"Udah deh nggak usah drama!"
"Ish, lo ganggu aja."
Shania mulai duduk dengan tegak dan Saktia yang siap mendengarkan cerita Shania dihadapannya.
"Itu ngingetin gue sama temen kecil gue."
******
"Tapi, kapan-kapan aja ya ceritanya. Kita habisin dulu martabaknya."
Makan adalah koentji.
Melihat Shania yang sibuk makan dan tidak memperdulikan kehadirannya. Membuat Saktia menjadi kesal. Terlebih lagi martabaknya dihabiskan sendirian oleh Shania.
"Gue balik ya,"
"Hn"
'Sabar, Sak, sabar.'
Akhirnya Saktia pergi dari rumah Shania, meninggalkan sosok Shania yang sedang kelaparan. Karena tidak ada kerjaan, setelah selesai menghabiskan martabak satu porsi sendirian. Ia memilih kembali untuk tidur.
Bodo amat sama diet.
Kita pindah ke lain tempat...
"
"Boby, maafin Anin dong. Anin cuma bercanda."
Untuk menjelaskan dialog yang ada diatas. Kita flashback dulu ke beberapa hari yang lalu.
Bukan flashback sama dia.
Flashback : ON
Boby, Anin dan yang lainnya sedang berada di dalam stadion Gelora Bung Karno untuk menonton pertandingan bola. Karena sangat jarang masuk ke stadion tersebut, mereka mengabadikannya dengan foto maupun video. Termasuk Boby.
Karena disampingnya sekarang hanya ada Anin, ia meminta tolong kepada Anin untuk mengambil gambar dirinya yang sedang memakai topi, pakaian yang berwarna hitam, dan berdiri dipinggir lapangan.
"Senyum dong,"
"Jangan kayak mau foto ktp deh, tegang,"
"Senyumnya yang lebar."
Dengan mengikuti beberapa arahan gaya dari Anin, akhirnya Boby punya 2 foto kenangan di stadion ini. Tanpa melihat hasilnya, Boby memasukkan ponselnya ke saku celana dan berjalan meninggalkan Anin dibelakang.
"Ih, Boby tunggu."
Karena teman-temannya sedang sibuk sendiri, sedari tadi Anin menempel terus ke Boby. Terlihat seperti sepasang kekasih.
"Jauhan, Nin,"
"Biar nggak disangka jomblo, Bob."
Tidak sengaja salah satu teman Boby lewat dan melihat kedekatan Boby dan Anin.
"Cieeeeee, Anin, Boby."
"Apa sih, ka Devan," ujar Anin pura-pura tersipu malu dan menyembunyikan wajahnya di lengan kurus milik Boby.
"Nggak usah malu gitu, Nin,"
"Badan lo gembrot. Udah tau gue sama Anin cuma sepupu, nggak lebih."
"Sakit aku tuh tidak dianggap ka Boby ( °^°)/,"
"Sakit banget tuh, Nin."
"Otak kalian berdua udah nggak bener. Udah sana, Veranda udah nungguin tuh, Key."
Akhirnya Devan Keynal meninggalkan Boby berdua dengan Anin, setidaknya Boby 'agak' tenang sekarang. Walaupun kupingnya sudah agak merah mendengar semua ocehan yang keluar dari mulut Anin.
Flashback : OFF
"
Kini Boby sudah berbaring di atas kasur kost-annya, dan melihat foto-foto yang diambil oleh Anin.
"Anin ngajak ribut nih."
BbyChsr Anin, kamu songong. Tapi aku belum membencimu. Gak tau kalau abis liat foto ini.
:''
❤ 56789
💬 12345
See all comments
Keyce WKWKWKWK numpang ngakak qaqah
EsVino KERJA BAGUS ANIN
Vedadari =))
Anindut Maafin aku ka Boby:'(
Bobylovers Walaupun blur, kamu ttp ganteng kok Bob:3
BbyChsr @Keyce @EsVino Cicing sia // @Vedadari Eh nyai ketawa aja~ // @Anindut Diem kamu
Shnj Ini Boby yang dulu pas kecil nembak aku bukan sih?
EsVino @BbyChsr Nah lho Boby tanggung jawab
DyoMaul @BbyChsr Boby kamu selingkuh dari aku:''
Anindut @BbyChsr Ka Boby boleh mengabaikan aku, tapi jangan kayak gini dong:(
Endorse kita ada peninggi, pelangsing, pemutih. Kamu butuhnya apa? Kamu bisa putih kayak Naomi jeketi, langsing kayak Ayana jeketi, tinggi kayak Desy jeketi. Cus, langsung dm kita.
"Njing, apa-apaan nih."
Tanpa membalas dan membaca lanjutan komentar-komentar teman dan sepupunya yang kurang kasih sayang itu. Termasuk yang endorse. Boby lebih tertarik melihat profil yang bernama Shnj.
Ia melihat foto terakhir yang shnj post.
Shnj Habis lari dari bayang-bayang dia💔
❤ 65789
💬 53241
See all comments
Nabilahhh Alay lu tante
Sakktia Kamu dimana?
Siiisil Dengan siapa?
Dellllaa Semalam berbuat apa?
Imeeelll @Shnj Kok kamu alay dek // @Sakktia @Siiisil @Dellllaa Kalian bukan band, tapi kangen *hug*
Shhhani @Shnj @Nabilahhh @Sakktia @Siiisil @Dellllaa @Imeeelll Ketemuan yuk
Shnj @Nabilahhh @Imeeelll Biarin:( // @Sakktia @Siiisil @Dellllaa Bacot. But, kalian bukan band, tapi kangen *hug* .2 // @Shhhani Ayuk. Dimana, Shan?
Imeeelll @Shnj Pc, say
BbyChsr Kalian para wanita yang kurang kasih sayang
Boby ikut nimbrung di pembicaraan para wanita. Ia menggelengkan kepalanya. Boby sama sekali tidak ingat dengan wanita itu.
Sekali pun dipaksa untuk mengingat.
Apalagi harus ingat-ingat lagi kenangan kita sama dia.
Susah.
Berat.
Tapi, masih ingat (°^° ))'
"Mending tidur, daripada mikirin tuh cewek-cewek."
"
Dering telpon terdengar sangat nyaring sampai-sampai membangunkan Boby yang sedang bermimpi menari di negara Korea.
Tanpa melihat nama orang yang menelponnya, ia langsung mengangkat dengan mata yang masih tertutup.
"Bob,"
"Oi?,"
"Tempat biasa,"
"Jam?,"
"Biasa,"
"Ngapain?,"
"Cewek,"
"Oke."
Saat mendengar kata 'cewek', Boby dengan semangat langsung turun dari kasur dan bersiap-siap. Padahal masih ada beberapa menit lagi untuk pergi ke 'tempat biasa'.
Boby keluar dari kost-an dengan kaos putih polos kemudian dibalut dengan kemeja berwarna merah-hitam kotak-kotak, tas hitam, celana hitam, sepatu sneaker berwarna hitam.
Kemudian ia menaiki motor kesayangannya ke cafe yang biasanya ia dan teman-temannya kunjungi. Sesampainya di parkiran cafe, membuka helm dengan slow motion biar kelihatan keren. Ia bawa helmnya masuk ke cafe, sebelum masuk ia benarkan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Halo kawan-kawanku tercinta. Eh, ada Ve,"
"Hai, Bob."
Boby tersenyum ke Ve untuk membalas sapaannya. Ia duduk dibangku yang masih kosong.
"Yang lain mana, Ve?," tanya Boby
"Key tadi ke kamar mandi, yang lain kayaknya belum datang deh."
Boby menganggukan kepalanya untuk memberitahu kepada Ve bahwa ia mengerti.
"Udah pesen?," basa-basi Boby kembali keluar dari bibir keritingnya.
"Udah kok tadi, buat kamu sama yang lain juga udah dipesenin sama Key,"
"Ohh oke deh."
Kita perjelas saja dari awal. Dari Boby yang mengangkat telpon dari Dyo.
Ketemuan di tempat biasa = Cafe Unch. Yang punya Gre -teman mereka- makanya namanya kayak gitu.
Cewek = Ve. Teman yang baik itu harus berbagi. Termasuk kecantikan pasangannya he he he he. Sebenarnya Keynal tidak tau tentang hal ini, rahasia. Toh, mereka tetap sopan kok ke Ve, tidak pernah kurang ajar. Cuma menikmati paras wajah cantik seorang Ve.
Maklum para jomblo, tapi happy.
"Heh,"
"Eh, ganggu aja lo,"
"Eh, bngst. Cewek gue nih,"
"Keynal," tegur Ve
"Maaf, Ve (°^° )\"
Boby tertawa kecil melihat Keynal dimarahi oleh Ve karena berbicara kasar.
"Gara-gara lo nih," bisik Keynal
"Aku?,"
"Iya,"
"Jadi duta shampo lain? Jahahha."
"Gila nih anak."
Beberapa menit kemudian yang lain datang. Dan mulai membicarakan usaha yang akan mereka bangun bersama-sama. Ve hanya memperhatikan dan beberapa kali memberi pendapat untuk mereka.
"Lanjut nanti aja?," tanya Vino
"Iya. Gue udah dipanggil sama mamah," jawab Dyo
"Anak mamah banget sih, Yo," ujar Keynal
"Biar lancar hidup gue."
"Gue balik duluan ya," pamit Boby
"Makan-makan dulu lah,"
"Nggak bisa euy. Gue harus ngerjain tugas bareng sama temen kampus gue,"
"Yang belum lulus mah beda ya," ujar Keynal
"Ngaca atuh akang Depan,"
"Gue belakangnya deh," timpal Vino
Vino dan Dyo terlihat sangat puas menertawai Keynal. Ve hanya tertawa kecil saja. Boby langsung kabur dari sana sebelum diterkam oleh Keynal.
"
"Yah, hujan." Monolog Boby menepi di halte, dengan baju yang sudah lumayan basah.
Setelah selesai dengan urusan tugas kampusnya, ia memutuskan langsung pulang walaupun langit sudah gelap. Dan sekarang berakibat ia terjebak di halte.
"Nih." Seorang wanita menyodorkan sapu tangan kepada Boby.
"Eh?,"
"Ini pake buat lap muka lo yang basah,"
"Ah, ya, makasih,"
"Sama-sama."
Boby duduk bersampingan dengan wanita yang tidak ia ketahui asal-usulnya. Kalau bukan manusia gimana?
"Boleh kenalan nggak?,"
"Kalau gue jawab nggak boleh gimana?," canda Boby
"Tapi, gue mau kenalan,"
"Yaudah, nama gue Boby,"
"Nama panjang?,"
"Boby Chaesara Anadilla." Membalas uluran tangan wanita tersebut.
"Gue Shania,"
"Salam kenal ya,"
"Nggak ditanyain nama panjangnya?,"
"Hah?," Boby sedikit bingung dengan tingkah laku wanita yang berada disampingnya ini.
"Tadi kan gue nanya nama panjang lo. Gantian dong,"
"Ohh. Nama panjang lo apa?,"
Shania tersenyum lebar, "Shania Junianatha. Sebenernya ada nama Crescentia di depannya, tapi karena itu nama baptis pas umur 4 tahun jadi nggak masuk akta kelahiran. Panggil aja shayang." Ia mengakhiri perkenalan dirinya dengan matanya yang ikut tersenyum.
Boby mengkerutkan sedikit keningnya, "shayang? Sejenis samyang?,"
"Ih, bukan. Shayang, Shania sayang," ujar Shania dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Oh? Ha ha ha ha." Oke. Mungkin sekarang Boby sedikit merinding karena di godain oleh tante-tante.
"Gue pulang duluan ya. Nama instagram lo, bbychsr kan?,"
"Heh? Lo kok tau? Jangan-jangan..."
"Masih inget komentar dari shnj? Itu gue. Nanti gue dm ya. Dadah~"
MIMPI APA GUE SEMALEM?!:''
"Ikuti terus kisah kita berdua ya." -Boby dan Shania. Aku juga (°^° )/
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Author tersayang..
Sebenernya itu foto beby yang motoin Gaby
Maafkan saya, Gaby🙏
Btw, itu bukan hasil screenshot aku😂
Sampai jumpa~
Regina P. Syawalani