Alex Gabro duduk bercangkung dihadapan Dahlia . Daniel sudah tahan getar di dada . Takut ayahnya mula bertindak kasar terhadap gadis itu .
Pang !
"Padrè " ujar Daniel saat Alex menaikkan tangan ke wajah gadis itu .
"What the matter son ? In love with her ? " sinis Alex memandang Daniel .
Dia dekati Alex perlahan . Dibisikkan ketelinga ayahnya .
"Our deals is jatuhkan Dragon . His wife hanya umpan . Dan tak bermaksud Padrè boleh sentuh his moglie " bisik tegas Daniel .
Kalau ikutkan hati ingin saja dia tendang ayahnya namun fikir ayah dia tepis .
Wajah Dahlia yang tertunduk dilempang Alex dikerling . Daniel gigit bibir bawah . Birai bibir Dahlia pecah . Mungkin tamparan itu terlalu kuat baginya .
"Auww , tak fun Daniel kalau ada 'mainan' tapi kita tak 'bermain' dengannya " Lelaki tua itu melangkah ke sofa berdepan dengan Dahlia .
Bunyi tembakkan bertalu-talu di luar membuatkan mereka didalam kehairanan . Daniel lantas bersuara .
"Don't worry Padrè . Sebelum masuk kesini , Daniel arahkan budak-budak kita untuk berlatih menembak . Bagi persediaan sebelum Dragon redah markas kita "
Alex terangguk-angguk mendengar kata-kata anak lelakinya .
Daniel hela nafas lega . Nasib baik tak kantoi .
Alex merenung Dahlia penuh minat . Sebelum dia lepas senyum sinis pada Daniel .
"Daniel , what if , we 'play' with her for a while before we return her to Dragon ? "
Daniel ketap gigi . Gila ! Mahu mati dia ditembak Iman kalau Iman tahu rancangan gila ayahnya .
"Padrè please " ujar Daniel . Menyampah pula dengan si tua bangkai ni . Perempuan simpanan punyalah berderek nak juga isteri orang .
Daniel pandang anak buah ayahnya yang setia disisi . Hanya 2 orang . Memudahkan kerjanya .
Daniel berjalan dibelakang anak buah ayahnya . Dia mengeluarkan silence pistol sebelum menembak peha anak buah ayahnya dengan damak yang diperbuat dari racun .
Perlahan-lahan dua orang anak buah ayahnya melorot jatuh ke belakang .
Alex terus bangun . Terkejut dengan tendangan dipintu . Daniel selamba berjalan ke arah pintu dan membukanya .
Berdiri tegak Iman dan yang lain dalam pakaian hitam .
Alex pandang Daniel minta penjelasan . Iman masuk dengan menepuk tangan . Seketika kemudian dia melepaskan tawa yang kuat .
"Bravò , bravò si Daniel ! " Daniel meletakkan jari di dahi . Tabik kepada Iman tanda terima kasih .
" Che diavolo è questo Daniel ?!" ( what the hell is this Daniel ) .
Daniel menapak perlahan ke sisi Iman .
"Mi dispiace, padre. ma essere nel team di Dragon è più eccitante " ( i'm sorry padré but being in Dragon team is more exciting )
Alex menjerit sekuat hati . Dia dikhianati anaknya sendiri . Mereka yang berada didalam bilik lepas ketawa melihat Alex yang hilang arah .
Tanpa mereka sedar , Alex laju menarik lengan Trisha .
Pistol diacu ke kepala Trisha .
"Abang.."
Yang lain sudah mengacukan pistol masing-masing pada Alex . Termasuk Daniel .
"Shoot ! Just shoot ! Hahahah why ? Takut ? "
Masing-masing perlahan menuruni pistol . Namun hanya Daniel yang masih mengacukan pistol pada ayahnya .
"Wow Daniel ? Brave action " Alex mengetatkan rangkulan dileher Trisha .
Daniel tahan rasa . Dia ketap gigi melihat Trisha yang sudah mengalirkan air mata .
"Put your weapons down Padrè . I don't wanna hurt you " arah Daniel .
Walaupun benci dengan ayah sendiri tapi untuk menyakiti itu mungkin tak akan terjadi .
Alex bertindak dengan lebih liar menjilat pioi Trisha .
Menjerit gadis itu kegelian . Terasa hina diperlakukan sebegitu .
"Fuck ! "
Bang !
Daniel pejam mata saat melepaskan tembakkan tepat dibahu kiri ayahnya . Lelaki tua itu meraung sekuat hati membuatkan Trisha terlepas dari pegangan .
Daniel terus mendakap tubuh Trisha erat . Gadis itu juga erat membalas dan melepaskan tangisan didada Daniel .
Alex yang rebah itu memandang Daniel . Hatinya masih geram hingga tidak terasa sakit dibahunya . Dahlia yang berada disisi Iman mengalihkan pandangan pada Alex .
Terbuntang luas matanya melihat tangan kanan Alex mengangkat pistol ingin melepaskan tembakkan arah Daniel .
"GAME OVER "
"No !!"
Bang !
Bang !
"DAHLIA !! "
"BAB..baby.." ujar Dahlia . Iman sudah teresak memangku . Dia meraba seluruh badan Dahlia . Cuba memastikan isterinya baik-baik . Namun saat tangannya melurut di peha gerakkannya terhenti .
Dia memandang betis Dahlia dan wajah Dahlia silih berganti . Hatinya menidakkan fikirannya .
"Sa..sayang.." dia terketar-ketar menahan raungan . Kepalanya laju menggeleng setiap kali melihat Dahlia cuba berkata .
"Maaf..maaf hubby..maaf se..se..bab tak dapat jaga anak kita ..maaf.." Iman makin kuat meraung . Dilepaskan segalanya .
Dahlia mengelepar mencari nafas .
"B..baby..ja..jaga diri..ma..maaf..kalau te..terasa sayang me..menyus..sahkan Hubbyy..we..love..you" saat itu Dahlia kaku tidak bergerak . Dia seolah menghembuskan nafas lega . Nafas yang terakhir.
"Fuck ! No ! No ! Sayang.." dia memeluk kepala Dahlia dengan tangisan.
Iman mencium-cium wajah Dahlia yang sejuk kaku .
"Sayang..please sayang..i need you please sayang.." lirih Iman . Dia tidak sanggup kehilangan lagi . Sungguh dia tidak sanggup . Cukup hanya dua insan yang dia sayangi tapi tidak lagi kali ini .
Kalau dia tahu ini akan berlaku sumpah tak akan dia setuju
"No ..No baby.. please . Hold it on Baby girl"
Sakit . Pedih . Tak mampu dia ungkapkan perasaannya hanya dengan kata-kata . Mengapa hidupnya sebegini sukar ? Tidak layakkan dia mendapat sekelumit kebahagian ?
Teringat perbualan terakhir dia dan Dahlia sebelum rancangan dimulakan .
"Sayang nak tahu tak beza Sayang dengan Fairys Wheel ? " Iman menoleh memandang Dahlia yang sedang menikmati aiskrim coklatnya .
"Emm Sayang manusia Fairys Wheel roda ?" Iman menjeling menyampah .
"Bukanlah . Tu pun tak boleh teka " usiknya.
Dahlia mengemam bibirnya . Nak saja dia luku kepala suaminya dengan sudu .
"Dah tu mende ?"
"Fairys wheel terletak dalam Fun Fair . Sayang terletak dalam hati Baby !! Chiaa" ujar Iman .
Dahlia ketawa lucu . Iman turut ketawa sebelum mengangakan mulutnya meminta Dahlia menyuapkan sesudu aiskrim . Dahlia tersenyum nipis .
Rambut Iman yang sedang melunjurkan tangannya diatas meja taman bermain game diusapnya perlahan .
"What if one day , i need to leave you ? "
Iman terus mengangkat kepala memandang Dahlia dengan riak kurang senang .
"Nak pergi mana ? " alahai bongok hahaha. Kan dah kena .
"Far. Far from you . And never comeback ? "
"I'll follow you . Whereever you are , where ever you at . I will follow you " ujar Iman bersungguh .
Tangan Dahlia dikucupnya lembut berulang kali .
"But i want you to stay and don't follow me . Move on your life with or without me . Promise me ? "
Iman meraung sekuat hati . Dia tak akan mudah berputus asa . Isterinya masih ada ! Masih !
Please be strong my angel
Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 24
Nak cakap satu je , DBTB dah nak habis yeay !! 🎉🎉 .
Lagipun sis tengok ramai yang dah tak tertarik dengan cerita ni . Em 😔.
Sad Ending or Happy Ending ?