My Date [knb]

By KimikoCtz17

50.9K 3.8K 397

Cerita sederhana dengan chara KNB yang dibuat semenarik mungkin untuk fangirls ❤ Just read and enjoy~ Don't f... More

[A/N]
My Kuroko Tetsuya
Come On!{Aniki! Akashi x Imouto!Innocent! Reader // Slight Kuroko x Reader}
My Best Day (Akashi x Reader)
Komitmen [ Kise x Reader ]
My Diary About You { Akashi x Reader }
Don't Be Like That! { Aomine x Reader }
Thank You { Kuroko x Reader }
Tsundere-kun~ { Midorima x Reader }
Switch { Kagami x Reader } | Part 1
Switch? { Kagami x Reader }| Part 2
Valentine {Murasakibara x Reader}
Thank You For Your Love {Aomine x Reader} |Part 1
Thank You For Your Love {Aomine x Reader} |Part 2
Lebih Indah { Nijimura x Reader }
Badboy or Goodboy? {Nash Gold Jr x Reader}
But You Didn't { Kise x Reader }
Badboy or Goodboy? { Nash Gold Jr x Reader } |Part 2
Jealous { Akashi x Reader }
Game { Aomine x Reader}
The Tragedy [ Christmas Edition ]
Senpai~ | Kise x Reader
Koi no Yokan [Aomine x Reader]
GOOD BOYFIE [Midorima Shintaro x Reader]

Bake Date? {Murasakibara x Reader}

654 59 8
By KimikoCtz17

Request from syp_ibgdrgn_svt

(Sorry kalo ada typo)


-------------------------

"[y/n]-chin~~~ aku lapar."

"[y/n]-chin~ buatkan aku sesuatu.."

"[y/n]-chin~ berhentilah menonton TV.."

"[y/n]-chin cepat-"

"ATSUSHI!" [y/n] menatap Murasakibara dengan death glarenya, sedang yang ditatap masih asik menarik baju [y/n].

"Bisakah kau diam? Aku sedang menonton disini.."

"Tidak! Aku lapar~" Sungut Murasakibara sambil meletakkan kepalanya di atas perut [y/n] yang sedang tidur diatas sofa.

"Kalau begitu makan saja Atsushi.. Sarapan tadi pagi masih ada." [y/n] menghela nafas dan kembali menonton.

"Aku mau makan kue~" Murasakibara menggelengkan kepalanya.

"Jangan manja Atsushi." Hening sejenak. [y/n] yang merasa ganjal pun menatap Murasakibara yang masih meletakan kepalanya di atas perutnya. Tak lama kemudian, Murasakibara berdiri dan mengangkat [y/n] diatas bahunya.

"Oi Atsushi!! Apa yang kau lakukan! Turunkan aku!!" Murasakibara tidak mendengarkan perkataan [y/n] dan mulai berjalan ke dapur. 

Sesampainya disana, Murasakibara menurunkan [y/n] dan mengambil apron yang berada di gantungan dekat kulkas. Ia pun menyodorkan apron itu kepada [y/n].

"Huh.. Baiklah." [y/n] menerima apron tersebut dan memakainya. Dalam hati terlihat Murasakibara yang sedang bergoyang.

"Jadi? Apa yang kau inginkan?" Tanya [y/n] sambil mengambil beberapa alat untuk memasak.

Murasakibara berpikir sebentar, "Hari ini aku ingin memakan sesuatu yang manis. Bisakah [y/n]-chin membuatkanku kue?"

"Kau selalu makan yang manis Atsushi. Kau tidak takut diabetes huh?"

'Pantas saja kau selalu imut Atsushi'

Murasakibara menggelengkan kepalanya. "Untuk apa takut diabetes? Akashi-chin lebih menakutkan tau.."

[y/n] menganggukkan kepalanya, setuju dengan Murasakibara. Ia pun mengambil bahan-bahan dasar untuk membuat kue. "Kau mau kue apa?"

"Kue apa saja [y/n]-chin. Yang penting manis dan [y/n]-chin yang membuatnya."

[y/n] tersenyum lembut dan memeluk Murasakibara sesaat. Setelah itu pun ia mengikat dengan kuat apron yang dipakainya dan berteriak, "Ayo kita mulai!"


------------


"Atsushi, bisakah kau mengambil gula?" Pinta [y/n] sambil mengaduk adonan.

Murasakibara menganggukkan kepalanya dan berjalan mengambil gula yang berada di atas kulkas. Kemudian ia memberikannya kepada [y/n]. [y/n] menggumam terima kasih dan memasukkan gula secukupnya. Murasakibara memutuskan berdiri dan memperhatikkan [y/n].

Entahlah apa yang tengah dipikirkan Murasakibara. Ia terlihat begitu tekun memandangi [y/n]. Sampai [y/n] sendiri terlihat salah tingkah dengan wajah memerah.

"Apa yang sedang kau lakukan Atsushi? Berhenti memandangiku." ujar [y/n] yang masih berusaha fokus mengaduk adonannya.

"Aku sedang memandangi [y/n]-chin dan aku tidak mau berhenti."

Atsushi yang berdiri tegak mulai merasa lelah. Ia pun berjalan menuju ke arah meja makan. [y/n] menghela nafas lega, kembali melanjutkan aktivitasnya. Namun ia kemudian berhenti dan melihat ke arah kirinya. Murasakibara tengah duduk di sebuah kursi yang sepertinya baru saja ia ambil. Posisinya yang tidak jauh -dekat bahkan- dengan tangan yang berada di atas konter menopang kepalanya. Ia kemudian tersenyum tipis, merasa bahwa posisinya sangat strategis untuk menatap [y/n].

'Sejak kapan Atsushi seperti ini?'

Sangat jarang Murasakibara bersikap seperti ini. Biasanya ia hanya duduk di kursi meja makan dan tak lama kemudian dia pasti tertidur. Tapi kali ini berbeda.

Dengan perasaan gelisah, [y/n] mengambil loyang untuk adonannya. Ia pun menuang adonan tersebut kedalam loyang dan berjalan ke arah oven. Ia memasukkan loyang tersebut dan mengatur waktu pada oven. Ketika selesai, ia pun menghela nafas.

'Sekarang giliran cream untuk kuenya.'

[y/n] berpikir sebentar dan berjalan ke arah Murasakibara.

"Atsushi.. Sekarang kau yang harus membuat creamnya."

Murasakibara mengerutkan dahinya dan duduk tegak (sedari tadi posisi duduknya hanya bertopang).

"Heee? Kenapa harus aku?"

"Loh, aku kan sudah selesai buat adonannya. Dan sekarang giliranmu supaya adil. Lagipula ini kan keinginanmu."

[y/n] memaksa Murasakibara untuk berdiri. Murasakibara pun menghela nafas dan berdiri. Ia melepaskan apron yang dipakai [y/n] dan memakainya. Ia pun mengikat rambutnya dan mulai membuat.

Kini giliran [y/n] yang duduk di kursi Murasakibara dan menopang dagunya. Ia memperhatikan setiap hal yang dilakukan Murasakibara. Bagaimana dengan cekatan ia memecahkan telur. Sesekali Murasakibara menyingkirkan rambutnya yang menganggu.

[y/n] tersenyum tipis dan kemudian menutup matanya. Tampaknya ia merasa mengantuk. [y/n] memutuskan untuk mengikuti keinginan tubuhnya yang menginginkan istirahat.


-----------------


"[y/n]-chin~ bangun~" [y/n] dengan perlahan membuka matanya. Ia merasakan tusukan lembut di pipinya. Rupanya itu jari Murasakibara. Ia pun duduk tegak dan meregangkan badannya. Ia menguap kemudian mengusap matanya.

"Ada apa Atsushi?" Tanya [y/n]. Atsushi menunjuk ke arah oven. "Adonannya sudah jadi." [y/n] menganggukkan kepala dan berjalan ke arah oven. Ia mengambil kue setengah jadi itu dan membawanya di atas meja makan.

"Mana creamnya Atsushi?" Murasakibara mengambil loyang yang berisikan creamnya. Ia menyodorkan cream tersebut ke [y/n]. [y/n] menerima dan mencicipi sedikit cream buatan Murasakibara.

"Hm~ Apa ini tidak terlalu manis Atsushi?" Tanya [y/n] sambil mengambil pisau palet. Murasakibara menggelengkan kepalanya. "Tidak.. Itu sudah pas menurutku."

'Dia benar-benar akan mendapatkan diabetes.'

[y/n] menggelengkan kepalanya, mengusir pemikiran tadi. Ia mengeluarkan kue itu dari loyang. Kemudian ia mengambil sebagian cream dengan pisau palet dan meratakannya di kue tersebut. Selama [y/n] meratakan cream di kue, Murasakibara terus mencolek cream dengan jarinya dan memakannya. [y/n] menyadari hal tersebut kemudian memukul tangan Murasakibara. Murasakibara meringis sakit kemudian cemberut.

[y/n] yang melihat itu tersenyum lembut. Ia mengambil sendok kecil dan mengambil sedikit cream manis itu dan menyuapinya pada Murasakibara. Murasakibara tersenyum dan memakannya.


-----------


"Akhirnya selesai!"

[y/n] bertepuk tangan melihat hasil karyanya.

Murasakibara ikut bertepuk tangan dan mengambil pisau, bersiap-siap untuk memotongnya. Akan tetapi sebelum itu [y/n] dengan sigap mengambil kue itu dan menjauhkannya dari Murasakibara.

"[y-n]-chin~ Kenapa diambil??" keluh Murasakibara. [y/n] menggelengkan kepalanya. "Atsushi, sebelum kita memakannya, kau harus membantuku membersihkan dapur ini."

"Tapi-"

"Tidak ada tapi! Kau harus membantuku. Kalau tidak, aku akan memakan kue ini sendiri." Murasakibara dengan sigap berlari mencari sapu. [y/n] tersenyum geli melihat antusias Murasakibara.

"Padahal ini hanya kue. Tapi.. Dia begitu semangat." gumam [y/n] sambil menatap Murasakibara yang tengah menyapu.


------------


"Itadakimasu!"

Murasakibara dan [y/n] mulai memakan kue manis tersebut. Bisa dilihat, Murasakibara dengan lahap memakan hampir semua kue. [y/n] yang hanya mendapatkan sedikit, terkekeh melihat Murasakibara.

"Pelan-pelan Atsushi. Kau seperti belum pernah memakan kue saja." [y/n] menyuapkan sesendok kue kedalam mulutnya.

'Hmm~ Lumayan.'

"Kue buatan [y/n]-chin yang paling enak. Aku menyukainya!" wajah [y/n] memerah.

"Kau selalu bilang begitu Atsushi. Menurutku biasa saja." Murasakibara menggelengkan kepalanya.

"Itu menurut [y/n]-chin. Tapi menurutku, masakanmu itu yang terbaik. Kalau bisa, memasak saja untukku sampai seumur hidup." [y/n] menundukkan kepalanya. Terlihat senyuman yang tak bisa ditahannya.

'Atsushi.. Dia terlihat begitu polos. Tapi secara tidak langsung, Atsushi mau aku selalu bersamanya sampai seumur hidup'

"Eh? [y/n]-chin baik-baik saja?" tanya Murasakibara. [y/n] menganggukkan kepalanya dan menatap Murasakibara. Ia maju perlahan dan mengecup pipi Murasakibara.

"Kau sangat imut Atsushi. Aku makin menyayangimu~" Ujar [y/n] dan kembali melanjutkan sesi makannya. Murasakibara sendiri terdiam dengan wajah memerah. Ia kemudian menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

"Aku juga, makin menyayangi [y/n]-chin!"






End


HAHAHA~ Akhirnya~

Entah kenapa Kimi merasa bebas.

Makasih para readerku yang kucintai *muachh*

Sekarang Kimi sang penguasa dunia akan kembali melayani kalian! Tunggu saja! *gak janji*

Btw, Sekarang Kimi lagi dengar lagunya Naruto T.T

Apa cuma Kimi disini yang rindu masa-masa dimana masih ada Naruto? Masa dimana setiap hari stay di Global buat nonton tuh anime. Kesal saat Naruto yang kecil udah tamat, dan saat tunggu yang Shippuden eh malah kembali ke episode yang masih awal *protes*

HAHAHA.. Biarkan Kimi galau disini, kalau ada yang mau request, dipersilahkan.. And makasih Akashi_Keytsu buat sarannya!! Kimi juga baru nyadar gaya tulisan Kimi yang sekarang udah beda. Kimi akan berusaha memperbaikinya!

Salam manis

KimikoCtz17 

Continue Reading

You'll Also Like

170K 1.3K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️
398K 29.5K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
130K 10.4K 83
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
108K 10.8K 23
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...