutup mataku ketika aku membuka celana dalamnya. aku menidurkannya dan membuat seakan2 kami habis bercinta, aku juga membuka baju dan menyerakkannya di lantai. aku lalu tidur memeluknya. jantungku gak berhenti berdetak dengan cepat. aku menunggu orang rumahnya menemukan kami.

setelah 3 jam menunggu, aku mendengar langkah kaki dan aku pura2 menangis.

"davin... tega kamu...." isakku dengan keras agar didengar orang diluar.

langkah kaki itu makin mendekat dan aku makin menguatkan suara tangisku.

tak lama pintu terbuka dan kulihat adiknya queen dan mommy di pintu sedang menatap kami dengan tatapan marah.

"kak davinnnnnnnnnn apa2an ini" teriak queen dan ku lihat mommy jatuh pingsan.

aku menangis, tapi ini tangisan yang sebenarnya, aku menangis melihat wanita baik seperti mommy pingsan gara2 rencana ini.

aku berlari mendekati mommy dan meminta maaf, aku melihat kilatan kemarahan queen ke arah davin dan aku.

aku melihat queen masuk ke kamar dan mengguncang2 badan davin yang hanya tertutup selimut.

"kak bangun, kakak bangun.... kakak gila apa, apa yang kakak lakukan disini, kakak apakan mbak renata sampai dia menangis kayak gitu" teriaknya ketika aku melihat davin mulai bangun dari tidurnya.

"ada apa sih queen teriak2, udah malam tau" katanya kaget.

"kakak apain mbak renata, kenapa dia bisa nangis gitu, kakak perkosa dia ya? apa kakak gila?, mommy sampai pingsan liat kakak kayak gini" kata queen masih dengan nada marah.

aku melihat davin melihat sekeliling kamar dan melihat tubuhnya yang telanjang hanya ditutupi selimut.  aku rasa dia mulai sadar dan melihat ku dengan marah dan jijik.

tbc

wah wah wah parah ni renata... apa yang akan terjadi selanjutnya ya...

ditunggu votment nya ya...

Continue Reading

You'll Also Like

73.3K 3K 44
Alista harus menjadi tulang punggung keluarga setelah kematian kedua orangtuanya. Ia harus menghidupi dirinya dan satu adik laki-lakinya. Beberapa pe...
1.6M 10.4K 7
dr. Sasa Ayuwandira Prawirohardjo dokpol, spesialis forensik, anak sultan dijodohkan dengan Edwin Chandra, S. Ked. Ceo perusahaan P-Farma. Edwin itu...
6.5M 64.1K 6
semua kemalangan menghampiri Rima secara bertubi-tubi. Mulai dari hutang dan juga pengkhianatan dua orang terdekat baginya. Terakhir, dia harus menik...
2.7M 118K 31
menikah tanpa cinta dan terpaksa membuat yukki sagara seorang CEO Korindo Group membenci istri yang dinikahinya bernama yurisa persada seorang wanita...