Traume

By sheeppy8

21.4K 1.5K 56

Usaha menuruti rasa penasaran Dara terhadap laki - laki yang masuk ke dalam mimpinya ternyata membuahkan hasi... More

1. bunga tidur
3. Kedai Ice Cream
4. mantan
5. kembalinya Sosok lama
6. pinksun
7. sakit apa sebenernya?
ABOUT US
8. mak Ripah club
9. Buruk
PROMOSI
10. Diapelin Dara
RADHIKA ANDIT
11. sehari bersama (a)
cuap cuap
12. sehari bersama (b)
13. mas ganteng karyawan toko
ARCAERYL
14. Rafa cemburu?
15. mereka tahu
16. Aneh
Maaf

2. Olahraga

1.4K 119 1
By sheeppy8

                    Dikha menatap tampilannya di cermin yang ada di kamarnya. Ia merapihkan jambulnya sekali lagi. Ia meraih jaket jeans hitam yang menggantung di belakang pintu kamarnya.

Setelah jaketnya telah benar - benar terpasang di tubuhnya, Dhika memakai converse nya dan menyampirkan satu tali tas nya di bahu sebelah kanan.

Niat awal Dikha adalah sarapan, perutnya sangat lapar, namun niatnya ia urungkan ketika di meja makan sudah dipenuhi dengan kedua orang tuanya, Dafhi dan juga adik kecilnya Desha.

"Dikha berangkat duluan" lelaki itu segera menuju pintu utama, ia kehilangan selera untuk sarapan.

"Bang dikha. Abang gak ikut sarapan?" Desha berlari menyusul Dikha.

Dikha menundukan badannya, agar wajahnya dapat sejajar dengan wajah Desha.

"Bang Dikha buru - buru. Ada piket, lain kali aja yaa" setelahnya Dikha mengelus kepala Desha dan melanjutkan langkahnya ke garasi, meninggalkan Desha yg memasang muka cemberut di teras.

~~~

Dara turun dari motor dan melangkahkan kakinya memasuki sekolah setelah ia membayar ojek tersebut. Dara menelusuri koridor dengan tenang sambil memainkan tali tas nya.

Bruk..

Dara menyernyitkan dahi nya. Ia mengusap bahu sebelah kiri nya yang barusan tertabrak. Siapa sih yang nabrak? Pagi - pagi bikin kesel aja. Gerutunya dalam hati, matanya belum lepas dari bahu nya, ia belum tahu siapa yang menabraknya barusan.

"eh maap - maap gak sengaja" Dara mengadahkan kepala nya, menatap laki - laki berkulit putih yang lebih tinggi dari tubuhnya.
Dara mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. Ini cowok yang ada di mimpi gue!.

"Maap ya gue buru - buru jd gak sengaja nabrak".

"Iya" setelah mendengar jawaban Dara, cowok itu segera pergi dari hadapan Dara dengan langkah cepat.

~~~

Dara menghembuskan nafas kasar. Ia gusar. Bagaimana bisa seragam olahraga nya tertinggal di meja belajar kamarnya. Dan kini ia tak tau alasan apa yang akan ia berikan kepada Pak Tomo, guru olahraga yang sangat disegani itu.

"Ih kok gue bego sih gamasukin tuh baju, padahal kan udah gue siapin" Dara memaki kebodohannya sendiri. Sekarang ia sedang berada di lorong koridor tempat diletakannya loker para siswa siswi SMA Sewindu.

"Ya mau gimana, pasrah aja ya Dar" ujar Dila.

"Siap - siap lari 10 putaran ya dar" kini ledekan Aysila membuat Dara semakin kesal.

"ahh ngejek lu mah"

"Eh lu pada gak ke lapangan? Pak tomo udh disana tuh" itu suara Rama, sang ketua kelas.

Aysila merangkul tubuh Dara yang masih memakai seragam putih abu - abu. Mereka bertiga melangkah menuju lapangan olahraga. Dara terlihat pasrah, langkahnya pun terlihat berat.

Sedangkan di lain tempat, Dikha duduk di pinggir lapangan bersama Mika, Alfa dan juga Tyan. Mereka tampak gembira karena katanya Pak Agum, guru olahraga kelas dua belas berhalangan hadir.

"Kantin eh, laper nih perut gue" ajak Tyan yang sejak tadi duduk sambil memegangi perutnya.

"Setuju dah. Kita free kan?" Mika menyetujui ajakan Tyan.

Baru saja mereka ber empat bangun dan akan pergi ke kantin untuk mengisi perut, suara periwitan sudah mengekakan telinga mereka.

"Hei kalian ber empat, mau kemana kalian?" Tanya Pak Tomo sambil bertolak pinggang.

"Kantin pak" jawab Tyan santai.

"Siapa yang menyuruh kalian ke kantin? Cepat berbaris di samping barisan kelas sebelas!"

"Lah kan Pak Agum gak masuk pak"

Tyan bego, guru ajaib kayak gini malah disautin terus. batin Dhika.

"Tak ada alasan. Walaupun Pak agum tidak masuk tetapi beliau menitipkan kalian pada saya. Jadi olahraga kali ini kelas dua belas ips dan sebelas ips akan saya gabung"

Akhirnya Dhika dan yang lainnya ikut berbaris bersama teman sekelasnya.

"Eh itu kamu yang tadi mau ke kantin. Kenapa itu kamu masih pakai seragam putih abu - abu?"
"Nah ini juga perempuan bandelnya. Siapa nama kamu?" Pak Tomo menunjuk Dara yang sudah pasrah akan dihukum.

"Dara, pak".

"Kamu yang cowok, siapa namamu?"

"Dikha".

"Nah karena kalian sudah melanggar aturan. Dara dan Dikha silahkan kalian lari keliling lapangan 10 putaran! Cepat!" Dara tak berkomentar, ia langsung berlari mengelilingi lapangan menggunakan seragam putih dan rok abu - abunya.
Dikha membalap langkah Dara, kini Dikha sudah berlari jauh di depan Dara.

             Dua menit berlalu. 2 putaran lagi Dikha dapat menyelesaikan hukumannya. Namun tiba - tiba kepalanya terasa pusing, seakan ada puluhan batu bata menimpa kepalanya, berat. Dikha masih memaksakan kaki nya untuk terus berlari walaupun pandangannya terasa goyang.

              Dara memperhatikan Dikha dari belakang. Perempuan itu melihat perubahan Dikha. Tubuh Dikha terlihat membungkuk dengan tangan kanannya yang meremas rambutnya sendiri. Dara kira Laki - laki itu hanya ber akting agar Pak Tomo iba dan memberhentikan hukumannya. Saat Dara berhasil menyamai langkah kaki nya dengan Dikha, Dara melihat jelas laki - laki itu mengusap bawah hidungnya dan kini terdapat cairan kental berwarna merah di punggung tangan Dikha. tak salah lagi, Dhika sedang mimisan.

"Eh kak, lo sakit?" Dara mencoba menghadang tubuh Dikha agar Dikha berhenti berlari, namun yang dilakukan cowok itu menghindar dari Dara dan melanjutkan hukumannya.

"Kak, badan lo sempoyongan. Itu juga lo mimisan" Dikha menolehkan kepalanya dan matanya menatap Dara.

"Sstt, lanjutin aja hukuman lo".

"Kak tapi ntar kalo lo pingsan bikin ribet orang"

Dikha berhenti berlari dan memegang kedua pundak Dara.

"gapapa, udh biasa. Lo kayaknya khawatir bgt ya sama gue" setelah menggoda Dara dan menunjukkan senyum jahilnya, Dikha meninggalkan Dara dengan kondisi pipi merona.

"Jangan geer!" teriak Dara. Namun Dikha hanya melirik Dara sesaat sambil tetap menyunggingkan senyuman jahilnya.

_____

            Dikha meletakan buku - buku pelajarannya di kolong meja. Lelaki itu akan segera pergi ke kantin bersama ketiga temannya.

            Setelah duduk di salah satu meja kantin dan menunggu pesanannya datang, Dikha memainkan tusuk gigi yang disediakan di meja tersebut.

"Lo kenapa dik? Kayak mayat gitu muka lo" tanya Alfa.

"Iya, pas abis dihukum sama Pak Tomo langsung begini muka lo dik" ujar Tyan menyetujui apa yang dikatakan Alfa barusan.

"Ga biasanya Dikha kita lemah" kali ini Mika mengejek bercanda.

"Paansi lo pada. Emang muka gue begini, gue juga gak kenapa napa" Dikha mengelak perkataan teman - temannya.

"sensi dia".

                                                                                          ~~~

                    Dara, Aysila dan Dila baru saja memasuki kantin dan langsung berjalan ke stand yang menjual batagor dan siomay. Setelah menerima pesanannya, mereka bertiga langsung mencari meja yang masih kosong. Beruntung ada satu meja kosong yang berada di ujung kantin.

"Ay, Dil"

"Ape" jawab Aysila dan Dila bersamaan.

"Tau cowok yang tadi dihukum bareng gue?"

"Iya tau"

"Kenapa? Lo suka yaa?" Tanya Dila menggoda.

"itu cowok yang di mimpi gue" jawab Dara sambil terus menatap tubuh Dikha yang sedang duduk di meja kantin bersama ketiga temannya.

"Seriusan lo?"

"Iya serius"

"Tapi dia udh punya pacar ya Dar, tadi gue gak sengaja liat dia lagi gandengan tangan sama ceweknya" kata Aysila.

"Iya tau kok, gue jg liat" Dara kembali memakan siomay nya.

"Itu namanya Ka Anggi. Dia kayak tante - tante pas gua liat instagramnya. Dia juga panas gt pas liat pacarnya lari sama lo" kini Dila yang berbicara.

"ah bodoamat. Lagian cuma gara gara mimpi gua jadi serempong ini. Namanya juga bunga tidur yakan, suka gajelas" setelahnya Dara mengajak teman - temannya untuk menemani nya ke toilet sebelum kembali ke kelas.

Saat Dara hendak keluar dari kantin, dia melewati meja yang diduduki Dikha dan ketiga temannya. Dara meliriknya dan dara menangkap dari ekor mata ya bahwa Dikha juga meliriknya.

~~~

jangan lupa vote yaa;)

Dhika yang aslinya lagi di Jawa Tengah nih:v

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 152K 39
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
564K 38.1K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
3.9M 231K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

299K 15.5K 46
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...