The Ice

By christaviana

373K 18.3K 100

Jika mencintai kamu adalah sebuah kesalahan, maka aku rela tidak menjadi benar hanya untuk mencintaimu. Jika... More

Prolog
Chapter 1: Crystal
Chapter 2: Ivander
Chapter 3: Crystal
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Special Chapter: Crystal's Past
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Special Chapter: Vander's Dark Secret
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
(Maybe) An Epilog
Author's Note!

Chapter 43

6.7K 331 3
By christaviana

Gue memutar badan gue di depan cermin untuk yang kesepuluh kalinya. Kak Freyna sama Mama yang ngeliat sampe geleng-geleng ngeliat kelakuan gue.

Hey, I just wanna have a perfect outfit!

“Crystalvania Benita! Lu udah canti, banget malah. Gue yakin Vander bakal terpeson sama lu,” Kak Freyna memutar bola matanya.

“Kamu udah cantik, Istal. Sana turun, Vander pasti udah nunggu,” Mama tersenyum sambil mendorong gue ke arah pintu kamar.

Gue balik lagi ke depan kaca untuk terakhir kalinya.

Gue cuma mau memastikan penampilan gue udah bener apa belum.

Dress warna biru dongker selutut yang bagian bawahnya mengembang dan pita di kedua lengannya, heels setinggi 7 cm warna hitam, terus rambut wavy gue dikepang di kanan dan kiri lalu disatuin ke belakang.

Oke kita berangkat!

Gue melihat Vander di ruang tamu. Anjir, dia kece banget make tux gitu.

“Tante, Kak Frey, Vander bawa Crystal ke prom ya. Ngga tau deh bakal balik jam berapa. Tau sendiri kan kalo prom acaranya bakal sampe malem,” Vander terkekeh dan gue cuma bisa cengo.

Dia minta izin nyantai banget!

“Haha, tante juga pernah muda kok. Yaudah, jagain Crystal baik-baik ya. Awas aja kalo Crystal sampe lecet, tante samperin kamu ke rumah!”

Vander mengangguk dan memeluk pinggang gue. “Aku pergi dulu ya, tan, Kak Frey. Bye”

Vander membukakan pintu mobil, “Silahkan masuk, princess”

Gue tertawa, “Alay lu. But,thanks”

Vander pun mengitari mobil dan masuk ke dalam mobil. Dia menyetir dengan tenang.

Let’s have fun this night. Feeling ngga enak, pergilah kau hari ini!

***

Hall sekolah udah didekor sedemikian rupa untuk acara prom night. Desainnya bener-bener harus diacungi jempol.

“Crystal! Lu cantik banget hari ini!” Lilian datang menghampiri gue dan langsung memeluk gue. “Cie yang dateng sama Vander. Perfect couple, iceboy sama icegirl!”

Gue tertawa mendengar celetukan Lilian. Gue mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru hall ini. Gue ngerasa dipojokan hall ada yang ngawasin gerak-gerik gue.

“Lu kenapa, Stal?”

Gue menggeleng. “Cuma ngerasa kayak ada yang ngeliatin kita di pojokan hall ini”

Vander menggenggam tangan gue, “Everything’s will be alright, Stal”

Gue cuma tersenyum tipis. Perasaan gue bilang semuanya ngga akan baik-baik aja.

“Puncak acara kita malam ini. Slow dance! Silahkan berdansa dengan pasangannya and have fun!” suara MC mulai tergantikan sama alunan instrument lagu Thousand Years.

Vander menundukkan badannya hingga matanya bertatapan dengan mata gue. “Can I have this dance?”

Gue mengangguk.

Vander melingkarkan tangannya di pinggang gue dan gue melingkarkan tangan gue di leher Vander.

Vander mendekatkan wajahnya ke telinga gue, “I love you since yesterday, today, and tomorrow”

Pipi gue menghangat. Tanpa kendali, tiba-tiba gue nyium pipi Vander, “I love you too”

Feeling gue makin ngga enak. Gue ngerasa, ini terakhir kalinya gue deket sama Vander.

Musnahlah hey feeling ngga enak dan pikiran negatif!

***

Acara prom night beres tepat jam 12 malam. Gue sama Vander dinobatkan sebagai prom queen dan prom king.

Gila. Mereka bilang gue sama Vander itu pasangan paling sensasional karena kita berdua dijuluki dengan icegirl dan iceboy.

Sekarang gue lagi jalan bareng Vander ke parkiran. Kita emang ngga parkir di parkiran sekolah karena penuh, jadi kita parkir di café deket sekolah.

Ini jam 12 malem, jalanan udah sepi banget dan jujur gue parno banget.

Gue ngeliat di kejauhan ada 5 orang yang lagi ngeliat ke arah kita. Anjir gue parno!

“Van.. Lewat jalan lain yuk. Gue..ngeliat di depan ada 5 orang yang lagi ngeliatin kita,” gue menarik tangan Vander.

Vander tersenyum. “Ada gue, Stal. Gue bakal jagain lu”

5 orang itu datang mendekat. Gue makin takut dan mendekatkan diri ke Vander. Vander mengeratkan genggaman tangannya.

5 orang itu sekarang udah berdiri dihadapan gue dan Vander. Mukanya serem semua cuy.

“Eh ada cewek cantik nih. Enaknya diapain ya?” salah satu dari 5 orang itu memandang gue dengan pandangan melecehkan.

Anjir. Lu kira gue cewek apaan?!

“Jaga omongan lu. Hadapin gue dulu baru lu boleh macem-macem sama dia,” Vander ngejawab dengan nada dingin.

Gue merinding sendiri ngedenger jawaban Vander. Serem gils.

“Berani banget lu nantangin kita. Bocah aja belagu. Serang!” salah satu dari 5 orang itu mulai memukul Vander. Gue cuma bisa meringkuk di pojokan ngeliat kejadian itu.

Gue cuma bisa berdoa biar Vander bisa menang lawan 5 orang itu. Keringet dingin mulai muncul dan gue udah gemeteran banget.

Tiba-tiba sebuah tangan menangkup wajah gue. Gue mendongak dan mendapati Vander lagi tersenyum.

“Semuanya baik-baik aja kok, Stal”

Gue tersenyum tapi senyum itu langsung pudar saat ngeliat salah seorang yang tadi ngelawan Vander membawa pisau dan mendekat ke arah Vander.

“VANDER AWAS!”

Semuanya terlambat. Teriakan gue ngga kalah cepat dari tangan penusuk itu.

***

Author's Note:

Gue tau ini gantung banget. jangan bunuh gue plis. Btw, bentar lagi beres nih. 

8-6-14

-Christaviana 

Continue Reading

You'll Also Like

754K 10.3K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
513K 19.2K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.5M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
3M 152K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...