"YA Allah , segarnya ! "
Tempik Isabella . Terasa segar saat hidung menghirup udara yang bersih .
Dia laju menarik Adam dengan tangan kiri merapati dirinya sambil tangan kanan yang memegang iPhone 7+ diangkat ingin bergambar .
Adam melayankan saja karenah gadis 'bandar' ini . Ditayang pelbagai aksi dihadapan camera itu .
"Mana Lia , Boss ? " ujar Feng melihat Iman yang berpeluk tubuh sambil bersandar di boot depan kereta bersendirian . Dihembus asap rokok ke udara sebelum menjawab pertanyaan anak buahnya .
"Dalam kereta . Tidurlah buat apa lagi budak tu " ujar Iman . Feng tergelak kecil . Luna disebelah yang baru keluar dari kereta menyandarkan diri didada Feng . Masih mamai dari tidur .
"Biasalah boss . Kids " . Mereka berlima menikmati pemandangan sawah padi yang terbentang luas berlatarkan bukit-bukit yang masih segar dengan kabus .
Jam tepat menujukkan angka 7 pagi . Sudah cerah , matahari juga mula terbit .
"Jauh lagi ke Luna rumah nenek kau ? " ujar Isabella yang berada disebelah Adam . Tak boleh berenggang langsung .
"Tak jauh dah . 20 minit lagi sampai . Sebab rumah nenek aku jauh kedalam sikit "
Terangguk-angguk Isabella mendengar .
Bunyi pintu kereta ditutup membuatkan mereka berlima berpaling . Dahlia yang baru tersedar dari lena berjalan perlahan mendekati Iman .
Iman tersenyum kecil .
My little Angel
Rokok separuh ditangan dibaling sebelum dia mendepakan tangan pada Dahlia . Gadis itu terus mendakap erat tubuh suaminya . Menarik dan menghembus nafas hangat di leher Iman . Terpaksa dia berjengket .
Iman mengosok belakang Dahlia lembut berulang kali . Kadang punggung Dahlia ditepuk perlahan seakan mendodoi bayi tidur .
"Kenapa tinggal sayang.." rengek Dahlia dileher Iman . Tak dapat dia alihkan wajah dari situ . Addictive ! Wangian natural dari tubuh Iman benar-benar buat dia khayal ! Wangi !
Iman tergelak kecil . Dicium sisi kepala Dahlia .
"Mana ada tinggallah sayang , aku kat sinikan ? "
Dahlia mencium pipi Iman sekilas . Sebelum mendongak memandang wajah segar Iman .
"Goodmorning Baby "
Tersengih gadis itu dengan mata sepet .
"Goodmorning Princess " dicium dahi Dahlia lama . Gadis itu berpusing memandang kedepan . Membiarkan Iman memeluknya dari belakang .
"Baby ..look ! " teruja suara Dahlia menunding arah matahari terbit itu . Masing-masing melayan perasaan kagum terhadap ciptaan Ilahi . Cukup indah tona warna saat itu .
Iman eratkan pelukkan dipinggang Dahlia .
"Beautiful.." bisiknya perlahan . Mata tak beralih dari memandang wajah Dahlia yang tersenyum teruja dari tepi .
"Kan b ?! Cantik sangat ! Subhanallah " balasnya teruja . Kantuk tadi serta merta hilang .
"Yes princess , just like you.." laju Dahlia mengalih mata memandang Iman yang sedari tadi memandangnya tak lepas .
Hampir sekali wajah menyapa satu sama lain . Terasa hembusan nafas menyapa masing-masing .
Mata Iman bergerak dari bibir naik memandang lembut anak mata Dahlia .
"So fucking beautiful.."
Tersipu Dahlia menahan senyum . Pipi terasa bahang serta merta . Fikirnya Iman sedang memuji keindahan alam didepan rupanya dirinya yang dimaksudkan .
"Ehem ! Dah jum gerak ! Layan drama jejak kasih korang tak habis sampai esok" sampuk Adam yang sudah berlalu ke keretanya .
Iman mendengus kuat . Potong saja si Malaun ni ! Dahlia tergelak kecil .
"Jum sayang " ajak Iman . Dahlia terus masuk kedalam kereta . Ketiga-tiga kereta mewah itu mengaum dengan kuat .
Ah , bukan ada rumah pun disekitar sini . Satu persatu mula bergerak menuju ke rumah nenek Luna .
Setelah 20 minit seperti yang dikatakan Luna tadi , mereka tiba diperkarangan rumah kayu yang tidak terlalu usang dan mewah . Sedang-sedang saja . Terletak cantik dengan cat warna merah kehitaman .
(Sis nak cakap awal-awal . Sis tk tahu loghat N.Sembilan . So sis buat KL lah eh ? Maaf kalau ada readers N.Sembilan and ada yang tak puas hati)
"Ya Allah ! Bertuah punya budak ! Balik tak cakap ! Tengok-tengok dah melenggok kat sini "
Riuh tiba-tiba bila seorang wanita yang sudah separuh abad kalut menuruni tangga menyarung selipar .
Luna terus mendakap tubuh wanita itu . Dicium-cium pipi Luna .
Setelah itu, mereka berlima terus menyalami Tok Wan . Masing-masing ukit senyum dibibir .
Luna memeluk bahu Tok Wan dari sisi . berpaling menghadap mereka berlima .
"Ni kawan-kawan Una . Dari Kuala Lumpur yang sebelah kanan tu Adam dan yang sebelah dia tu Isabella . Yang dua ni pula suami isteri , Iman dan Dahlia . Dan yang ni .."
"Tak payah nak kenal sangat . Tok Wan tahulah siapa dia . Hah Ian , terima kasih bawa balik Luna ni nak harapkan dia balik sendiri memang taklah ! Jasad Tok Wan dalam kubur nanti baru mai balik " bebel Tok Wan .
Luna sudah mencebik bibir .
"Apalah Tok Wan cakap macam tu pula.."
Feng mengosok leher . Sebenarnya , dah banyak kali dia berhubung dengan Tok Wan jadi mestilah Tok Wan mengenalinya .
"Hah , mai masuk meh . Berdiri dekat sini bukan boleh apa . Dah meh , nanti Wan tunjuk bilik kamu semua " Tok Wan berpusing menaiki tangga .
Yang mengikut langkah Tok Wan hanya Isabella , Luna dan Dahlia . Yang lelaki pula menuju ke boot belakang mengambil beg pakaian pasangan .
"Rehatlah dulu . Hah Una , petang nanti bawa diorang jalan-jalan " ujar Tok Wan sebelum dipersetujui idea itu oleh semua .
Masing-masing berlalu ke bilik . Iman sudah semestinya dengan Dahlia . Manakala Feng dan Adam sebilik begitu juga dengan Luna dan Isabella . Aip belum halal !
"Argh , penatnya sayang " Iman bergeliat diatas katil bujang itu . Dahlia hanya tersenyum menggeleng .
"B tidurlah dulu . Sayang nak siapkan baju" ujar Dahlia yang sudah bersimpuh disisi beg pakaian mereka .
"Sayang jangan pergi mana-mana tau ? " pesan Iman hanya disambut dengan anggukan Dahlia .
Iman perhati gerak geri Dahlia hingga terlena . Usai siap menyusun baju yang akan dipakai hari , Dahlia merebahkan diri disebelah Iman yang tidur lena .
Jari berlari bermain diwajah lelaki ini .
Cukup sempurna . Akhirnya dia turut terlelap mendakap erat tubuh sasa itu .
- - - - -
IMAN dengan cemas berulang alik dari tandas ke bilik kemudian ke tandas semula . Dahlia yang dari tadi muntah-muntah benar mencemaskan hati .
Dia menggosok belakang Dahlia yang makin galak memuntahi isi perutnya .
"Sayang , dah lah tu . Air je . Nanti tak larat" lembut namun terselit nada kalut .
Dahlia memuntahkan yang terakhir sebelum berkumur . Dia berpaling dan mendakap Iman .
"Tak larat.." rengeknya ditepi telinga Iman . Sayu mendengar suara Dahlia yang benar-benar keletihan itu .
"Hah ! Biasalah tu , pembawa budak . " sampuk Tok Wan yang muncul dari atas .
"Pergi bawa dia naik atas . Nanti Tok Wan buat susu segar campur madu . Bagus untuk muntah-muntah ni . Ya ? Pergi " Iman mengangguk kecil berterima kasih kepada Tok Wan . Dicempung tubuh genit itu ke bilik .
Tadi muntah-muntah ni dah tidur ? Iman memggeleng kecil . Dahi Dahlia yang terlena sebaik saja diletakkan diatas katil dikucup .
"Janganlah sakit sayang..kau buat aku risau " keluh Iman dihujung ayat . Sakit dirinya melihat Dahlia yang kesakitan . Kalau boleh dipindahkan sakit itu pada dia , dia rela .
"Iman , ni hah susu " Tok Wan masuk kedalam bilik dengan menampung segelas susu yang dicampur madu .
Iman sekali lagi berterima kasih menyambut gelas susu itu sebelum mengejutkan Dahlia .
"Bangun sayang , drink this first " terkebil-kebil Dahlia bangun . Bersandar dikepala katil dengan mata yang masih terpejam .
Susu itu dihalakan ke bibir Dahlia sebelum diteguk hingga habis . Terbuntang mata Iman melihat gelas ditangan yang sudah kosong .
Dahlia mana suka minum susu ! Berilah barang yang digilai wanita sekarang pun dia tolak mentah-mentah . Tapi susu segar campur madu Tok Wan diminum hingga habis . Wah mujarab betul !
"Tidurlah , nanti petang aku kejutkan " Dahlia angguk sebelum menarik Iman berbaring sekali .
Dia mengiring ke kiri memeluk Iman . Wajahnya terlekat dileher Iman . Iman menepuk punggung Dahlia seakan mendodoi hingga dia juga terlena .
Jangan sakit macam ni Sayang , aku tak kuat
Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 18