Little Secret (End)

By RinaAfina

1M 56K 2.9K

semua berawal dari pesta pernikahan sialan naruto yan membawa sasuke pada masalah yang akan ia emban suatu ha... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
PART 11
Part 12
Part 13
Part 14
Attention
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Epilogue
Author pov
Promosi
Promosi kembali

Part 24

21.8K 1.3K 102
By RinaAfina

Sakura melihat lelaki itu masih berdiri beberapa meter darinya, wajah pria itu menggelap dan terlihat marah, ‘apa aku berbuat salah lagi’, pikir sakura, pria itu menatap serius kearahnya, lalu mata jelaga itu beralih pada pria yang berdiri berdampingan bersama sakura,

“paman kapan pulang kemari”, tanya yuki yang berada dalam gendongan gaara, tangan yuki tidak bisa diam dia terus menarik-narik rambut gaara, seperti biasa.

“hn kenapa? Kau merindukanku hime?”, tanya gaara.

Yuki mengangguk, “aku merindukanmu, kau pergi lama sekali, oh iya paman, kau tahu, sekarang aku sudah punya papa looh”,

‘kampret’, batin sakura, kenapa yuki harus membahas soal ‘papa baru’ mereka lagi, telinganya masih sedikit berdengung karena omelan gaara pagi tadi, ‘dia menceramahiku seperti kereta malam’,

“oh ya?”, suara gaara terdengar tidak senang.

Yuki mengangguk, “itu papa disana”, yuki menunjuk seorang lelaki yang tengah menggandeng sarada dan haru ditangan kanan dan kirinya,

Gaara menatap tidak suka pada sasuke secara terang-terangan, bahkan dia dengan sengaja memberikan sebuah seringaian permusuhan pada sasuke,

Sasuke yang berada disebrang sana mulai merasa terbakar, emosinya sudah tersulut saat panda merah itu memeluk putrinya, ini malah ditambah dengan ajakan permusuhan secara terang-terangan, ‘kau memilih musuh yang salah bung’, desis sasuke dalam hati,

Sasuke melangkah mendekati sakura dan gaara, mata sasuke tidak pernah lepas dari gaara, dia berusaha mengintimidasinya dengan tatapan seorang uchiha.

“h-ha-hai sasuke”, sapa sakura canggung.

Sasuke menagarahkan tatapannya pada sakura,

HIIIIIIYYY

Sakura bergidik menerima tatapan dingin sasuke, ‘ada apa dengan lelaki ini, kenapa menatapku begitu’, gerutu sakura.

Lalu tatapan sasuke berubah melembut diselingi dengan senyuman mautnya, “hey honey”, dia merangsek maju dan mencium jidat sakura”,

Sakura mematung ditempat, sasuke memberikan seringainya pada gaara. Tatapannya seolah menegaskan bahwa sakura adalah miliknya, ‘she’s mine’.

Wajah gaara tidak mengalami perubahan berarti, tapi tidak dengan hatinya yang bergemuruh, menyuruhnya untuk menembakkan seluruh peluru yang ada dipistolnya pada kepala ayam sasuke.

Sasuke kembali memfokuskan pandangannya pada sakura, “sakura, bisa kau jelaskan siapa lelaki ini? Kau tidak main mata dibelakangku kan cherry”, sasuke sedikit melirik gaara guna menyindir dimana posisinya sekarang.

Gaara yang disindir masih memasang wajah datarnya, “perkenalkan aku Sabaku Gaara, Daddy triplet, setidaknya selama 7 tahun ini statusku masih begitu”, gaara mengulurkan tangannya, matanya menatap lurus-lurus dengan mata sasuke,

KABOOOM

Emosi sasuke benar-benar tersulut hingga keubun-ubun, senyumnya lenyap digantikan raut wajah datarnya yang terasa berjuta-juta kali lipat lebih dingin, bibirnya memebentuk kurva lurus, sedangkan matanya menajam, rahangnya mengetat, alisnya menukik tajam. ‘beraninya dia mengaku-ngaku ayah triplet, dan apa dia bilang? Dia yang menjadi ayah triplet selama 7 tahun ini, kurang ajar, bedebah brengsek sialan’,

Gaara menyeringai melihat wajah sasuke yang murka.

Sasuke menerima uluran tangan gaara, “Sasuke Uchiha, Papa kandung triplet, well sepertinya peranmu sebagai pemeran pengganti sudah tidak dibutuhkan lagi ne, tuan sabaku, jadi kau bisa pergi sekarang, terima kasih sudah mau repot-repot menjadi ‘ayah pengganti’ anak-anakku”, balas sasuke, dia sengaja mengeratkan jabatan tangannya.

Gaara menaikkan sebelah alisnya, dia mendecih merasakan tekanan kuat pada tangannya, dia balas menekan balik tangan sasuke.

“rasanya kau yang tidak tahu tempatmu tuan uchiha, kau sudah meninggalkan mereka, lalu untuk apa kau kembali lagi, kau pikir kau dibutuhkan disini, wake up bung”, gaara melancarkan aksinya, seringainya bertambah lebar.

“ooh wow, jadi kau merasa kau yang lebih berhak menempati posisiku sekarang begitu”, desis sasuke sengit.

“aku tidak mau menempati posisi seorang pecundang sepertimu, aku lebih baik dari itu”,

“setidaknya pecundang ini tetaplah ‘Ayah’ kandung triplet, posisiku jauh lebih jelas darimu, ‘PAMAN’”, sasuke menyeringai puas karena memukul telak Gaara.

Haru menyaksikan adu kekuatan kedua pria dewasa itu meringis, melihat jabatan tangan keduanya yang saling mengetat, ‘mereka mau meremukkan tangan masing-masing ya’, belum lagi kalimat hinaan yang mereka lemparkan satu sama lain. Haru menarik ujung baju sakura,

Sakura melirik kearah haru, “pisahkan mereka ma, sebelum mereka berkelahi disini”, bisik haru.

Sakura mengangguk, “oke cukup perdebatan kalian, aku sudah lapar, dan sepertinya anak-anak juga sama laparnya denganku, bagaimana jika kita makan terlebih dahulu, oh ya, kalian bisa melepaskan jabatan tangan kalian, aku bisa salah paham kalau kalian saling tertarik satu sama lain”,

Gaara dan sasuke segera melepaskan jabatan tangan masing masing, sasuke dan gaara cukup meringis kala mereka sudah melepaskan jabatan tangan masing-masing, rasanya tulang-tulang mereka ada yang retak.

.

.

.

.

Sakura menyesali keputusannya untuk makan bersama mereka, kenyataannya mereka masih saling membunuh menggunakan tatapannya, ‘sumpah rasanya ingin sekali lari dari mereka berdua’, batin sakura nelangsa, tadi perutnya terasa sangat lapar, tapi sekarang rasa lapar itu menguap entah kemana, ‘ini tidak bisa dibiarkan’, batinnya.

“aku dan triplet akan makan dimeja lain saja, silahkan lajutkan acara tatap-tatapannya, kalian sangat romantis sekali”, sindir sakura.

Dia hendak pergi, kalau saja suara sasuke tidak menahannya, “duduk sakura”,

Sakura merengut, dia terpaksa duduk dibangkunya kembali, sementara triplet masih memperhatikan situasi menegangkan antara papanya dan pamannya.

“cih, lagakmu seperti tuannya saja eh uchiha, sakura bukan pembantumu yang harus mematuhi setiap perkataanmu”, pancing gaara.

“begitu? Aku tidak pernah menempatkan sakura dijajaran pembantuku, dia ‘ibu dari anak-anakku’ ingat, dan akan segera menjadi nyonya UCHIHA, lancang sekali kau mengatakan bahwa dia adalah pembantuku”,  balas sasuke.

“cih percaya diri sekali kau mengatakan bahwa sakura adalah calon istrimu, lalu apa kabar tunanganmu itu, bukankah kau  akan segera menikah dengan putri hyuga itu, kau ingin menempatkan sakura menjadi istri keduamu, atau yang lebih parah ‘simpananmu’”,

“apa urusannya denganmu”,

“tentu itu adalah urusanku uchiha, aku mencintai haruno sakura, bahkan sebelum dia bertemu denganmu, aku tidak sudi melepaskannya untuk seseorang sepertimu, dia terlalu berharga untuk berakhir dengan orang sepertimu”,

Sakura shock mendengar penuturan Gaara, ‘gaara.... mencintaiku? Sejak kapan?’,

Gaara berhasil menyentil ego uchihanya, ‘selamat, kau baru saja terdaftar dipintu neraka’, batin sasuke.

Triplet yang berada ditengah-tengah persaingan dua pria ini mundur secara teratur membawa piring mereka, mereka pindah dimeja ujung lainnya,

“urusan orang dewasa menyebalkan”, gerutu sarada yang terpaksa mengungsi.

Haru juga sama jengkelnya dengan sarada, dia tidak bisa makan dengan tenang selama masih satu meja dengan sasuke dan gaara.

‘selamat berjuang ma’, haru mendoakan yang terbaik untuk mamanya.

Sakura tidak bisa melarang anak-anaknya menjauh dari medan pertempuran, terlalu bahaya jika mereka terus berada disini,

“cih, menyerahkan? Lagaknya kau seperti pemiliknya saja, sekali lagi kuingatkan tuan sabaku dimana posisimu disini”,

“posisiku? Kau bertanya dimana posisiku? Aku....”

“SUDAH CUKUP”, bentak sakura sambil menggebrak meja, dia sudah tidak tahan lagi, bahkan trio perusuh itu langsung menghentikan aksi makan mereka setelah mendengar mamanya berseru cukup kencang, “aku sudah muak berdebat dengan kalian, seenaknya saja kalian mengklaimku sebagai milik kalian, kalian pikir aku ini barang hah”

Dimeja sebrang triplet tengah menonton dengan serius perdebatan para orang dewasa dengan serius,

“ne, haru-kun menurutmu siapa yang menang disana?”, tanya yuki sambil memakan bentonya.

“kurasa mereka seri”, jawabnya asal.

“hn, mereka merepotkan, aku jadi tidak bisa makan dengan tenang”, tibrung sarada,

“kalau disuruh memilih kalian pilih siapa?”,

“aku tidak mau ikut-ikutan, kita serahkan saja pada mama, biar mama yang pusing sendiri, mau pilih suami yang mana, papa sasuke atau paman gaara”, jawab haru sok diplomatis.

“atau dua-duanya, kita bisa memiliki dua papa”, celetuk yuki tanpa berpikir panjang.

Plak

Kepala yuki langsung digeplak sarada, “kurasa sarafmu terganggu nee-chan”,

“apa salahku? Aku hanya berpendapat, apa salahnya?”, protes yuki,

Sarada dan haru tidak mau menanggapi yuki, mereka lebih memilih untuk makan sambil menonton kembali aksi sasuke, sakura, dan gaara.

“ini hidupku, aku yang berhak menentukan jalan hidupku, kalian enyahlah”, ‘rasanya bisa gila hanya dengan bersama’,

Sakura berdiri hendak pergi, tapi lengannya keburu dicekal oleh sasuke, “aku antar kau dan anak-anak pulang”,

Tapi tangan sasuke juga dicekal oleh gaara, “siapa yang mengijinkanmu mengantarkan mereka pulang”

“jangan ikut campur kau sabaku”,

BUGH

Sudah cukup sasuke menahannya, dia tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi, jadi dia langsung memberikan bogeman nya yang sudah dia tahan-tahan kepada gaara tidak tanggung-tanggung, dia memukulnya hingga gaara terhuyung mundur membuat kursi yang dibelakang gaara terjungkal kebelakang,

Sakura melotot melihat sasuke yang memukul gaara,

BUGH

Gaara yang tidak terima juga ikut memukul rahang sasuke, adu jotos pun tidak bisa dihindari, mereka saling memukul satu sama lain, tidak ada yang mau mengalah,

“AYO PAPA, AYO PAMAN GAARA, SEMANGAAAAT”, teriakan yuki membuat sakura shock, ketiga anak-anaknya ternyata sudah berada dibarisan pertama menonton pergulatan sasuke dan gaara.

Sakura menjewer telinga yuki, “Iitai mama, sakiiit”,

“woah papa hebat”, celetuk haru yang melihat perkelahian itu dengan raut wajah antusias.

“hn, paman gaara juga tidak kalah hebat”, komen sarada.

“aku bertaruh papa pasti yang akan menang”,

“kau salah paman gaaralah yang akan menang”

“papa”

“paman”

“papa”

“pa..”

“KALIAAN”,

.

.

.

Tbc
.

Please vote and comment guys

Continue Reading

You'll Also Like

454K 45.8K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
20K 3K 17
Hinata tidak menyukai perjodohan ini meski calon suaminya memiliki rupa selayaknya dewa. Namikaze Naruto itu pria kasar, dingin, seorang diktator kej...
416K 4.1K 5
Sasuke Uchiha sudah menutup hatinya, dia tidak peduli pada wanita-wanita yang singgah di hidupnya, apalagi setelah pria itu mengalami kejadian yang m...
302K 19.5K 33
Mengisahkan sepasang sahabat yang harus mengalami hal yang sama menyakitkan yang dilakukan oleh suami mereka sendiri tapi disaat kebanyakan wanita me...