Pilih Aku [Selesai]

By Kyperr

7.7K 704 41

Baginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. '... More

sinopsis
S a t u
2|°
3|°
4|°
5|°
Dua
7|°
8|°
9|°
10|°
Tiga
12|°
13|°
14|°
15|°
Empat
17|°
18|°
19|°
20|°
Lima
23|°
24|°
25|°
Enam
27|°
28|°
29|°
30|°
31|°
32|°
33|°
34|°
35|°- End

22|°

126 22 4
By Kyperr

Ulangan semester ganjil telai usai membuat seluruh siswa SMA Angkasa bisa bernafas dengan lega. Tinggal menunggu saat-saat pembagian rapot lalu liburan semesteran pun menanti mereka.

Setelah selesainya ulangan membuat kelas sering mengalami free class. Contoh seperti sekarang walau belum saatnya istirahat tapi koridor sekolah sudah banyak dipenuhi oleh siswa yang berlalu lalang.

Dengan free class ini tentu dimanfaatkan bagi anak osis juga beberapa dari anak ekstrakurikuler untuk menyiapkan acara terakhir mereka pensi.

Bahkan Kiky kini sudah duduk manis didepan monitor. Suasana ruang Osis kali ini begitu ramai oleh orang-orang yang keluar masuk ruangan ini.

"Ky, proposal lomba eskul gue dimana?".

Kiky mengalihkan pandangannya lalu melihat rak tinggi yang berisi berbagai box file.
"Kayaknya yang di box file warna biru itu deh, yang di kedua"

Anggi yang bertanya pun langsung mengangguk paham membuat Kiky kembali menatap layar monitornya.

Tring.. Tring..

Bel istirahat berbunyi yang hanya diacuhkan oleh mereka. Lagi pula toh, mereka sudah istirahat dari tadi.

"Woi, gue mau beli rujak pada mau gak? ". Ucap Toman membuat semua orang yang ada diruangan ini langsung menoleh dan sedetik kemudian langsung ribut menyahuti kalau mereka mau.

"Ya udah patungan dua ribu-dua ribu. Yog, tagihin gih". Perintahnya pada Yoga.

Yoga dengan patuh menuruti perintah Toman. Sampai dirinya yang mendapat giliran.

"Ky, mau beli gak? "

Kiky tanpa menoleh dari monitornya ia merogoh uang yang ada disaku bajunya.
"Nih". Setelah menerima uang itu Yoga langsung beranjak pergi.

Sebenernya tidak hanya pensi yang sedang ia siapkan masih ada agenda lain seperti class meeting dan pemilihan ketua Osis baru.

Lingga?. Oh ya pria itu tidak bisa mendampingi yang lain begitu juga dengan Kathrin karena dua sejoli itu tengah menyiapkan untuk olimpiade matematika dan fisika ditambah debat bahasa inggris yang akan mereka hadapi. Jadi semua tugas kini dialihkan kedirinya.

Tak berapa lama dua pria kocag itu datang kembali dengan satu bungkus besar berisi pesanan mereka.
"Rujaknya nih". Teriaknya.

Kiky yang tadi fokus dengan layar monitornya pun mendongak lalu menghela nafas dan berdiri.

Mungkin makan dulu deh.

••••

"Masuk Kath". Perintah Lingga.

"Enggak. Gue tunggu disini sampe lu pergi"

"Kath... ". Desis Lingga.

"Iya-iya bawel ya". Lingga hanya menatap malas sebagai sahutannya. "Ya udah hati-hati". Lanjut Kathrin.

Lalu perempuan itu memasuki rumahnya dan tak terlihat lagi ketika gerbang tinggi itu tertutup rapat.

Lingga menghela nafasnya yang terasa lelah. Ia melirik jamnya yang menunjukan pukul 19.30.

Seharian ini dirinya dan Kathrin menghabiskan waktu dirumah Miss Laras untuk bimbingan lomba yang akan mereka hadapi.

Lingga berjalan kearah motornya. Tapi langkahnya terhenti ketika saku celananya bergetar. Ia merogohnya dan mengambil ponselnya. Nomor tidak dikenal yang menelponnya tapi ia tetap mengangkatnya.

"Assalamualaikum". Suara wanita dewasa disebrang sana membuat mulutnya bergerak terlebih lagi wanita itu mengucap salam.

"Waalaikumsallam"

"Ini Lingga ya? "

"Iya"

"Oh, ini Mamahnya Kiky". Lingga langsung mengkerutkan dahinya. "Nak Lingga, Kiky masih Osis ya? ".

"Enggak Tante. Kebetulan saya juga hari ini sama sekali belum ke Osis".

"Oh gitu ya". Ada nada kecewa disana.

"Ada apa ya Tante? "

"Itu, Kiky belum pulang. Hpnya juga gak aktif. Tapi ya udah kalo Kiky lagi gak sama Nak Lingga. Ya udah kalo gitu ma...

"Tunggu Tante. Biar saya yang cari Kiky Tante"

"Ah, gak usah. Lagi pula ini udah malem"

"Justru udah malem ini gak baik buat Kiky"

"Udah gak usah, nanti ngerepotin kamu"

"Gak kok Tante. Kebetulan saya lagi diluar biar saya coba cari dulu disekolah"

"Bener gak apa-apa? Gak ngerepotin kamu? "

"Gak Tante"

"Ya udah tolong ya, Tante takut Kiky kenapa-kenapa"

"Iya Tante"

"Kalo gitu Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam". Lingga menaruh ponselnya dan berjalan cepat kearah motornya.

Memakai helmnya dan menghidupkan mesin tanpa menunggu lama Lingga menjalankan motornya dengan cepat.

Dirinya memakirkan motornya dilahan parkiran yang kosong dengan kondisi sekolahnya yang gelap gulita. Dirinya melepaskan kaitan helmnya dan menaruhnya dikaca spion.

Dirinya pun turun dari motor dan berjalan kedalam sekolah yang hanya diterangi lampu berwarna keemasan sepanjang koridor sampai matanya melihat sosok perempuan berjalan dan berbelok memasuki ruangan yang sudah sangat ia hafal hampir tiga tahun ini.

Dirinya bergegas memasuki ruang Osis dan matanya langsung menangkap sosok perempuan sedang berdiri dengan kertas-kertas yang ada disana.

Dirinya langsung menghampiri Kiky dengan langkah tenang.
"Ngapain disini? "

Kiky terlonjak kaget mendengar suara begitu dingin masuk kedalam pendengarannya. Dirinya langsung gelagapan begitu matanya menatap mata hitam itu.

"Ngapain? ". Tanyanya ulang.

"I-itu a-aku nyelesaiin itu". Cicitnya.

"Pulang"

"Iya nanti aku pulang kalau ini udah selesai"

"Lu gak mau pulang? ". Ucap Lingga dengan sinis. "BISA GAK SIH LU GAK BIKIN ORANG KHAWATIR! NYUSAHIN TAHU GAK! ". Kiky mengerjapkan matanya yang terasa panas ketika mendengar bentakan Lingga untuk pertama kalinya. Sebelumnya Lingga tidak pernah seperti ini.

"Pulang". Kiky tetap menggeleng.

"Ky bisa gak. Gak usah nyusahin orang? Ka...

"Kalo aku nyusahin ya udah kamu jangan disini! Aku juga gak minta kamu kesini! ". Ucap Kiky dengan suara bergetar. Dirinya langsung duduk didepan Komputer. Satu air mata lolos dari matanya yang langsung ditepis dengan cepat.

Dirinya menatap layar komputernya dengan air mata menggenang dan berusaha mengkuatkan hatinya agar dirinya tidak menangis.

Tapi sialnya air matanya terus menetes yang langsung dengan cepat ia hapus. Segala bentuk kekecewaan dan rasa lelah membuat air mata adalah salah satu bentuk ungkapan darinya.

"Bangun Ky".

Kiky hanya bergeming dan mengacuhkan pria itu.

"Ky... ". Desisnya.

Kiky menghela nafas lalu mengusap matanya dan berdiri menatap pria dibelakangnya.

Pandangannya hanya menangkap dada bidang milik Lingga yang dibalut kaos hitam. Lalu tubuh pria itu mulai mendekat kearahnya tetapi dirinya hanya diam seribu bahasa.

Lingga menarik tubuh Kiky kedalam pelukannya mendekapnya dengan erat.

Kiky merasakan hangatnya pelukan ini. Rasa hangat ini malah membuat matanya kembali nanar tanpa bisa ditahan dirinya kembali menangis dalam diam. Menggigit bibirnya berusaha meredam suara isakannya.

Tangannya meremas kaos Lingga kala hatinya terasa sesak entah karena apa.
Lingga menjauhkan tubuhnya dan menatap perempuan yang didepannya.

"Lihat gue Ky". Kiky hanya diam terisak dengan kepala menunduk.

Lingga mengangkat dagunya lalu

Cup.

Lingga mengecup bibirnya singkat membuat tangisnya terhenti.

Dirinya menatap Lingga yang menunjukan tatapan lelah dan terluka.

"Gue gak suka lihat orang yang gue sayang nangis". Lingga mendekatkan wajahnya. "Maka dari itu, jangan nangis lagi Ky". Setelah mengucapkan itu Lingga memangut bibirnya menyecapnya dengan pelan dan lembut. Pria itu memejamkan matanya berusaha menimalisir perasaan yang ada dihatinya.

Kiky pun ikut memejamkan matanya mulai menikmati kecupan ini menumpahkan rasa cintanya yang ia pendam selama hampir tiga tahun ini.

Karena dirinya tahu hati pria itu bukan untuknya.

•••••

Kau tahu apa yang paling menyedihkan selama hidupku?
Yang paling menyedihkan adalah ketika cintamu selalu berada didekatmu namun kau tahu kalau dirimu sangat terlarang untuknya.

Continue Reading

You'll Also Like

5M 268K 60
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
2.4M 128K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
4.5M 270K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
336K 11.6K 26
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...