Every Heart That Loves

By snowyruby

27K 2.5K 132

Rated : M Main Cast: YUNJAE, etc. Summary: kesalah pahaman terjadi, membuat yunho harus berpura-pura menjadi... More

Bab: Dua
Bab: Tiga
Bab: Empat
Bab : Lima
Bab: Enam
Bab: tujuh
Bab: delapan
Bab: sembilan

Bab : Satu

5.3K 378 31
By snowyruby

Happy reading~~~~




Suasana pagi di apartemen milik Jung yunho terasa panas dan tegang, padahal mentari pagi baru merambat dari ufuk timur dengan malu-malu, tetesan embun masih membasahi bumi. Namun jauh berbeda dengan suasana di dalam ruang tamu apartemen mewah milik Jung yunho, pemilik Jung Corp. Salah satu dari tiga perusahaan terbesar dan paling maju di Korea selatan.

Jaejoong menyilangkan kedua tangannya di dada, duduk dengan gaya angkuh menatap kedua mahluk yang duduk di seberang sofa.

Jung yunho dan Kim jae kyung kakak dari Kim jaejoong menatap seorang wanita muda yang duduk menatap datar kearah mereka berdua.

" kau bercanda jae ? Mana mungkin aku mau menyetujui permintaanmu itu ! " jae kyung memandang adiknya dengan sorot penuh keterkejutan, tidak habis pikir dengan apa yang baru saja adiknya ucapkan beberapa menit lalu.

Jung yunho, satu-satunya pria di sana hanya mendesah pasrah, otot di tengkuknya mendadak kencang mendengar permintaan ekstrim adik dari kekasihnya.

" pikirkan kembali permintaanmu itu, siapa tahu tunanganmu akan segera kembali dan kalian berdua bisa bertemu dengan eomma dan appa Kim, orang tuamu." Yunho mencoba membujuk Jaejoong yang tampak tenang dan tidak goyah sama sekali.

Jaejoong tersenyum tipis, sangat tipis. Jika Yunho tidak teliti memperhatikan pergerakan dari lawan bicaranya, bisa di pastikan yunho tidak akan bisa melihat senyum yang jarang Jaejoong tampilkan kepada siapapun.

Jaejoong menggaruk pelan pelipisnya menggunakan jari telunjuknya. " kalian hanya perlu mengucapkan ya atau tidak, itu sangat mudah kan." Berujar datar pada saudari dan calon kakak iparnya.

Jae kyung bangkit, berjalan menghampiri Jaejoong, berkacak pinggang di hadapan adiknya. " kau gila ! Mana mungkin aku mau menyerahkan Yunho untuk kau jadikan pengganti tunanganmu yang mendadak pergi entah kemana, walaupun hal itu hanya sementara." Jae kyung tidak rela jika adiknya meminta Yunho yang notabene nya adalah kekasihnya, berpura-pura menjadi tunangan Jaejoong menggantikan choi siwon yang menghilang sejak dua hari lalu, dan sore nanti kedua orang tuanya memaksa ingin bertemu dengan tunangan Jaejoong.

Jaejoong memutar bola matanya malas. " jadi kalian tidak mau ? Baiklah." Sahut Jaejoong datar. Ia kemudian bangkit, menyampirkan tas branded miliknya di lengan kanannya.

Yunho merasa hanyut melihat penampilan adik dari kekasihnya yang jauh lebih modern ketimbang jae kyung.

Jae kyung menatap nyalang pada adiknya, Jaejoong sudah keterlaluan menurutnya.

" jangan salahkan aku jika hubungan kalian berakhir nanti malam saat kedua orang tua kita mengetahui bahwa anak pertamanya sudah tidak lagi perawan dan berkali-kali menggugurkan kandungannya hanya karena kekasih-kekasihmu yang dulu meninggalkanmu demi wanita lain." Jaejoong berujar datar, tidak ada raut apapun dari wajah ayu jaejoong. Ucapan Jaejoong sangat datar dan menusuk hati kakaknya.

Yunho terperangah, ia sungguh tidak tahu tentang masa lalu kekasihnya, seandainya Jaejoong tidak mengatakannya secara gamblang di hadapan mereka.

Jae kyung mendelik tajam, ia mencengkram lengan adiknya sendiri dengan sangat kuat, namun Jaejoong tetap tenang. " apa kau mengancamku ? Memangnya kau ini siapa huh ? Bahkan appa dan eomma sering mengabaikanmu." Teriak jae kyung murka, ia tidak mau Yunho sampai tahu masa lalunya yang kelam akibat pergaulan bebasnya saat masih kuliah dulu.

Jaejoong menghempas cengkraman kakaknya dari lengannya yang berwarna kemerahan karena kuatnya cengkraman tangan kakaknya, jae kyung terhuyung dan dengan sigap Yunho memeluk tubuh jae kyung sebelum tubuh itu menyentuh marmer yang dingin.

" aku berdiri dengan kekuatanku sendiri, aku memiliki segalanya dengan usaha dan hasil jerih payahku sendiri. Memangnya kau bisa apa, tanpa bantuan orang tuamu kau hanyalah sampah menjijikan." Kata-kata Jaejoong sangat tajam bak sebuah pedang yang paling tajam diantara yang tajam, menatap kakaknya dengan sorot dingin yang mampu membekukan apapun seperti gunung es.

Jaejoong berbalik pergi, berjalan dengan gaya anggun seperti biasanya. Rok mini yang di pakainya bergerak kesana kemari sesuai langkah kakinya yang terbalut high heels limited edition, meninggalkan apartemen Jung yunho.

Meninggalkan jae kyung dan yunho yang terdiam selepas kepergian Jaejoong dari hadapan mereka, pertama kali dalam hidupnya jae kyung melihat adiknya begitu kokoh dan dingin kepadanya, Jaejoong tidak pernah melawannya selama ini. Tapi kini berbeda, Kim jaejoong yang Sekarang seperti orang lain yang menyerupai adiknya.

Yunho sibuk dengan pikirannya sendiri, puluhan pertanyaan berkelebat di dalam kepalanya, namun ia mencoba tetap tenang di hadapan jae kyung yang sepertinya sangat kaget dengan sikap Jaejoong.

Brakk~~~

Jaejoong melempar tas mahal miliknya ke sudut kursi mobil miliknya, ia mencengkram stir mobil miliknya dengan kuat, buku-buku jarinya sampai memutih. " aku akan membuatmu menyesal karena selalu berlaku buruk padaku, kakak." Gumam Jaejoong dengan tajam. Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah seringaian berbahaya, tatapan matanya begitu dingin dan hampa.

Jaejoong menyalakan mesin mobil, menginjak pedal gas dengan sembarangan, mobil mewah miliknya melaju kencang membelai jalan raya yang mulai di padati kendaraan lain di pagi hari yang cerah berawan di Seoul.


Siwon duduk kaku di atas ranjangnya, kepalanya sangat pusing dan berdenyut sakit seperti sebuah bom yang akan segera meledak.

" haiiss ! " pekik siwon jengkel. Bagaimana tidak jengkel jika ibunya tiba-tiba meminta nya untuk pulang ke rumah orang tuanya lalu mengurungnya selama dua hari ini di dalam kamar yang biasa ia tempati saat berkunjung ke rumah orang tuanya di busan.

Siwon mengacak rambutnya dengan kasar, mulutnya tidak berhenti memaki ibunya yang sudah seenaknya mengurungnya seperti seekor hewan peliharaan. Ia harus segera kembali ke Seoul, ia ingin segera bertemu dengan jaejoong, tunangannya.

Siwon dan jaejoong bertunangan dua bulan lalu setelah berpacaran selama 2 tahun, mereka berdua bertunangan di rumah orang tua siwon mengingat kedua orang tua Jaejoong yang tidak peduli terhadap putri bungsunya yang kini memiliki sebuah perusahaan yang sedang maju dengan pesat.

Orang tua Jaejoong hanya peduli pada Kim jae kyung yang di elu-elukan banyak orang sebagai penerus Kim corp, namun siapa sangka jika putri pertama pasangan Kim joo won dan boa hanya mengandalkan kedudukan kedua orang tuanya, jae kyung tidak memiliki bakat apapun, jauh berbeda dengan jaejoong yang sangat pintar dan cerdas, juga handal dalam mendesain busana apapun. Oh sungguh orang tua yang tidak adil dan keliru dalam mendidik serta membagi kasih sayangnya kepada kedua anaknya.

" mengenaskan sekali hidupku ini. " oceh siwon sambil menatap nanar ponselnya di atas bantal, ponselnya mati karena sang ibu yang mengambil paksa baterai ponselnya.


Ceklek~~~~


Yoo ga eun membuka kunci pintu kamar putranya, masuk ke dalam kamar putra tunggalnya dengan sangat gesit supaya putranya yang badung itu tidak bisa kabur untuk kembali menemui Kim jaejoong, calon menantunya yang kini ia tidak menyetujui hubungan keduanya karena ia baru tahu bahwa ibu dari Kim jaejoong adalah kwon boa, musuhnya ketika di bangku kuliah dulu.

Ga eun menutup pintu kamar siwon, berjalan pelan menghampiri siwon yang hanya melirik malas kepadanya.

Ga eun duduk di samping putranya yang bermuram durja padanya. " berhenti memikirkan cara supaya kau dapat kembali menemui Jaejoong, ibu tidak menyetujui hubungan kalian berdua." Yoo ga eun keukeuh pada pendiriannya.

Siwon menatap datar pada wanita yang sudah berjasa dalam hidupnya. " ibu tidak bisa seperti itu, apa ibu tidak memikirkan perasaanku dan Jaejoong ?" Siwon berucap sopan kepada wanita di depannya, walau hatinya sangat kesal.

Ga eun tertawa mengejek. " aku tidak main-main dengan ucapanku, putuskan pertunanganmu dengan Jaejoong, tinggalkan dia, ibu tidak merestui hubunganmu dengannya, tidak setelah ibu tahu kalau dia anak kwon boa musuh ibu saat kuliah dulu." Ga eun berucap tegas tidak terbantahkan. Ia bangun, berdiri sebelum kemudian berjalan meninggalkan putranya seorang diri di kamar yang sunyi.

Siwon mengacak rambutnya, berteriak meluapkan kekesalan hatinya. " brengsek !" Umpat siwon penuh emosi.




Jaejoong menenggak wine dari gelas kecil di ruang kerjanya. Beberapa buku sketsa sudah terisi gambar tas dan busana model terbaru yang baru selesai ia desain, ia akan segera memproduksinya dalam waktu dekat.

Ponselnya bergetar, menandakan sebuah pesan masuk. Jaejoong membuka isi pesan tersebut dengan malas, itu pesan dari ibunya, memintanya untuk bertemu di cafe langganan ibunya Sekarang juga.





Jaejoong duduk dengan tenang, tatapan datar ia tujukan kepada ibu dan ayahnya yang duduk berhadapan dengannya di seberang meja cafe. Tatapan ibunya selalu mencemooh dirinya, seolah Jaejoong bukanlah anak kandungnya sendiri.

" jadi dimana tunanganmu itu, apa kau hanya membual?" Boa bertanya dengan nada menghina, Kim joo won selaku kepala keluarga hanya bisa diam melihat sikap istrinya yang tidak adil kepada anak bungsunya, boa tidak bisa di beri nasehat atau istrinya itu akan mendiamkannya selama seminggu.

Jaejoong tertawa, tawa sinis yang baru kali ini boa dan joo won dengar, tawa Jaejoong yang selalu di gunakan wanita itu kepada keluarganya. " aku tidak meminta kalian untuk mengetahui tentang kehidupanku, aku sudah terbiasa tanpa kalian, tidak seperti jae kyung yang manja dan selalu mengandalkan kalian." Jaejoong membalas ejekan ibunya dengan kata-kata yang tajam dan dingin.

Boa menggebrak meja, tersinggung karena ucapan Jaejoong. " dia berbeda, dia sangat spesial, dia lebih baik dari dirimu yang tidak berguna." Hinaan boa menyayat hati Jaejoong yang sudah terluka parah dan boa semakin membuat luka itu semakin dalam dengan ucapannya.

Jaejoong memijat pangkal hidungnya, mencondongkan setengah tubuhnya kearah orang tuanya. " lebih baik apa ? Dia tidak bisa hidup tanpa uang kalian, tidak bisa apa-apa. Lihat tas yang kau pakai itu nyonya kwon, itu tas hasil karyaku, moldir adalah perusahaan yang aku bangun tanpa bantuan kalian, aku bisa melakukan apapun dengan kekuatanku sendiri, aku adalah Kim jaejoong, jangan mengusikkuu jika kalian tidak ingin menerima akibatnya." Skak mat, boa mati kutu oleh kata-kata pedas dan tajam dari Jaejoong, hatinya bergetar, tidak menyangka jika tas kesayangannya adalah hasil karya putrinya yang selalu ia abaikan selama ini.

Joo won menggenggam tangan boa yang mengeluarkan keringat dingin. " jangan di teruskan, kita ini keluarga, jangan bertengkar lagi." Joo won berusaha menengahi perdebatan antara Jaejoong dan boa.

Boa mendecih mendengar nasehat suaminya. " aku tidak menyukainya karena selalu lebih unggul dari jae kyung." Geram boa menahan luapan emosinya.

Jaejoong menekan rasa ngilu yang mencengkram kuat jantungnya. " apakah aku bukan anak kalian, sehingga kalian selalu bersikap tidak adil padaku ? Aku tidak terkejut jika jawaban kalian adalah ya." Berujar tenang di hadapan kedua orang tuanya walaupun ia sudah sangat ingin menangis saat itu juga.

Boa memalingkan wajahnya kearah samping, menghindari tatapan Jaejoong yang seakan mampu mengulitinya hidup-hidup.

Joo won menelan ludahnya kasar, memandang Jaejoong dengan lembut. " ayah menyayangimu, kau jangan meragukan itu." Joo won tidak menjawab pertanyaan yang di ajukan Jaejoong, ia bangkit bersama boa, meninggalkan Jaejoong dalam sebuah tanda tanya besar.

" menyedihkan sekali " gumam Jaejoong selepas kepergian orang tuanya, air matanya dengan lancang mengalir keluar, menunjukan kelemahan dirinya.

Jaejoong memejamkan matanya, membiarkan tangisannya menguar, menunjukan sisi kelemahannya. Jaejoong membuka matanya saat merasakan sentuhan seseorang di pipinya, mengusap air matanya dengan lembut.

Tatapan Jaejoong kosong, tidak ada hasrat apapun saat menatap pria yang tanpa ijin darinya berani menyentuhnya, membuat pria yang berstatus sebagai kekasih dari kakaknya melihat kelemahannya.

" jangan di tahan, lebih baik kau mengeluarkan semua kesedihan dan kekesalan hatimu, itu akan membuatmu jauh lebih baik setelahnya." Yunho berujar bijak, tersenyum hangat memandang Jaejoong yang terperangah menatapnya.

Jaejoong menampik tangan Yunho, mengusap kasar pipinya yang basah oleh air matanya. " jangan ikut campur." Ucap jaejoong dingin.

Yunho terkekeh pelan. " aku akan berpura-pura menjadi tunanganmu, aku menyetujui nya." Ucap yunho tiba-tiba, entah kenapa hatinya ingin membantu wanita di hadapannya. Ia merasa ada getaran aneh yang menyenangkan setiap kali bertatap muka dengan Jaejoong, adik Kim jae kyung kekasihnya.

Jaejoong tidak terkejut, ia malah tertawa sinis. " jangan mengasihaniku, aku tahu kau sudah melihat semuanya." Jaejoong tidak terima saat siapapun menolongnya karena merasa kasihan padanya.

Yunho menggeleng, masih memasang senyum di bibir hati miliknya. " aku memang melihat dan mendengar semua percakapanmu dengan kedua orang tuamu, tapi aku tidak kasihan padamu, aku hanya ingin membantumu, bukankah kau yang memintanya sendiri." Yunho dengan santai mengucapkannya, mengabaikan tatapan menyelidik dari jaejoong.

Jaejoong memilih menutup mulutnya, pikirannya masih kacau, orang tuanya sudah sangat keterlaluan dan ia tidak mau mengabaikan perasaannya yang sering di sakit oleh keluarganya sendiri. " kalian akan mendapatkan balasan atas semua rasa sakitku." Batin jaejoong penuh tekad.



Jaejoong dan yunho berdiri di pinggir jalan, menunggu supir pribadi yunho yang sebentar lagi tiba untuk menjemput mereka pulang. Dress selutut warna putih milik jaejoong berkibar tertiup angin, menampilkan paha mulus Jaejoong. Yunho menarik pinggang jaejoong agar menempel padanya, Jaejoong hanya diam mendapat perlakuan seenaknya dari Yunho, ia hanya malas berdebat dengan pria itu.

Jae kyung memicingkan matanya melihat yunho berdekatan dengan adiknya, hatinya terasa terbakar. Jae kyung cemburu, ia tidak rela jika kekasihnya kini dekat dengan jaejoong, hanya dirinya seorang yang boleh bersama jung yunho, itulah yang ia pikirkan saat ini.

Jae kyung berdiri tepat di belakang yunho dan jaejoong, tangannya bersidekap, tatapannya sangat menusuk. " apa yang kau lakukan dengan kekasihku, kim jaejoong ?" Tanya jae kyung menginterupsi yunho dan Jaejoong yang tengah berdiri sambil sesekali melempar candaan, yunho tidak pernah sehumoris itu ketika dengannya.

Yunho dan Jaejoong membalik tubuhnya, menghadap jae kyung yang terlihat sangat marah. Yunho tampak gugup, jae kyung pasti salah paham padanya, tapi ia tidak tahu harus berbuat apa.

Jaejoong membalas tatapan kakaknya dengan datar, wajahnya tenang seperti suasana hatinya yang mendadak tenang saat bersama yunho. " kenapa ?" Jaejoong dengan polos atau berpura-pura polos di hadapan kakaknya, ia sangat menyukai ketika jae kyung marah, emosi wanita itu mudah terpancing.

Jae kyung menggeram marah, tatapan nyalang ia tujukan pada adiknya sendiri. " kau bilang kenapa ? Harusnya aku yang bertanya, apa yang kalian lakukan di belakangku huh ?" Pekik jae kyung yang tidak dapat mengontrol amarahnya, ia menerjang maju untuk memukul Jaejoong, namun dengan gesit jaejoong menahan lengan jae kyung yang hendak memukulnya.

Jaejoong mencengkram lengan jae kyung dengan sangat kuat sampai kakaknya berteriak kesakitan. " jangan pernah berniat untuk memukulku lagi, aku bisa berbuat hal yang lebih kejam, lebih dari yang kau bayangkan sendiri." Gigi Jaejoong bergemeletuk mengatakan ancamannya pada jae kyung yang sangat terkejut dengannya, hidup terpisah selama tujuh tahun membuat jaejoong jadi sosok yang kuat dan angkuh.

Jae kyung mengusap lengannya saat Jaejoong melepaskan cengkramannya, wajahnya memerah menahan amarah. " kau tidak bisa merebut yunho dariku, karena aku sudah sering menghabiskan malam dengan yunho. Kau tidak akan bisa mengalahkanku !!" Jae kyung berteriak lantang, membuka aibnya sendiri. Beberapa pejalan kaki yang kebetulan lewat menatap bingung kearahnya.

Yunho berdecih, merasa jengah dengan sikap kekanakkan kekasihnya. " jaga bicaramu jae kyung, kau ini putri konglomerat Kim, tidak pantas kau membuka aibmu di depan umum hanya karena rasa cemburu yang tidak beralasan, kau sama saja membuka aibku." Yunho berdesis tajam, ia merasa malu memiliki kekasih yang kekanakkan seperti jae kyung.

Jae kyung terperangah, tidak menyangka yunho akan mengatakan hal itu kepadanya, ia merasa tersinggung dengan kata-kata kekasihnya. " kau membela wanita tidak berguna ini di banding aku, begitu yun?" Jae kyung tidak percaya. Yunho tidak pernah bersikap kasar kepadanya selama ini.

Yunho membuang nafasnya kesal, emosinya terpancing hanya karena berhadapan dengan sifat egois jae kyung.

Jaejoong tertawa, menertawakan kebodohan kakaknya. " kau tidak percaya pada kekasihmu sendiri ? Kau memang egois, itulah kau kakak, selalu. Aku tidak akan merengek atau menangis hanya karena tidak mendapatkan apa yang ku mau, aku justru merasa terpacu untuk bisa mendapatkannya dengan caraku sendiri, kita memang jauh berbeda kakak, kau selalu di bawahku." Jaejoong sangat jelas menghina dan melecehkan kakaknya di depan mata yunho sendiri, ia tidak peduli.

Jaejoong berjalan meninggalkan jae kyung yang menangis, jurus andalannya agar membuat Yunho luluh. Berjalan tergesa saat melihat mobil temannya berhenti dan berteriak mengajaknya pulang bersama.

Yunho menekan keinginannya untuk memarahi wanita di hadapannya saat ini, wajahnya terlihat tak bersahabat. " aku tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga kalian, tapi aku menyetujui kata-kata Jaejoong barusan, kau manja dan egois. Aku lelah jika kau terus bersikap seperti ini, aku tidak bisa mempertahankanmu lebih lama lagi jika sikapmu masih seperti ini, jangan temui aku sampai kau menyadari kesalahanmu." Yunho mengeluarkan ultimatumnya. Jae kyung bergetar ketakutan, ia tidak mau berpisah dari yunho, pria yang selalu memberi nya barang-barang mewah kesukaannya.

Yunho kemudian masuk ke dalam mobilnya, duduk di kursi penumpang lalu menutup pintu mobilnya dengan kencang, tidak mengajak kekasihnya untuk pulang bersama. Ia merasa bersalah karena sudah membuat jaejoong tersakiti karena sikap jae kyung tang termakan api cemburu.

Mobil Yunho melaju meninggalkan jae kyung dengan segala rasa penyesalannya yang membuatnya sulit berpikir jernih.



TBC

Ada yang suka? Kalo ada bakalan aku lanjutin, wkwkwk

Vommentnya jangan lupa ya...

Continue Reading

You'll Also Like

776K 74.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
3.4M 26.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
2.4M 35.8K 49
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
8.8K 597 3
🔞 Seungchan Omegaverse/Aboverse Dokter mengatakan Byungchan adalah beta, jadi dia mempecayainya dan hidup sebagai beta. Tapi ternyata bahkan ahli pu...