Dia , Bidadari Tak Bersayap

By amisha12

469K 21.8K 834

Kerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya me... More

Peragut #1
RM 1 Juta #2
Aku punya ! #3
Dia #4
Lamar tak Lamar #5
Diri Yang Sebenar #6
Beijing #7
Budak Comot #8
Call Me 'B' #9
Kiss Shinii #10
Mimpi 7 Tahun #11
Wrong people #12
Sayang ! #13
Bukan Yang Sempurna #14
Ayah #15
For The First Time #16
'Dia' #17
Susu #18
Air Terjun #19
First Step #21
Second Step #22
The Last Step #23
Game Over #24
#Episode Terakhir
His Baby Girl
Special Chapter - Adam & Isabella
Special Chapter - Adam & Isabella 2

Mak Buyung #20

15K 641 25
By amisha12

"BERTUAH punya budak ! " menjerit Luna dan Dahlia saat telinga ditarik Tok Wan . Isabella ketawa besar . Riang hati lihat sahabatnya dilayan begitu .

Feng dan Iman hanya mampu memandang . Tak nak masuk campur kalau macam ni .

"Maghrib baru reti nak balik ! " sambung Tok Wan . Tadi tak sempat nak puaskan diri bermandi manda . Datang je budak-budak tu terus Feng Adam dan Iman ajak pulang . Tak betah lihat gadis gadis mereka di perhati sekumpulan lelaki itu .

"Awak ni pun ! Awak tu mengandung ! Duk pi mai waktu macam ni ! Kalau terjatuh macam mana ? " 

Jerkah Tok Wan menyepikan keadaan . Masing-masing berpandangan antara satu sama lain .

Pap !
Pap !

"Sakit sial ! Korang ni pahal ! " jerit Feng tiba-tiba . Adam dan Iman bercekak pinggang dengan muka bengis menghadapnya .

"Aku tak ajar kau buat perkara macam ni ! Asal dah gian sangat tak boleh tunggu kahwin ?! " tepis Adam .

Feng yang menggosok belakang kepala yang dipukul Adam dan Iman serentak berkerut memandang Adam .

"Aku dah cakap ! Kalau nak kahwin cakap ! Aku boleh tolong meminang ! Tengok dah mengandung ! " jerit Iman pula .

"Tak sial . Apa ni tho ? Siapa yang mengandung ? " sumpah Feng blur !

"Luna lah ! " serentak dua lelaki itu menjerit .

"Bila masa aku tidur dengan dia ?!! " terbuntang luas mata Feng .

Kuk !
Kuk !

"Luna ! Auch ! " kini mereka pula memegang dahi yang dijentik Luna .

Gila ! Sakit nak mati . Macam tak sesuai dengan jari runcing dia .

"Bukan aku bengong ! Dahlia ! " Ujar Luna . Dahlia menahan senyum melihat riak Iman .

"Aik ? Apa yang Dahlia mengan..HAH ?! " laju Iman mendapatkan Dahlia . Dipegang erat bahu Dahlia memandang meminta penjelasan .

Melihat anggukan Dahlia terus Iman melompat sambil menjerit . Ke hulur ke hilir sambil melompat .

Adam dipeluk erat .

"IM GONNA BE A FATHER !! " sekuat hati dia menjerit sebelum mendapatkan Dahlia semula .

"Dah berapa bulan ? "

Dahlia mengangkat tiga jari runcingnya .

"Three weeks baru " terus Iman mendakap tubuh Dahlia erat . Dicium sisi kepala Dahlia berulang kali .

"Thank you ! Thank you ! Thank you ! "

Sumpah dia bahagia ! Dah terlalu lama dia ingin cahaya mata sendiri dan akhirnya , Tuhan dengari doanya .

Ingin saja menangis namun ditahan dahulu tak mahu merosakkan suasana .

"Dah dah ! Masuk ! " tegas Tok Wan membuatkan yang lain pecut masuk kedalam rumah . Mana tidak , Tok Wan sudah bersiap sedia nak tarik telinga sesiapa saja yang berdekatan dengannya .

Iman terus menarik Dahlia ke bilik . Tok Wan tergeleng kecil . Kalau selalunya rumah sentiasa sunyi , sekarang kepulangan cucu perempuannya membuatkan dia tidak lagi keseorangan .

"Thank you , Love . " dicium bibir Dahlia sebaik saja mereka masuk kedalam bilik . Tercungap gadis itu mencari nafas .

Pipinya ditekup Iman .

"Fuck , i can't stop fall in love with you " bisik Iman . Dahlia gigit bibir bawahnya menahan senyuman bahagia .

"I promise you , i will take care of you and our baby . I never ever gonna leave you and lost my trust and love on you . So stay with me , baby girl "

Dahinya disandarkan pada dahi Dahlia . Mata saling bertatapan bagai melimpahkan kasih sayang yang tak cukup hanya dihati .

"I will , as long as you stay mine too . I will , until you the one who ask me to leave" Iman senyum kecil .

Dia mendakap erat tubuh genit Dahlia. Bahagia sumpah tak terucap .

Dari dulu sampai sekarang , kasih dan sayang pada gadis ini tak pernah pudar . Makin cinta dan sayang adalah . Diuji berat bagaimanapun , janji dia sayang Dahlia sampai mati .

DAHLIA memeluk pinggang Iman erat . Terkebil-kebil dia memandang siling putih . Jam sudah di angka 3 pagi namun matanya masih segar .

Dia berdecit perlahan . Menyumpah seranah dalam hati . Tadi tanpa sengaja dia ternampak video di explore intagram 'MukBanq' tengah makan lobster sambil bunyi bunyi . Ya Tuhan , tak lena terus tidur .

Kan best kalau dapat makan ketam..takpe besok nak suruh Imanlah belikan ! Yeay !

- - - -

Panjang muncung gadis itu kedepan . Iman dibelakang sekali ditepis tangan yang cuba meraih tangannya . Dia berpeluk tubuh . Melangkah ke arah Tok Wan disofa .

Kepala terus disandarkan di bahu Tok Wan . Tok wan saja berada di ruang tamu . Beruk 4 ekor tu hilang entah kemana . Cemburu hati Dahlia . Nak keluar juga !

"Ni dah kenapa ? Mulut tu elok sikit . Kang terkeluar anak macam tu " terus Dahlia betulkan muncungnya.

"Iman ni Wan ... tadi Lia nak ikut diorang pergi jalan-jalan pekan Iman tak kasi . Lepastu , Dahlia nak makan ketam rebus dia taknak belikan pula ! " adu Dahlia . Tok Wan tergelak kecil . Iman menjeling Dahlia menyampah . Eleh , tadi cakap lain sekarang adu lain . Aku cium jgk nenek genit ni .

"Kenapa tak bagi dia makan ketam pula Iman ? " soal Tok Wan .

"Kat sini susahlah Wan . Iman bukanya tahu dekat mana nak beli . Iman dah cakap dekat dia tadi . Balik KL nanti pergilah makan . 30 ekor pun tak pe " jawab Iman . Dahlia jelir lidah .

"Aih , tak dak nya susah . Mai ikut Wan pergi Pekan . Kesian lah dia sorang-sorang dekat rumah . Lepastu mengidam pula . Lagipun kesianlah mengidam tapi tak dapat makan " Tok Wan bangun masuk kedalam bilik .

Menyalin pakaian mungkin . Terus Iman menerpa arah Dahlia . Terkejut gadis itu hingga tersandar .

"Ooo , dah pandai mengadu eh ? Siap sayang nanti " usik Iman sengaja membengiskan wajahnya . Dia bangun terus ke bilik mengambil wallet dan kunci kereta setelah melihat Tok Wan yang sudah siap bertudung.

"Dah jum "

Yeay pergi pokan !!

"Wan , belilah apa yang Wan nak beli . Takpe , Iman bayarkan tanda Wan tolong belikan ketam "

Tok Wan laju mengeleng . Ais krim goyang tergoyang kiri dan kanan diikuti gelengan kepala .

"Eh , tak payah . Tak perlu . Dekat rumah Wan tu tak habis makan . Wan sorang je . Beli banyak-banyak nanti . Siapa yang nak makan ? "

Iman terus cuba dan mencuba . Tak selesa betul melihat Tok wan tanpa sesuatu .

Sampai di kereta , Iman meletakkan barang-barang yang dibeli kedalam boot kereta .

Perutnya yang tiba-tiba memulas membuatkan dia laju mendapatkan Dahlia .

"Sayang , aduh . Aku sakit perut ni . Kau tunggu kejap eh ? Tunggu dalam kereta tau ? Nah " kunci kereta dihulurkan . Laju dia berlalu ke tandas awam . Sakit sangat tu .

"Kamu masuklah Dahlia . Wan nak pergi dekat Mak Cik Giyah kau tu . Dah lama rasanya tak berborak . " terus Tok Wan pergi pada arah yang dimaksudkan . Dahlia terus masuk kedalam kereta .

Entah macam mana dia boleh terlelap . Dia merengek kecil saat terasa ada pergerakkan di tubuhnya .

Sedar-sedar je dah sampai dekat rumah . Tersengih saja dia memandang Iman . Dicium pipi Iman sekilas .

Riuh rendah dapur Tok Wan dengan suara tiga gadis itu . Bergerak je ketam nyaring menjerit 3 gadis itu .

Yang lelaki selamba saja mematahkan kaki kaki ketam . Sepit ketam terikat  itu memudahkan lagi mereka untuk 'bangga diri' .

Si gadis-gadis mencebik menyampah . Kadang mulut mereka membebel .

"Hak alah , ketam ikat memanglah berani ceh "
"Eleh tak gerak banyak memanglah"
"Wow !! Besar !!"

Yang last tu siapa lagi kalau bukan Dahlia ? Dari tadi telan air liur tak sabar-sabar nak makan .

"Sabar sat Dahlia . Teruk bebenor telan air liur Mak Buyung ni " usik Tok Wan terus mencebik Dahlia diusik .

"Wan ni . Taknak kawan " terus dia mendakap belakang Iman yang sedang mencabut kaki ketam .

"Sayang , busuk ni " ditolak bahunya ke belakang fikirnya akan buat Dahlia melepas pelukkan itu namun makin kuat adalah .

"Sayang , busuk aku cakap . Pergi duduk sana " tegas suara Iman . Terus Dahlia menjauhkan diri sambil mencebik bibir .

"Mana ada busuk ! " betul , Iman tak busuk . Bau peluh dia seksi adalah .

"Takde takde . Pergi duduk sana " Iman mencium dahi Dahlia sekilas sebelum Dahlia ditolak perlahan duduk dimeja makan .

Dahlia jeling Iman dengan sebal .

Benci !

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 20

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 76.1K 54
-"Adakalanya, tempat paling bahaya ialah tempat paling selamat untuk berlindung"- ----- PENUH misteri dan perahsia. Itulah sifat asli yang ad...
383K 10.5K 68
SINOPSIS Naif dan polos; itulah yang dapat menggambarkan seorang Qaseh Aulia dalam merentasi detik-detik hidup dalam takdir yang kejam. Hanya disebab...
169K 7.8K 78
" how I can say it? my life used to be unhappy, but why does my life suffer more?" - Hafsya. " You deserve it, and I want to see your life become li...
2.4M 193K 79
(COMPLETED) "Siapakah MARIA? Pada satu sisi, Maria hanyalah seorang wanita biasa yang terpilih menjadi pelatih dalam kem latihan tentera Gavriel. Na...