вroтнerѕ

By myeonraaaa-

48.6K 6.8K 2.6K

It's okay brothers, I'm coming for you :) {Complete} --- A horror-thriller exo Indonesian fanfiction by Syahr... More

Trailer
Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Epilogue
Hidden Chapter (1/2)
Hidden Chapter (2/2)
Penjelasan Cerita
Playlist Buku
I'm Alive (news)

Chapter 9

2.1K 347 210
By myeonraaaa-

Kyungsoo masuk ke sekolah seperti biasa.

Ia melihat tujuh kursi kosong tertata di kelasnya.

Tidak ada orang yang bertanya kemana perginya orang yang menempati kursi itu, mereka pasti mengira mereka membolos biasa.

Ia duduk di kursi miliknya lalu melirik ke sebelah kirinya, Sehun.

Sehun membalas tatapan Kyungsoo lalu tersenyum kecil.

Kyungsoo membalas senyumannya.

'Hentikan senyum palsu menjijikanmu itu Oh Sehun.' Batin Kyungsoo.

Kyungsoo memicingkan matanya melihat keringat di dahi Sehun.

Kyungsoo segera memegang dahi Sehun.

"Sial, kau demam. Guru Song! Sehun sakit!" Tanya Kyungsoo.

Guru Song menanggapi Kyungsoo dan menyuruh Kyungsoo dan Sehun pergi ke UKS bersama.

Oh Kyungsoo, kau baru saja perhatian dengannya, Sehun sengaja melakukan ini untuk memastikan kau perhatian dengannya atau tidak.

Kau pantas menjadi sauadaranya atau tidak.

Langkah pertama yang salah, Do Kyungsoo.

=== Brothers ===

"Lo bego?" Kyungsoo memutar bola matanya malas.

"Aku lupa makan siang kemarin, malamnya, dan... paginya." Ujar Sehun tanpa dosa.

"Sesibuk apa kamu Sehun?" Kyungsoo menyiapkan makanan yang baru ia beli.

"Ya... aku harus mengurus banyak orang, jadi ya, lumayan sibuk." Ucap Sehun.

Kyungsoo memicingkan matanya.

"Banyak orang?" Tanya Kyungsoo.

"Ya, banyak orang." Jawab Sehun.

"Bila Lay masuk hari ini dia akan panik." Ujar Kyungsoo lalu memberikan piringnya pada Sehun.

"Bukankah kau panik?" Tanya Sehun.

Kyungsoo hanya terdiam.

"Makan. Aku tidak ingin Lay panik." Ucap Kyungsoo.

Sehun hanya menatap makanannya lalu menatap Kyungsoo.

"Maukah kau menjadi saudaraku Kyungsoo?"

Kyungsoo mematung di tempatnya

Kyungsoo mengangkat satu alisnya.

"Mengapa?"

Sehun tersenyum.

"Hanya karena." Jawabnya lalu mulai memakan makanannya.

Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam.

"Tidak."

Sehun menjatuhkan sendoknya.

"T-tidak?" Sehun menatap Kyungsoo dengan tatapan tersakiti.

'Wajahmu tidak akan menipuku, Oh Sehun.'

"Ya, aku tidak mau." Kyungsoo mengatakannya dengan nada dingin.

Sehun mengubah tatapannya dengan tatapan kosong.

"Apakah kau bercanda, Kyungsoo?"

"Menurutmu?"

Sehun membanting piring makanannya ke lantai dan itu cukup membuat Kyungsoo terlonjak kaget.

Sehun berdiri lalu memojokkan Kyungsoo di tembok.

Kyungsoo menendang bagian intim Sehun lalu berusaha keluar.

Ia membuka pintu tetapi,

terkunci.

"Apa-apaan?!" Kyungsoo masih berusaha membuka pintunya.

"Mencari ini?" Sehun memainkan sebuah kunci ditangannya.

"S-sial." Kyungsoo tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Sehun memojokkan Kyungsoo.

Sehun mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya.

Ia mendekatkannya di pipi Kyungsoo lalu menggoresnya.

Kyungsoo meringis menahan sakit.

"Mengapa kau tidak mau? KAU HARUS MENJADI SAUDARAKU! MENGAPA KAU TIDAK MAU?! AKU KURANG APA?!" Sehun mencekik Kyungsoo dengan tangannya.

Kyungsoo berusaha melepas tangan Sehun.

Wajah Kyungsoo memerah, nafas dia hampir habis.

'Aku belum menyelamatkan mereka.'

'Aku akan mati disini.'

'Maafkan aku.'

'Pada akhirnya aku harus melakukan ini.'

Kyungsoo berusaha berbicara kepada Sehun.

"H-hentikan, k-kau tid-dak akan m-menyakiti s-saudaramu bukan?" Ucap Kyungsoo.

Sehun melepas tangannya di leher Kyungsoo dan membiarkan Kyungsoo bernafas.

"Tentu saja, Kyungsoo hyung."

Lalu semuanya gelap di mata Kyungsoo.

=== Brothers ===

Sehun menggendong Kyungsoo di punggungnya lalu masuk kedalam sebuah gudang.

Ia membuka pintu gudang tersebut lalu masuk lagi kedalam ruang bawah tanah.

Suara pijakan kakinya menggema di ruang bawah tanah itu.

Sehun terus menyusuri koridor ruang bawah tanah miliknya.

Ia melewati ruangan pertama, di dalamnya terdapat laki-laki tinggi yang sedang menatap kearah jendela kaca dengan shock.

"K-kyungsoo... Oh tidak. Oh tidak. Oh tidak." Chanyeol meremas rambutnya.

Sehun hanya melirik kearah Chanyeol lalu tersenyum.

"Selamat malam, hyung."

Lalu Sehun melanjutkan jalannya dan melewati ruang kedua yang penuh dengan darah.

"Taehyung. Taehyung. Taehyung. Taehyung. Taehyung. Maaf. Maaf. Ayo bermain hahaha! Ayo kita bermain! Ayo kita bernyanyi! Lalala~" Baekhyun memainkan genangan darah sambil berbicara pada dirinya sendiri.

Sehun melihat kearah Baekhyun lalu menghela nafasnya.

"Ayo bermain denganku, Taehyung sudah tidak ada, hyung." Ujar Sehun.

Baekhyun melihat sekilas kearah Sehun lalu kembali menatap genangan darah itu.

"Taehyung. Taehyung. Taehyung. Sehun. Sehun. Sehun. Saudara! Sehun saudara! Hahahaha." Baekhyun tertawa.

Sehun tersenyum lalu melanjutkan jalannya.

Ia melihat Kai di ruangan ketiga yang hanya terus memandang kearah dinding kamarnya.

"Yo, hyung!" Sapa Sehun.

Kai melihat kearah Sehun lalu tersenyum.

"Oh, Kyungsoo menjadi saudarmu juga?" Tanya Kai.

"Ya." Jawab Sehun lalu melanjutkan jalannya lagi.

Ia melihat Xiumin yang sedang memejamkan matanya.

"Selamat malam, Xiumin hyung." Ujar Sehun tetap melanjutkan jalannya.

Xiumin hanya menghela nafasnya.

Sehun melihat Suho di kamar selanjutnya yang sedang tertidur pulas di kasur.

"Sepertinya hyung sudah tidur." Sehun melanjutkan jalannya lagi.

Ia melihat Lay yang menatap Sehun dengan penuh tanda tanya.

"Kyungsoo berdarah! Bolehkah aku obati?" Tanya Lay.

"Aku akan mengobatinya di kamarnya nanti, dia sedang tertidur hyung." Ujar Sehun.

"Oh, baiklah." Jawab Lay lalu tersenyum.

Ia melewati kamar Chen lalu berhenti menatap Chen.

Chen menatap Sehun lalu melihat kearah Kyungsoo.

"Delapan orang. Ini sudah akhirnya. Maafkan aku Kyungsoo, aku bodoh." Ujar Chen.

"Kau tidak bodoh hyung, kau hanya tidak menyadarinya saja!" Sehun tersenyum.

"Cih." Chen meninju kacanya.

"Ku harap kau cepat mati. Oh Sehun."

Sehun tetap tersenyum.

"Bila aku mati, maka kau akan mati juga." Sehun melanjutkan perjalanannya menuju 'kamar' Kyungsoo.

Ia menaruh Kyungsoo perlahan-lahan diatas kasur lalu mengobati luka Kyungsoo.

"Tidak akan ada yang memiliki kalian, hanya aku." Sehun mematikan lampu kamar Kyungsoo.

"Tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi pada kalian, hanya aku. Hanya aku yang boleh tahu apa yang kalian lakukan! Hanya aku yang boleh menyayangi kalian."

"Kalian selamanya milikku."

Sehun keluar dari kamar Kyungsoo menuju ruangannya.

Tiba-tiba Sehun terdiam.

"Tapi... mengapa kau tahu?" Ucap Sehun.

"Mengapa kau bisa tahu apa yang terjadi pada mereka?"

"Seharusnya tidak ada yang tahu."

"Tetapi... Kenapa? Kenapa kau bisa tahu?"

"Hei!"

"Kenapa kau hanya diam!"

"Aku berbicara padamu!"

"Berhenti menggeser halamannya!"

"Ya, aku berbicara padamu!"

"Sebentar, aku bisa melihat banyak orang."

"Aku melihatmu. Tapi aku seperti berbicara pada banyak orang."

"Kenapa kau hanya membaca?!"

"A-apa ini?!"

"Hei jangan diam saja!"

"Kenapa kau hanya melihat?!"

"Kau bisa berbicara kan?!"

"Kenapa kau kaget?! Seharusnya aku yang kaget!"

"J-jangan potong omonganku!"

"H-hei, apa itu to be continued?!"

"H-hei!"

To Be Continued

Mengapa kau memotong omonganku?

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 17.5K 3
*Wattys 2018 Winner / Hidden Gems* CREATE YOUR OWN MR. RIGHT Weeks before Valentine's, seventeen-year-old Kate Lapuz goes through her first ever br...
152K 6.9K 101
In the vast and perilous world of One Piece, where the seas are teeming with pirates, marines, and untold mysteries, a young man is given a second ch...
55.2M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...
2.1K 183 12
Akutagawa sosem szívlelte egykori mentorának új tanitványát. Mégis egyik nap bejelentik számára hogy ketten fognak egy kéthetes küldetésre menni. Be...