Little Secret (End)

By RinaAfina

1M 56K 2.9K

semua berawal dari pesta pernikahan sialan naruto yan membawa sasuke pada masalah yang akan ia emban suatu ha... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
PART 11
Part 12
Part 13
Part 14
Attention
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Epilogue
Author pov
Promosi
Promosi kembali

Part 25

22.3K 1.3K 91
By RinaAfina

.
.
Para pengunjung lelaki yang berada dicafe berusaha untuk memisahkan gaara dan sasuke.

Sasuke dan gaara masing masing dipegangi oleh dua orang, itu pun mereka masih kesusahan melerai mereka berdua, keinginan membunuh antara mereka sangatlah kuat, kalau mereka tidak dipisahkan, sakura yakin mereka akan terus berkelahi hingga salah satu diantara mereka tewas.

PLAK

PLAK

Sakura memberikan satu tamparan pada setiap sisi pipi gaara dan sasuke,

“apa kalian sudah sadar, atau masih mau melanjutkan perkelahian kalian”, tukas sakura dengan amarah yang masih berkobar, “benar-benar kekanakan, apa diotak kalian hanya ada perkelahian untuk menyelesaikan masalah HAH”

“aku sudah sangat muak, kalian berperilaku seperti binatang yang sedang dalam musim kawin, .... kau uchiha...”, sakura menunjuk sasuke, “aku memang memberikanmu lampu hijau untuk mendekati anak-anakku, tapi tidak dengan menjadikanku istrimu,... dan kau tuan sabaku..”, sakura menunjuk kearah gaara, “ aku tidak pernah memintamu untuk menggantikan peran ayah triplet kepadamu, menghabiskan waktu 5 tahun bersama bukan berarti kau jadi bebas menyatakan bahwa aku lebih pantas bersanding denganmu”,

“aku masih punya harga diri, brengsek .... aku kecewa terhadap kalian, jangan mengikutiku, aku bisa pulang sendiri, triplet adalah tanggung jawabku”,

Sakura menggandeng anak-anaknya meninggalkan cafe, sasuke dan gaara.

.

.

.

Sakura sudah sampai diapartemennya sejak lima belas menit yang lalu, dan sejak itu pula sakura masih terus merenung. triplet yang melihat mamanya terus melamun menjadi khawatir sendiri, mereka mendekat kearah sakura, memeluknya. Sakura tersenyum melihat anak-anaknya.

“mama...”, panggil sarada.

“hmm”, sakura mengelus rambut putrinya.

“mama tidak apa-apa?”, tanyanya.

Sakura tersenyum miris, “hmmm? ,... entahlah”, jawab sakura seadanya.

“jadi mama pilih siapa diantara papa dan paman gaara”, tanya yuki yang tidak memandang situasi.

“haruskah mama memilih?”

“jadi mama mau pilih dua-duanya”,

Plak

Sakura menjitak kepala yuki, “anak ini”, desisnya.

“apaaa? Kenapa kalian selalu memukulku”,

Sakura seperti mendengar seseorang yang membuka pintu apartemennya, ‘siapa?’ batin sakura.

Lalu, tiba-tiba sasuke muncul berjalan mendekat kearah mereka, wajahnya masih babak berlur dengan lebam dibeberapa tempat, serta terdapat luka dan darah yang belum dibersihkannya. Dia bergerak mendekat.

Greb

Sasuke memeluk sakura erat, sakura masih mematung ditempat.

“maaf”, bisik sasuke pada sakura, dia semakin mengeratkan pelukannya, membenamkan wajahnya pada ceruk leher sakura, “maafkan aku , ... maaf karena membuatmu marah, aku hanya tidak ingin kehilanganmu sakura”.

Sakura tersenyum, dia membalas pelukan sasuke, dia merasakan perasaan hangat dan nyaman dalam dekapan sasuke, perutnya tergelitik seakan ada ribuan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya dalam perutnya.

“jangan tinggalkan aku”, bisiknya kembali.

Sakura melepaskan pelukannya, menatap onyx sasuke, dia sangat suka mata sasuke, rasanya dia bisa tenggelam karena kelamnya mata itu, mata yang dia turunkan pada anak-anaknya.

Sakura menyentuh sudut bibir sasuke yang pecah dan mengeluarkan darah, dia sedikit mengusapnya, sasuke meringis ,“kau terlihat mengerikan”, ucap sakura, sakura menuntun sasuke untuk duduk disofa.

“err, kami akan pergi kekamar”, haru menyeret kedua saudarinya menjauh, dia mengerti papa dan mamanya membutuhkan waktu berdua, kehadirannya dan kedua saudari merepotkannya akan menggangu keduanya.

Sasuke menatap kepergian ketiga anaknya dengan senyum geli, dia mendengar yuki yang protes tidak mau ikut, tapi keburu dibekap sarada dan diseret oleh haru.

Sakura kembali membawa sebuah baskom yang sudah diisi dengan air hangat, lalu dia pergi lagi dan kembali membawa kotak P3K.

Sakura duduk disebelah sasuke, dia sedikit meringis memegangi dagu sasuke lalu menggerakkan dagu itu kekanan dan kekiri, “kau itu nekat sekali, kau tahu, gaara adalah pasukan khusus sunna, kau bisa dihabisi dia kalau berkelahi lagi dengannya, lihat wajahmu sampai hancur begini”.

Sakura melepaskan dagu sasuke, dia mencelupkan saputangan kecil kedalam wadah air hangat, dia memerasnya sedikit, pelan-pelan dia mulai membersihkan wajah sasuke, sasuke sedikit meringis.

Sasuke merengut, “kau mau mengatakan kalau si panda merah itu jauh lebih hebat dari pada aku”.

Sakura menekan lebam sasuke sedikit keras,

“Aaushhh pelan-pelan, sakiiit”, seru sasuke.

“kalau kau hebat, kau tidak akan terluka seperti ini, kenapa para pria tidak pernah berpikir terlebih dahulu untuk menyelesaikan sebuah masalah, selalu saja mengandalkan otot mereka, lihatlah jadinya seperti apa sekarang”.

Sasuke mengerutkan wajahnya tidak suka.

Sakura tertawa melihat wajah sasuke yang semakin tertekuk, dia terlihat seperti triplet setiap dia memarahi mereka.

“kenapa tertawa, kau senang melihatku terluka begini”, rajuk sasuke.

Sakura semakin mengeraskan tawanya, “kau benar-benar mirip triplet kalau merengut begitu sasuke, terlihat menggemaskan”, sakura mencubit pipi sasuke.

Sasuke berteriak kesakitan, “kau ingin menambah lukaku ya”.

“ups hehehe, maaf, kemarilah”, sakura kembali membersihkan luka sasuke, setelahnya dia mengambil salep yang ada didalam kotak P3K, mengoleskan salep itu pelan-pelan, dia tidak sadar kalau sasuke yang terus menerus menatapnya tanpa berkedip, wajahnya dan sasuke hanya berjarak beberapa centi saja, membuat sasuke lebih leluasa memandangi sakura, ‘cantik’, batin sasuke.

Saat mengoles salep itu dipelipis sasuke, sakura baru sadar, mata itu terus memandanginya, membuat sakura ikut ikutan memandang kearah onyx sasuke, mata mereka terus bertatapan, mengirimkan getaran pada setiap denyut nadi mereka, wajah mereka kian mendekat, perlahan kedua mata sakura terpejam, begitu pula dengan mata sasuke.

Cup

Kedua bibir itu saling bertemu, bertempelan, lalu bibir sasuke mulai bergerak diatas bibir sasuke, melumatnya pelan atas dan bawah secara bergantian, tanpa diduga, sakura membalasnya, sakura menggerakkan bibirnya menyesap bibir bawah sasuke walaupun gerakannya terasa kaku dan ragu-ragu, sakura bersumpah dia merasakan sasuke menyeringai disela ciuman mereka. Sasuke semakin mendekatkan dirinya pada sakura, dia mengangkat sakura duduk dipangkuannya, tangannya menekan tengkuk sakura, dia memiringkan kepalanya mencari posisi yang nyaman untuknya, ciuman mereka semakin memanas, lidah saasuke semakin nakal menjilati bibir sakura, meminta ijin untuk memasukinya, sakura menurut, dia membuka sedikit bibirnya, membuat sasuke bersorak dalam hati, dia tidak mehnyia-nyiakan kesempatan, lidahnya menerobos bibir sakura, mengobrak-abrik didalam mulut sakura, lidah itu menyapu disetiap sisi mulut sakura, tangan kirinya semakin emmeluk pinggang kecil sakura, memaksa wanita itu untuk lebih dekat kepadanya.

“ngghshh...”, sakura mengeram dalam cumbuan sasuke, tanpa sadar tangannya beringsut bergerak keatas kepala sasuke, meremas rambut sasuke, teksturnya yang terasa lembut dan halus membuat sakura ingin terus mengusapnya.

Jika bukan karena oksigen mereka yang sudah semakin menipis, mustahil bagi mereka untuk melepaskan cumbuan masing-masing. Sakura menatap sasuke dengan mata sayunya, sasuke mengecup kecil rahang sakura, terus mengecupnya, perlahan jajahannya beralih keleher jenjang sakura, dia mengendusnya, membuat sakura merasa geli, sasuke menciumnya.

“Aahh...”, dia merasakan sebuah gigitan diarea lehernya, rasa sakit itu berubah menjadi rasa geli karena sapuan lidah sasuke pada area yang dia gigit, dan itu dia lakukan beberapa kali, hingga leher sakura sudah terdapat beberapa tanda kepemilikan (kissmark) dari sasuke. Sasuke menatap puas hasil karyanya. Dia menempelkan dahinya pada dahi sakura.

“cherry kau terlihat sialan sangat sexy saat ini, aku ingin sekali membawamu kedalam kamar dan bercinta denganmu hingga pagi, … ”, ucap sasuke dengan bisikan seksi menggoda. "… jika saja tidak ada anak-anak disini", lanjutnya.

Sakura tanpa sadar menahan napasnya yang terasa sangat sesak,
“Aku harus mengatakan sesuatu sakura, aku ingin mengakui sesuatu”, sasuke memejamkan matanya, wajahnya hanya terpaut beberapa centi dari wajah sakura, lalu mata itu kembali terbuka, sakura melihat sebuah tekad didalamnya, “mungkin ini akan terdengar mustahil bahkan terkesan mengada-ada, tapi percayalah padaku”, tatapannya berubah semakin terfokus pada sakura, seperti berusaha meyakinkannya, “aku mencintaimu sakura, aku mencintaimu hingga rasanya aku ingin mati karenanya. Kau mungkin tidak akan percaya kepadaku tapi sungguh, aku benar-benar mencintaimu”.

Sasuke membawa telapak tangan sakura kearah jantungnya, “kau bisa merasakannya sendiri sakura, inilah perasaanku, debar jantungku yang menggila hanya karenamu, kaulah alasan jantung ini berdetak begitu kuat, hingga rasanya sangat sesak didalam sini. Selama ini aku terus mengelak bahwa aku sudah jatuh cinta kepadamu saki, mengelak bahwa ini hanya perasaan suka dan ketertarikan sesaat, tapi bagaimana aku bisa menjelaskan pada diriku, alasan hatiku yang terus menggumamkan namamu, otakku selalu memutar segala kenangan bersamamu, wajahmu, matamu, senyummu, tawamu semuanya. hingga rasanya aku bisa gila karena otakku yang tidak pernah berhenti memutar segala sesuatu tentangmu. Aku tidak bisa mengelak lagi sakura, Aku sudah jatuh cinta padamu, bahkan sejak 7 tahun yang lalu. aku terus mencari alasan mengapa aku terus mencarimu selama 7 tahun ini, aku yang membohongi diriku dengan mengatakan bahwa semua berdasar pada sebuah tanggungjawab.  I’m a bad liar. kau mencuri hatiku begitu lama, … sekarang bisakah aku memiliki hati yang baru, hatimu? Sakura haruno, .... maukah kau menikah denganku, menghabiskan waktumu bersama denganku”,

Sakura merasa sangat terkejut menerima semua pengakuan sasuke, otaknya mendadak buntu, dan tumpul secara harfiah.

“sakura tolong katakan sesuatu”, pinta sasuke memelas.

Sakura berkedip beberapa kali, “a-aku.... aku...”,

Sasuke masih menunggu jawaban sakura.

Sakura mengelus rahang sasuke, dia menatap mata itu, mencoba mencari kebohongan yang mungkin terselip didalamnya. Tapi nihil, dia tidak menemukan setitik kebonganpun dari mata itu, “tolong beri aku waktu sasuke, semua terasa begitu cepat untukku, aku tidak bisa menjawabnya sekarang”, sakura memohon pada sasuke.

Sasuke menangkup tangan sakura yang berada dirahangnya, dia tersenyum tipis, “ambil semua waktu yang kau butuhkan sakura, aku akan menunggu, karna kau pantas untuk ditunggu”,

Sakura memeluk sasuke, “terima kasih”.

Sasuke membalas pelukan sakura.

.

.

.

“hallo,... sasori, pulanglah”

“ada apa?”

“ayah triplet,... dia kembali”,

“....”

“....”

“baik”,

Tut

Gaara mematikan sambungannya, ‘maaf saku, aku tidak bisa membiarkanmu bersamanya’.

.

.

.
Tbc
.

.

.

I'm back

Part yang bertele tele, 😑

Tak apalah, buat tambah tambah

Plis vote and coment guys

Continue Reading

You'll Also Like

584K 45.3K 40
[COMPLETED] Sasuke Uchiha, pria incaran yang dikenal dingin dan kejam, untuk pertamakalinya merasakan perasaan aneh yang membuat degub jantungnya men...
61.4K 8.5K 42
Mereka menyebutnya pertemanan, tapi situasi membawa mereka pada sesuatu yang melebihi ikatan sederhana yang sedang terjalin. Naruto: "Aku berjanji ak...
20.3K 3K 17
Hinata tidak menyukai perjodohan ini meski calon suaminya memiliki rupa selayaknya dewa. Namikaze Naruto itu pria kasar, dingin, seorang diktator kej...
117K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...