My Mate Is Little Wife (Seles...

By nandaanwarleo07

7.8M 481K 12.4K

#1 berapa kali peringkat pertama di dunia Werewolf. #1 berapa kali peringkat pertama di dunia Luna. #1 berapa... More

Pengumuman
01
02
Ayo! Kenalan Dulu
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Hanya ingin memberitahukan...
25
26
27
Tebak dulu.....
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Terima kasih......
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Tolong Perhatiannya Yak....
51
52
53
Yang telah pergi...
54
55
56
57
58
59
Q&A
Terima kasih
60
61
62
63
End
Cerita baru
Ayo merapat!!
Pengumuman!!
Galau...
Pilih Salah Satu๐Ÿ™
Sudah tayang๐Ÿคฃ
I Just Lovy
Sapa Dulu
Marc
Sedih
Tale Of The Lonely Gumiho

06

178K 14.6K 693
By nandaanwarleo07

POV Cander

Saat itu aku dan keenam sabahatku yang tak lain adalah para pengawal di istanaku, seperti biasa kita sedang berjalan-jalan di sekitar kota. Semua orang memandang kearah kita dengan berbagai macam raut wajah, jujur aku sama sekali tidak tertarik dengan para wanita seperti mereka. Aku asik saja berjalan dan masuk ke dalam salah satu toko cake langganan, kita memesan dan saling bercanda juga tertawa. Para pengunjung yang lainnya hanya diam, mungkin mereka takut atau apalah itu. Aku sama sekali tidak tau, yang terpenting aku membayar dan semua beres, begitukan cara kerja manusia.

Aroma bunga mawar, vanilla dan aroma lain yang berbeda tetapi sangat menenangkan dan jantungku berdebar sangat kencang. Serigala di dalam diriku juga berteriak-teriak tidak karuan dan melompat-lompat, aku berusaha fokus dan mencari-cari aroma yang sangat menenangkan itu. Kulihat juga sahabatku terlihat binggung dan ada yang terang-terangan bertanya, tetapi aku tidak menjawab dan masih asik mencari.

Pintu toko terbuka dan aroma yang sangat enak itu langsung memenuhi indah penciumanku, kutatap seorang gadis bertubuh mungil yang memakai dress dan jaket untuk menghangatkan tubuhnya. Aku tersenyum saat melihat gadis itu tersenyum sambil menyapa seorang perempuan di depannya.

"Alpha... anda mengapa?" tanya salah satu Betaku.

"Dari tadi saya perhatikan, Alpha. Terlihat sangat gelisah sekali." saut Harry.

"Siapa gadis itu, Alpha. Apa tuan mengenalnya?" seru Ducan penasaran.

"Dia Luna kalian," sontak mereka semua langsung menatap kearah gadis mungilku itu.

Saat matanya melihat kearah kami, wajahnya langsung terlihat tegang dan ketakutan. Dan tidak sengaja pandangan kita bertemu, gadis itu sama sekali tidak nyaman saat kuperhatikan seperti ini. Kulihat ia cepat-cepat memalingkan wajah imutnya.

"Sepertinya, Luna kita bukan dari daerah sini. Saya baru pertama kali melihatnya," seru Lathan.

"Mungkin saja, Luna bukan berasal dari negara ini." timpal Rayner.

"Apa kita langsung membawa Luna saja," ide Dary bisa di pakai tetapi melihat reaksi gadis itu membuatku sama sekali tidak yakin untuk memaksanya ikut bersamaku.

"Tidak... dia pasti akan mengalami serangan panik dan melakukan hal-hal yang akan membahayakan dirinya sendiri." seruku.

"Baiklah, Alpha." tutup Harry dan yang lain menyibukkan diri mereka dengan bercanda seperti tadi.

Aku masih memperhatikan gadis mungil itu, ia sama sekali tidak nyaman apa lagi ketika aku dengan terang-terangan menatapnya. Gadis itu sesekali melirikku dan membuang pandangannya kearah lain, jika aku teliti gadisku memiliki tinggi badan yang bisa di bilang rendah. Bahkan jika aku berdiri bersamanya tingginya berada di bawah dadaku. Tubuhnya tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk, sangat pas untuk di peluk. Kulihat ada seorang pria yang merupakan salah satu pelayan di toko itu menghampirinya sambil memberikan pesanannya, dan yang kulihat pria itu tertatik dengan gadisku.

"Siapa namamu?... aku sama sekali belum pernah melihatmu," seru basa-basi pria itu, ingin rasanya aku merobek mulutnya.

"Namaku Elvina Beax.. kau bisa memanggilku dengan Vina." seru gadisku itu, aku tersenyum karena mengetahui siapa namanya. Namanya bagus dan cantik sama seperti orangnya.

"Senang berkenalan denganmu," jawab lagi pria itu dan kali ini ia dengan berani-beraninya mengulurkan tangannya.

Aku sudah ingin berdiri dan ingin sekali mematahkan semua jari-jari yang ada di tangannya itu hingga tidak bersisa. Lalu ada berbagai macam hal jahat lagi di dalam otakku untuk membuat pria itu menderita.

"Alpha, tenanglah... pria itu hanya berbasa-basi." dengan cepat Felix mencegah pundak tegapku agar tidak berdiri.

"Kau lihat tangannya itu... aku harus memotong tangan pria tidak tau diri itu," seru serigala di dalam tubuhku.

"Alpha, jika kau berubah disini. Maka Luna akan ketakutan." seru Rayner dan aku kembali mengatur debaran jantungku dan menghilangkan emosi yang ada di dalam otakku.

Kulihat gadis mungil itu dengan kikuk menjabat tangan pria tadi sambil tersenyum kecil "Senang juga berkenalan denganmu," serunya. Sekuat tenaga aku berusaha mengontrol serigala di dalam diriku yang ingin meremukan pria sok polos itu.

"Aku harus pulang... sampai berjumpa lagi." gadis itu langsung pergi dari sana dengan terburu-buru.

Pria tadi masih tersenyum sambil memandang mate-ku, ia bahkan menggaruk-garuk rambut belakangnya yang sama sekali tidak gatal. Ia melihat kearahku dan kita semua menghadirkan tatapan horor dan sangar, pria tadi terlihat sangat tegang dan kembali tersenyum kikuk. Aku sama sekali tidak suka jika pria itu memiliki rasa kepada calon istriku.

"Alpha... ada sebuah kabar yang baru saja saya dapatkan dari para serigala di dalam pack. Ada sebuah penyerangan yang di lakukan oleh para Vampire dan kali ini korbannya adalah manusia." seru Dary.

"Kalian bilang jika Vampire busuk itu sudah pergi dari wilayah kekuasaanku," tentu saja aku marah mengetahui mayat hidup penghisap darah itu masih berkeliaran di daerah kekuasaanku.

"Mereka kembali hanya ingin mencari makanan karena di kawasan mereka gersang." seru Dary kembali.

Aku langsung berdiri dan yang lain ikut berdiri. Baru saja aku bertemu dengan belahan jiwaku dan kini aku harus di sibukkan dengan mencari mayat-mayat bertaring itu.

POV Elvina

Aku sudah terlepas dari tatapan yang membuatku tidak nyaman. Setelah sampai di dalam rumah aku langsung membuat berbagai macam makanan, kuliha Syal sedang tertidur di atas sofa. Aku melanjutkan memotong sayuran dan setelah selesaia aku menaruhnya di atas meja lalu aku tutupi. Kulihat kearah jam yang masih menunjukkan pukul 3 siang, Syal bangun dari tidurnya dan menghampiriku, aku memiliki ide.

"Syal, bagaimana jika kita bermain di hutan. Aku akan memotretmu," seruku dan langsung saja aku menggendong kucingku dan membawa kamera.

Jalanan di penuhi salju, pohon-pohon yang berwarna coklat berubah menjadi putih. Aku tersenyum dan menurunkan Syal dari gendonganku, dengan girangnya Syal melompat-lompat kesana kemari. Aku langsung melakukan aksiku, kuambil beberapa gambar dari kucing buntalku itu. Tiba-tiba terdengar suara tabrakan yang sangat kencang membuatku terdiam dan melihat kesekelilingku.

Aku berjalan mengikuti kearah sumber suara yang tadi sangat kencang, suara hentakan dan patahan terdengar sangat nyaring. Aku yakin jika ada seseorang yang sedang berkelahi di dekat sini. Tiba-tiba semuanya menjadi senyap, aku melihat sebuah mobil yang menabrak pohon besar di depan sana. Aku berjalan kearah mobil itu tetapi tidak terdapat tanda-tanda manusia di dalamnya.

Suara serigala itu sangat nyaring dan membuat bulu kudukku berdiri, dari jauh aku lihat seekor serigala sangat besar berwarna hitam. Namun, tubuhku sama sekali tidak bisa bergerak. Ada beberapa lagi serigala yang keluar dari dalam hutan dan menatap kearahku. Serigala hitam itu mendekatiku dan aku masih tidak bisa bergerak sama sekali, mungkin karena syok.

Kututup mataku rapat-rapat saat serigala hitam besar itu sudah berada di depanku, aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Rasa takut membuatku tidak tau harus berbuat apa selain menangis dan bergumam "Jangan makan aku.... Jangan makan aku." kuharap serigala hitam itu mengerti apa yang aku bicarakan.

Lama-lama aku sudah tidak merasakan hembusan nafas serigala besar itu, perlahan aku membuka kedua mataku dan melihat serigala besar itu duduk sambil menumpuk kedua tangannya untuk di jadikan sebagai alas agar dagunya tidak langsung menyentuh salju di bawahnya.

"Pe...pe...pergi.. sana," usirku sambil mengambil beberapa langkah mundur ke belakang.

Serigala itu tidak berubah dari posisinya dan memasang wajah sedih, aku sama sekali tidak tau harus berbuat apa. Tetapi tanganku seakan bergerak sendiri untuk mengelus kepalanya. Dan kuhusap kepalanya dengan lembut, serigala itu berguling-guling dan aku tertawa di buatnya.

"Kau anjing siapa? Bulumu halus sekali." tanyaku dan aku sama sekali tidak tau apakah ia mengerti atau tidak ucapanku.

Kulihat serigala lainnya tertunduk menatapku, aku tersenyum saat serigala besar di depanku itu menaruh kepalanya di atas pangkuanku. Aku kembali mengusap bulunya dan entah mengapa aku merasa nyaman, serigala itu menatapku dan aku tersenyum kearahnya.

"Namaku Vina... siapa namamu?" tanyaku dan mungkin aku terdengar bodoh.

Serigala di depanku itu hanya menatapku tanpa berkedip dan aku kembali tersenyum, tersadar dari tindakan bodohku "Bagaimana kalau aku kasih nama, Blake. Karena bulumu berwarna hitam," seruku dan serigala itu mencium pipiku.

.
.
.
.
.
.
.
.

🍁 Haii kawan... terima kasih sudah membaca cerita gue ini. Di tunggu komen dan likex... sekali lagi ngemiss followersss nihhhh 🙄🙄😍😚.

Continue Reading

You'll Also Like

81.2K 3.2K 25
Hidup noval semakin hancur saat 3 orang alpha memperkosannya secara bergikir. tak hanya itu mereka juga mengigit leher belakang noval hingga berdarah...
809K 82.7K 48
PINDAH KE APK KUBACA Aku hanya berlari dan berlari terus hingga aku memasuki hutan. Dan sampai aku melihat semua makhluk yang dipercayai oleh manusia...
1M 77K 30
#1in-FANTASI [08-12-2018] #2 in-ALICE [01-09-2018] #1 in-WEREWOLF [03-07-2020] #1 in -GREYSON [06-07-2020] [Completed] cerita ini udah tamat;) ATTENT...
69.6K 6.6K 55
[Fantasy, Vampire, Romance, Action] ~First Story~ ๐ŸŽ– # 1 Vampir - 7 Januari 2024 ๐ŸŽ– # 1 Vampire - 7 Januari 2024 ๐ŸŽ– # 1 Human - 23 Maret 2024 ๐ŸŽ– # 2...