[2] Missing You ✔

By t3hxozro

28.7K 2.4K 274

"Sudah saatnya untuk melupakannya." "Eh tapi ketemu lagi sama dia. Melupakan dia nya kapan-kapan aja deh ya~ ... More

Prolog
Ep. 1
Ep. 2
Bagian Kecil : Valentine's Day
Ep. 4
Bagian Kecil (2) : #HBDa22lingQueen
Ep. 5
Ep. 6 Futsal (Konflik)
Ep. 7 Bandung (Ceria dan Sedih Bersatu)
Ep. 8 Bandung (Ceria dan Sedih Bersatu).2
Ep. 9 Sakit (Konflik.2)
Ep. 10 Bbnj
Ep. 11 Masalah (Puncak Konflik)
Ep. 12 Masalah (Puncak Konflik).2
Ep. 13 Bertemu Orang Baru dan Pemakaman
Pengumuman
Ep. 14 Kembali Beraktivitas
Instagram
Ep. 15 Quality Time
Instagram
Ep. 16 Karaoke, Taman dan Ice cream
Pengumuman
Ep. 17 Permen Yupi
Ep. 18 Lelaki Bucin
HIATUS
Ep. 19
Ep. 20 Selesai!

Ep. 3

1.2K 111 16
By t3hxozro

"Gue pulang duluan ya. Nama instagram lo, bbychsr kan?,"

"Heh? Lo kok tau? Jangan-jangan..."

"Masih inget komentar dari shnj? Itu gue. Nanti gue dm ya. Dadah~"

******

Di pagi hari ini, cuaca sedang buruk. Sedari tadi air turun dari langit tanpa berhenti. Shania memperhatikan langit yang sudah berhenti menurunkan air tetapi masih mendung. Ditemani segelas teh manis hangat digenggamannya.

"Dm gue kok nggak dibales-bales sih sama dia," monolog Shania. *Dm = Direct Message

Shania tetap mengirimkan pesan kepada Boby, sampai detik ini belum dibalas satu pun. Ia lupa kalau sekarang status dirinya masih punya orang. Beberapa pertanyaan ia pertanyakan kepada Boby lewat pesan tersebut. Seperti :

'Boby, udah sampe rumah?'

'Udah mandi?'

'Udah pakai baju?'

'Rambut kamu ada berapa helai?'

'Kamu punya bulu kaki? Kumis? Bulu dada? Ada berapa helai?'

'Ini Shayang."

Shania kembali membaca pesan-pesan yang ia kirimi kepada pria muda tampan itu. Bahkan sapu tangan miliknya belum dikembalikan oleh Boby.

Shania PoV

"Halo teteh,"

"Hai, Shan. Hari ini bisa ketemuan nggak? Sama yang lain juga,"

"Wahhhh. Bisa banget, teh. Jam berapa? Dimana?,"

"Jam 4 sore aja, di cafe Unch yang pemiliknya Gre,"

"Gre? Shania Gracia? Yang alay itu? Astaga, nama cafenya menggambarkan pemiliknya banget,"

"Haha iya tuh. Nanti Gre juga gabung kok,"

"Siap, teh."

Sekarang udah jam 2 siang, dan aku masih belum beranjak dari jendela kamar. Sungguh nyaman. Merasa jomblo aku tuh.

Aku langsung berdiri dari tempat duduk yang nyaman itu dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh ini yang bau dan lumayan berantakan.

Didepan kaca yang besar, aku mulai memilih baju mana yang cocok untuk dipakai sekarang. Sudah 10 menit aku memilih, tapi tetap tidak ada yang cocok.

Sama kayak milih pasangan.

Susah.

Nggak ada yang cocok:(

Cocoknya sama aa Boby~

"Ah, bodo amat lah, cuma ketemu sama temen doang."

Suara mobil terdengar dari luar rumah, sepertinya itu mobil online yang tadi aku pesan.

Author PoV

Mobil yang dinaiki oleh Shania berhenti tepat didepan cafe. Dari luar cafe, sudah terlihat bahwa teman-temannya sudah datang. Hanya Gre yang belum kelihatan.

Masuk kedalam cafe dengan sangat anggun. Biar ada yang merhatiin. Permisi, bidadari mau lewat.

"Caniya yang imoet datang~"

Respon teman-temannya bermacam-macam saat mendengar kalimat yang keluar dari mulutnya.

Melody, pura-pura tidak mendengar.

Saktia, terlihat seperti ingin muntah.

Sisil, sedikit tersedak. Ini beneran.
Kata Sisil.

Della, mengabaikan kehadiran Shania.

Shani? Jangan ditanya. Tuh anak mah nggak tau kalau Shania sudah datang. Sedari tadi tatapannya selalu ke ponsel yang ada digenggamannya.

Gre? 11-12 sama kayak Shani. Sama-sama agak sengklek. Masa dia balik lagi ke ruangannya karena mendengar kata-kata Shania.

Bikin capek tubuh.

Sama kayak dia.

Bikin capek.

Diranjang.

Astaghfirullah.

Pikiran, maksudnya.

"Saya diabaikan. Bagus."

Shania menarik bangku dengan kasar dan mulai mendudukinya. Meminum minuman milik Sisil yang kebetulan duduk disebelahnya.

"Yaelah, Shan. Minuman gue tuh," protes Sisil

"Pesen lagi, Sil. Jangan kayak orang susah deh."

Ampun sultan.

"Lo yang bayar,"

"Hn."

Sisil tersenyum miring yang kebetulan tidak terlihat oleh Shania. Karena posisi Shania sekarang sedang menunduk.

Sisil mulai berdiri dan terlihat menarik nafas yang sangat dalam, "hay semuanya!" teriak Sisil

Akibat teriakannya yang sangat keras itu, semua perhatian pengunjung yang ada disana terfokus kepada Sisil. Termasuk Shania dan teman-temannya.

"Temen saya mau traktir kalian semua. Mau nggak nih?," lanjutnya.

"Yes! Uangnya bisa buat bayar kost-an."

Lagi-lagi Shania dan yang lain kebingungan. Wajar. Sisil kan orangnya pelit.

"Siapa yang bakal bayarin, Sil?," bisik Della sambil menarik ujung baju Sisil.

"Ssttt, diem aja lo. Mau gratisan nggak?." Dengan cepat Della menjawab dengan anggukan.

"Oke. Sekarang kalian boleh mesen apa aja, bebas. Yang banyak dan mahal sekalian."

"Temen saya yang bakal bayar. Shania," ujar Sisil sambil menunjuk Shania.

Saat mendengar namanya yang disebutkan oleh Sisil, Shania tersedak karena posisinya ia sedang meminum minuman milik Saktia. Karena yang Sisil sudah habis.

Shania memukul lengan Sisil degan sekuat tenaga, "heh! Apaan traktir-traktir? Nggak ada ya. Lo yang bayarin tuh semua orang."

"Kan lo sendiri yang bilang mau traktir,"

"Bukan semuanya juga kali."

Badmood.

Itu perasaan yang sedang Shania rasakan. Sangat-sangat buruk. Shania melayangkan tatapan tajam ke Sisil.

"

"Ve itu gratis lho. Kamu mau apa? Aku pesenin, sekalian aku juga mau mesen nih."

"Apa sih, Dev. Kamu mau apa lagi? Biar aku aja yang bayarin,"

"Ihh, nggak usah, Ve. Kamu tuh harusnya memanfaatkan situasi, lagi ada yang gratisan ngapain harus ngeluarin uang."

Keynal, Ve dan yang lain kembali bertemu di cafe Unch untuk berkumpul.

"Bikin malu lo, Dep. Kuy lah kita pesan," ujar Dyo

"Tau nih. Dasar nggak modal. Tapi, sayang kalau tidak di pergunakan dengan baik. Kuy kita pesan," timpal Vino

Pletak

"Sakit, Depan." Ujar Dyo dan Vino memanyunkan bibirnya.

"Gue belakangnya deh," ujar Boby menyela keributan Dyo, Vino dan Keynal.

"Aku atasnya deh," ujar Ve ikut bercanda.

"Kamu mau diatas? Oke deh, tunggu nanti malem ya. Aku mampir ke apartemen kamu," goda Keynal

Ve yang sedang memakan kentang goreng, langsung tersedak.

Kok dari tadi keselek terus sih?

Masa mau gatel?

Kan nggak ada ulat bulu.

Keynal?

'Dia mah kegatelan.' -Veranda.

"Eh, Ve. Kenapa?" Keynal, Boby, Dyo dan Vino langsung panik ketika satu-satunya wanita yang ada didekat mereka tersedak.

"Apa sih kamu, Key!"

"Maaf deh, Ve."

......

.....

....

...

..

.

Perasaan tadi lagi ngomongin gratisan deh (°^° )\

"Jadi, gimana? Mau nggak nih gratisan?," tawar Keynal

"Jadi! Serbu!" Teriak Boby, Dyo, Vino. Dan Veranda.

"Hayo!"

"

Saat sedang mengantri untuk memesan makanan dan minuman. Boby tak sengaja melihat seorang wanita yang kemarin sore ia temui di halte.

"Hm. Gue nitip aja ya, Vin. Gue mau nyamperin seseorang dulu,"

"Djieeeee, Boby udah nggak jomblo."

Boby mendelik dan tersenyum malu ke pengunjung lain, karena teman-temannya termasuk Veranda meneriaki kalimat yang menurutnya memalukan dirinya.

"Hay!"

Sapa Boby kepada seorang wanita.

"Hay-



























































































AAAHHHHKKKKKKKKKKK AA BOBY GUE. AKHIRNYA KETEMU LAGI." Teriak Shania dengan histeris. Mood Shania langsung membaik.

"Lo kemana aja? Dm gue kok nggak dibales? Lo marah sama gue? Gue ada salah apa sama lo?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Shania.

"Nanya nya satu-satu dong. Gue nggak kemana-mana. Gue belum sempet buka instagram lagi. Hm, lo nanya apa lagi?,"

"He he he. Lo marah sama gue? Gue ada salah apa sama lo?," ulang Shania

Boby tersenyum dan mengusap rambut Shania, "Oh.. nggak kok. Lo nggak ada salah apa-apa, ngapain gue marah sama lo."

"Baper deh gue, diusap rambutnya sama lo."

Shania tersenyum lebar dan terus menerus menempel di lengan Boby.

"Oh iya. Gue juga mau ngembaliin sapu tangan yang lo pinjemin kemarin," ujar Boby. Ia mengeluarkan sapu tangan putih milik Shania dari saku celana belakangnya.

"Udah gue cuci kok," lanjut Boby

"Yahh, kok dicuci sih."

"Kenapa emangnya?"

"Bau badan lo kan jadi hilang di sapu tangannya."

Boby hanya bisa tersenyum tipis menanggapi gombalan receh dari Shania.

"Oh iya. Ini Boby, calon masa depan gue," ujar Shania memperkenalkan Boby ke teman-temannya.

"Hay, Boby!" Sapa teman-teman Shania

"Ah, hay." Boby tersenyum canggung.

Pundak Boby ditepuk dengan kencang dari belakang, mengagetkan Boby yang sedang mengobrol bersama Shania dan teman-temannya.

"Eh! Keynal! Kaget begok,"

"He he he he.. ayo, Bop. Kita susah-susah bawa, lo enak-enakan pacaran," protes Keynal

"Apa deh. Siapa juga yang pacaran. Yaudah saya ke meja saya dulu ya sama teman-teman saya," pamit Boby

"Kenapa nggak gabung aja sama kita, Bob," saran Melody. Saat melihat pertengkaran antara Dyo dan Boby. Dyo mau modus, ke Shani eh Melody.

"Ah, ide bagus tuh. Disini aja ya, Key," ujar Dyo dan mengedipkan sebelah matanya.

"Kali ini gue setuju sama nih om-om satu," timpal Vino

"Ah, gue sih ikut-ikut aja," lanjut Boby lagi

"Aku juga ikut sama mereka aja," ujar Ve lagi-lagi mengikut.

"Kok kamu ikut-ikut aja sih, yang. Ya gue juga ikut aja sih."

Sampai tahun depan mereka masih ada disana.

Memikirkan mau duduk dimana.

Canda dulu dong.

"Kita gabung disini aja deh. Nggak apa kan?," tanya Keynal mewakili teman-temannya.

"Boleh kok, silahkan."

Boby dipaksa oleh Keynal, Vino dan Dyo untuk memperkenalkan Shania di depan mereka. Kan belum kenal.

"Ish, iya iya."

"Hm! Ini Shayang, baru kenal kemarin sore,"

"Sayang?!"

Boby langsung gelagapan. Sepertinya temannya sedikit salah paham.

"Bukan sayang, tapi shayang. Shania sayang," jelas Boby

"Sama aja!"

"Aku salah apa (°^° )\"

"Ulangin!"

"Ish, iya iya."

Boby sedikit menarik nafas, dengan gugup ia memperkenalkan Shania ke teman-temannya.

"Ini Shania. Baru kenal kemarin sore," ujar Boby

"Calon masa depan Boby," tambah Shania merangkul lengan Boby.

"Hah?!"

Tak lama Gracia datang.

"Ada apa ini? Kok rame banget?"

"TELAT!"

"Ikuti terus kisah kita semua ya." -Boby, Shania dan yang lain.

Continue Reading

You'll Also Like

33.4K 3.1K 17
Bagaimana jika 3 orang gadis remaja tidak lolos saat audisi JKT48 dan justru malah mendapatkan tawaran sebagai boyband? Ff adaptasi dari drama berjud...
1K 121 3
Sebuah rahasia yang mengubah kehidupan Kim Yerim..
1.4M 121K 64
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
188K 1.3K 20
kumpulan nama nama yg terpilih untuk Cast WattPad. Semoga kalian Suka Yah. Jangan lupa Komen pas mau dipake, plus tulis cerita kalian biar nanti Aku...