Incredible Brothers (TERBIT)

By Unianhar

11.5M 309K 8.4K

(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Hidup sebagai gadis panti asuhan selama bertahun-tahun telah Ily rasakan semenjak ib... More

Chapter 01 || Bolos Karenanya
Chapter 02 || Ke Jakarta
Chapter 03 || Tersesat di Tribakti
Chapter 04 || Keputusan Vania
Chapter 05 || Miranda Kerr
Chapter 06 || Seperti Masha
Chapter 07 || Kedatangan tamu
Chapter 09 || Selamat Datang
Chapter 10 || Kaki pendek
Visualisasi
Chapter 11 || Ciuman dan Luka
Chapter 12 || Rimba, dia adikmu
Chapter 13 || Resmi Menerima
Chapter 14 || Rahasia Beruang
Chapter 15 || Salah Sambung
Chapter 16 || Olahraga Pagi
Chapter 17 || Mereka kembali
Chapter 18 || Ungkapan Hati
Chapter 19 || Ketempelan Setan
Chapter 20 || Hari yang Buruk
Chapter 21 || Kesempatan Bagi Saka
Chapter 22 || Bukan Salah Saka
Chapter 23 || Di bawah Kendali Rimba
Promosi
Nanya-Nanya
Curhatan Author
Saquel
Info
Segera!!!
Xxxx
Pre Order Now
H-2 Sebelum PO Tutup

Chapter 08 || Masa Lalu

186K 12K 122
By Unianhar

Selamat malam....

Sebelum lanjut membaca pastikan dulu follow Unianhar,vote dan komentar ya. Terima kasih 😘

*****

Rasanya Ily tidak bisa menggerakkan tubuhnya, mulutnya terkunci rapat, lidahnya keluh, netra hitamnya bergerak pelan mencerna semuanya. Sulit diterima namun masuk akal baginya. Tanpa sadar air matanya lolos tanpa bisa ditahan. Diusia 16 tahun Ily tidak pernah berpikir akan mengetahui fakta jika dirinya hadir tanpa diharapkan.

Aryan memeluk putrinya erat. Sebenarnya pria itu tidak ingin mengatakan semuanya pada Ily, tetapi Ily mengancam menolak ikut jika tidak mengetahui alasan Aryan meninggalkan Bundanya. Ada saat Ily pasti tahu meski Aryan berusaha menutupi. Ia  tidak ingin Ily tahu dari orang lain.

"Maafin, Papa. Harusnya Papa nggak egois," pinta Aryan merasa bersalah melihat putrinya menangis mendengar masa lalu mereka.

"Bukan. Anda udah lakuin yang terbaik buat rumah tangga Anda," getar Ily dalam pelukan Aryan.

Bagaimana pun Aryan tidak bersalah. Waktu tidak memihak mereka.
Menghamili wanita lain saat memiliki istri adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya, tapi yang perlu diketahui Aryan tidak pernah menganggap kelahiran sang putri adalah kesalahan. Waktu itu ia ingin mempertahankan putri kecilnya, namun  keadaan memaksa untuk melepaskan. Tidak ada ayah yang ingin kehilangan putrinya, termasuk Aryan.

Enam belas tahun lalu, seorang wanita bernama Maya mendatangi Aryan mengaku hamil anaknya. Aryan tak membantah karena memang ia telah melakukannya dengan wanita itu dan juga tidak meragukan benih yang dikandung Maya karena wanita yang ditiduri malam itu masih suci.

Aryan menyesal, harusnya ia tidak ke club saat bertengkar degan istrinya, Bella. Itu pertama kali Aryan berhubungan intim dengan wanita lain selain istrinya. Ia mabuk dan menganggap Maya istrinya yang sangat ia cintai.

Aryan tidak tahu harus melakukan apa. Jika bertanggung jawab berarti harus menikahi Maya, tapi pernikahannya jadi taruhan. Satu sisi ia tidak mau pernikahannya hancur, di sisi lain ia memikirkan janin ada dalam rahim Maya. Itu miliknya, ia tidak mau bayi itu lahir tanpa seorang ayah.
Meski tahu apa yang akan terjadi, Aryan memberanikan diri bicara pada istrinya.

Bagaimana jika tahu kalau suamimu menghamili wanita lain di luar sana? Marah? kecewa? sakit? Semuanya tidak bisa menggambarkan perasaan hancur yang dirasakan Bella. Aryan mengatakannya. Ia tak berniat menyakiti istrinya jika menyembunyikan ini lebih lama dan menikahi Maya diam-diam. Itu lebih menyakiti wanita tercintanya.

Aryan ingin istrinya orang pertama yang mengetahui kelakuan bejatnya. Suaminya yang dia cintai dan sanjung-sanjung tidak lebih baik dari pria diluaran sana. Bella marah besar, tetapi mendengar penjelasan Aryan membuatnya introkspeksi. Andai waktu itu Bella tidak mengancam akan pergi ini semua tidak akan terjadi.

Setengah ikhlas Bella merelakan suaminya menikahi Maya. Namun, niatnya ditantang oleh keluarga besar Thomas, tidak akan ada menantu lain selain Bella dan Pricillia di rumah mereka.

Tak kunjung mendapatkan kepastian Maya mendatangi keluarga Thomas memperjelas semuanya. Seiring berjalannya waktu perutnya semakin membuncit, dia lelah jadi bahan omongan orang. Wanita itu tidak berharap apa-apa selain akte lahir untuk anaknya.

Mendengar itu Abimanyu setuju. Tujuan Maya hanya akta, setelah melahirkan mereka sepakat bercerai dan membawa anaknya pergi. Maya memastikan tidak akan menuntut apa pun. Padahal Abimanyu tidak bermaksud seperti itu, biar bagaimana pun bayi yang dikandung Maya adalah cucunya, bayi itu berhak mendapatkan apa yang mereka dapatkan.

Aryan dan Maya menikah dihadiri keluarga Thomas. Sedangkan Maya tidak mempunyai kelurga karena dibesarkan di panti asuhan. Meski Maya sebagai istri kedua di rumah Thomas semua orang sangat baik padanya, termasuk Bella--madunya.

Maya merasa bersalah, harusnya Bella marah atau membencinya bukan malah bersikap baik padanya. Juga Aryan, pria itu menjadi suami siaga. Bella dan Aryan selalu membantu, menemaninya memeriksakan kandungan, membuatkan makanan dan memperhatikan kebutuhan selama ini.

Katakan Maya adalah wanita tidak tahu diri. Salahkah kalau menginginkan suaminya? Ia menginginkan haknya sebagai istri. Apa salah jika cemburu melihat kemesraan Bella dan Aryan? Maya juga istri Aryan tapi kenapa pria itu tidak pernah melakukan seperti dia melakukannya pada Bella.

Selama menikah Maya mencintai pria itu. Tapi dia tahu cintanya tak mungkin terbalas. Pria itu hanya menatap istrinya seorang.

Usai melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik seluruh keluarga sangat bahagia. Bayi itu satu-satunya cucu perempuan di keluarga mereka. Kendati demikian, kebahagian itu tidak bertahan lama saat Maya menepati janjinya bercerai dan pergi membawa bayinya.

Seluruh keluarga menolak termasuk Aryan. Bukan karena mencintai Maya melainkan putrinya, Aryan ingin putrinya tinggal bersama mereka. Ia akan membesarkan putrinya dengan baik, memenuhi kebutuhannya tanpa ada yang kurang, ia pastikan bayinya tidak kekurangan kasih sayang. Ia dan Bella akan membesarkan bayi itu penuh cinta. Maya semakin terluka, ia sudah menyerah pada pria itu mana mungkin menyerahkan putrinya pada mereka? Kala dirinya terpuruk bayi itu satu-satunya harapan untuk bertahan. Kenapa ia harus berkorban demi kebahagiaan mereka?

Mereka memang memiliki segalanya tapi bukan berarti bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Meski kekurangan dan tidak memiliki apa-apa, Maya tetap bersikukuh mempertahankan putrinya. Akan ia usahakan memenuhi kebutuhannya tanpa kekurangan. Aryan dan Abimanyu berusaha bernegosiasi tetapi tidak berhasil.

"Nggak ada seorang ibu yang mau berpisah dengan bayinya termasuk aku. Dan maaf, putriku nggak sebanding dengan apa pun."

"Aku mohon, Maya. Aku Ayah-nya, aku akan lakuin apa pun supaya kamu setuju," desak Aryan berusaha meyakinkan. Ia terlanjur jatuh cinta pada bayi mungil itu, bukan cuma dirinya, seluruh keluarga Thomas termasuk kedua putranya.

"Kalau begitu ceraikan Bella! Jadikan aku istri sahmu dan bayinya tetap bersama kalian," frontalnya Maya menantang.

Aryan menegang mendengar penuturan Maya. Bagaimana bisa menceraikan Bella? Ia sangat mencintai istrinya. Apalagi ia sudah memiliki dua buah cintanya dari wanita itu. Berat hati Aryan melepaskan putrinya. Sejak saat itu Maya pergi membawa putrinya entah ke mana.

*****

"Selamat malam, Hutan."

Saka berjalan memasuki kediaman Thomas dengan tampang tengiknya, terus menyapa orang yang ditemuinya di rumah itu. Usai menyapa pelayan ia menyapa Abang sepupunya. Yang disapa hanya mendelik tak acuh.

Langkahnya terhenti sebelum menaiki tangga. Ia berbalik sedikit menatap kepala yang dihalangi sandaran sofa. Setelah mempertimbangkan matang-matang, Saka kembali duduk di samping Abang tertuanya-- Rimba Allarick Thomas. Anak pertama dari Papa atau Om-nya--Aryan Thomas.

"Mami ke mana?" tanyanya mengeluarkan ponsel dalam saku celana.

Zonk.

Jangankan menjawab, mendengarnya saja sepertinya tidak. Saka melirik santai, sebelum membenarkan posisi duduknya menoleh pada Rimba.

"Kata Cikgu Jasmin kalau orang nanya kita waj---"

"Nggak tahu." Rimba menyela menscroll layar tabletnya. Tak berniat menoleh pada Saka yang mencebik.

Seandainya saja pria di sampingnya bukan Abang-nya sudah pasti ia telah mematahkan lehernya, itu pun kalau Saka berani. Melihatnya melotot saja membuatnya kalang kabut, apalagi cari masalah dengannya. Pernah Saka menjahilinya saat fitness, alhasil ia kena batunya. Rimba memaksa Saka menjadi lawan boxing-nya. Seandainya ia tidak memelas mengeluarkan air mata buaya, sudah pasti Saka terkapar dengan tubuh remuk di rumah sakit.

"Kalau Mama?" Saka kembali bertanya.

Rimba diam tak berniat menjawab. Saka kembali berdecak. Kenapa Abang-nya satu ini cuek sekali? Lebih asyik ngajak orang bolot karaoke-an. Berbeda dengan Lingga dan Sagarha, Abang kandungnya.

"Dasar durhaka lo, Mama pergi nggak tahu," selorohnya.

Jemari berurat itu berhenti menscroll layar tabletnya. Pandangannya diangkat ke depan sembari menghela napas jengah.

"Punya kaca, kan?" balasnya malas.

"Gue mah ta---" Saka menutup mulut melihat lirikan tajam Rimba. Tahu maksudnya ia pun berdeham memberi tubuh mereka jarak. Saka sampai mentok ke pembatas sofa.

"Maksudnya aku," ralatnya panik.

Di keluarganya Saka dilarang menggunakan bahasa lo-gue, apalagi di depan Rimba. Pria kaku dan dingin itu tidak segan-segan mencengkram dagunya sampai Saka kapok. Pernah satu hari tepatnya saat Saka masih SMP memanggil Rimba dengan kata 'lo' membuatnya harus menangis sepanjang hari karena rahangnya salah posisi, itu ulah Rimba yang menonjok dagunya. Kalau yang lain hanya menegur maka berbeda dengan Rimba yang langsung menghajarnya.

'Sekali lagi kamu ngomong nggak sopan aku pastiin dagumu retak di tanganku,' ancamnya membuat Saka kapok.

"Kalau tahu kenapa nanya? Dasar bodoh," cemooh Rimba kembali menatap tabletnya.

Saka menghela napas lega. Setidaknya dicemooh bodoh tidak sesakit dihajar olehnya.

"Huh, nggak asyik."

Saka kembali fokus pada layar ponselnya.
Rimba tidak peduli. Keduanya sama-sama sibuk dengan gedget di tangan. Tidak berselang lama suara ibu-ibu rempong mulai mendekat di ruangan itu.
Saka dan Rimba menoleh ke sumber suara.

"Eh Saka, masih ingat punya rumah?" berondong wanita paruhbaya berambut sepunggung saat sampai di depan Saka dan Rimba.

Saka mendengkus tak habis pikir dengan ibu-ibu cerewet di depannya. Beberapa hari tidak pulang harusnya dia memeluknya bukan disindir halus seperti tadi. Rimba tersenyum mengejek tahu Saka pasti mengumpat seandainya saja itu bukan Maminya.

"Iyalah, Mi. Saka juga ingat masih punya Mami," balas Saka mengikuti permainan Pricillia-Maminya.

Pricillia duduk merentangkan tangan di atas sandaran sofa. Tampaknya ia kelelahan menghabiskan uang suaminya. Sedangkan yang satunya lagi meminta pelayan membawa semua belanjaan mereka ke lantai atas.

"Harus ingat dong! Nggak mau kan jadi anak durhaka?" Pricillia menaik-naikkan alisnya menjaili putra bungsunya.

Saka menggeleng pelan, senyum manisnya selalu terpampang saat berbicara dengan Maminya meski terkesan dipaksakan.

"Cukup Malin Kundang aja Mi, Saka jangan!" tolaknya santai dan anggunly.  "Mami nggak mau kan masuk berita dengan judul 'Nyonya Pricillia Thomas memiliki anak durhaka yang kini jadi batu'?"

"Siapa bilang Mami bakal ngutuk kamu jadi batu?"

"Terus?"

"Mami masukin kamu lagi k esini." Pricillia menunjuk perutnya. Saka mendelik, makin ngadi-ngadi nih ibu satu.

"Itu semua belanjaan Mama dan Mami?" tanya Rimba melihat paperbag berjejeran di ruang keluarga. Lain lagi yang di bawa pelayan dari luar.

"Buseeet!" kaget Saka melihat paperbag memenuhi pandangan, "Kenapa nggak sekalian aja Mama sama Mami beli tokonya!"

"Kamu mau? Sekalian Mama beli SPG-nya," sahut Bella tersenyum jenaka.

Salah lagi.

Bersambung.....

Continue Reading

You'll Also Like

7M 734K 66
Beby Abigail, si gadis polos nan lugu, hidupnya berubah menjadi 180 derajat ketika mamanya tiba-tiba menikah dengan seorang pengusaha kaya raya. Bah...
Raya By bulan

Teen Fiction

54.1K 3.2K 42
Raya Alexa Farandya, si gadis bermuka dua, suka menebar senyum dan tawa untuk menutupi luka, pun gadis yang berdiri di balik dinding kokoh ketegaran...
2M 176K 61
Kara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

779K 38K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...