Forbidden Love

By SenarGitar

240K 9.9K 853

# REINA APRILLIA # Kau hadir dan memberi cahaya walau disisi paling gelap didalam hatiku Kau hadir dan aku mu... More

Part I
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
PART 8
PART 9
PART 10 (Flashback)
PART 11 (Memperbaiki Hati)
PART 12 (Pertemuan)
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33 ( 6 Month )
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
gxg

PART 39

1.8K 135 30
By SenarGitar

"Kenapa loe ??" tanya Bona setelah semua terasa lebih baik dari sebelumnya.

Meja-meja yang semula rapih, kini berantakan karna ulahku yang terbawa emosi.

Entah apa yang terjadi padaku sebenarnya. Emosi itu seakan membuatku menjadi sosok yang berbeda. Sosok menakutkan yang mungkin saja dapat melukai orang-orang disekelilingku.

"Sorry Bon. Gue emosi !!"

"Gue tau loe emosi, tapi apa yang bikin loe emosi ??"

Aku hanya menggeleng. Enggan menjelaskan apa yang telah terjadi padaku.

Dada ini masih terlalu sakit saat kembali mengingat tubuh yang kurindukan pergi menjauh dari pandanganku.

"Gara-gara Riana ??" tanya Bona tepat sasaran

"Tadi dia disini sama gue. Terus ada temen loe dateng dan nyamperin Riana. Gue ga tau apa yang mereka obrolin. Tapi setelah mereka ngobrol, Riana langsung pamit, mau ketemu loe katanya."

"Ohhh." kataku datar dan kembali menenggak beer yang Bona berikan padaku.

"Kalo loe abis ketemu Riana, kenapa loe bisa seemosi ini sihhh ?? Gila, idung gue patah kayanya nihh." katanya sambil terus mengompres batang hidungnya dengan es batu.

"Ga tau Bon, gue bingung."

"Ok-ok. Gue ga bakal maksa loe buat cerita kok." katanya dan ikut meminum beer yang sudah kuminum setengah.

Pikiran ini kembali terbang entah kemana. Mereka seakan sedang melayang-layang tak tau arah tujuan.

Riana yang kurindukan, kini sedang marah besar padaku karna ulah gila Monic. Bagaimana caranya diriku memperbaiki hubungan ini jika Riana saja sudah tak lagi mau membalas dan mengangkat telpon dariku !!

Andai saja ia tau kejadian sebenarnya, mungkin ia akan memaki-maki Monic dan bukan diriku. Tapi kenyataannya, Riana hanya mengetahui semua itu menurut sudut pandangnya yang ternyata salah.

Aku kembali menenggak botol beer lain yang masih penuh. Menghabiskannya dalan sekali teguk dan kemudian mengambil botol lain untuk kuhabiskan.

Semua masalah ini membuatku gila !! Masalah yang sudah memakan habis pikiran jernihku hingga membuat Bona yang harus menanggung akibatnya.

"Andai gue ga ngiyain omongan loe tentang si Nino waktu itu. Mungkin sekarang, hubungan gue sama Riana masih baik-baik aja !!

Andai gue sedikit egois sama perasaan gue, mungkin Riana ga akan ngejauh dari gue setelah ketenu Nino !!

Andai gue ga dengerin omongan loe Bon, mungkin sekarang gue masih bisa meluk Riana.

Tapi gue cuma bisa berandai-andai Bon. Karna kenyataannya, Riana udah ngejauh dari gue dan ditambah lagi hubungan gue bakal hancur lebur kaya cafe loe sekarang hahahahaaaa."

"Loe mabok Rei !!"

"Hahahhaaa, engga-engga. Gue ga mabok. Gue masih sadar. Mana ada orang mabok bisa ngerasain rasa sakit karna jatuh cinta hahahaaaa."

"Ayo balik, biar gue anter."

"Engga-engga. Gue masih pengen minum. Gue masih pengen disini. Cuma disini tempat yang ga ngingetin gue sama Riana."

"Ayo balik."

"Ahhh goblok. Malah ditempat ini ya awal mula gue harus kehilangan Riana. Gue emang goblok !!"

"Udah Rei, loe ngapain ngejedotin pala loe ke meja. Ayo balik !!"

"Ngapain loe peduli sama gue ?? Bukannya loe sepupunya Riana ?? Pergi aja loe sono yang jauh sama kaya sepupu loe yang pergi ninggalin gue."

"Mana kunci mobil loe !!"

"Gue sakit Bon, gue sakit. Gue butuh Riana sekarang. Gue ga bisa hidup tanpa dia Bon. Gue ga bisa !!"

"Iya gue tau, ayo pulang !!"

"Loe tau apa ?? Loe yang bikin gue sama Riana jadi kaya gini. Loe penyebab gue jauh sama Riana. Bangsat loe Bon !!"

"Pulang dulu ayo."

"Ga usah pegang-pegang gue loe !!"

.

# RIANA SUHANDI #

Hati ini seakan dipermainkan oleh cintanya !! Cinta yang seakan terasa benar saat bibir itu mengatakannya padaku. Tapi nyatanya, kali ini ia kembali mempermainkanku untuk kedua kalinya.

Ia seakan menarik ulur perasaanku yang amat sangat mencintainya.

Tak taukah ia betapa sakitnya hati ini saat ia yang kucintai berusaha mempertemukanku dengan seseorang yang dengan susah payah kuhindari kehadirannya.

Tak taukah ia betapa bimbangnya hati ini saat perasaan ini kembali kacau saat bertemu kembali dengan sosok yang sebelumnya mengukir memori indah dihati ini !!

Tapi kini setelah aku berusaha dengan susah payah melupakan pria itu demi dirinya dan berusaha memperbaiki hubungan yang sebelumnya terasa hampa ini demi hadirnya terasa sia-sia.

Kini ia yang kuperjuangkan telah menemukan tambatan hatinya yang baru !! Kini ia yang kupertahankan sedang mencium gadis lain tepat didepan mataku !!

Ini kah hasil dari perjuanganku melupakan Nino !! Ini kah hasil dari perjuanganku mempertahanku cintaku padanya !!

Jika iya !! Aku tak akan pernah mau berjuang demi gadis sepertinya !! Aku tak akan pernah mau bertahan demi rasa sakit yang ia ciptakan untukku.

Cinta yang selalu ia sampaikan selama ini ternyata hanya sebuah kata yang tak didasari dari hatinya. Cinta yang selalu ia tunjukan lewat sikapnya mungkin saja hanya sebuah rayuan agar aku semakin cinta padanya dan setelah itu ia akan meninggalkanku seperti saat ini !!

Ahhh Reiiiii...

Kenapa kau hadir dihidupku hanya untuk membuat hati ini kembali sakit !! Kenapa engkau datang sama halnya seperti Nino yang datang dan mengukir cinta itu hanya sebentar dan kemudian meninggalkannya bagai sebuah halte yang dijadian sebagai tempat singgah !!

Tak tau kah kau betapa sakitnya hati ini saat bibir yang biasa mengecup setiap inci wajahku kini sedang mencium bibir lain tepat didepan mataku !!

Hati ini hancur lebur dan tak berbentuk !! Hati ini berantakan dan tak mengerti harus bagaimana untuk menyatukannya kembali.

Aku sakit Rei, dan ini semua karna cintamu. Cinta yang ternyata hanya sebuah omong kosong !! Cinta yang hanya sebuah kata yang kubenci !!

"Halo." kataku menjawab telpon dari mas Bona.

"Dimana Ri ??"

"Rumah, kenapa mas ??"

"Gue dihotel deket cafe gue nih. Si Rei mabok parah, gue juga ga tau rumahnya dimana. Jadi gue bawa dia kesini dan......."

"Terus hubungannya sama aku apa ??" kataku memotong perkataan mas Bona.

"Lah, loe masih pacarnya kan ?? Urusin lah nihh pacar loe !!"

"Kan mas Bona yang bawa dia kesana. Mas Bona lah yang ngurusin dia. Kenapa jadi aku yang harus ngurusin dia !!"

"Loe mau gue di grebek karna berduaan dikamar sama dia !!"

"Aku ngantuk mas, mau tidur." kataku langsung mematikan sambungan telpon dari mas Bona.

Mematikan daya handphoneku dan menaruhnya diatas meja disamping tempat tidurku.

Aku terlalu malas walau hanya sekedar mendengar namanya.

Ingatan dikepala ini kembali memutar saat mata ini menatap dirinya sedang beeciuman dengan gadis lain. Hati ini kembali merasakan sakit karna semua omong kosong tentang cinta yang selalu ia katakan padaku.

Cinta itu omong kosong, dan cinta itu hanya membawa sakit hati. Sama seperti hadirnya yang kini juga membawa sakit hati yang sama seperti yang Nino pernah berikan padaku dulu.

Ini kah hasil dari perjuanganku melupakan Nino beberapa hari belakangan ini !! Ini kah hasil dari perenunganku selama beberapa hari ini !! Dan ini kah hasil dari perjuanganku untuk mempertahankan cinta yang salah ini !!

Kenapa harus sekarang Rei, kenapa !!!

Kenapa disaat aku sedang amat sangat merindukan hadirmu yang sudah berhari-hari sengaja tak kutemui, aku harus melihatmu sedang berciuman dengan gadis lain !!

Inikah balasannya ?? Balasan karna aku menghindarimu dan tak pernah membalas semua pesan singkatmu padaku !! Inikah balasannya, akan semua sikap dinginku yang terlalu marah karna dirimu membiarkanku kembali mencintai Nino seperti dulu !!

Tapi mengapa harus dengan cara ini !! Kenapa kau harus berciuman dengan wanita iti tepat didepan mataku, kenapa Rei ???

Inikah yang selalu kau bilang cinta !! Inikah yang selalu kau bilang kau tak pernah berhenti memikirkanku walau hanya sedetik !! Dan inikah yang selalu kau bilang kau mencintaiku hingga akhir nafasmu !!

.

Mata ini masih memperhatikan dirinya yang tertidur pulas dikasur. Sesekali ia mengigaukan namaku !! Menyebut namaku berulang kali dan kemudian kembali larut dalan tidurnya.

Entah mengapa aku begitu bodoh dan berada dikamar ini. Menghampirinya yang telah menyakiti hatiku dengan berciuman dengan gadis lain.

Mungkin aku memang sudah benar-benar gila karna cintanya !!

"Hmmmm"

Suaranya kini kembali bergema dikamar hotel yang mas Bona pesan. Sedikit bergeliat dan kemudian membuka matanya yang terus terpejam sepanjang malam.

Aku hanya diam dan memperhatikannya dari bangku yang tak jauh dari tempatnya tidur. Membiarkannya mengembalikan seluruh nyawanya.

"Riana. Wahhh, gue mimpi nih" katanya sambil menucek matanya super keras.

Seakan tak yakin bahwa yang ia liat benar-benar diriku !!

"Kamu beneran Riana ?? Wah kebanyakan minum nih gue." katanya sekali lagi.

Tapi kini ia sedang memukul-mukul kepalanya. Berusaha meyakinkan bahwa aku hanyalah halusinasi yang seakan terlihat nyata untuknya.

"Udah sadar ??" tanyaku yang dijawab dengan kekagetan yang terpancar jelas dari wajahnya.

"Riana, aku kangen." katanya dan langsung berlari menghampiriku.

Entah kemana sikap cueknya selama ini. Sekarang ia terlihat begitu manja dan terus menggenggam tanganku. Apakah secepat itu ia melupakan kekasihnya yang semalam ia cium dengan mesranya !!!

"Ya udah, aku pulang. Bisa pulang sendiri kan ??" kataku dan melepas pegangan tangannya.

Kembali bersikap tak acuh walau sebenarnya aku amat sangat ingin memeluk tubuhnya.

"Kamu ga boleh pergi, kamu ga boleh tinggalin aku lagi. Ga boleh !!" larangnya yang terdengar egois.

Egois karna ia menyurukku untuk terus berada disampingnya dengan rasa sakit yang ia berikan padaku.

Egois karna ia hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan diriku dan gadis yang ia cium semalam.

Egois karna..........

"Aku kangen kamu !!" katanya sambil memelukku.

Karna kaget ia tiba-tiba memelukku, aku langsung mencoba melepaskan peluknya. Peluk yang terasa begitu menyakitkan dihatiku. Peluk yang terasa dingin disetiap inci kulitku.

"Please jangan tinggalin aku Ri, aku ga bisa hidup tanpa kamu. Aku ga bisa Ri !!!"

"Hahahaaa, kamu tuh lucu ya !! Bisa-bisanya bilang ga bisa hidup tanpa aku setelah aku liat dengan mata kepala aku sendiri kamu lagi ciuman sama cewek lain !!"

"Yang semalem kamu liat itu ga seperti yang kamu pikirin !!"

"Ahhh kamu bener. Apa yang aku liat semalem itu ga seperti yang aku pikirin. Karna yang aku liat semalem itu sama seperti yang orang lain pikirin waktu liat kalian, sayang yang kamu bilang ke aku itu cuma omong kosong !!" kataku dan menghempaskan kedua tangan Rei dipundakku.

"Engga gitu Ri !! Dia yang maksa aku buat cium dia ??"

"Dan kamu mau ??? Hahahaaaa, gila ya. Pacar yang selalu aku pikir bakal setia sama aku, dengan gampangnya ciuman sama cewek lain. Dan sekarang, lagi-lagi dia bilang sayang yang udah amat jelas dia hianatin tepat didepan aku !! Kamu tuh sama aja sama yang lain, kamu tuh bangsat Rei !!"

Kini Rei diam dan kemudian duduk dengan santainya diujung ranjang. Tatapan matanya amat sangat dingin. Tatapan itu, seakan mennyayat-nyayat hatiku.

Ada senyum sinis yang terlihat samar diwajahnya. Senyum yang membuat suasana dikamar ini sedingin es.

"Hahahaaa, gue emang bangsat sih. Gue emang orang bangsat yang dengan bodohnya ngasih jalan buat pacar gue ketemu sama mantannya. Gue emang orang bangsat yang terus diam walau pacarnya pelan-pelan mulai menjauh dan ninggalin gue. Gue emang bangsat karna nyakitin sepupu sahabat gue yang gue tau banget dia suka gue. Harusnya semalem gue balik cium dia aja ya, biar kita sama-sama ngerasain sakit kaya apa yang loe kasih ke gue !!!" kata Rei sambil menatapku. Kembali ada senyum sinis yang terukir diujung bibirnya, namun kini senyum itu terlihat jelas dibanding sebelumnya. Dan kini ia benar-benar terlihat begitu menakutkan.

"Aku ga ninggalin kamu, aku cuma butuh waktu."

"Ahhh iya, loe emang butuh waktu. Loe butuh waktu buat ngeyakinin hati loe buat ninggalin gue !! Loe butuh waktu buat bisa berduan sama Nino. Ahhh iya, iya !! Maaf-maaf gue lupa kalo loe punya mantan yang emang ga pernah bisa pergi dari hati loe sepenuhnya kan."

"Maksud kamu ??"

"Ahhh ya udah lah, mungkin sekarang loe masih perlu waktu buat sendiri. Ohhh iya, tentang kejadian semalem tuh cewek yang nyium gue. Dan gue ga pernah nikmatin ciuman sama cewek lain selain sama loe. Tapi terserah sih, gue ga maksa loe buat percaya sama cewek bangsat kaya gue. Karna disini, cuma loe yang tersakiti. Dan gue, gue ga punya hati jadi ga akan pernah bisa tersakiti. Hahahaaaaa."

Aku diam, kata-kata Rei seakan menyakiti hatiku.

"Ya udah, gue pulang. Gue masih tau jalan pulang kok. Dannn, ahhh iya. Ini ada duit buat bayar kamar hotelnya. Makasih juga udah mau stay nemenin cewek bangsat kaya gue. Jaga diri ya." katanya sambil menyentuh sebelah pundakku singkat.

Aku menarik tangannya kuat. Berharap kami dapat menyelesaikan semua pembicaraan ini !!

"Kenapa lagi ??"

"Kamu yang kenapa Rei ?? Harusnya aku yang marah sama kamu. Kamu kan yang maksa aku buat ketemu Nino ?? Aku ga pernah minta kamu buat itu, kamu yang terus-terusan maksa aku waktu itu. Dan sekarang, kamu marah sama aku atas kesalahan yang kamu mulai sendiri. Sekarang kamu seneng udah nemuin aku sama Nino ?? Ini kan yang kamu mau ??"

"Ahh iya, disini cuma loe yang tersakiti. Dan gue, gue ga ada hak buat ngerasain sakit karna ini emang rasa sakit yang gue buat sendiri. Tapi Ri, apa loe tau ?? Demi nemuin loe sama Nino, gue harus ga tidur tiap malem buat ngeyakinin bahwa semua bakal baik-baik aja setelah pertemuan itu. Tapi nyatanya, loe menghilang. Loe pergi tanpa kabar. Dan gue tau, loe sering kerumahnya Nino buat ketemu dia kan ?? Tapi gue, gue masih berusaha diem dan tutup mata. Gue berusaha ga peduli karna gue percaya loe bakal balik lagi ke gue ?? Tapi apa, loe semakin ngejauh dari gue dan jarang bales chat gue. Dan menurut loe, gue ga sakit karna itu iya ?? Loe egois Ri, loe selalu terpaku sama perasaan loe sendiri dan ga peduli sama perasaan gue yang udah kaya orang gila waktu loe ga kasih kabar sedikitpun ke gue !!!"

"Iya aku egois, aku emang sering ke rumah Nino. Rasa sayang itu balik lagi, dan itu semua karna kamu Rei !! Karna kamu yang nemuin aku sama dia dan mengubah semua pandangan aku tentang Nino. Kamu yang buat rasa sayang itu balik lagi ketempatnya. Semua salah kamu Rei salah kamu !!"

"Iya, semua emang salah gue !!"

"Iya, kamu yang salah. Kamu yang buat semua ini berantakan. Dan kamu juga yang buat aku kembali mikir ulang apakah kamu bener-bener sayang sama aku atau engga !!"

"Jadi apa yang harus gue lakuin sekarang hah ??"

Rei menarik tanganku kencang. Membuat tubuhku jatuh bebas dikasur. Dengan kasar, Rei duduk diatas tubuhku. Mencium bibirku kasar dan menciumi telinga hingga leherku.

"Apa gue perlu lakuin hal ini dulu biar loe yakin kalo gue sayang sama loe !!" kata Rei dan kembali menciumku kasar.

Air matanya jatuh membasahi wajahku. Dan aku, aku benar-benar tak bisa bernafas karna apa yang ia lakukan padaku. Apakah gadis yang sedang menciumku ini benar-benar Rei yang aku kenal !!

"Atau gue perlu ngelakuin hal yang sama kaya yang loe lakuin sama Nino biar loe yakin kalo gue bener-bener cinta sama loe. Iya !!"

Rei mulai berusaha membuka kaos yang kupakai. Dan dengan sekuat tenaga aku berusaha untuk tak membiarkan Rei membuka kaosku. Rasa takut ini menjalar keseluruh tubuhku.

Rei seakan kesurupan !! Ia bukan seperti Rei yang kukenal dan kucintai !!

Aku mendorong tubuh Rei keras. Membantingnya kekasurku, dan beranjak bangun. Mencari sang oksigen yang sulit kudapatkan karna apa yang Rei lakukan padaku.

Rei diam, ia seakan kehilangan akal sehatnya. Aku yang ketakutan atas perlakuannya padaku hanya berdiri menjauh darinya.

Kamar berubah hening. Tak ada lagi teriak ketakutanku seperti sebelumnya. Yang terdengar sekarang hanya suara isak tangis yang tertahan dari kami berdua.

Rei masih tertidur diranjang. Pipinya basah oleh air mata. Entah apa yang ada dikepalanya kini. Aku seakan tak mengenal dirinya.

Aku yang mulai lemas, langsung menjatuhkan tubuhku kelantai. Mendudukkan diriku diatas lantai dingin yang seakan menusuk hingga kedalam hatiku.

Aku mengis dalam diam. Membiarkan ketakutanku pergi bersamaan dengan sang air mata yang keluar dengan begitu derasnya.

"Maaf Ri !!" katanya menghancurka keheningan dengan suara seraknya.

"Maaf karna gue ngelakuin hal gila itu ke loe !!" katanya sekali lagi.

Rei kembali diam, sesekali ia menghembuskan nafas beratnya yang terdengar jelas ditelingaku.

"1 hal yang perlu loe tau Ri. Gue pacarin loe karna gue bener-bener sayang dan Cinta sama loe. Bukan karna nafsu yang cuma mau nidurin badan loe kaya apa yang Nino lakuin ke loe dulu. Gue emang bangsat karna berusaha ngerelain pacar gue buat ketemu mantan pacar yang paling membekas dihati loe. Gue emang bego sampe bikin sepupu Genta suka sama gue dan ngelakuin hal gila kaya semalen. Tapi seenggaknya, gue ngelakuin ini karna gue ga mau orang yang gue sayang terus-terusan terjebak sama masa lalunya dan ngebiarin luka itu terus basah walau terlihat kering diluarnya. Gue cuma mau nyembuhin luka loe walaupun akhirnya gue tau kalo cara gue salah."

Aku diam dan masih terduduk didekat pintu, dan gadis itu entah apa yang ia lakukan sekarang. Aku hanya terus menunduk dan tak berani menatap wajahnya.

Ini adalah keadaan terburuk selama kami berpacaran. Ini adalah kesalah terburuk yang sama-sama telah kami lakukan.

Kami saling menyakiti satu dengan yang lainnya. Tapi kami sama-sama sedang berusaha mencari alasan bahwa rasa sakit kami masing-masing lah yang lebih sakit !!

Entah apa yang harus kulakukan sekarang !! Aku terlalu terbawa emosi untuk sekarang ini !! Aku terlalu ketakutan akan apa yang baru saja terjadi padaku.

"Maaf buat yang tadi. Gue tunggu dibawah, gue anter loe pulang !!" katanya sambil memberikan jaketnya dan menaruhnya dipundakku.

Aku sedikit bergeser dan membiarkannya keluar dari kamar. Ia meninggalkanku sendiri dengan rasa takut yang tak bisa kujelaskan sama sekali.

.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

677K 32.2K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
999K 49.2K 65
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
3.2M 264K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
5.9M 253K 57
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...