Little Secret (End)

By RinaAfina

1M 56K 2.9K

semua berawal dari pesta pernikahan sialan naruto yan membawa sasuke pada masalah yang akan ia emban suatu ha... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
PART 11
Part 12
Part 13
Part 14
Attention
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Epilogue
Author pov
Promosi
Promosi kembali

Part 5

28.8K 1.6K 105
By RinaAfina

part sebelumnya.....

"dua hari lalu, hotel namikaze, lantai 32, kamar Suite President".

sasuke menyeringai melihat sakura yang diam membatu, dia melangkah mendekatinya, wajahnya dia condongkan kearah samping kepala sakura, "I got's you", bisiknya tepat ditelinga sakura, dia menyeringai melihat tubuh itu tersentak kaget.

.

.

lanjut....

.

sasuke membalikkan tubuh sakura, sakura yang masih diambang batas kesadaran masih tidak merespon tindakan sasuke. sasuke menatap wajah pias itu, kedua tangannya menangkup pipi sakura, tatapannya melembut kala kedua mata emerald itu menatap takut kearahnya, dikecupnya kening gadisnya dengan sayang, lalu kecupannya berpindah pada kedua mata sakura, tangannya turun kebawah, menyusuri leher_ bahu _ lengan atas _ dan berakhir menggenggam jari mungil sakura, dia meremasnya pelan, sebelah tangannya lagi memeluk sakura. "aku mendapatkanmu cherry", ungkapnya, suaranya menandakan sebuah kelegaan besar pada dirinya, seakan semua urusan dan masalah yang ada pada dirinya musnah dan lenyap hanya dengan mendekap sakura, semua terasa utuh dan benar disini.

"kenapa?", suara sakura terasa lirih dipendengaran sasuke.

"hn", sasuke tersenyum menanggapi reaksi sakura yang dirasa masih syok karena bertemu dengannya.

sasuke melepaskan dekapannya wajahnya mengerut saat melihat wajah sakura, mata sakura kembali melotot, wajahnya mengeras, bibirnya menipis,

.

.

.

"DASSARR BAJINGAN BRENGSEK SIALAAAN,"

BUGH

"AARRGH"

sakura menendang kemaluan sasuke dengan tenaga ekstra

DUAK

ditambah dengan bogeman dipipi sasuke.

TAK

dan tendangan pada tulang kering  sasuke.

sasuke tersungkur dijalanan dengan menahan sakit pada tubuhnya.

"RASAKAN, DASAR KAU PENJAHAT KELAMIN", berseru kencang membuat orang-orang menatap kearah mereka, sasuke masih terbujur kaku dijalanan (*poor sasu). rasanya sakit sekali diarea pangkal pahanya, belum lagi kaki nya yang terasa mati rasa karena sakit yang berdenyut-denyut, jangan lupakan pipinya yang pasti membiru, 'gadisku benar-benar galak'

sakura berlari menjauhi sasuke yang masih tersungkur karena pukulan sakura. ayolah untuk bergerak saja rasanya sangat menyakitkan tahu.

terdengar tawa kerumunan dicafe tempat teman-temannya nongkrong tadi,

lihatlah wajah sai, sui, dan kiba yang tertawa terpingkal-pingkal melihat uchiha prodigi yang arogan dipermalukan oleh seorang ABG. 

'sialan, Auch...sakit sekali '

.

.

sakura langsung berlari  masuk kedalam hotel, dia memencet lift dengan tidak sabaran, setelah sampai dilantai kamarnya, dia langsung masuk kedalam kamar dan menguncinya

"Ya ampun ya ampun ya ampun, aku baru saja menganiyaya seseorang, kuharap dia baik-baik saja, akh tidak, dia pantas mendapatkannya, dasar penjahat kelamin, sekarang aku sudah tidak perawan lagi hweee... tapi bagaimana jika orang itu membalasku nanti, astaga aku bisa habis dari haruno sakura menjadi almarhum sakura, hweeee.... kami-samaaaa, ....niii-chaaaan aku harus bagaimanaaaa", heboh sakura didalam kamar, dia mondar mandir dengan gaya cacing kepanasan.

lalu dia berhenti bergerak, "aku harus meninggalakan konoha saat ini juga", putusnya langsung.

sakura langsung memesan tiket pesawat dengan tujuan suna untuk sore ini juga, dia tidak mau mengambil resiko untuk menunda keberangkatannya lagi, laki-laki itu menginap satu gedung dengannya, bisa saja laki-laki itu kini tengah menyuruh orang untuk melacak kamarnya saat ini, bisa gawat jika dia ditemukan olehnya nanti, 'kami-sama kenapa semuanya menjadi sangat runyam sekaaraaaang' , ayolah, apa yang bisa kau harapkan dari bocah 17 tahun yang baru saja lulus dari high school, nothing.

setelah mendapatkan tiket dari pemberlian online, sakura langsung bergegas untuk mengepak barang-barangnya, dia harus segera meninggalkan gedung secepat mungkin.

.

.

.

oke lanjut kita lihat keadaan sasuke yang kini tengah duduk diruang rawat rumah sakit, teman-teman sialannya yang tidak tega melihatnya teronggok dijalanan, mereka berinisiatif untuk membawanya kerumah sakit. tapi lihatlah wajah menjengkelkan  mereka, mereka tengah menahan tawa mati matian sampai kiba berwajah memerah karena menahan tawa yang dirasa akan sangat memekakkan telinga, mereka bertiga hanya menatap geli kearah uchiha bungsu ini yang tengah duduk diranjang rawat dengan sekantung es batu yang tengah dia pegang untuk mengompres adiknya yang terkena tendangan  maha dahsyat sakura.

'awas kau pinky sialan, akan kubalas kau nanti, lihat saja, kau tidak akan bisa lari dari uchiha, kau ... sialan ' umpat sasuke dalam hati, dia tidak mengindahkan ucappan dokter tentang dirinya yang harus berjalan menggunakan tongkat karena tulan keringnya yang membiru dan bengkak sehingga butuh tongkat untuk berjalan nantinya, 

setelah dokter  itu keluar, tertampanglah wajah puas ketiga manusia yang tengah tertawa pongah karena melihat sasuke yang teraniaya.

"bhaaahaha aku tidak menyangka hahaha uchiha sasuke yang terkenal arogan kini tengah pesakitan karena dihajar seorang gadis ABG hahaha", sai memperlihatkan wajah mengejeknya

"jagan lupakan teriakan gadis itu sai", tambah sui, "penjahat kelamin eh",

mereka serentak tertawa puas, 

sasuke mendecih tidak suka, "tertawalah, kujamin tidak akan ada hari esok untuk kalian"

mereka bertiga saling berpandangan. sedetik kemudian tawa mereka pecah bahkan lebih keras dari yang pertama.

"TEMEEE", 

suara cempreng naruto menginterupsi tawa ketiganya, sasuke terdorong kebelakang karena pelukan naruto yang tiba-tiba. di mendorong keras sahabat pirangnya yang seharusnya masih berbulan madu.

"kau menjijikan dobe", ucap sasuke sarkatris

pyar.... krenyes... krenyes....

kau dengar itu, suara hati naruto yang pecah plus di injak oleh sasuke, (*itu hati baaang, bukan rempeyek goreng*), lihatlah wajah naruto yang sudah hancur tak bersisah,... oke lupakan.... becanda.

"KAU JAHAAT SEKALI TEMEEE, AKU BELA-BELAIN UNTUK MENUNDA BULAN MADUKU HARI INI KARENA MENDENGAR KAU DIPUKULI PREMAN DIPINGGIR JALAN DAN MASUK RUMAH SAKIT, DAN INI BALASANMU, KAU JAHAAT, SAHABAT MACAM APA KAU",

hadoooh, suara naruto benar-benar polusi suara, telinga seluruh orang diruangan serasa berdengung mendengar adegan melankolis disini.

"kurasa telingaku berdarah", celetuk sui sambil mengorek telinganya.

"kau berlebihan naruto, dia baik-baik saja, kalau soal dia dikeroyok preman itu...", sai menggantungkan kalimatnya, dia melirik kearah sasuke yang tengah memberikan dead glare manisnya kearah sai, sai malah balik menyeringai kearah sasuke, seakan menantangnya, 

"kenapa sai, kenapa kau berbicara berbeli-belit, ceritakan padaku, kenapa teme babak belur begitu",

"itu bukan urusanmu dobe", sela sasuke terlebih dahulu. dia tidak sudi dipermalukan lebih dari ini, dia seorang uchiha, tidak ada yang boleh menertawakan seorang uchiha.

sekali lagi dia merutuki gadisnya yang kelewat buas, sialan.

sasuke mengeluarkan ponsel pintarnya, dia menelpone seseorang.

"hallo sasuke-sama", 

"hn, cepat kau cari seorang gadis yang berambut pink dihotel namikaze, seret dia kemari". perintah sasuke dengan suara rendah penuh penekanan, terlihat sekali dia tengah menahan amarahnya.

.

.

.

sakura tengah menggeret kopernya dengan susah payah, dia berjalan dengan hati-hati sambil menengok kesegala arah, seolah dia bisa bertemu lelaki ayam yang sialan tampan itu, dia menuju meja sesepsionis untuk chek out, lalu pandangannya dia arahkan kepintu keluar, saat itulah dia melihat rambut pantat ayam yang terlihat sangat menakutkan sekarang, dia bisa merasakan aura mencekam dari tubuh pria yang sialnya tampan itu, oh lihatlah dia berjalan dengan tertatih menggunakan tongkat, 'kurasa itu karena tendanganku, aku memang hebat' puji sakura pada diri sendiri, lalu mata jelaga itu menengok kearahnya, sakura melotot horor, dia segera memalingkan wajahnya, dia berdoa semoga tuan pantat ayam itu tidak mengenalinya.

dia bersyukur memakai rambut palsu berwarna coklat sebahu milik kakaknya, jangan lupakan kacamata hitamnya, hampir-hampir dia dikira orang buta dengan penampilannya yang maha freak, mana ada orang normal yang didalam ruangan memakai kacamata hitam besar, plus syal polkadotnya yang dia gunakan untuk menutupi wajahnya sesekali.

setelah mengurus chek outnya, sakura menghentikan sebuah taksi untuk mengantarkannya konoha airport, dia taksi mulai berjalan meninggalakan hotel namikaze. dia bernapas lega, dia berharap tidak akan bertemu lelaki itu selamanya.

.

.

.

sasuke tengah berjalan dengan tertatih, kakinya masih sakit untuk berjalan normal, orang suruhannya mengatakan jika gadis itu tengah menginap di kamar 102 lantai 12, sejenak dia berhenti merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikannya, dia mengalihkan pandangannya kearah meja resepsionis, dia melihat seorang wanita yang menatap kearahnya, 'wanita aneh', tapi rasanya sasuke seperti mengenal wanita itu, benarkah?

sasuke memutuskan untuk mengacuhkannya, gadisnya jauh lebih penting sekarang.

'kau akan mati pinky' 

sasuke menaiki lift untuk sampai dilantai 12 dia melangkah dengan susah payah, hingga dia telah berdiri didepan pintu kamar 102, namun dia dikagetkan oleh seorang pegawai hotel yang baru saja keluar dari kamar 102,

"dimana penghuni kamar ini?", todong sasuke langsung membuat si petugas agak kaget sebelumnya.

"emh penghuni di kamar sudah chek out tuan", jawab sipetugas dengan gugup, bagaimana tidak gugup kalau dihadapkan dengan wajah garang sasuke.

"Apa? kapan penghuni kamar ini keluar", suara sasuke yang terdengar kasar membuat perempuan staf hotel ini bertambah ketakutan.

"jawab brengsek", seru sasuke yang emosi.

"se-sekitar setenga jam yang lalu tuan",

"SIAL", maki sasuke, dialangsung menghubungi ibiki orang suruhannya.

"hn, gadis itu sudah keluar dari hotel setengah jam yang lalu, CEPAT CARI DIA", sasuke langsung mematikan sambungan telphone nya.

'kau tidak bisa lari dariku cherry'

.

.

.

sakura tengah menunggu pesawatnya take off, di dalam pesawat, pesawatnya akan lepas landas sekitar 15 menit lagi, dia tengah menerima telphone dari kakaknya yang menanyakan alasan mengapa dia pulang lebih cepat.

"tidak ada apa-apa nii-chan, aku hanya bosan jika liburan sendirian, nee-chan meninggalkanku sendiri, kau tahu sendiri aku tidak suka sendirian"

"...."

"iya, "

"..."

"tidak usah, nii-chan tidak usah menyusulku, aku sudah ada dikabin pesawat saat ini,"

"..."

"iya, aku akan pulang sekarang, lagi pula sunna jauh lebih baik kedengarannya".

"...."

"iya, aku akan menunggu nii-chan di bandara sunna sana",

"...."

"bye nii-chan".

sakura mendengar captain yang memerintahkan untuk meng-off-kan alat komunikasi, karena pesawat akan segera lepas landas, dia mematikan ponselnya.

dia tersenyum menatap keluar jendela pesawat

'selamat tinggal konoha'

.

.

.

sasuke berlari dengan terpincang pincang, tak memperdulikan rasa sakit pada kakinya yang mungkin akan jadi lebih parah, dia tidak peduli. yang dia pedulikan sekarang adalah gadisnya, salah seorang anak buahnya mengabarkan jika gadisnya masuk kedalam pesawat yang menuju kesunna.

tubuh sasuke melemas seketika melihat papan keberangkatan yang mengabarkan jika pesawat yang menuju kesunna sudah lepas landas dua belas menit yang lalu.

sasuke membanting tongkatnya, "SIALAN", makinya entah pada siapa, dia tidak memperdulikan berpasang-pasang mata yang menatap kearahnya.

"aku akan menemukanmu cherry, aku pasti akan menemukanmu"

.

.

.

to be continue

.

.

kyaaaa minnnnaa, makasih buat komen dan vote kalian, aku merasa dihargai disini.

makasih yang suka dengan ceritaku kali ini

*semoga_nggak_bosen

hehehe

okelah sampai jumpa dilain waktu

bye byee  muach

salam sasusaku

ps : buat chap selanjutnya kayaknya bakal lama deh, lagi nggak mood buat bikin cerita sih sebenarnya

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 235 11
⚠️⚠️⚠️ 17+ Ini bukan hanya kisah ku, tetapi juga kisahnya. Entah, ini tragedi atau cinta. Aku Latsaya (Gadis Pribumi) yang hidup di abad ke-20 denga...
228K 19.5K 31
VOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA, TERIMA KASIH. Pernahkah kalian mendengar penyakit mati rasa? Tidak merasakan marah, kesal, senang, bahkan cinta, dan y...
20.3K 3K 17
Hinata tidak menyukai perjodohan ini meski calon suaminya memiliki rupa selayaknya dewa. Namikaze Naruto itu pria kasar, dingin, seorang diktator kej...
37.7K 4.2K 20
Harusnya Naruto tidak memulai semua ini. Harusnya ia melupakan kebenciannya terhadap Gaara dan tidak menyeret Hinata ke dalam masalahnya. Kini, Narut...