Dia , Bidadari Tak Bersayap

By amisha12

469K 21.8K 834

Kerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya me... More

Peragut #1
RM 1 Juta #2
Aku punya ! #3
Dia #4
Lamar tak Lamar #5
Diri Yang Sebenar #6
Beijing #7
Budak Comot #8
Call Me 'B' #9
Kiss Shinii #10
Mimpi 7 Tahun #11
Wrong people #12
Sayang ! #13
Bukan Yang Sempurna #14
Ayah #15
For The First Time #16
'Dia' #17
Air Terjun #19
Mak Buyung #20
First Step #21
Second Step #22
The Last Step #23
Game Over #24
#Episode Terakhir
His Baby Girl
Special Chapter - Adam & Isabella
Special Chapter - Adam & Isabella 2

Susu #18

15.3K 687 40
By amisha12

"YA Allah , segarnya ! "

Tempik Isabella . Terasa segar saat hidung menghirup udara yang bersih .

Dia laju menarik Adam dengan tangan kiri merapati dirinya sambil tangan kanan yang memegang iPhone 7+  diangkat ingin bergambar .

Adam melayankan saja karenah gadis 'bandar' ini . Ditayang pelbagai aksi dihadapan camera itu .

"Mana Lia , Boss ? " ujar Feng melihat Iman yang berpeluk tubuh sambil bersandar di boot depan kereta bersendirian . Dihembus asap rokok ke udara sebelum menjawab pertanyaan anak buahnya .

"Dalam kereta . Tidurlah buat apa lagi budak tu " ujar Iman . Feng tergelak kecil . Luna disebelah yang baru keluar dari kereta menyandarkan diri didada Feng . Masih mamai dari tidur .

"Biasalah boss . Kids " . Mereka berlima menikmati pemandangan sawah padi yang terbentang luas berlatarkan bukit-bukit yang masih segar dengan kabus .

Jam tepat menujukkan angka 7 pagi . Sudah cerah , matahari juga mula terbit .

"Jauh lagi ke Luna rumah nenek kau ? " ujar Isabella yang berada disebelah Adam . Tak boleh berenggang langsung .

"Tak jauh dah . 20 minit lagi sampai . Sebab rumah nenek aku jauh kedalam sikit "

Terangguk-angguk Isabella mendengar .

Bunyi pintu kereta ditutup membuatkan mereka berlima berpaling . Dahlia yang baru tersedar dari lena berjalan perlahan mendekati Iman .

Iman tersenyum kecil .

My little Angel

Rokok separuh ditangan dibaling sebelum dia mendepakan tangan pada Dahlia . Gadis itu terus mendakap erat tubuh suaminya . Menarik dan menghembus nafas hangat di leher Iman . Terpaksa dia berjengket .

Iman mengosok belakang Dahlia lembut berulang kali . Kadang punggung Dahlia ditepuk perlahan seakan mendodoi bayi tidur .

"Kenapa tinggal sayang.." rengek Dahlia dileher Iman . Tak dapat dia alihkan wajah dari situ . Addictive ! Wangian natural dari tubuh Iman benar-benar buat dia khayal ! Wangi !

Iman tergelak kecil . Dicium sisi kepala Dahlia .

"Mana ada tinggallah sayang , aku kat sinikan ? "

Dahlia mencium pipi Iman sekilas . Sebelum mendongak memandang wajah segar Iman .

"Goodmorning Baby "

Tersengih gadis itu dengan mata sepet .

"Goodmorning Princess " dicium dahi Dahlia lama . Gadis itu berpusing memandang kedepan . Membiarkan Iman memeluknya dari belakang .

"Baby ..look ! " teruja suara Dahlia menunding arah matahari terbit itu . Masing-masing melayan perasaan kagum terhadap ciptaan Ilahi .  Cukup indah tona warna saat itu .

Iman eratkan pelukkan dipinggang Dahlia .

"Beautiful.." bisiknya perlahan . Mata tak beralih dari memandang wajah Dahlia  yang tersenyum teruja dari tepi .

"Kan b ?! Cantik sangat ! Subhanallah " balasnya teruja . Kantuk tadi serta merta hilang .

"Yes princess , just like you.." laju Dahlia mengalih mata memandang Iman yang sedari tadi memandangnya tak lepas .

Hampir sekali wajah menyapa satu sama lain . Terasa hembusan nafas menyapa masing-masing .

Mata Iman bergerak dari bibir naik memandang lembut anak mata Dahlia .

"So fucking beautiful.."

Tersipu Dahlia menahan senyum . Pipi terasa bahang serta merta . Fikirnya Iman sedang memuji keindahan alam didepan rupanya dirinya yang dimaksudkan .

"Ehem ! Dah jum gerak ! Layan drama jejak kasih korang tak habis sampai esok" sampuk Adam yang sudah berlalu ke keretanya .

Iman mendengus kuat . Potong saja si Malaun ni ! Dahlia tergelak kecil .

"Jum sayang " ajak Iman . Dahlia terus masuk kedalam kereta . Ketiga-tiga kereta mewah itu mengaum dengan kuat .

Ah , bukan ada rumah pun disekitar sini . Satu persatu mula bergerak menuju ke rumah nenek Luna .

Setelah 20 minit seperti yang dikatakan Luna tadi , mereka tiba diperkarangan rumah kayu yang tidak terlalu usang dan mewah . Sedang-sedang saja . Terletak cantik dengan cat warna merah kehitaman .

(Sis nak cakap awal-awal . Sis tk tahu loghat N.Sembilan . So sis buat KL lah eh ? Maaf kalau ada readers N.Sembilan and ada yang tak puas hati)

"Ya Allah ! Bertuah punya budak ! Balik tak cakap ! Tengok-tengok dah melenggok kat sini "

Riuh tiba-tiba bila seorang wanita yang sudah separuh abad kalut menuruni tangga menyarung selipar .

Luna terus mendakap tubuh wanita itu . Dicium-cium pipi Luna .

Setelah itu, mereka berlima terus menyalami Tok Wan . Masing-masing ukit senyum dibibir .

Luna memeluk bahu Tok Wan dari sisi . berpaling menghadap mereka berlima .

"Ni kawan-kawan Una . Dari Kuala Lumpur  yang sebelah kanan tu Adam dan yang sebelah dia tu Isabella . Yang dua ni pula suami isteri , Iman dan Dahlia . Dan yang ni .."

"Tak payah nak kenal sangat . Tok Wan tahulah siapa dia . Hah Ian , terima kasih bawa balik Luna ni nak harapkan dia balik sendiri memang taklah ! Jasad Tok Wan dalam kubur nanti baru mai balik " bebel Tok Wan .

Luna sudah mencebik bibir .

"Apalah Tok Wan cakap macam tu pula.."

Feng mengosok leher . Sebenarnya , dah banyak kali dia berhubung dengan Tok Wan jadi mestilah Tok Wan mengenalinya .

"Hah , mai masuk meh . Berdiri dekat sini bukan boleh apa . Dah meh , nanti Wan tunjuk bilik kamu semua " Tok Wan berpusing menaiki tangga .

Yang mengikut langkah Tok Wan hanya Isabella , Luna dan Dahlia . Yang lelaki pula menuju ke boot belakang mengambil beg pakaian pasangan .

"Rehatlah dulu . Hah Una , petang nanti bawa diorang jalan-jalan " ujar Tok Wan sebelum dipersetujui idea itu oleh semua .

Masing-masing berlalu ke bilik . Iman sudah semestinya dengan Dahlia . Manakala Feng dan Adam sebilik begitu juga dengan Luna dan Isabella . Aip belum halal !

"Argh , penatnya sayang " Iman bergeliat diatas katil bujang itu . Dahlia hanya tersenyum menggeleng .

"B tidurlah dulu . Sayang nak siapkan baju" ujar Dahlia yang sudah bersimpuh disisi beg pakaian mereka .

"Sayang jangan pergi mana-mana tau ? " pesan Iman hanya disambut dengan anggukan Dahlia .

Iman perhati gerak geri Dahlia hingga terlena . Usai siap menyusun baju yang akan dipakai hari , Dahlia merebahkan diri disebelah Iman yang tidur lena .

Jari berlari bermain diwajah lelaki ini .

Cukup sempurna . Akhirnya dia turut terlelap mendakap erat tubuh sasa itu .

- - - - -

IMAN dengan cemas berulang alik dari tandas ke bilik kemudian ke tandas semula . Dahlia yang dari tadi muntah-muntah benar mencemaskan hati .

Dia menggosok belakang Dahlia yang makin galak memuntahi isi perutnya .

"Sayang , dah lah tu . Air je . Nanti tak larat" lembut namun terselit nada kalut .

Dahlia memuntahkan yang terakhir sebelum berkumur . Dia berpaling dan mendakap Iman .

"Tak larat.." rengeknya ditepi telinga Iman . Sayu mendengar suara Dahlia yang benar-benar keletihan itu .

"Hah ! Biasalah tu , pembawa budak . " sampuk Tok Wan yang muncul dari atas .

"Pergi bawa dia naik atas . Nanti Tok Wan buat susu segar campur madu . Bagus untuk muntah-muntah ni . Ya ? Pergi " Iman mengangguk kecil berterima kasih kepada Tok Wan . Dicempung tubuh genit itu ke bilik .

Tadi muntah-muntah ni dah tidur ? Iman memggeleng kecil . Dahi Dahlia yang terlena sebaik saja diletakkan diatas katil dikucup .

"Janganlah sakit sayang..kau buat aku risau " keluh Iman dihujung ayat . Sakit dirinya melihat Dahlia yang kesakitan . Kalau boleh dipindahkan sakit itu pada dia , dia rela .

"Iman , ni hah susu " Tok Wan masuk kedalam bilik dengan menampung segelas susu yang dicampur madu .

Iman sekali lagi berterima kasih menyambut gelas susu itu sebelum mengejutkan Dahlia .

"Bangun sayang , drink this first " terkebil-kebil Dahlia bangun . Bersandar dikepala katil dengan mata yang masih terpejam .

Susu itu dihalakan ke bibir Dahlia sebelum diteguk hingga habis . Terbuntang mata Iman melihat gelas ditangan yang sudah kosong .

Dahlia mana suka minum susu ! Berilah barang yang digilai wanita sekarang pun dia tolak mentah-mentah . Tapi susu segar campur madu Tok Wan diminum hingga habis . Wah mujarab betul !

"Tidurlah , nanti petang aku kejutkan " Dahlia angguk sebelum menarik Iman berbaring sekali .

Dia mengiring ke kiri memeluk Iman . Wajahnya terlekat dileher Iman . Iman menepuk punggung Dahlia seakan mendodoi hingga dia juga terlena .

Jangan sakit macam ni Sayang , aku tak kuat

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 18

Continue Reading

You'll Also Like

133K 4.5K 40
By: yanaablossom Take note! -Imaginasi semata-mata -asli dari otak saya -jangan lah tiru,karya saya mana lah hebat mana sampai orang nak tiru -baca j...
689 90 16
"Trust me my little heart, I am not gonna let you go from my life" - Enrique Bashari. Enrique Bashari seorang usahawan yang berjaya. Mempunyai segal...
ALYSA✔️ By cah

Teen Fiction

895K 36.1K 48
Hilman Zavirel pemuda kacukkan yang sangat terkenal dan mempunyai perniagaan sendiri semasa usianya masih muda. Melihat Aleeya Alysa pada hari perta...
674K 44.5K 62
-"I don't need a perfect one, I just need who can treat me like I'm the only one"- ---- DAYHANI Dyanah. Kata orang dia seperti...