Little Secret (End)

By RinaAfina

1M 56K 2.9K

semua berawal dari pesta pernikahan sialan naruto yan membawa sasuke pada masalah yang akan ia emban suatu ha... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 12
Part 13
Part 14
Attention
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Epilogue
Author pov
Promosi
Promosi kembali

PART 11

23.3K 1.3K 48
By RinaAfina

Sakura menatap pria didepannya dengan raut wajah terkejut, "naruto nii-chan?"

"SAKURA-CHAAN", naruto berlari dan menerjang tubuh sakura, hingga belanjaan yang dipegangnya terjatuh,

triplet memekik heboh tatkala melihat, tomat-tomat merah kesayangan mereka bergelinding dibawah. mereka sibuk memunguti tomat tomat mereka.

"MAMAAAAA", seru mereka kesal.

haru menendang betis naruto tidak tanggung-tanggung, 

naruto langsung melepaskan pelukannya dia mengaduh kesakitan karena kakinya ditendang oleh haru, belum cukup tendangan sarada menambahkan dengan melempar tomatnya yang telah dia remas hingga keluar air kewajah naruto,

"YAK SARADA, kenapa dilempar tomatnya, kan sayang,.. ini pakai ini saja", yuki menyerahkan sebuah kentang pada sarada,

sarada melemparkan kentang tersebut tepat dikepala kuning naruto.

"harusnya kita beli nanas didalam, atau durian sekalian", interupsi haru.

"HEEEI KALIAAN", seru naruto murka, 

sakura tertawa lepas, melihat naruto menjadi objek siksaan anak-anaknya, "hahaha su-sudah naruto nii-chan, maafkan tingkah anak-anakku, yuki, sarada, haru, cepat minta maaf pada naruto jii-san",

sakura mengambil belanjaannya yang sempat terjatuh tadi, dia melihat anak-anaknya yang masih enggan meminta maaf, anak-anaknya memang sangat keras kepala.

"triplet!", tegur sakura.

dengan enggan mereka membungkukkan badan, "kami minta maaf jii-san", ucap mereka serentak.

"iya, paman memaafkan kalian", balas naruto yang masih kesal dengan ulah mereka.

"hallo sakura-chan", hinata menyapa sakura, dia menggendong boruto.

“hinata nee-chan halo, waah tumben kalian kesunaa, ada urusan apa nee-chan, nii-chan”, seru sakura ceria, dia senang bisa bertemu kembali dengan hinata dan naruto,

“tidak ada apa-apa sakura-chan, hanya menjenguk teman, aku tidak tahu kau sudah pindah dari kirigakure, kesunna menyusul kakakmu ya?”,

Sakura mengangguk, “begitulah, nii-chan kan tahu sendiri, aku tidak suka tinggal sendirian, sasori-nii disunna, sedangkan karin-nee, sibuk hidup berpindah-pindah, jadi aku memilih bersama sasori-nii saja disini”,

“begitukah, baguslah kalau begitu, oh iya, bagaimana keadaan kedua saudara merahmu itu?”,

“karin nee-chan sudah menetap di paris, dia menikah dengan orang sana, namanya sui-nii, orangnya sangat menyenangkan, dia juga sudah mempunyai anak sekarang, anaknya sangat lucu”,

Naruto terkejut dengan fakta baru karin saat ini, “agak sangsi mendengar karin mempunyai anak, mengingat orang itu paling tidak suka terlihat gemuk”,

“hahaha, kau benar nii-chan, kau tahu, saat dia dinyatakan hamil dia malah mengamuk memukuli suaminya, hingga sui-nii dirawat dirumah sakit karena dilempar vas bunga oleh nee-chan”,

Naruto bergidik membayangkan nasib suami karin, “karin memang mengerikan, lalu bagaimana dengan sasori, dia sudah menikah?”,

“hampir, dia akan menikah bulan depan nanti, lalu bagaimana denganmu nii-chan, si kuning  manis ini anakmu ya, waah dia sudah besar yah ”,

Naruto nyengir, “iya, namanya Namikaze Boruto, hey boy beri salam pada bibi sakura”,

Boruto mengangguk, dia membungkuk kepada sakura, “ohayo bibi”.

“waah pintarnyaa, dia juga tampan, mirip sepertimu, nii-chan”, pujinya.

“mata mama pasti bermasalah, mama butuh kaca mata, masak anak berambut kuning itu dibilang tampan”, celetuk sarada dengan jelas,

“tampanan juga haru”, timpal yuki
Haru mengangguk mengiyakan omongan kedua saudarinya.

Sakura yang mendengar celetukan mereka dengan AMAT SANGAT JELAS merasa malu sendiri, “anak-anak”, ancamnya lewat pelototan mata.

“kita salah lagi”, gerutu yuki sebal.

“mama aku lapaaar”, rengek sarada.

Naruto mengalihkan pandangannya pada ketiga bocah dihadapannya, “sakura-chan,..... mereka anak-anakmu?”, tanya naruto hati-hati

Sakura tersenyum, “begitulah”,

“anak kandung?”, tanya naruto kembali, dia agak sangsi melihat usia mereka yang sebaya dengan anaknya, mungkinkah sakura menikah muda?

Yuki, sarada dan haru tidak suka dengan pertanyaan naruto, “paman ini benar-benar bodoh, kalau kami bukan anak kandung mama, dari mana haru memiliki rambut pink mama dan mata mata hijauku berasal huh”, seru yuki emosi.

“anak-anak, jaga sopan santun kalian”, tegur sakura kembali.

“tapi maaa”, protes  mereka kembali.
Naruto masih diam mencerna omongan anak-anak ini

“maaf perkataan mereka nii-chan”,

Naruto nyengir kearah sakura, “tidak apa-apa sakura-chan..”,

naruto berjongkok didepan mereka bertiga, “jadi siapa nama kalian?”

Triplet saling berpandangan, mereka melakukan kontak mata, hingga akhirnya mereka mengangguk bersama-sama, yuki yang pertama mengulurkan tangan mungilnya,

“Haruno Yuki, Jii-san, maaf sudah menghinamu sebelumnya”. Yuki sedikit membungkuk sebagai permohonan maafnya.

Naruto tersenyum, dia mengulurkan tangannya kembali, dan disambut oleh tangan kecil sarada, “hn, Haruno Sarada yoroshiku”, dia menatap datar kearah naruto. Naruto sepertinya familiar dengan nada bicara sarada.

Lalu, terakhir dia menjabat tangan haru, “Haruno Haru Yoroshiku”,
Naruto mengacak surai pink haru,

dia mengamati wajah mereka bertiga, entah perasaannya saja, atau memang ketiganya mirip dengan seseorang yang baru saja dia jenguk a.k.a Sasuke. ‘tapi itu tidak mungkin, sakura mana mungkin mengenal sasuke-teme’, pikir naruto,

“apakah nii-chan dan nee-chan mau mampir keapartemenku, aku berencana untuk membuat makan siang untuk mereka”, tawar sakura.

Naruto mangut-mangut, “baiklah, aku juga sekalian ingin tahu dimana tempat tinggalmu, lagi pula, banyak yang harus kau jelaskan disini”, tatapan naruto berubah serius sekarang.
.
.
.
Sakura, naruto, hinata dan anak-anak mereka tengah berjalan menuju apartemen sakura, triplet dan boruto jalan didepan,

“hey, namamu boruto”, tanya haru berusaha ramah,

Boruto mengangguk, “nama kalian, haru,...”, dia menunjuk kearah haru, “yuki (dia menunjuk kearah sarada),”

Sarada mengalihkan telunjuk boruto kearah yuki, “kau salah menunjuk baka”,

Boruto merengut, “kalian kembar, susah untukku membedakan”, belanya.

“selain bodoh, kau juga rabun ternyata, kau tidak lihat mata kami berbeda”, tambah sarada.

“kau ini tidak bisa berbicara baik-baik ya”, sindir boruto yang kesal dengan omongan sarada.

Haru merangkul boruto, “sudahlah, maafkan sarada, mulutnya memang terkadang susah untuk dikontrol, jangan dimasukkan hati, sekarang kau sudah taukan perbedaan sarada dan yuki”,

Yuki yang merasa namanya dipanggil tersenyum kearah boruto, berbeda dengan sarada yang masih berwajah datar terhadapnya,

“sangat”, jawab boruto sambil menatap tajam kearah sarada. Sarada tak kalah menatap tajam kearah boruto.

Sakura memencet kode apartemen dilantai 6 gedung, mereka memasuki apartemen sakura dengan tertib,

“triplet, ganti seragam kalian , sementara menunggu mama memasak, kalian buat PR kalian terlebih dahulu”, suruh sakura.

Mereka bertiga mengangguk dan mulai berjalan kekamar mereka,

“aku bantu sakura-chan”, tawar hinata, sakura mengangguk, dia dan hinata menuju dapur apartemen yang menjadi satu dengan ruang makan.

Sementara naruto menjelajahi isi apartemen sakura, sedangkan boruto sudah duduk dengan nyaman disofa empuk sakura.

Beberapa menit kemudian triplet keluar membawa PR mereka masing-masing keruang tengah, mereka mengerjakan PR mereka bersama-sama. Boruto dan Naruto bergabung bersama Triplet.

“kalian rajin sekali”, celetuk Boruto yang melihat mereka bertiga masih serius dengan PR mereka.

Haru dan yuki menanggapi ucapan boruto dengan senyuman biasa, “itu sudah biasa bagi kami”, kata boruto yang masih berkutat dengan PR nya.

“kau harusnya meniru mereka bold, jangan hanya bermain games saja”, sindir naruto, “kalian kelas berapa?”, tanya naruto kepada triplet.

“aku dan sarada kelas satu jii-chan, kalau Haru-kun kelas dua”, jawab yuki dengan ceria.

“kalian tidak satu kelas?”,
Haru menggeleng, “aku  ikut kelas akselerasi jii-san, jadi satu tingkat diatas mereka”, pamer haru.

“waaah hebat”, puji naruto.

Mereka kembali berkutat dengan PR mereka, sesekali naruto membantu mengerjakan soal-soal yang dirasa sulit oleh triplet, boruto bertindak sebagai penonton yang baik disini, sesekali dia memang ikut nimbrung dalam menjawab PR yuki dan sarada, karena mereka satu tingkat, berbeda dengan haru. Haru sepertinya tidak mendapatkan masalah dalam mengerjakan soal-soalnya, bahakan dia terlihat menikmatinya.

Lima belas menit kemudian mereka semua dipanggil sakura untuk makan siang bersama, yuki, sarada dan haru memekik senang melihat makanan yang didominasi oleh olahan berbahan dasar tomat dimeja. Alis naruto semakin tertekuk dalam, ‘bahkan kesukaan merekapun terlihat sama’, pikirnya kembali.

Mereka makan dengan lahap, naruto dan boruto mendapatkan seporsi ramen khusus yang dibuatkan oleh hinata karena mereka tidak terlalu suka dengan tomat.

Setelah selesai makan, sakura dan hinata segera membereskan piring-piring kotor bekas makan mereka semua.

“sakura,.. bisa ikut aku sebentar”, suara naruto terdengar serius sekarang, hinata memberi intruksi untuk ikut bersama suaminya, sakura dengan enggan berjalan kearah kerja yang dia alih fungsikan sebagai perpuskaan bagi keluarga kecilnya.

Sakura dan naruto duduk dikursi didalam  ruangan,

“bisa kau jelaskan sekarang sakura”, tutut naruto tanpa mengalihkan pandangannya terhadap sakura.

Sakura menunduk, “apa yang ingin kau ketahui nii-san”, sakura merasa tekanan atmosfir yang amat terasa disini, dia merasa disidang kembali seperti 7 tahun silam, hanya berbeda subjek saja. Dulu sasori yang melakukan introgasi, sekarang naruto.

Sakura duduk dengan gelisah dibawah tatapan intimidasi naruto, hilang sudah naruto konyol, dia sangat tidak suka naruto mode serius seperti sekarang.

“apa kau sudah menikah?”, pertanyaan pertama naruto terlontar,

Sakura tegang dengan wajahnya yang telihat pias, dia menggeleng pelan.

Terdengar suara gemeletuk gigi yang beradu dari arah naruto, sekilas dapat dilihatnya tangan naruto yang terkepal dipangkuannya.

“siapa?”,naruto menekan sekuat mungkin suaranya agar tidak membuat sakura semakin ketakutan.

Sakura menggeleng pelan.

“APA MAKSUDMU SAKURA”, bentak naruto yang tidak bisa mengontrol emosinya kembali, “mengapa kau menggeleng, apa maksudnya HAH”,

Sakura merasa tubuhnya bergetar takut, matanya berkaca-kaca dibentak oleh naruto, “A-a-ku ti-tidak tahu nii-chan, sungguh, semua terjadi begitu saja, hiks... maaf tapi aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang”.

Naruto terlihat frustasi sekarang, dia menatap sakura kembali, “apakah lelaki itu tidak mau bertanggung jawab, hingga akhirnya kau membesarkan merka bertiga sendirian, katakan jika itu benar, maka aku tidak akan segan-segan untuk membunuh pria itu saat ini juga”,

Sakura kembali menggeleng, “tidak nii-chan, aku bahkan tidak tahu siapa dia”, dustanya, “dan dia juga sepertinya tidak tahu jika aku hamil hingga melahirkan anak-anakku nii-chan”.

Naruto memandang tidak percaya dengan ucapan sakura, “apa kau tidak berusaha untuk mencarinya sakura, ... ya tuhan mengapa kau begitu bodoh, kau membiarkan bajingan itu berkeliaran selama 7 tahun tanpa rasa bersalah karena meninggalkan benihnya padamu, sedangkan kau membesarkan anak-anakmu sendiri, dimana otakmu”. Cecar naruto.

“apakah sasori mengetahui keadaanmu saat pertama kali kau hamil, dia tidak mungkinkan berdiam diri saja sementara adiknya hamil diluar nikah, ku yakin kau mengandung mereka saat usiamu masih belasan tahun”,

“delapan belas tahun, aku melahirkan mereka saat usiaku delapan belas tahun”, sela sakura.

“ya tuhan, aku bahkan tidak bisa membayangkan dirimu melahirkan mereka bertiga diusia semuda itu. Usia mereka bahkan sebaya dengan boruto”, ucap naruto lirih,

“aku tahu, tapi aku mencintai mereka nii-chan, mereka darah dagingku, aku sangat menyayangi mereka, bahkan melebihi nyawaku sendiri, persetan dengan pria itu, dia hanya penyumbang DNA bagi ketiga buah hatiku, tapi dia bukanlah ayah dari anak-anakku, sejujurnya aku memang mengetahui siapa ayah dari triplet nii-chan, tetapi aku tidak mau untuk menikah dengan dia, aku bisa menghidupi ketiga putra-putriku sendiri, aku tidak butuh pertanggungjawaban dari pria itu”,ucap sakura berkeras hati,

Naruto mengangguk mengerti, “baiklah, semua keputusan ada padamu sakura-chan, aku sangat menyayangimu, maaf soal bentakanku tadi, aku hanya tidak bisa mengontrol diriku, dengar, kau sangat berharga bagiku sakura, kau sudah seperti adikku sendiri, aku akan mendukung apapun yang membuatmu bahagia, tapi kau juga harus ingat sakura, apa yang membuatmu bahagia belum tentu membuat anak-anakmu bahagia, mereka juga masih membutuhkan sosok ayah bagi mereka, aku bisa melihat itu dimata mereka”,

Sakura mengangguk mengerti , “aku tahu”. Jawabnya.

“kuharap kau memikirkan kembali ucapanku, setidaknya jika kau tidak mau bersama lelaki brengsek itu, kau cari sosok ayah baru untuk mereka, sosok yang bisa menerimamu dan anak-anakmu, kau pantas untuk bahagia sakura”, naruto memeluk sakura.

Sakura membalas pelukan naruto. “terima kasih nii-chan”,
.
.
Tak taukah mereka bahwa obrolan mereka telah didengar oleh tiga pasang kuping diluar ruangan
.
.
TBC
.
.
.

Yo mina apa kabar,  makasih buat vote and komen yang sebagian besar menagih lanjutan cerita

Nih kukasih buat kalian,  eh tungguin,  bentar lagi aku up kembali ok,  lagi ber benah dikit, 

Oh iya,  jangan lupa ninggalin jejak ya,  q pengen tau tanggapan kalian mengenai part kali ini oke

Bye bye semua

See you next chapter

Continue Reading

You'll Also Like

184K 18.2K 30
Aku melihatnya lagi pagi ini. Dia berjalan dengan penuh kharisma menuju pintu lift yang dikhususkan untuk petinggi perusahaan. Pemuda yang entah men...
513K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
90.6K 8.3K 25
So sad,Alexa play despacito
328K 18.8K 32
SasuSaku fanfiction (END) Kesalahan yang sangat fatal karena telah menaruh hati pada bajingan seperti Sasuke , seperti telah di butakan oleh cinta sa...